Penelitian dilakukan selama lima bulan yaitu April sampai Agustus 2018 di Perairan Tondonggeu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan dan tingkat eksploitasi ikan baronang di Perairan Tondonggeu Kec. Abeli Kota Kendari. Pengambilan sampel ikan yaitu dari hasil tangkapan nelayan yang mengggunakan tiga unit alat tangkap sero dengan pertimbangan keterwakilan populasi. Hasil parameter lingkungan menunjukkan bahwa Parameter lingkungan perairan yang ditemukan selama penelitian pada bulan April sampai Agustus masih dalam kondisi yang optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan ikan baronang. Sebaran frekuensi panjang ikan baronang jantan maupun betina di Perairan Tondonggeu didominasi ukuran dewasa. Hubungan panjang bobot ikan baronang jantan diperoleh pada bulan April menunjukkan pertumbuhan bersifat allometrik positif, pada bulan Mei-Juni-Agustus menunjukkan pertumbuhan bersifat isometrik, dan pada bulan Juli menunjukkan pertumbuhan bersifat allometrik negatif. Hubungan panjang bobot ikan baronang betina diperoleh pada bulan April menunjukkan pertumbuhan bersifat allometrik positif, pada bulan Mei-Agustus menunjukkan pertumbuhan bersifat allometrik negatif, dan pada bulan Juni-Juli menunjukkan pertumbuhan bersifat isometrik. Kisaran factor kondisi ikan baronang jantan dan betina menunjukkan ikan betina lebih baik dari ikan jantan. Nilai factor kondisi ikan tergolong pipih. Persamaan pertumbuhan ikan baronang yang didapat bahwa koefisien pertumbuhan (K) 0,750, panjang asimtot (L∞) 401,10 mm dan umur teoritis (t0) -0,31775 untuk ikan jantan dan koefisien pertumbuhan (K) 0,370, panjang asimtot (L∞) 528,41 mm dan umur teoritis (t0) -0,27847 untuk ikan betina. Hasil analisis mortalitas dan tingkat eksploitasi yang diperoleh diketahui bahwa ikan baronang (S. canaliculatus) mengalami kondisi pemanfaatan berlebihan (over fishing) karena adanya aktifitas penangkapan tanpa memerhatikan musim penangkapan.Kata Kunci: Tondongggeu, tingkat eksploitasi, ikan baronang