Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

INTERVENSI PHARMACY COACHING OLEH MAHASISWA FARMASI UNTUK PERBAIKAN TINGKAT KEPARAHAN ADIKSI PADA PASIEN NAPZA RAWAT JALAN Alexxander Alexxander; Ika Puspitasari; Susi Ari Kristina; Cecep Sugeng Kristanto
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2020): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.801 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v5i2.515

Abstract

Napza is a substance or drug that affects the body, especially the central nervous system, causing psychological disorders and social functions due to habits, addiction (addiction) and dependence. Pharmacy coaching emphasizes two-way communication tailored to the uniqueness of the individual. Pharmacy coaching interventions have the potential to reduce the severity of addiction in outpatient drug rehabilitation patients. The aim of this study was to determine whether there was an improvement in the severity of addiction in Napza outpatient who received pharmacy coaching intervention by pharmacy students. This research method is one group pretest-posttest design using primary and secondary data. The study was conducted in February - April 2020, at the Sambang Lihum Mental Hospital, South Kalimantan. Population are NAPZA rehabilitation patients undergoing outpatient treatment, sampling using consecutive sampling method, which meets the inclusion and exclusion criteria. Tools and instruments are data collection sheets, in the form of patient characteristics data sheets and WHO ASISST V3.0 questionnaire. Data were analyzed with SPSS version 16.0 using parametric paired t-test. Based on the research, the results showed that pharmacy coaching interventions in outpatient NAPZA by pharmacy students, proved significant improvements to the severity of addiction. The results of pre-intervention and post-intervention value respectively were 59.75 and 19.75, with a difference in the decrease (Δ) 40 points (P = 0.001).
Analisis dampak fundamental makro ekonomi terhadap return saham dengan suku bunga sebagai variabel moderating Ika Puspitasari; Sri Hermuningsih; Gendro Wiyono
KINERJA Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jkin.v19i2.11179

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor makroekonomi terhadap return saham bank-bank BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019 - 2020. Dampak pandemi Covid-19 yang mempengaruhi perekonomian disinyalir mempengaruhi pasar modal dan return saham perusahaan. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan purposive sampling. Metode penelitian menggunakan PLS (Partial Least Square). Dengan teknik analisis berupa Uji Fit Model, Uji Hipotesis dan efek moderasi untuk mengetahui pengaruh variabel moderasi terhadap interaksi antara faktor makroekonomi dan return saham. Hasil penelitian menyatakan return saham dipengaruhi signifikan oleh inflasi dengan efek positif, return saham dipengaruhi signifikan oleh nilai tukar dengan efek negatif, return saham tidak dipengaruhi oleh jumlah uang beredar dan interaksi antara variabel makro ekonomi dengan variabel return saham tidak dapat di moderasi oleh suku bunga.
UJI PENGARUH PEMBERIAN DOMPERIDON TERHADAP KEJADIAN FLATUS PADA JAMA’AH UMRAH Hasdiana Sudar; Probosuseno Probosuseno; Ika Puspitasari
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.239

