Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Desain Biofilik pada Gedung Sekretariat dan Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai Idedhyana, Ida Bagus; Rijasa, Made Mariada; Saidi, Agus Wiryadhi
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3764

Abstract

Emerging from concerns about the increasing work stress (occupational disease) that has an impact on mental health, nature needs to play a bigger role in the built environment, referred to as "biophilic design." The word 'design' in question is a creative process to create or design architectural works. Biophilia is contained in the third point in the Tri Hita Karana concept which is the basis of the vision and mission of Ngurah Rai University, this concept is used as a basic concept in the development of the Ngurah Rai University Faculty of Saint and Technology building, so it is very interesting to be an object of research. The purpose of this study was to determine the relationship between Tri Hita Karana and biophilia, the application of biophilic design in the development of this building, and to find new contributions in the application of biophilic design. The method used is a qualitative method, by establishing a relationship between empirical phenomena and theory in solving research problems. The results showed three biophilic categories: nature in the space; natural analogues; and the nature of the space, which is described into fourteen biophilic design patterns, has generally been successfully applied. The presence of nature can be felt as a string of images that move from entry to workspaces. The application of biomorphic shapes and patterns with natural materials and a touch of traditional Balinese architecture is a new contribution in the application of biophilic design in this FST building.
KOMPLEKS GELANGGANG OLAHRAGA DI KABUPATEN GIANYAR Agus Wiryadhi Saidi; Anak Agung Gede Panji Indrajaya
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Olahraga merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi perkembangan fisik maupun mental masyarakat. Olahraga bukan hanya sekedar kegiatan untuk memperoleh kebugaran fisik saja, tetapi juga diharapakan mampu memberikan perbaikan dari sisi mental dan ekonomi masyarakat. Kegiatan olahraga sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat modern sekarang ini untuk menghilangkan stres atau kejenuhan yang ada setelah berhari – hari melakukan aktivitas perkantoran. Kabupaten Gianyar banyak memiliki perkumpulan olahraga seperti tenis meja, atletik, bola volly, bulutangkis, sepak bola, pencak silat, basket dan tenis lapangan. Banyak atlet dan organisasi olahraga dari Gianyar memiliki prestasi yang baik di kancah nasional. Peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga ini sendiri tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas olahraga di Kabupaten Gianyar bahkan terjadi kecenderungan menurunya kualitas fasilitas olahraga karena kurangnya perawatan. Menghadapi fenomena tersebut, perlu diciptakan suatu kompleks gelanggang olahraga yang berkualitas dan mampu menampung aktifitas masyarakat dan atlet yang ingin berolahraga. Dalam perencanaannya, sebuah kompleks gelanggang olahraga haruslah benar-benar direncanakan secara matang, dan disesuaikan dengan tuntutan olahraga masyarakat modern sekarang ini. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam merencanakan pembangunan kompleks gelanggang olahraga yaitu pendekatan studi tentang literatur tentang gedung olahraga, tentang apa saja yang ada di gedung olahraga, dan kegiatan apa saja yang dapat dilakukan di gedung olahraga. Dengan pendekatan-pendekatan tersebut akan dapat lebih memudahkan dalam penyusunan dalam program perencanaan yang nantinya menghasilkan ruang yang dibutuhkan beserta besarannya, organisasi ruang serta kebutuhan site untuk pengembangan gedung olahraga yang direncanakan. Untuk mewujudkan bangunan yang mencerminkan sebuah gedung olahraga diperlukan konsep perancangan bangunan telah memasukan unsur tema dan konsep dasar yang telah diinginkan, sehingga kompleks gelanggang olahraga dapat berfungsi sebagai tempat berolahraga dengan baik dan sekaligus sebagai sarana rekreasi olahraga bagi masyarakat modern sekarang ini.
