Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BERBASIS SYARIAH SESUAI DENGAN SAK- ETAP Endang Wahyuningsih
ecoopsday Vol 1 No 1 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.717 KB)

Abstract

Bimbingan teknis Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi berbasis syariah sesuai dengan SAK-ETAP yang dilaksanakan bagi pengelola operasional koperasi syariah sekolah Imam Bukhori berlangsung selama satu haru (8 JPL) diberikan oleh satu orang nara sumber dan diikuti oleh empat (4) orang yang terdiri dari satu orang manajer koperasi dan tiga orang pemegang buku/akuntansi masing-masing unit usaha. Bimbingan teknis merupakan bimbingan on the job training di mana bimbingan berlangsung pada tempat kerja yang sebenarnya, dengan menggunakan data laporan keuangan yag dimiliki koperasi dan akan disusun laporan keuangannya. Materi yang diberikan adalah: Pemahaman sekilas tentang SAK-ETAP, Koperasi berbasis syariah, Proses Akuntansi, dan Penyususunan laporan keuangan berbasis SAK –ETAP.
PELATIHAN PERKOPERASIAN DI KAWASAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT Endang Wahyuningsih
ecoopsday Vol 1 No 2 (2020): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.818 KB) | DOI: 10.32670/ecoopsday.v1i2.408 for articles

Abstract

Kegiatan pelatihan bagi pengelola Koperasi di Kawasan perikanan dan peternakan Kabupaten Tasikmalaya dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan usaha bersama melalui koperasi sebagai lembaga ekonomi yang ikut terdampak oleh wabah pandemi Covid-19 baik secara langsung dan tidak langsung sehingga menurunkan intensitas kegiatan ekonomi para anggotanya. Dengan meningkatnya pemahaman dan kompetensi melalui kegiatan pelatihan dalam pengelolaan usaha koperasi diharapkan para pengurus dan anggota mampu memberdayakan diri untuk keluar dari keterpurukan ekonomi akibat wabah Covid-19. Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari ini diikuti oleh para pengurus koperasi peternak dan perikanan dengan materi terkait dengan pengelolaan usaha koperasi dan kewirausahaan. Materi pelatihan yang diberikan bukan hanya bersifat kognitif/pengetahuan tentang perkoperasian, tetapi juga tentang manajemen koperasi, keterampilan mengelola dan mencatat keuangan serta kewirausahaan yang akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang pemberani dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tekanan dan kondisi yang tidak menguntungkan. Tentu saja kegiatan ini tidak akan mampu efektif tanpa peran serta para pembina koperasi pasca pelatihan, sehingga pembinaan secara berkelanjutan tetap diperlukan agar koperasi dan para anggotanya akan mampu terus menggerakkan roda perkeonomian di daerah masing-masing.
Formulasi Strategi Menggunakan Bisnis Model Canvas Sugiyanto; Muhammad Aditya Pratama; Endang Wahyuningsih
Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen Vol 12 No 1 (2021): Coopetition: Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : Program Studi Magister Manajemen, Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The fashion industry plays an important role in the growth of the national creative industry which absorbs a lot of employment. Business actors selected as samples of this study were 4 distribution stores (Distros), located on Jl Padjadjaran, Bandung. Increasingly fierce competition is a major problem, marked by declining income and profitability. The purpose of this research is to formulate a distribution business strategy using SWOT analysis and BMC. Qualitative and quantitative descriptive research approaches were used in this study. Qualitative research to identify the factors of strengths, weaknesses, opportunities and threats. The results of the study found several factors from the elements of the SWOT analysis, as a basis for conducting quantitative analysis, which resulted in an aggressive strategy that had to be developed. Based on this strategy it is formulated in the form of a business model canvas. The distros business needs to be developed more aggressively in terms of Customer Segment, value proposition, channels, and customer relationships so that company revenue can increase. Companies also need to emphasize the development of the aspects of key business activities, key partners and the effectiveness of utilizing key resources so that the company can carry out cost efficiency. The finding of this study is that BMC can be used to describe briefly but completely as an effort to formulate a strategy for the results of SWOT analysis.
Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Usaha Mikro dan Kecil Para Pelaku UMK Di (Lingkar Kampus) Penerima Bantuan Sosial Usaha, Desa Sayang RW 04 Kelurahan Jatinangor, Kabupaten Sumedang Endang Wahyuningsih
ecoopsday Vol 2 No 1 (2021): E-Coops-Day : Jurnal Ilmiah Abdimas
Publisher : LPPM Institut Manajemen Koperasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1037.882 KB) | DOI: 10.32670/ecoopsday.v2i1.469 for articles

Abstract

Untuk mampu mengeloa usaha secara profesional, pelaku UMKM tidak hanya memerlukan modal berupa dana tetapi juga kemampuan pengelolaan dalan administrasi keuangan. Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien harus didukung oleh penyelenggaraan pembukuan secara tertib dan terstandar yag disebut Akuntansi. Proses akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan yang dengannya manjemen UMKM dapat melakukan perencanaan keuangan secara sitematis dan mampu mengambil keputusan secara logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu setiap pelaku usaha dalam hal ini UMKM wajib menyelenggarakan penyusunan laporan keuangan dan menyajikannya secara terstandar, baik untuk kepentingan manajemen maupun untuk kepentingan pihak eksternal (Bank, Pemerintah, ataupun mitra investor). Bimbingan teknis diselenggarakan dengan frekuensi pertemuan sebanyak empat (4) kali, setiap pertemuan berdurasi dua (2) jam, seorang instruktur membimbing tidak lebih dari empat (4) pelaku UMKM. Bimbingan teknis dilakukan berbasis data riil milik perusahaan masing-masing peserta. Dengan demikian para peserta lebih dapat memahami dan dapat mempraktekannya di kemudian hari. Selama Bintek berlangsung, suasana belajar sangat kondusif dan peserta cukup aktif dan semangat dalam mengikuti seluruh materi sejak awal hingga selesai Tindak lanjut binmtek ini perlu dilakukan dalam bentuk bimbingan penggunaan aplikasi digital agar para pelaku UMKM semakin memahami teknologi dan mampu memanfaatkan secara optimal.