Abstract

Thawaf merupakan salah satu prosesi dalam ibadah umrah yang dilakukan dalam keadaan suci.Jika terjadi flatus maka jama’ah diwajibkan untuk kembali berwudhu sebelum melanjutkan thawaf. Belum ada obat yang diindikasikan khusus untuk mengatasi flatus berlebih. Beberapa penelitian mendukung penggunaan obat prokinetik sebagai antiflatulen pada kelainan motilitas saluran cerna.Hal ini melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian efek pemberian domperidon tablet 10 mg terhadap kejadian flatus pada jama’ah umrah.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian domperidon tablet terhadap kejadian flatus pada jama’ah umrah.Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental analitik dengan rancangan kuasi eksperimental. Jama’ah umrah yang memiliki frekuensi flatus >5kali/12 jam dan memenuhi kriteria akan diberi dosis tunggal domperidon tablet 10mg. Peneliti membandingkan frekuensi flatus pre dan post dan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masa bebas flatus setelah pemberian domperidon tablet. Jumlah flatus yang diperoleh diolah dengan metode paired t-test. Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap kejadian flatus setelah pemberian domperidon tablet 10mg untuk menentukan onset dan durasi masa bebas flatus.Pengaruh variabel jenis kelamin, penyakit penyerta, obat yang dikonsumsi, dan makanan diuji dengan menggunakan metode chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara jumlah flatus sebelum dan sesudah pemberian dosis tunggal domperidon tablet 10mg (P < 0,01) dengan penurunan rata-rata 49,63% (6,92+7,4). Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai masa bebas flatus (onset) sebanyak 5,59 jam sejak pemberian domperidon tablet 10mg dengan durasi masa bebas selama 6,59 jam.Tidak ada pengaruh variabel jenis kelamin, penyakit penyerta, obat yang dikonsumsi, dan makanan dalam penurunan jumlah flatus.Kata kunci: domperidon, prokinetik, flatus, umrah
IDENTIFIKASI INFEKSI MULTIDRUG-RESISTANT ORGANISMS (MDRO) PADA PASIEN YANG DIRAWATDI BANGSAL PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU) Fitri Rahmantika; Ika Puspitasari; Djoko Wahyono
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.240

Abstract

Pasien yang dirawat di bangsal pediatric intensive care unit (PICU) sangat rentan terhadap Multidrug-resistant organisms (MDRO) yang dapat menyebabkan infeksi yang sulit disembuhkan.Multidrug-resistant (MDR) dapat disebabkan pemakaian antibiotik yang tidak tepat dan kurangnya perhatian terhadap pengendalian infeksi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola MDRO dan sensitivitasnya terhadap antibiotik, pola infeksi MDRO dan gambaran luaran klinis penggunaan antibiotik definitif pada pasien PICURSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten selama periode Januari 2013 – Desember 2015.Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medik pasien PICU RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang memenuhi kriteria inklusi. Analisa data dengan menggolongkan MDRO, jenis infeksi MDRO dan antibiotik yang masih poten untuk masing-masing bakteri berdasarkan hasil kultur dan tes sensitivitas Laboratorium Klinik Mikrobiologi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.Hasil penelitian ini menunjukkan bakteri yang menginfeksi pasien PICU RSST Klaten selama periode Januari 2013 - Desember 2015 adalah Pseudomonas sp, Staphylococcus sp, Serratia sp, Enterobacter sp, Klebsiella sp, Acinetobacter, E.coli, Moraxella sp, Yersinia sp dan Enterococcus sp. Isolat bakteri tersebut 100% termasuk kategori MDRO. Antibiotik yang masih poten untuk semua bakteri gram negatif dengan tingkat sensitivitas tertinggi adalah levofloksasin dan meropenem, sedangkan untuk bakteri gram positif dengan tingkat sensitivitas tertinggi adalah amikasin. Jenis infeksi MDRO dengan presentase terbesar yang ditemukan adalah sepsis (25%), komplikasi pneumonia dengan sepsis (25%) dan pneumonia (11,1%). Antibiotik definitif yang diberikan untuk pasien PICU sebagian besar sesuai dengan hasil tes kultur dan sensitivitas. Luaran klinis pasien dengan MDRO 58,3%, membaik, 11,1% tidak membaik dan 30,6%. meninggal. Pasien meninggal sebagian besar adalah pasien dengan diagnosis lain yaitu syok sepsis (45,4%) dan gizi buruk (36,4%).Kata kunci: MDRO, infeksi MDRO, resisten antibiotik
PENGARUH KONSELING APOTEKER DENGAN ALAT BANTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS Ambar Yunita Nugraheni; Ika Puspitasari; Tri Murti Andayani
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.214

Abstract

Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) di provinsi Jawa Tengah sebesar 0,8%, secara keseluruhan adalah 1,3% di Indonesia. Prevalensi untuk Surakarta sebesar 2,8% dan menduduki urutan ketiga di provinsi Jawa Tengah. Konseling dengan alat bantu mkkmkmmklebih efektif dibanding konseling biasa. Konseling dengan lembar informasi penggunaan obat dan telepon membantu dalam memberikan gambaran tentang informasi obat dan cocok untuk pasien dengan regimen terapi serta merupakan salah satu cara mengurangi tingkat kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling farmasis terhadap kepatuhan, luaran klinik dan kepuasan pasien DM. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan metode pretest posttest with control group design. MMAS-8 digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan dan DMSAT untuk tingkat kepuasan. Pasien dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (memperoleh konseling dan alat bantu) sebanyak 73 pasien dan kelompok kontrol sebanyak 74 pasien. Penelitian dilakukan di klinik dokter keluarga BPJS Surakarta pada bulan November 2014 sampai Februari 2015. Data dianalisis menggunakan Chi square, uji Wilcoxon dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konseling dengan alat bantu meningkatkan kepatuhan dan kepuasan serta meningkatkan ketercapaian luaran klinik dengan tercapainya target kadar gula darah puasa (GDP) dan gula darah post prandial (GDPP) dengan rata-rata penurunan kadar GDP dan GDPP kelompok intervensi sebesar 26,96±28,42 mg/dL dan 26,88±65,49 mg/dL (p<0,05). Tingkat kepatuhan yang tinggi akan meningkatkan tercapainya luaran klinik dan meningkatkan kepuasan terapi, akan tetapi kekuatan korelasinya lemah (r = 0,2-0,4).Kata kunci: konseling, alat bantu, kepatuhan, luaran klinik, kepuasan
EVALUASI KUALITAS HIDUP PENDERITA OSTEOARTRITIS DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PERIODE FEBRUARI – MEI 2013 Asrul Ismail; Ika Puspitasari; I Dewa Putu Pramantara
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 3, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.197

Abstract

Penderita osteoartritis mengalami berbagai gangguan gejala  penyakit yang berdampak negatif terhadap kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup adalah penting sebagai salah satu  tujuan dari terapi pada penyakit kronis. Penelitian ini secara  umum bertujuan untuk mengetahui skor kualitas hidup dan  mengevaluasi faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas hidup penderita osteoartritis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.  Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional Study. Pelaksanaan pengambilan data  dilakukan dengan membagikan kuesioner AIMS 2 SF (Arthritis  Impact Measurement Scale 2 Short Form) kepada pasien  osteoartritis rawat jalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode  Februari – Mei 2013. Variabel bebas adalah usia, jenis kelamin,  penyakit penyerta, jenis terapi, status pekerjaan, dan intensitas  nyeri. Sedangkan variabel tergantung adalah kualitas hidup  penderita osteoartritis. Alat pengolah data menggunakan SPSS   17. Perbedaan rerata kelompok variabel bebas terhadap variabel tergantung dilakukan dengan uji t dan one-way ANOVA,  sedangkan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel  tergantung dilakukan dengan uji multivariat regresi linear. Hasil  penelitian menunjukkan skor kualitas hidup pasien osteoartritis  sebesar 4,187. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel usia, status pekerjaan dan intensitas nyeri terhadap kualitas hidup  dengan nilai signifikansi ketiga faktor tersebut sebesar 0,000  (p<0,05). Faktor jenis kelamin, penyakit penyerta, dan jenis terapi, tidak mempengaruhi kualitas hidup penderita osteoartritis. Kata kunci: kualitas hidup, osteoarthritis, intensitas nyeri, AIMS 2 SF
EVALUASI PENGARUH KONSELING FARMASIS TERHADAP KEPATUHAN DAN HASIL TERAPI PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD CILACAP PERIODE DESEMBER 2013 - JANUARI 2014 Mika Tri Kumala Swandari; Ika Puspitasari; AM Wara Kusharwanti
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.291

