Herawati, Ety
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INVIGORASI BENIH PADI MENGGUNAKAN MIKROBA FUNGSIONAL Herawati, Ety; Rianto, Fadjar; Palupi, Tantri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.4935

Abstract

Penggunaan benih bermutu rendah dengan viabilitas dan vigor yang rendah akan menghasilkan produktivitas yang rendah. Untuk benih yang sudah mengalami kemunduran perlu dilakukan peningkatan vigor benih. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih padi yang mengalami penurunan kualitas melalui perlakuan hidrasi dengan cara direndam di dalam larutan mikroba fungsional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2019 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dan UPT PSB Provinsi Kalimantan Barat. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dengan empat ulangan. Faktor yang diuji adalah perlakuan perendaman benih dalam larutan mikroba fungsional yang terdiri dari 12 perlakuan, dengan daya kecambah benih: 93% (kontrol tanpa isolat), 93% + 4A isolat, 75 % (kontrol tanpa isolat), 75% + isolat WH24, 75% + isolat WH31C, 75% + 4A isolat, 75% + IAA, 63% (kontrol tanpa isolat), 63% + isolat WH24, 63% + isolat WH31C, 63% + 4A isolat, dan 63% + IAA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan invigorasi menggunakan larutan mikroba fungsional mampu meningkatkan viabilitas dan vigor benih padi yang telah mengalami kemunduran (daya berkecambah 75%), dan bahkan dapat menyamai viabilitas dan vigor benih bermutu dengan daya berkecambah 93%. Perendaman dalam larutan isolat 4A pada benih padi dengan daya berkecambah 75% adalah perlakuan terbaik dalam meningkatkan indek vigor dengan nilai yang lebih tinggi yaitu 81,5%, dibandingkan dengan benih kontrol 93% yaitu sebesar 65,5%.