Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah pada Dokter Gigi di Sulawesi Utara Juliatri, Juliatri; Doda, Diana V. D.; Palandeng, Ora Et Labora I.
e-GiGi Vol 9, No 1 (2021): E-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.9.1.2021.33366

Abstract

Abstract: Modern design of dental equipment does not totally prevent the profession from experiencing low back pain (LBP). This study was aimed to determine the prevalence of LBP, to analyze risk factors associated with LBP, and to analyze risk factor for LBP among dentists in North Sulawesi. This was a quantitative and analytical study with a cross sectional design. Samples were determined by using the purposive sampling method, namely 148 dentists who met the inclusion criteria. Data were collected by using the Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) questionnaire to assess the posture of the dentists during treatment by adding individual and occupational characteristics. Further data were analyzed univariately, bivariately, and multivariately by using the SPSS program. The results showed that the prevalence of dentists who experienced LBP was 41,2%. In addition, work position (p=0.043, correlation coefficient Ф=0.166), and the number of patients in a day (p=0.025, r=0.190) had a significant correlation with NPB. In conclusion, work position is the most influential factor of LBP among dentists in North Sulawesi (OR=2.085, CI=95%). It is expected that all dentists should avoid working positions that could harm their musculoskeletal systems.Keywords: low back pain, dentist  Abstrak: Perubahan desain peralatan kedokteran gigi yang semakin mutakhir tidak menjadikan profesi dokter gigi terbebas dari keluhan nyeri punggung bawah (NPB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi NPB dan menganalisis faktor risiko NPB pada dokter gigi di Sulawesi Utara. Jenis penelitian ialah analitik kuantitatif dengan desain potong lintang. Penentuan sampel dengan metode purposive sampling yaitu sebanyak 148 dokter gigi yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) untuk menilai postur tubuh dokter gigi saat melakukan perawatan dengan menambahkan karakteristik individu dan pekerjaan. Data selanjutnya dianalisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi dokter gigi yang mengalami NPB sebesar 41,2%. Selain itu posisi kerja (p=0,043, koefisien korelasi Ф=0,166), dan jumlah pasien per hari (p=0,025, r=0,190) memiliki korelasi yang bermakna dengan NPB. Simpulan penelitian ini ialah posisi kerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap NPB pada dokter gigi di Sulawesi Utara (OR=2,085, CI=95%). Diharapkan bagi seluruh dokter gigi dapat menghindari posisi kerja yang dapat membahayakan sistem muskuloskeletal saat melakukan perawatan kepada pasien.Kata kunci: nyeri punggung bawah, dokter gigi
Pengaruh Kebisingan terhadap Ambang Pendengaran Karyawan Arena Bermain Septianingsih, Cintia P.; Palandeng, Ora Et Labora I.; Pelealu, Olivia C. P.
Medical Scope Journal Vol 1, No 2 (2020): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.2.2020.27717

Abstract

Abstract: Noise at a certain level and time can cause human health problems and environmental discomfort. These conditions occur if the noise intensity exceeds the threshold level related to time and place. This study was aimed to obtain the influence of noise intensity at work to hearing disturbance among the employees of game arenas. This was an analytical study with a cross-sectional design. Data were obtained by questionnaire filling, noise measurement by using a sound level meter, physical examination, and auditory function examination by using audiometry and then were analyzed by using the Fisher exact test. There were three game arenas in this study, as follows: Amazing Zone Star Square Manado, Amazone, and Timezone Manado Town Square. The results showed that there were 18 respondents in this study. The mean noise intensity at the game arenas were 85.5 dBA at Timezone, 89.8 dBA at Amazone, and 85.4 dBA at Amazing Zone. Hearing disturbance was found ian 72% of the total employees. The Fisher exact test showed a p-value of 0.294 (p>0.05) for the influence of noise intensity to hearing disturbance. In conclusion, the noise intensity at the game arenas did not affect the hearing threshold of the game arena employees.Keywords: noise, hearing threshold, playing area employees Abstrak: Kebisingan dalam tingkat dan waktu tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Hal ini terjadi jika intensitas bising melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan berdasarkan waktu dan tempatPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara intensitas kebisingan di tempat kerja dengan gangguan fungsi pendengaran pada karyawan arena bermain. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Data diperoleh melalui pengisian kuisioner, pengukuran kebisingan dengan sound level meter, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan audiometri. Analisis data menggunakan uji Fisher exact. Terdapat 3 arena bermain yang diikutsertakan dalam penelitian ini, yaitu: Amazing Zone Star Square Manado, Amazone, dan Timezone Manado Town Square. Hasil penelitian mendapatkan intensitas kebisingan arena bermain sebagai berikut: Timezone 85,5 dBA, Amazone 89,8 dBA, dan Amazing Zone 85,4 dBA. Gangguan pendengaran didapatkan pada 72% dari total responden. Hasil uji Fisher exact mendapatkan nilai p=0,294 (p>0,05) untuk pengaruh kebisingan terhadap gangguan pendengaran. Simpulan penelitian ini ialah kebisingan di arena bermain tidak memengaruhi ambang pendengaran karyawan arena bermain.Kata kunci: bising, ambang pendengaran, karyawan arena bermain
Pendekatan Diagnostik Refluks Laring Faring Rompas, Karin I.; Mengko, Steward K.; Palandeng, Ora Et Labora I.
e-CliniC Vol 9, No 2 (2021): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v9i2.34596

Abstract

Abstract: Lifestyle and behavior changes can have bad impacts on our health. One of the diseases that can be caused by lifestyle changes is pharyngeal larynx reflux. Pharyngeal laryngeal reflux is a state of return of the contents of the stomach to the larynx and pharynx causing an inflammatory reaction to the mucous membranes of the larynx and pharynx. In an attempt to diagnose pharyngeal larynx reflux, a follow-up examination is required. In this case there are several examinations that can be done to confirm the diagnosis of pharyngeal larynx reflux. This study was aimed to obtain the diagnostic approaches in laringopharyngeal reflux cases. This was a literature review study using two databases namely PubMed and ClinicalKey. The keywords used were laringophaingeal reflux and laryngopharyngeal reflux disease. After being selected based on inclusion and exclusion criteria, nine literatures using experimental research methods. were obtained. The results showed that several examinations that could be performed in diagnosing laringofaringeal reflux, as follows: anamnesis, physical examination, pH-monitoring, reflux findings score, reflux symptom score, PEP-test, reflux sign assessment, reflux symptom score, immunohistochemistry, and fiber-optic laryngoscopy. In conclusion, supporting examinations are needed to confirm the diagnosis of pharyngeal larynx reflux.Keywords: refluks laring faring; laryngopharyngeal reflux disease. Abstrak: Perubahan gaya hidup dan perilaku dapat berdampak pada kesehatan tubuh. Salah satu penyakit yang dapat diakibatkan oleh perubahan gaya hidup yaitu refluks laring faring. Refluks laring faring merupakan keadaan kembalinya isi lambung ke laring dan faring sehingga menyebabkan reaksi inflamasi pada selaput lendir laring dan faring. Untuk menegakkan diagnosis refluks laring faring dibutuhkan pemeriksaan lanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan diagnosis yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan kasus refluks laring faring. Jenis penelitian ialah literature review dengan pencarian data menggunakan dua database yaitu PubMed dan ClinicalKey. Kata kunci yang digunakan yaitu refluks laring faring and laryngopharyngeal reflux disease. Setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan sembilan literatur yang menggunakan metode penelitian eksperimental. Hasil peneli-tian mendapatkan pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan dalam menegakkan diagnosis refluks laring faring ialah: anamnesis, pemeriksaan fisik, pH-monitoring, skor temuan refluks, skor gejala refluks, PEP-test, reflux sign assessment, reflux symptom score, immunohistochemistry, dan fiber-optic laryngoscopy. Simpulan penelitian ini ialah pemeriksaan penunjang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis refluks laring faring.Kata kunci: refluks laring faring; laryngopharyngeal reflux disease