Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

TERAPI SENAM DIABETIC PADA LANSIA SEBAGAI PENATALAKSAAN MANDIRI PENYAKIT DIABETES MELITUS Rusiana, Harlina Putri; Purqoti, Dewi Nur Sukma; Istianah, Istianah; Idyawati, Susilia; Hidayati, Baiq Nurul; Syafitri, Rias Pratiwi; Fatmawati, Nurul; Zulviana, Yesvi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4888

Abstract

Abstrak: Kesakitan yang disebabkan karena Diabetes Mellitus menjadi masalah yang harus diselesaikan. Penatalaksanaan diabetes mellitus membutuhkan penanganan secara terus menerus. Salah satu metode perawatan mandiri yang dapat membantu mengurangi komplikasi kearah diabetic foot ulcer yaitu melalui senam diabetic. Pengabdian ini bertujuan untuk mencapai kemandirian perawatan lansia dengan diabetes mellitus sehingga mengurangi angka kesakitan pada lansia. Cara ini dirasa efektif untuk memperlancar sirkulasi darah pada penderita sehingga mengurangi komplikasi yang muncul. Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dan pendampingan senam diabetic. Sasaran yang terlibat sebanyak 32 lansia di Lingkungan Karang Bedil Mataram. Peserta antusias mempraktikkan dan berkonsultasi terkait dengan perawatan pada penderita DM. Lansia juga mampu mempraktikkan secara langsung senam diabetic. Selain itu kemampuan softskill mahasiswa dapat terasah. Selanjutnya diharapkan pengabdian melalui pendekatan kader dan tokoh masyarakat setempat untuk dapat melakukan kontrol pada perawatan mandiri lansia.  Abstract: Pain caused by Diabetes Mellitus is a problem that must be solved. Management of diabetes mellitus requires continuous treatment. One of the self-care methods that can help reduce complications towards diabetic foot ulcers is through diabetic exercise. This service aims to achieve independent care for the elderly with DM so as to reduce morbidity in the elderly. This method is effective for improving blood circulation, thereby reducing complications that arise. This project is carried out by providing counseling, health checks and diabetic exercise. The targets involved were 32 elderly in Karang Bedil environment of Mataram. Participants enthusiastically practice and consult about DM treatments. The elderly are also able to directly practice diabetic exercise. In addition, students' soft skills can be honed. Furthermore, it is hoped that service through the approach of cadres and local community leaders can control the elderly self-care.
EDUKASI PENGATURAN DIET DIABETES MELLITUS (DM) PADA PENYANDANG DM SELAMA MENJALANI PUASA RAMADHAN Istianah, Istianah; Hapipah, Hapipah; Rusiana, Harlina Putri
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4892

Abstract

ABSTRAKPengaturan diet DM sebagai salah satu pilar penatalaksanaan DM masih menjadi masalah sehingga memerlukan edukasi lebih lanjut bagi para penyandang DM di wilayah kerja puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram terutama di bulan puasa. Pengaturan diet sangatlah penting sehingga glukosa darah penyandang DM tetap terkontrol pada batas normal. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman penyandang DM dalam mengatur diet dibulan puasa sehingga meminimalisir timbulnya berbagai komplikasi akibat ketidakstabilan glukosa darah, meningkatkan kualitas hidup dan dapat menjalankan puasa dengan lancar. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Kegiatan yang dilakukan berupa pre-test, pemberian edukasi serta post-test pengetahuan tentang diet saat menjalankan puasa pada penyandang DM. Dari 30 orang penyandang DM yang mengikuti kegiatan ini didapatkan pengetahuan sebelum diberikan edukasi dengan kategori baik 10%, cukup sebanyak 40% dan kurang sebanyak 50% dan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 67% dan cukup 33%. Dengan demikian dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan terkait pengaturan diet pada penyandang DM melalui edukasi yang baik sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: diabetes mellitus; diet; puasa; edukasi. ABSTRACTThe regulation of the DM’ diet as one of the pillars of DM management is still a problem so it requires further education for people with DM in the working area of the Tanjung Karang Public Health Center, Mataram City, especially during the fasting month. Dietary regulation is very important so that the blood glucose of people with diabetes remains controlled at normal limits. The purpose of this service activity is to increase the understanding of people with diabetes in regulating diet in the month of fasting so as to minimize the emergence of various complications due to blood glucose instability, improve quality of life and be able to carry out fasting smoothly. This community service is carried out using lecture and discussion methods. Activities carried out in the form of pre-test, providing education and post-test knowledge about diet when fasting for people with DM. Of the 30 people with DM who took part in this activity, knowledge was obtained before being given education in the good category of 10%, sufficient as much as 40% and less as much as 50% and after being given education there was an increase in knowledge in the good category as much as 67% and enough 33%. Thus, it can be concluded that there is an increase in knowledge related to diet management in people with DM through good education so that it can be applied in everyday life. Keywords: diabetes mellitus; diet; fasting; education.
TERAPI SENAM DIABETIC PADA LANSIA SEBAGAI PENATALAKSAAN MANDIRI PENYAKIT DIABETES MELITUS Harlina Putri Rusiana; Dewi Nur Sukma Purqoti; Istianah Istianah; Susilia Idyawati; Baiq Nurul Hidayati; Rias Pratiwi Syafitri; Nurul Fatmawati; Yesvi Zulviana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.134 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5081