PUSAT KEBUGARAN DAN HIBURAN KELUARGA DI KABUPATEN BADUNG Ngakan Putu Ngurah Nityasa; Agus Wiryadhi Saidi; I Putu Edy Putra Ariawan
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 1 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat kebugaran merupakan suatu tempat untuk melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan olah tubuh, latihan maupun olahraga yang bertujuan untuk mendapatkan kebugaran dan kondisi badan yang sehat secara fisik dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa kelelahanyang berlebih. Rekreasi pada masa kini merupakan suatu kebutuhan penting bagi masyarakat, di tengah padatnya aktivitas untuk mengurangi tingkat stress sehingga dibutuhkan suatu tempat untuk menghibur diri. Hal tersebut mendasari perancangan Pusat Kebugaran dan Hiburan Keluarga di Kabupaten Badung yang bertujuan untuk mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan olah tubuh, latihan maupun olahraga dan juga sebagai tempat untuk melakukan suatu kegiatan yang menyenangkan. Pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode seperti : metode observasi, metode wawancara, studi literatur dan studi banding. Penerapan konsep "energik dan rekreatif" pada tempat ini bertujuan agar dapat membantu civitas dalam menikmati semua fasilitas di tempat ini dengan baik dan maksimal. Penerapan tema Green Architecture yang diterapkan pada rancangan diantaranya terkait pencahayaan alami, penghawaan dan material yang digunakan seperti beton expose pada sebagian besar dinding bangunan ini dan tidak banyak menggunakan ornamen. Menggunakan warna yang membangkitkan semangat untuk berolahraga seperti warna merah, hijau dan biru dibeberapa bagian dinding dan lantai karpet. Hal tersebut merupakan dasar dalam penyusunan program antara lain : program fungsional, program ruang dan program site. Setelah proses penyusunan program hasil akhir dari proses tersebut berupa konsep perencanaan dan perancangan Pusat Kebugaran dan Hiburan Keluarga di Kabupaten Badung. Fasilitas yang diwadahi meliputi : Gym, studio, karaoke, movie box, restoran, konsultasi kebugaran, retail, ruang bermain anak, kolam renang, spa, sauna dan gedung serbaguna.
PUSAT OTOMOTIF DI DENPASAR I Made Dwi Yasa; Agus Wiryadhi Saidi; Made Mariada Rijasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dunia otomotif di Bali khususnya Kota Denpasar dan sekitarnya membawa dampak pada kehidupan sosial masyarakat. Berbagai aktifitas dan kreatifitas otomotif telah masuk ke dalam aspek kehidupan masyarakat, sehingga menjadi trend serta gaya hidup masa kini. Minat masyarakat perkotaan akan kebutuhan produk otomotif meningkat secara kuantitas namun turun dari segi kualitas pelayanan. Di Kota Denpasar dan sekitarnya sampai saat ini belum ada pelayanan fasilitas otomotif dalam satu wadah yang dapat memberikan berbagai pelayanan mengenai dunia otomotif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pusat Otomotif adalah suatu wadah untuk menampung berbagai aktivitas yang berkaitan dengan otomotif. Pusat otomotif digunakan untuk memperkenalkan, memberikan informasi, memperlihatkan produk dan jasa otomotif serta segala kelengkapannya. Pusat otomotif sebagai suatu wadah bertemunya para pecinta otomotif yang berhubungan dengan kreatifitas, hiburan/rekreasi, sportifitas serta kegemaran atau hobi otomotif. Dalam perancangan “Pusat Otomotif di Denpasar” menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi literatur, dan studi banding. Data-data yang telah terkumpul, diproses melalui kompilasi, analisis dan sintesis, sehingga dihasilkan spesifikasi umum dan spesifikasi khusus Pusat Otomotif di Denpasar. Adapun lokasi site untuk fasilitas ini dipilihdi Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Denpasar Utara. Program perancangan arsitektur, konsep dasar rancangan (dinamis, modern, dan rekreatif), serta tema rancangan (neo plasticisme)menjadi pedoman dalam penyusunan landasan konsepsual perancangan Pusat Otomotif di Denpasar ini, yang kemudian ditransformasi menjadi sebuah desain “Pusat Otomotif di Denpasar”.
