p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Semesta Teknika
Adly, Emil
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Database Perlintasan Sebidang di JPL 349 dan JPL 350 Menggunakan Software CarryMap Adly, Emil; Widodo, Wahyu; Rahmawati, Anita; Pangestu, M. Ivan Mareza
Semesta Teknika Vol 23, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Semesta Teknika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Perlintasan sebidang merupakan jalur 0pertemuan antaraa jalan raya dan jalur kereta api. Pada umumnya banyak terdapat perlintasan sebidang yang tidak memenuhi kriteria teknis dalam menjamin keselamatan pengguna jalan dan kereta api. Permasalahan tersebut bisa menimbulkan kerawanaan terhadap kecelakaan, panjangnya antrian, serta tundaan-tundaan di sisi penguna infrastruktur jalan. Tujuan dan metode penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja ruas jalan berupa tundaan dan panjang antrian menggunakan software VISSIM, memberikan rekomendasi skenario terhadap perlintasan sebidang eksisting menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan membuat database yang bisa diakses menggunakan smartphone menggunakan CarryMap. Lokasi penelitian ini adalah pada  Jalan Timoho JPL 349 KM 163+758 dan Jalano Mojo JPL 350 KM 164+536. Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil tundaan dan panjang antrian rata-rata terbesar terjadi pada Jalan Timoho. Pada JPL 350 mendapatkan rekomendasi ditutup setelah ada penanganan dan alternatif skenarionya yaitu melengkapi kelengkapan fasilitas infrastruktur perlintasan sebidang atau pengalihan arus lalu lintas ke Jalan Timoho, sedangkan JPL 349 mendapatkan rekomendasi ditutup setelah ada penanganan dan alternatif skenarionya yaitu melengkapi kelengkapan fasilitas infrastruktur perlintasan sebidang atau penaikan status menjadi perlintasan tidak sebidang. CarryMap berisi input data berupa seluruh database yaitu informasi status jalan, koordinat, foto eksising, fasilitas infrastruktur, volume lalulintas, tundaan, panjang antrian serta rekomendasi.A level crossing is a meeting point between the highway and the railroad line. In general, many level crossings do not meet the technical criteria in ensuring the safety of road and railroad users. These problems can cause vulnerability to accidents, long queues, and delays on the side of road infrastructure users. The objectives and methods of this research are to analyze and evaluate the performance of roads in the form of delays and queues, provide scenario recommendations for existing level crossing using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, and create a database that can be accessed using a smartphone using CarryMap. The location of this research was conducted on Jalan Timoho JPL 349 KM 163 + 758 and Jalan Mojo JPL 350 KM 164 + 536. After doing the analysis, it was found that the biggest average delay and queue length occurred at Jalan Timoho. JPL 350 received a recommendation to close after handling and alternative scenarios, namely completing the completeness of level crossing infrastructure facilities or diverting traffic flow to Jalan Timoho, while JPL 349 received a recommendation to close after handling and alternative scenarios, namely completing the completeness of level crossing infrastructure facilities or upgrading the status be a crossing not level. CarryMap contains input data in the form of the entire database, namely information on road status, coordinates, photo exposure, infrastructure facilities, traffic volume, delays, queue length, and recommendations. 
Database Perlintasan Sebidang di JPL 349 dan JPL 350 Menggunakan Software CarryMap Adly, Emil; Widodo, Wahyu; Rahmawati, Anita; Pangestu, M. Ivan Mareza
Semesta Teknika Vol 23, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v23i2.10029

Abstract

 Perlintasan sebidang merupakan jalur 0pertemuan antaraa jalan raya dan jalur kereta api. Pada umumnya banyak terdapat perlintasan sebidang yang tidak memenuhi kriteria teknis dalam menjamin keselamatan pengguna jalan dan kereta api. Permasalahan tersebut bisa menimbulkan kerawanaan terhadap kecelakaan, panjangnya antrian, serta tundaan-tundaan di sisi penguna infrastruktur jalan. Tujuan dan metode penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja ruas jalan berupa tundaan dan panjang antrian menggunakan software VISSIM, memberikan rekomendasi skenario terhadap perlintasan sebidang eksisting menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan membuat database yang bisa diakses menggunakan smartphone menggunakan CarryMap. Lokasi penelitian ini adalah pada  Jalan Timoho JPL 349 KM 163+758 dan Jalano Mojo JPL 350 KM 164+536. Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil tundaan dan panjang antrian rata-rata terbesar terjadi pada Jalan Timoho. Pada JPL 350 mendapatkan rekomendasi ditutup setelah ada penanganan dan alternatif skenarionya yaitu melengkapi kelengkapan fasilitas infrastruktur perlintasan sebidang atau pengalihan arus lalu lintas ke Jalan Timoho, sedangkan JPL 349 mendapatkan rekomendasi ditutup setelah ada penanganan dan alternatif skenarionya yaitu melengkapi kelengkapan fasilitas infrastruktur perlintasan sebidang atau penaikan status menjadi perlintasan tidak sebidang. CarryMap berisi input data berupa seluruh database yaitu informasi status jalan, koordinat, foto eksising, fasilitas infrastruktur, volume lalulintas, tundaan, panjang antrian serta rekomendasi.A level crossing is a meeting point between the highway and the railroad line. In general, many level crossings do not meet the technical criteria in ensuring the safety of road and railroad users. These problems can cause vulnerability to accidents, long queues, and delays on the side of road infrastructure users. The objectives and methods of this research are to analyze and evaluate the performance of roads in the form of delays and queues, provide scenario recommendations for existing level crossing using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, and create a database that can be accessed using a smartphone using CarryMap. The location of this research was conducted on Jalan Timoho JPL 349 KM 163 + 758 and Jalan Mojo JPL 350 KM 164 + 536. After doing the analysis, it was found that the biggest average delay and queue length occurred at Jalan Timoho. JPL 350 received a recommendation to close after handling and alternative scenarios, namely completing the completeness of level crossing infrastructure facilities or diverting traffic flow to Jalan Timoho, while JPL 349 received a recommendation to close after handling and alternative scenarios, namely completing the completeness of level crossing infrastructure facilities or upgrading the status be a crossing not level. CarryMap contains input data in the form of the entire database, namely information on road status, coordinates, photo exposure, infrastructure facilities, traffic volume, delays, queue length, and recommendations.Â