K., Anggraeni Dwi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Das Brantas Melaui Kegiatan Program Doktor Mengabdi Sugiarto, Sugiarto; Widodo, Ibnu Sam; Rahayudi, Bayu; K., Anggraeni Dwi; Sisinggih, Dian
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jd.v5i1.642

Abstract

Pemanfaatan lahan secara berlebihan menyebabkan penurunan daya dukung daerah aliran sungai (DAS). Kerusakan tersebut ditandai dengan banyaknya alih fungsi lahan, yang memicu erosi, kerusakan lahan, sedimentasi dan pendangkalan sepanjang sungai dan badan bendungan, penurunan muka air tanah, berkurangnya cadangan dan sumber air bersih dan berkurangnya resapan air akibat lahan pertanian berubah menjadi pemukiman. DAS merupakan wilayah daratan yang menjadi satu kesatuan dengan sungai. Kerusakan DAS juga dipicu oleh pembuangan sampah ke sungai dan berbagai bentuk pencemaran air sungai oleh limbah rumah tangga maupun industri. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pembukaan lahan baru di kawasan hulu sungai serta pembukaan lahan untuk kawasan perumahan di kawasan hilir menyebabkan kondisi DAS Brantas saat ini semakin mengkawatirkan, sementara upaya pemulihan belum mampu mengimbangi laju kerusakan yang terjadi. Upaya konservasi di bagian hilir DAS Brantas harus direncanakan secara cermat dan terstruktur dengan didukung komitmen yang kuat dari masyarakat.Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat Doktor Mengabdi di Desa Sengguruh telah dilakukan edukasi terhadap masyarakat dan lembaga pengelola sampah tentang teknik, strategi dan potensi penanganan sampah rumah tangga yang baik, teknik pengelolaan sampah basah dan kering, menciptakan pojok kampung sehat tanpa sampah, menyiapkan draft perdes tentang pengelolaan sampah dan lingkungan serta melakukan penghijauan di lahan-lahan terbuka dengan gerakan menanam pohon buah yang tahan erosi. Diharapkan dalam tiga atau empat tahun ke depan tanaman buah tersebut dapat menahan erosi dan banjir sekaligus potensial menjadi destinasi wisata baru. Melalui edukasi pengelolaan sampah, lingkungan sehat dan budaya menanam pohon di lahan terbuka diharapkan mampu meminimalkan sampah yang dibuang ke sungai, meminimalkan erosi dan sedimentasi