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KHUSUS NARKOTIKA DI BALI Anak Agung Gede Putra Dananjaya; Agus Wiryadhi Saidi; Ngakan Putu Ngurah Nityasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika merupakan suatu tempat yang mewadahi kegiatan rehabilitasi, perawatan, pembinaan sikap dan moral, pelatihan dan keterampilan, reintegrasi hidup antara narapidana dengan masyarakat dengan kegiatan rehabilitasi terhadap narkotika khususnya, dilengkapi dengan fasilitas penunjang agar kegiatan yang diwadahi dapat berjalan dengan lancar, akan tetapi dalam kenyataanya Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika yang ada belum sepenuhnya memiliki fasilitas penunjang kegiatan yang ideal sehingga kegiatan yang berlangsung di dalamnya tidak berjalan dengan baik. Dalam pengadaan wadah ini terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, seperti bagaimana menciptakan lingkungan yang terbatas dengan keamanan yang tinggi tetapi tidak membuat narapidana menjadi terintimidasi dan tertekan, bagaimana menyusun dan merencanakan spesifikasi, tema, program dan konsep perancangan yang sesuai. Untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi, maka digunakan beberapa metode seperti metode kepustakaan, wawancara dan observasi dalam pengumpulan data, kemudian dianalisa sehingga dapat menciptakan suatu spesifikasi umum dan khusus dalam kaitannya dengan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika di Bali. Dari perpaduan standar perancangan, kajian terhadap proyek sejenis, terciptalah program ruang, program site, konsep dasar “Secure” dan “Rehabilitatif” serta perpaduan antara tema analogi “Air” dengan “Arsitektur Regional” dalam hubungannya dengan lokasi site dan perancangan bangunan yang diharapkan nantinya wadah ini memiliki fasilitas yang lengkap sehingga dapat menampung seluruh kegiatan yang diwadahi secara optimal.
PUSAT REKREASI DI KABUPATEN TABANAN I Kadek Liswantara; Agus Wiryadhi Saidi; Ni Made Swarmini
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali sebagai destinasi pariwisata memiliki beragam tempat tujuan rekreasi mulai dari pantai, alam pedesaan sampai pegunungan. Tujuan rekreasi dengan mengandalkan pesona keindahan alam yang alami menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan hiburan, atau rekreasi. Rekreasi yang berasal dari bahasa Latinre-creare secara harfiah berarti membuat ulang, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani. Selain itu rekreasi juga memberi dampak positif terhadap kesehatan, dapat mengatasi tingkat stres berlebih yang ditimbulkan oleh rutinitas sehari – hari. Pusat rekreasi mempunyai pengertiansebagai suatu tempat yang dirancang secara sengaja sebagaiwadah penampung berbagai bentuk kegiatan rekreasi dengan penyediaan berbagai wahana kreatif maupun rekreatif serta fasilitas penunjang kegiatan sebagai upaya mempermudah pengunjung seperti fasilitas umum berupa ATM, toilet, food court, maupun suvenir dan lain sebagainya. Pusat rekreasi juga dapat berarti sebagai penggabungan atau pengelompokan dari berbagai wahana hiburan kedalam satu kawasan, sehingga waktu yang diperlukan masyarakat menjadi lebih efektif dengan hanya berkunjung ke satu tempat untuk mendapatkan banyak pilihan rekreasi yang bahkan bisa menghabiskan waktu sehari penuh. Konsep dasar dalam perancangan pusat rekreasi ini adalah kreatif dan rekreatif.Dari pendekatan konsep dasar maka ditentukan tema rancangan untuk pengadaan Pusat Rekreasi di Kabupaten Tabanan ini adalah arsitektur Neo Vernakular. Dalam hal ini mengacu terhadap konsep arsitektur tradisional Bali yang memiliki konsep dasar dalam menyusun tata ruangnya seperti orientasi kosmologi atau dikenal dengan Sanga Mandala, keseimbangan/kesesuaian kosmologi dengan istilah manik ring cecupu, hirarki ruang yang terdiri dari tri loka dan tri angga dan dimensi tradisional Bali yang didasarkan pada proporsi dan skala manusia.
KAWASAN MIXED USE BUILDING PERDAGANGAN DAN PERKANTORAN MODERN DI KABUPATEN TABANAN Made Suhartadana; Agus Wiryadhi Saidi; Ayu Putu Utari Parthami Lestari
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kawasan menjadi alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan yang terjadi saat ini, pengembangan kawasan tersebut dikenal dengan mixed use building. Mixed Use Builiding merupakan penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi dalam bangunan Diterapkannya Mixed use building di Bali menjadi alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan yang semakin sempit, pengembangan kawasan ini dapat membantu perencanaan tata guna lahan di Bali. Kabupaten Tabanan dipilih dalam pengembangan kawasan dengan lokasi di Kecamatan Kerambitan, mengingat kondisi Kabupaten Tabanan yang masih kekurangan fasilitas kota. Dengan tema rancangan Neo-Vernakular yang menekankan budaya lokal dan memiliki luasan 3,76 Ha akan dibangun mall dan kantor sewa yang didukung dengan fasilitas penunjang seperti ruang serbaguna dan bioskop.
PENERAPAN TEMA NEO VERNAKULAR PADA WAJAH BANGUNAN GEDUNG UTAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI Agus Wiryadhi Saidi; Ni Putu Anggita Suma Astari; Krisna Adi Prayoga
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 2 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v11i2.289

Abstract

Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post-Modern, yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an. Post-Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak). Sedangkan gaya Arsitektur Tradisional Bali adalah corak penampilan arsitektur yang dapat memberikan citra/nuansa arsitektur berlandaskan budaya Bali yang dijiwai oleh agama Hindu melalui penerapan berbagai prinsip bentuk yang mengandung identitas maupun nilai-nilai arsitektur. Pengaplikasian Arsitektur Neo Vernakular pada gedung-gedung modern di Bali seperti pada perkantoran tidak terlepas dari usaha untuk menjaga arsitektur lokal agar tidak tergerus oleh jaman dan hilang terlupakan di masa mendatang. Penelitian ini mengambil kasus bangunan Gedung Utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bali sebagai objek yang diteliti yang mengadaptasikan bentuk Arsitektur Tradisional Bali di masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Dari pengamatan terhadap wajah bangunan Gedung Utama DPRD Provinsi Bali, disimpulkan bahwa secara umum kriteria, ciri dan prinsip tema Arsitektur Neo Vernakular terlihat cukup jelas pada wajah bangunannya. Usaha memberikan nilai kebaruan terutama terlihat dari reinterpretasi terhadap bentuk-bentuk detail, hiasan, prinsip struktur dan ornamen serta pemakaian beton ekspos bersanding dengan bahan-bahan lokal. Bentuk dasar bangunan persegi yang sangat kuat dan dominan merupakan unsur yang paling tidak berubah dari bentuk aslinya, yang mungkin bisa disebutkan sebagai unsur yang melemahkan kesan Neo Vernakular pada bangunan ini. Demikian juga pertimbangan masa depan tampak tidak digarap.
PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR HIBRID PADA FASAD HOTEL THE STONES, KUTA, KABUPATEN BADUNG Johan Prastyo Adi Wibowo; Agus Wiryadhi Saidi
Jurnal Teknik Gradien Vol 11 No 1 (2019): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterbukaan informasi termasuk di bidang arsitektur membuat pilihan ekspresi arsitektur semakin beragam, termasuk di Bali yang dikenal dengan keindahan arsitekturnya. Salah satunya adalah penerapan Arsitektur Hibrid yang memberi peluang penggabungan beberapa tipologi arsitektur yang berbeda (oposisi binari) dengan salah satu menjadi bagian yang dominan (Ningsar dan Erdiono, 2012). Arsitektur Hibrid, khususnya pada bangunan-bangunan publik yang bersifat komersil tampak bermunculan di sentra-sentra wisata di Bali termasuk di Kuta, Kabupaten Badung. Penelitian ini mengkaji fasad salah satu bangunan publik yang menerapkan Arsitektur Hibrid, yaitu bangunan Hotel The Stones di Kuta. Kajian difokuskan pada fasad bangunan, yaitu wajah bangunan yang terlihat dari luar dengan pertimbangan fasad itulah yang umumnya membentuk citra bangunan. Penelitian ini memakai metoda deskripsi kualitatif berdasarkan data-data primer yang diperoleh dari observasi secara langsung di lapangan dan dilengkapi data-data sekunder. Data-data yang didapat dianalisis, kemudian dilakukan interpretasi dan akhirnya dirumuskan kesimpulan. Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa fasad bangunan Hotel The Stones menampakkan ciri Arsitektur Hibrid dengan dominasi gaya Arsitektur Kontemporer. Walau pun candi bentar dan bale bengong bisa dengan mudah dikenali sebagai elemen Arsitektur Tradisional Balimemberi kesan, kehadirannya terkesan seperti “hiasan” karena kurang didukung oleh elemen-elemen arsitektur yang lain untuk memberi kesan Arsitektur Hibrid yang lebih kuat.
UNSUR-UNSUR NEO-VERNAKULAR PADA MASJID AGUNG NURUL HUDA, SUMBAWA BESAR Tobra Mangguna; Agus Wiryadhi Saidi
Jurnal Teknik Gradien Vol 12 No 2 (2020): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v12i2.506

Abstract

Arsitektur Neo-Vernakular merupakan arsitektur yang menunjukan bentuk baru dan modern namun masih memiliki ciri khas dari daerah setempat. Biasanya ide bentuk diambil dari daerah setempat namun dibuat menjadi lebih modern mengikuti perkembangan zaman. Erdiono (2011) menyebutkan ada empat model pendekatan: bentuk dan makna tetap; bentuk tetap makna berubah; bentuk berubah makna tetap; dan bentuk dan makna berubah. Kemunculan Arsitektur Neo-Vernakular menggugah kembali semangat pencarian jatidiri dan identitas arsitektur di Indonesia. Mulai banyak bermunculan karya arsitektur yang dengan sadar mengambil unsur-unsur lokalitas dan mengemasnya secara modern sesuai dengan perkembangan zaman. Masjid Agung Nurul Huda di Sumbawa Besar merupakan bangunan masjid baru yang dibangun di lokasi yang sama dengan masjid lama yang dirobohkan. Secara historis tidak bisa dilepaskan dari kedudukannya sebagai masjid Kesultanan Sumbawa dan secara kultural dengan nilai-nilai budaya Sumbawa. Kesan utama tampilan baru Masjid Agung Nurul Huda adalah suatu masjid yang bercitra modern dan megah. Unsur-unsur lokal baik yang tampil dalam bentuk aslinya atau dalam kemasan yang berbeda memberi kesan lokalitas. Penelitian ini membahas unsur-unsur neo-vernakular yang terdapat pada Masjid Agung Nurul Huda, Sumbawa Besar dengan mengacu pada kriteria, ciri-ciri dan prinsip-prinsip Arsitektur Neo-Vernakular. Metoda penelitian menggunakan metoda deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Dari pembahasan yang dilakukan, disimpulkan bahwa pada Masjid Agung Nurul Huda secara umum terlihat kriteria, ciri dan prinsip Arsitektur Neo-Vernakular. Bentuk dasar bangunan, struktur, bentuk atap, tangga, bahan serta beberapa ornamen lokal merupakan unsur yang mewakili sisi tradisi. Struktur utama dan bahan beton serta pemakaian kaca secara dominan merupakan unsur yang mewakili sisi modern. Sisi modern dan tradisi saling berdaptasi dalam suatu paduan.