Kajian ini membahas penerapan prinsip arsitektur hijau pada bangunan perkantoran di Jakarta. Hal yang melatarbelakangi pentingnya kajian ini adalah banyaknya perkantoran di Jakarta yang digunakan sebagai fasilitas penunjang perekonomian. Pembangunan perkantoran tersebut adakalanya tidak merespon iklim dan lingkungan sekitarnya. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan prinsip-prinsip arsitektur hijau pada bangunan perkantoran. Tujuan kajian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan prinsip-prinsip arsitektur hijau dan penerapannya pada studi kasus yang diteliti. Obyek penelitian merupakan dua perkantoran yang sudah mendapat sertifikat GBCI, yaitu yaitu United Tractor Head Office dan Menara BCA. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menganalisis penerapan prinsip-prinsip arsitektur hijau pada dua studi kasus tersebut. Hasil dari kajian ini adalah perkantoran yang diteliti sudah didesain dengan memanfaatkan kondisi alam, serta menggunakan material yang ramah lingkungan. Selain itu, dua bangunan ini menerapkan konsep hemat energi yang merespon positif terhadap lingkungan (tapak) dan pengguna. Berdasarkan interpretasi pada dua studi kasus yang diteliti, arsitektur hijau tidak selalu identik dengan “hijau†tetapi juga dapat diinterpretasikan sebagai bangunan yang sustainable (berkelanjutan), earth friendly (ramah lingkungan) dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik).