Momo
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK UKIR MATERI MEMBUAT PRODUK 2D TEKNIK UKIR DATAR DENGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 58 JAKARTA TIMUR Momo
Profesi | Jurnal Ilmu Pendidikan dan Keguruan Vol. 6 No. 2 (2017): Profesi | Jurnal Ilmu Pendidikan dan Keguruan
Publisher : Pengurus Pusat Perkumpulan Masyarakat Peduli Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan perumusan masalah (1) Bagaimanakah proses pembelajaran melalui implementasi pembelajaran berbasis inkuiri siswa kelas SMK Negeri 58 Jakarta Timur.pada Pembuatan Produk Dengan Teknik Ukir? (2) Bagaimanakah peningkatan pemahaman siswa kelas SMK Negeri 58 Jakarta Timur.pada materi norma dalam kehidupan bermasyarakat? (3) Bagaimanakah peningkatan kreativitas siswa kelas SMK Negeri 58 Jakarta Timur.melalui implementasi pembelajaran berbasis inkuiri? (4) Bagaimanakah respon siswa terhadap implementasi pembelajaran berbasis inkuiri siswa kelas SMK Negeri 58 Jakarta Timur.?. Dan dengan tujuan : Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran melalui implementasi pembelajaran berbasis inkuiri siswa kelas SMK Negeri 58 Jakarta Timur., Untuk mengetahui sejauh mana implementasi pembelajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas SMK Negeri 58 Jakarta Timur., Untuk mengetahui sejauh mana implementasi pembelajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas SMK Negeri 58 Jakarta Timur., Untuk mengetahui respon siswa terhadap implementasi pembelajaran berbasis inkuiri siswa kelas SMK Negeri 58 Jakarta Timur. Berdasarkan data hasil angket yang diberikan kepada siswa didapatkan sebagian besar 34 atau (94,4%) siswa menyatakan senang belajar dengan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan hanya 2 (5,6%) siswa menyatakan tidak senang. Dalam aspek kegunaan pembelajaran yang baru dilakukan dalam kehidupannya sekitar 33 (88,8%) siswa mampu merasakan hal tersebut sedangkan 3 (11,2%) siswa belum dapat. Prosentase tersebut juga berlaku dalam aspek tentang perlu tidaknya metode pembelajran itu digunakan. Padahal sebagian besar siswa merasa tertantang dengan langkah-langkah pembelajaran yang baru dilakukan, hal ini ditunjukkan oleh 31 (86,1%) siswa dan 5 (13,9%) siswa merasa tidak ada tantangan. Bahkan siswa yang secara terbuka merasakan tertarik metode yang dikembangkan guru 34 (94,4%)siswa dan hanya 2 (5,6%) siswa menyatakan tidak tertarik. Maka dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa metode inkuiri yang dikembangkan oleh guru (peneliti) secara garis besar dapat diterima oleh siswa