Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Mengajar Guru Dalam Meningkatkan Sikap Kemandirian Siswa di PIAUD Mohammad Nurul Huda; Priyanto
Ta'dibi : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2018): September
Publisher : el Hakim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi tidak lagi hanya popular di dunia kemiliteran tetap hampir di segala aspek, hingga pada dunia pendidikan sekalipun. Mengajar adalah sesuatu yang bisa di lakukan oleh siapa saja. Namun yang perlu kita ketahui bersama bahwa kesukaran mengajar untuk setiap tingkatan sekolah akan berbeda antara yang satu dengan yang lain nya.Saat mengajar anak SD, SMP, atau SMA, suasana belajar yang hening dan serius bisa saja efektif dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.Tenaga pendidik yang baik adalah yang mampu menyampaikan informasi yang berkuakitas dengan cara yang mudah dan tepat.Dalam kegiatan pembelajaran, tenaga pendidik biasanya mempunyai teknik tersendiri dalam menyampaikan suatu informasi dalam pembelajaran agar siswa mudah memahami dan senang dalam proses belajar.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG BUDAYA PERSONAL HYGIENE SELAMA SAKIT DI SUKU COSTA, OECUSSE TIMOR LESTE Francisco Soares; Priyanto; Zumrotul Choiriyah
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 17 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untukmempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan kebersihan diridapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya, budaya, nilai sosial, pada individu ataukeluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendidikantentang persepsi masyarakat terhadap budaya personal hygiene selama sakit.Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian survei deskriptif dengan desaincross-sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 250 KK. Pengambilan sampeldalam penelitian ini dengan cara proporsional stratified random sampling sebanyak 72responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian data dianalisamenggunakan uji statistik Chi Square dengan tingkat kemaknaan P < 0,05.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat denganpersepsi personal hygiene selama sakit di Suku Costa, Oecusse Timor Leste dengan hasil Pvalue yang didapatkan adalah 0,036 (P value < 0,05)
HUBUNGAN PERILAKU CARING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI MAYOR DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG Widodo Rony Sungkowo; Zumrotul Choiriyyah; Priyanto
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 19 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah-masalah yang bisa terjadi berkaitan dengan kecemasan pada masa pre operatif antara lain tingkat kecemasan meningkat dengan cepat, pasien menjadi marah dan bermusuhan, pasien menjadi depresi karena dilingkupi kecemasan dan perasaan tidak berdaya. Intervensi yang dapat diberikan oleh perawat antara lain menggunakan sentuhan untuk mengkomunikasikan sikap ”caring” perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien pra operasi mayor di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Kabupaten Temanggung. Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain studi korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien pre operatif di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung sebanyak 95 pasien dengan sampel 95 orang dan teknik sampling accidental sampling. Analisis data yang digunakan chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku caring perawat sebagian besar kategori baik yaitu sebanyak 27 orang (58,7%).Kecemasan pasien pra operasi mayorsebagian besar kategori cemas ringan yaitu sebanyak 33 orang (71,7%).Ada hubungan perilaku caring perawat dengan kecemasan pasien pra operasi mayor di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung, dengan pvaluesebesar 0,037 (α = 0,05).
Kampanye Pencegahan Covid-19 Dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Di Tengah Pandemi Corona Agustinus; Priyanto; Eva; Hifzhan; Bhetaria
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabah virus COVID-19 yang terjadi di Indonesia saat ini, mengakibatkan seluruh masyarakat Indonesia harus menerapkan physical distancing dalam semua kegiatan. Namun kesadaran masyarakat tentang pencegahan Pandemi Corona ini belum secara merata di ketahui / masih abai. Sehingga selalu ada peningkatan jumlah orang terinfeksi virus ini. Di tengah Pandemi Covid-19 seperti sekarang, tetap di rumah adalah opsi terbaik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Untuk itu perlu kampanye yang masif guna “Mencegah Covid-19” dengan 12 (dua belas) spanduk yang komunikatif di tengah-tengah masyarakat” sejak 1 September 2020. Demikian pula akibat atau dampak wabah virus ini, terhadap Angka pengangguran diperkirakan melonjak. Kemungkinan akan ada 25 juta pengangguran akibat kegiatan usaha terhenti dan tidak ada pekerjaan untuk buruh bebas. Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, boleh dibilang sudah menjadi kota dengan permasalahan yang cukup kompleks. Kelurahan ini secara fisik cukup padat, baik bangunan maupun jumlah penduduknya. Kelurahan Nambangan Kidul menempati lahan seluas 102,864 hektar yang dihuni oleh 9.728 jiwa atau 2.728 KK. Mereka tersebar di 46 RT dan 15 RW. Diperkirakan dampak pandemi ini ada kenaikan, sampai berkisar 32% KK warga masuk kategori warga miskin atau 873 KK. Pemberdayaan akibat terdampak Covid-19 adalah upaya untuk membangun daya dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkan diri dan keluarga di tengah Pandemi Corona ini. Menggali, memanfaatkan dan mengembangkan usaha produktif terutama bagi masyarakat terdampak Covid-19 umumnya khususnya para wanita, dengan cara membuat suatu ekonomi produktif melalui “Pelatihan Mengolah Ikan Lele Kekinian“ pada 10 September 2020. Mendampingi peserta dengan cara demontrasi memasak/mengolah ikan dan memberikan pelatihan tutorial dalam FlascDisch yang berupa vidio/film. 20 orang peserta dari unsur RW/UMKM/PKK diberikan instruksi mengenai tahapan pengolahan dan penanganan pasca pengolahan dan penjualan.
SIKAP DAN KEPUASAN KERJA DALAM DUNIA PENDIDIKAN Mohammad Nurul Huda; Priyanto
Ta'dibi : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 11 No 1 (2022): September
Publisher : el Hakim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam berbagai hal yang menyangkut interaksi dengan manusia maka akan terdapat sebuah sikap baik itu sikap responsif, reaktif, sensitif dll sebagainya. Itu semua di pengaruhi suasana hati dan kondisi dari berbagai hal. Dan sikap sendiri sejatinya akan menunjukkan seperti apa karakter dari pribadi seseorang, dalam dunia kerja hal ini menjadi suatu hal yang diperhatikan. Ketika semakin banyak peluang interaksi maka akan banyak pula munculnya sebuah sikap, dan sikap tersebut bisa negatif atau positif, maka salah satu dari pembahsan ini adalah pengertian tentang sikap. Dan hal itu yang juga kita rasakan dalam kehidupan kita secara sosial atau individu. Pembahasan selanjutnya mengenai kepuasan kerja, sebetulnya pembahasan kepuasan kerja sangat penting, hal ini menjadi sangat penting karena kita bisa mengukur keberhasilan kerja dari nilai itu, banyak dunia kerja, dunia pendidikan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak tetapi tidak memperhatikan aspek diatas tadi, karena mereka hanya berorientasi pada hasil b ukan pada manusia, artinya perusahaaan tidak mau menanggung resiko terhadap produksi yang jelas semua harus maksimal tanpa melihat bagaimana kondisi karyawan, dsb, tetapi ketika dunia kerja berorientasi kepada manusia maka dengan sendirinya motivasi pekerja akan meningkat dengan sendirinya.