Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN STRATEGI POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSEGI PANJANG DI KELAS VII I SMP NEGERI 3 PALU Hermawati; Maxinus Jaeng; Linawati
Aksioma Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v7i2.191

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deksripsi penerapan model pembelajaran langsung dengan strategi Polya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita persegi panjang di kelas VII I SMP Negeri 3 Palu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII I SMP Negeri 3 Palu yang berjumlah 40 orang dan dipilih 3 orang siswa sebagai informan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain penelitian yang mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini terdiri atas dua siklus, setiap siklusnya melalui tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I adalah 81,08%, dan mengalami peningkatan pada siklus II, dengan persentase ketuntasan belajar klasikal adalah 88,57%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menerapkan model pembelajaran langsung dengan strategi Polya yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita persegi panjang di kelas VII I SMP Negeri 3 Palu melalui tahap-tahap yaitu: 1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, guru membuka pembelajaran, mempersiapkan siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi dan mengecek pengetahuan awal siswa; 2) presentasi dan demontrasi, guru menyajikan contoh soal cerita persegi panjang dan menjelaskan penyelesaianya menggunakan strategi Polya; 3) membimbing pelatihan, siswa menyelesaikan soal cerita persegi panjang dengan menggunakan strategi Polya yaitu memahami masalah, membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan dan melihat kembali pada solusi yang lengkap; 4) mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik, guru mengajak siswa mendiskusikan jawaban yang diperoleh dan memberikan umpan balik; dan 5) memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, siswa menyelesaikan soal latihan mandiri. Kata Kunci: Model pembelajaran langsung, hasil belajar siswa, persegi panjang. Abstract: The aim of this research was to obtain the description of applying the direct learning model with Polya strategy to improve students learning outcomes in solving word problems of rectangular in class VII I SMP Negeri 3 Palu. The subjects of this study were VII I grade students of SMP Negeri 3 Palu, amounting to 40 students and choose 3 students as the informant. This research is a classroom action research (CAR). As the research design refers to the design of the research of models Kemmis and Mc. Taggart. This research was conducted in two cycles, each cycle through the stages that is planning, action, observation and reflection. The research results showed that results percentage of classical learning completeness cycle 1 is 81,08%. And an increase in cycle 2, with Percentage of classical learning completeness is 88,57%. Based on the research results can concluded that applying the direct learning model with Polya strategy to improve students learning outcomes in solving word problems of rectangular in class VII I SMP Negeri 3 Palu phases following these steps, that is: (1) outlines the objectives and prepare students, teachers open learning, prepare students, delivering the learning objectives, provide motivation and checking students prior knowledge; (2) presentation and demonstration, teacher presents examples word problems of rectangular and explaining its complection with Polya strategy; (3) guiding the training, students complete word problems of rectangular with Polya strategi that is understanding the problem, make a plan, implement planning and checking back to a complete solution; (4) checking understanding and provide feedback, teachers invite students to discuss answers obtained and provide feedback; and (5) provide opportunities for advanced training and implementation, students the exercises self. Keywords: Direct learning Model, learning outcome, rectanguler.
Pendingin Portable Menggunakan Thermoelectric Cooler Tipe TEC1-12706 Ike Bayusari; Caroline; Hermawati; Rahmawati; M Renaldy Baskara
Jurnal Rekayasa Elektro Sriwijaya Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Rekayasa Elektro Sriwijaya
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jres.v3i2.54

Abstract

Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap alat pendingin cukup signifikan. Pada umunya alat pendingin memiliki ukuran relatif besar dan tidak portabel. Selain itu pendingin yang ada kebanyakan menggunakan system refrigerasi. Pada penelitian ini, akan dibuat prototipe pendingin portable menggunakan thermoelectric cooler sebagai alternatif pendingin yang menggunakan sistem refrigerasi. Penggunaan thermoelectric cooler dilengkapi heatsink dan fan untuk melepas panas pada salah satu sisi, sehingga pada sisi lainnya dapat mencapai suhu yang lebih rendah. Arduino digunakan sebagai sistem control suhu pada alat pendingin sesuai target 20°C. Variasi volume yang digunakan sebesar 0,32 Liter; 0,64 Liter; 0,96 Liter dan 1,28 Liter. Berdasarkan pengujian ini, variasi volume yang diberikan akan berbanding lurus dengan waktu untuk mencapai suhu yang diatur pada Arduino dimana pada 0,32 Liter akan membutuhkan waktu 1512 detik dan pada 1,28 Liter akan membutuhkan waktu 6317 detik. Hal ini disebabkan karena volume yang semakin besar menyababkan kalor yang dibutuhkan semakin tinggi sedangkan daya inputnya konstan. Efisiensi prototipe pendingin portable pada 0,32 Liter akan menghasilkan efisiensi 6,5% sedangkan pada 1,28 Liter akan menghasilkan efisiensi 9,6%.