Abstract

Tujuan konseling Apoteker adalah untuk meningkatkan hasil terapi dengan memaksimalkan penggunaan obat-obatan yang tepat. Pemberian konseling yang tepat dan bermanfaat diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap terapi obat demi mencapai tekanan darah yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konseling Apoteker terhadap kepatuhan dan untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan dan hasil terapi pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Cilacap. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan quasi eksperimental. Pengambilan data pasien secara prospektif dilakukan selama periode Desember 2013 - Januari 2014. Pasien dikelompokkan secara random menjadi 2 kelompok subjek yang berbeda, yaitu kelompok pasien yang mendapat konseling dari farmasis/peneliti (kelompok intervensi) dan pasien tanpa mendapat konseling (kelompok kontrol) diikuti kurang lebih satu bulan untuk mengamati tingkat kepatuhan dan hasil terapi (penurunan tekanan darah) pada pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Cilacap. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kepatuhan MMAS sedangkan nilai tekanan darah diambil dari catatan medis. Hasil penelitian ini diperoleh 87 subjek penelitian terdiri dari 42 (48,27%) kelompok kontrol dan 45 (51,72%) kelompok intervensi. Uji t yang digunakan ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada katagori MMAS antara kelompok kontrol dengan skor kepatuhan (3,10) dan intervensi dengan skor kepatuhan (6,76) dengan tingkat signifikansi 0,000 (P<0,05). Berdasar analisis dengan menggunakan Chisquare untuk kepatuhan berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah baik sistolik 0,001 maupun diastolik 0,006 (P<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa konseling dapat meningkatkan kepatuhan pasien sehingga dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan atau diastolik pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Kata kunci: konseling, kepatuhan, hipertensi
PENGARUH KEPATUHAN DAN POLA PENGOBATAN TERHADAP HASIL TERAPI PASIEN HIPERTENSI Nurul Chusna; Ika Puspitasari; Probosuseno Probosuseno
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.292

Abstract

Peningkatan kepatuhan dan pola pengobatan diharapkan dapat mempengaruhi keberhasilan terapi berupa penurunan tekanan darah pasien hipertensi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan dan pola pengobatan terhadap hasil terapi pasien hipertensi. Penelitian dilakukan dengan metode observasi retrospektif. Pengambilan data pasien secara prospektif dilakukan selama bulan November sampai Desember 2013 di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkarya. Dengan mengambil data dari rekam medik pasien hipertensi dari rawat jalan poliklinik penyakit dalam yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Kepatuhan pasien diukur dengan menggunakan kuesioner MMAS. Selain melakukan penilaian terhadap kepatuhan peneliti juga menilai pola pengobatan pada pasien tersebut. Pola pengobatan diperoleh dari pencatatan rekam medik pasien. Pola pengobatan dibagi menjadi 2 yaitu tunggal dan kombiunasi. Diperoleh 114 subyek penelitian. Terdapat perbedaan bermakna pada kategori MMAS terhadap penurunan tekanan darah sitolik, dan tekanan darah diastolik. Terdapat perbedaan bermakna pada kategori Pola pengobatan terhadap penurunan tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik. Kepatuhan dan pola pengobatan dapat berpengaruh bermakna secara statistika terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pasien. Kata kunci: kepatuhan, pola pengobatan, hasil terapi, hipertensi
HUBUNGAN DOSIS DAN DURASI PENGGUNAAN WARFARIN TERHADAP TARGET INR (INTERNATIONAL NORMALIZED RATIO) 1,5-2,0 PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DENGAN ATRIAL FIBRILASI Dini Khairunnisa; Ika Puspitasari; Abdul Gofir
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 3, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.202

