Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERAWAT SAAT PANDEMI COVID-19 Putri Dafriani; Fenny Fernando; Hafni Fauzia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.547

Abstract

Latar Belakang: Perawat merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan selama pandemi COVID-19. RSUP.M.Djamil merupakan salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Padang. Selama hampir 2 bulan berturut-turut, PPKM di Kota Padang masih berada di level 4. Hal ini membuat pelayanan di RSUP.M.Djamil sangat berat. Hal ini berdampak kepada penurunan kinerja perawat. Kecemasan akibat penularan COVID-19 dan beban kerja yang bertambah membuat terjadinya penurunan kinerja perawat.Tujuan penelitian: ini adalah menganalisis hubungan tingkat kecemasan dan beban kerja perawat dengan kinerja perawat di red zone RSUP.M.Djamil.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel nya adalah perawat pelaksanana di red zone yang berjumlah 135 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan uji statistic chi square.Hasil : Hasil penelitian didapatkan kinerja kurang 56,3%, cemas 47,4% dan beban kerja yang tinggi 57%. Terdapat hubungan yang bermakna antara cemas dan beban kinerja dengan kinerja( nilai p=0,000 dan p= 0,007).Kesimpulan: Kinerja perawat di red zone RSUP.M.Djamil dipengaruhi oleh kecemasan dan beban kerja perawat. Diharapkan agar pihak manajemen RSUP.M.D.Jamil membuat perencanaan terkait pengurangan cemas dan beban kerja perawat pelaksana agar kinerja perawat baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 
Efek Kedelai Terhadap Faal Ginjal Diabetes Melitus Putri Dafriani
Ners Jurnal Keperawatan Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.955 KB) | DOI: 10.25077/njk.7.2.176-182.2011

Abstract

Diabetes Melitus (DM)  merupakan kelainan metabolik yang dihubungkan dengan sejumlah kelainan  mikrovaskular  (retinopati, neuropati dan nefropati ) dan makrovaskular (serebrovaskular, kelainan pembuluh darah perifer dan penyakit jantung). Kedelai merupakan salah satu makanan fungsional yang memiliki banyak manfaat terutama dalam penanganan diabetes mellitus. Tujuan tinjauan pustaka ini adalah untuk membahas peranan kedelai dalam menangani komplikasi diabetes terutama terhadap nefropati diabetes. Kedelai merupakan salah satu alternatif dalam mengurangi komplikasi atau dampak lanjut dari DM. Kedelai mengandung antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas akibat hiperglikemi. 
Edukasi Perawatan Diabetes Mellitus (DM) di Bangsal Interne RSUD M.Zein Kota Painan Putri Dafriani; Roza Marlinda; Harinal Afri Resta
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1079

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang kejadiannya cukup tinggi di Kota Painan, khususnya RSUD.M.Zein. Berdasarkan laporan rekam medis, DM dan komplikasinya menjadi salah satu penyakit dengan biaya perawatan yang tinggi melalui BPJS. Berdasarkan wawancara dari pasien dan keluarga pasien yang dirawat di bangsal interne didapatkan rendahnya tingkat pengetahuan pasien dan keluarga dengan perawatan DM. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan pengabdian masyarakai ini adalah memberikan edukasi tentang perawatan DM menggunakan metode penyuluhan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang perawatan DM setelah penyuluhan. Kesimpulannya adalah penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang perawatan DM sehingga diharapkan juga mempengaruhi prilaku pasien
HUBUNGAN OBESITAS DAN UMUR DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II Putri Dafriani
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/882220172017%p1

Abstract

ABSTRACT Nowaday, every year the rate of DM (Diabetes Mellitus) always rise. DM is one of the fourth biggest caused of human died. There are some factors which are caused it. Some of them are obesity and age. obesity  is able to be identified by measuring BMI. For DM type II risky catogorize if BMI> 25 kg/m2. The risky age factor appears to the patients in the age up to 40 years old. The aim of this research is to know the correlation between obecity and age with the DM incident rate in 2017.The method of this research is analitical method by using cross sectional study which will be applied in Health Center of Gambok of Sijunjung regency on February 2017.The sampling which will be done is accidental sampling and have 90 sampple. The process implied are editing, coding, entry, cleaning, and analysis of univarat and bivarat which is done by calculating statitics with chi-square(X²) and P<0,005.The result of the research is found that 10% of respondents have DM, 90% of respondent not DM and 38,9% of respondents have obecity, 61,1% of respondents have not obecity, 50% of respondents included into the risky age, and 50% of respondents included into the non risky age. In the Bivariat analysis, it is found that there is a significant correlation between obecity and the DM type II incident rate with P= 0,025 and there is a signifant correlation with DM type II incident rate with P=0,031.Through this study, the author concluded that there is a significant correlation between obesity and age with DM type II.  The Health  Center of Gambok should give illumination which emphasizes on how to keep the healthy life, either  includes physical activity or healthy diet so that the rate of obesity will be decreased and and examination of sugar level periodically for the patients of DM tipe II classified. Keyword          : Obesity, Age,  Diabetes Mellitus ABSTRAK Kejadian diabetes mellitus (DM)  mengalami peningkatan dari hari ke hari. DM termasuk empat besar penyebab kematian. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya DM diantaranya adalah faktor usia dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor usia dan obesitas dengan kejadian DM pada pasien DM di Puskesmas    Gombok  Kabupaten Sijunjung tahun 2017.Metode penelitian ini adalah observasi dengan pendekatan cross secsional. Sampelnya berjumlah 90 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Uji chi- square digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan dependen.Hasil penelitian didapatkan 10% sampel menderita DM, 38,9% obesitas dan 50% memiliki usia yang beresiko. Analisis statistik didapatkan nilai p= 0,025 untuk hubungan obesitas dengan kejadian DM dan p=0,031 untuk hubungan usia dengan kejadian DM.Dari penelitian ini dapat disimpulkan ada hubungan antara faktor usia dan obesitas dengan kejadian DM. Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama dengan kelompok usia yang beresiko agar dapat menjaga pola hidupnya terutama mencegah terjadinya obesitas.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Roza Marlinda; Putri Dafriani; Veolina Irman
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.780