Abstract

Warfarin merupakan salah satu antikoagulan yang biasanya digunakan pada pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi. Sampai saat ini, penggunaan antikoagulan sebagai terapi pencegahan masih dalam penelitian. Hasil yang diharapkan pada pasien ini terlihat dari peningkatan nilai INR (International Normalized Ratio) dan mencapai target terapi. Jenis penelitian adalah cross sectional. Data diambil secara prospektif dari rekam medik pasien yang dirawat di unit stroke dan bangsal rawat inap Dahlia 2. Subyek penelitian adalah pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi yang menjalani rawat inap sedangkan objek penelitian meliputi rekam medik pasien yang didalamnya tertera nilai INR (International Normalized Ratio) selama pasien menggunakan warfarin dan didukung pula oleh informasi tambahan mengenai kondisi pasien yang diperoleh dari keluarga pasien dan tenaga medis yang terlibat. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan korelatif. Analisa data dilakukan dengan membuat grafik hubungan INR (International Normalized Ratio) pasien dengan durasi penggunaan warfarin dari tiap pasien yang disertai juga dengan dosis warfarin, komorbiditas dan terapi lain yang diperoleh pasien selama berada di rumah sakit sampai tercapai atau tidak tercapainya target INR (International Normalized Ratio). Selain itu, dilakukan juga analisis statistik multiple regression linear untuk mengetahui hubungan antara dosis dan durasi penggunaan warfarin terhadap target INR (International Normalized Ratio) 1,5-2,0 pasien selama menggunakan warfarin dan di rawat dirumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan level signifikansi 0,05 (P<0,05) dari dosis dan durasi warfarin terhadap INR (International Normalized Ratio) pada pasien stroke iskemik dengan atrial fibrilasi.Kata kunci: warfarin, INR (International Normalized Ratio), dosis, durasi, stroke iskemik, atrial fibrilasi
FAKTOR PREDIKTOR TIDAK TERCAPAINYA TARGET TEKANAN DARAH PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK AKUT Wisnu Amboro; Ika Puspitasari; Rizaldy T Pinzon
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.210

Abstract

Stroke hemoragik terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak. Pembuluh darah otak pecah disebabkan karena tekanan darah tinggi. Obat antihipertensi banyak digunakan pada pasien dengan tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target tekanan darah pada pasien stroke hemoragikakut yang diobati dengan antihipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian analitis dilakukan dengan menggunakan case control study. Subyek penelitian adalah pasien stroke hemoragik akut yang memenuhi kriteria inklusi dan diobati dengan antihipertensi. Pasien diklasifikasikan kedalam kelompok kasus jika hasil rekam medis dan stroke register menunjukkan tekanan darah >140/90 mmHg, sedangkan kelompok kontrol adalah pasien stroke hemoragik akut dengan tekanan darah ≤140/90 mgHg. Faktor prediktor yang diteliti berupa jenis kelamin, usia, komorbid, obat penyerta, jumlah komorbid, golongan antihipertensi, jumlah antihipertensi, sediaan antihipertensi, dan baseline tekanan darah. Data dianalisis menggunakan bivariat dan multivariat. Pada studi ini150 pasien stroke hemoragik akut memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien dengan jenis kelamin laki-laki (OR=2,279; 95% CI=1,137–4,571; p=0,020) dan pasien dengan komorbid gangguan ginjal (OR=2,733; 95% CI=1,047-7,135; p=0,040) memiliki pengaruh paling signifikan terhadap tidak tercapainya target tekanan darah. Usia, komorbid (hipertensi, dislipidemia, penyakit jantung, diabetes mellitus), obat penyerta, jumlah komorbid, antihipertensi (golongan, jumlah, sediaan), dan baseline tekanan darah tidak memiliki pengaruh terhadap tidak tercapainya target tekanan darah. Faktor prediktor yang signifikan berpengaruh terhadap tidak tercapainya target tekanan darah pada pasien stroke hemoragik akut adalah jenis kelamin laki-laki dan gangguan ginjal.Kata kunci: stroke hemoragik, antihipertensi, faktor prediktor