Abstract

Penyakit jantung koroner terjadi karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri koroner akibat pengendapan lemak dan kolestrol sehingga aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling sebanyak 96 orang pasien yang berkunjung ke Poliklinik Jantung RSUP Dr. M. Djamil. Pengumpulan data dilakukan dengan questioner pada 29 Agustus 2019, data di olah menggunakan SPSS dengan uji  chi square. Hasil penelitian diketahui 60,4% responden memiliki penyakit jantung koroner, 54,2% tidak sering mengkonsumsi karbohidrat, 52,1% tidak sering mengkonsumsi protein, 53,1% tidak sering mengkonsumsi lemak, 54,2 responden sering mengkonsumsi serat, 54,2% responden tidak sering mengkonsumsi kolesterol, 79,2%  memiliki aktivitas fisik sedang. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yg signifikan antara konsusmi karbohidrat (p value=0,04), dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik (p value= 0,09) dengan penyakit jantung koronr. Dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara pola makan dengan penyakit jantung koroner, namun tidak ada hubungan dengan aktivitas fisik. Diharapkan perlu untuk mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik secara teratur, terutama bagi orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner.Kata kunci : Jantung; pola makan; aktivitas fisik
PENGARUH REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALAI PADANG TAHUN 2018 Putri Dafriani; Andika Herlina; Hanifa Yatni
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i1.247

Abstract

Diabetes mellitus adalah sindrom metabolik karena gagal memproduksi pankreas insulin, oleh karena itu hiperglikemia adalah ciri khas DM. berdasarkan kota DKK Padang jika diabetes tipe II dalam posisi firt. Perawatan diabetes mellitus tipe II adalah pharmalogicall dan non-pharmalogically. Salah satu pengobatan diabetes mellitus tipe 2 dengan non-farmalogik adalah daun salam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh daun salam terhadap kadar gululose darah penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas Kota Padang 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian non ramdomized control group. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22-28 Juni 2018 di wilayah kerja masyarakat puskesmas pusat kota 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah 38 orang, diambil secara purposive sampling sebanyak 20 orang yaitu 10 kelompok intervensi. Analisis univariat statistik descristive dan bivariat menggunakan independent t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar glukosa darah rata-rata sebelum mengkonsumsi daun bay adalah 299,90 mg / dL sedangkan tingkat glukosa darah rata-rata setelah mengkonsumsi daun salam 207,20 mg / dL. Kadar glukosa darah pada kelompok kontrol 263,20 mg / dL. Setelah diuji dengan T-test statistik independen diperoleh p value = 0,04 artinya p <0,05. Itu termasuk bahwa ada efek daun salam pada tingkat glukosa bloog. Disarankan untuk menurunkan kadar glukosa darah dapat menggunakan tindakan pengobatan non farmalogical dari daun salam, selain itu juga mudah ditemukan, harga relatif dan dapat diproduksi sendiri di rumah.
HUBUNGAN PERILAKU PENGENDALIAN DIABETES MELLITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM MAYJEND H.A THALIB KABUPATEN KERINCI TAHUN 2018 Siti Aisyah Nur; Putri Dafriani
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.526

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit dengan jumlah terbanyak di Rumah Sakit Umum Mayjend H.A Thalib Kabupaten Kerinci yaitu tahun 2016 sebanyak 438 kasus, tahun 2017 terjadi peningkatan yaitu sebesar 701 kasus dan pada bulan Januari sampai Maret 2018 terdapat 274 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan perilaku pengendalian DM dengan kadar gula darah pada pasien  diabetes  melitus  di  Poliklinik  Penyakit  Dalam  Rumah  Sakit  Umum Mayjend H.A Thalib Kabupaten Kerinci tahun 2018.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional study yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juni sampai dengan 9 Juli2018. Populasi semua penderita Diabetes Mellitus sebanyak 274 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling yang berjumlah 73 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.Hasil penelitian didapatkan (21,9%) pasien DM memiliki kadar gula darah yang buruk. Sebesar (52,1%) pasien DM memiliki pola makan yang tidak baik. Sebesar (50,7%)  pasien  DM  melakukan  aktivitas  fisik  yang  ringan.  Sebesar  (54,8%) pasien DM tidak patuh dalam minum obat DM. Ada hubungan pola makan (p value = 0,001), aktivitas fisik (p value = 0,000) dan kepatuhan minum obat (p value = 0,004) dengan kadar gula darah.Hasil penelitian disimpulkan ada hubungan pola makan, aktivitas fisik   dan kepatuhan minum obat dengan kadar gula darah, maka diharapkan kepada perawat untuk memberikan penyuluhan berupa konsultasi atau edukasi yang lebih efektif terkait cara pengendalian kadar gula darah pasien DM serta menyarankan kepada pasien agar mengubah pola hidup sebagai salah satu cara untuk mengendalikan kadar gula darah.