Abstract

Abstrak: Kesakitan yang disebabkan karena Diabetes Mellitus menjadi masalah yang harus diselesaikan. Penatalaksanaan diabetes mellitus membutuhkan penanganan secara terus menerus. Salah satu metode perawatan mandiri yang dapat membantu mengurangi komplikasi kearah diabetic foot ulcer yaitu melalui senam diabetic. Pengabdian ini bertujuan untuk mencapai kemandirian perawatan lansia dengan diabetes mellitus sehingga mengurangi angka kesakitan pada lansia. Cara ini dirasa efektif untuk memperlancar sirkulasi darah pada penderita sehingga mengurangi komplikasi yang muncul. Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan dan pendampingan senam diabetic. Sasaran yang terlibat sebanyak 32 lansia di Lingkungan Karang Bedil Mataram. Peserta antusias mempraktikkan dan berkonsultasi terkait dengan perawatan pada penderita DM. Lansia juga mampu mempraktikkan secara langsung senam diabetic. Selain itu kemampuan softskill mahasiswa dapat terasah. Selanjutnya diharapkan pengabdian melalui pendekatan kader dan tokoh masyarakat setempat untuk dapat melakukan kontrol pada perawatan mandiri lansia. Abstract: Pain caused by Diabetes Mellitus is a problem that must be solved. Management of diabetes mellitus requires continuous treatment. One of the self-care methods that can help reduce complications towards diabetic foot ulcers is through diabetic exercise. This service aims to achieve independent care for the elderly with DM so as to reduce morbidity in the elderly. This method is effective for improving blood circulation, thereby reducing complications that arise. This project is carried out by providing counseling, health checks and diabetic exercise. The targets involved were 32 elderly in Karang Bedil environment of Mataram. Participants enthusiastically practice and consult about DM treatments. The elderly are also able to directly practice diabetic exercise. In addition, students' soft skills can be honed. Furthermore, it is hoped that service through the approach of cadres and local community leaders can control the elderly self-care.
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA ANAK RENTAN EKSPLOITASI DI DAERAH KUTA LOMBOK TENGAH Rias Pratiwi Safitri; Fitri Romadonika; Baiq Nurul Hidayati; Harlina Putri Rusiana; Ni Putu Ariyani; Baiq Mara Wardatun Najwa
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6171

Abstract

ABSTRAKTempat wisata memiliki potensi eksploitasi anak sangat besar mengingat mudahnya wisatawan datang berkunjung. Banyak dari mereka tidak hanya datang berlibur dan melakukan bisnis, ada yang memiliki motif lain salah satunya mengeksploitasi anak secara seksual. Terdapat data anak rentan eksploitasi seksual komersial wilayah Lombok tengah yang mencakup tiga desa (Wajageseng, Kuta, Rembitan) pada tahun 2019 berjumlah 550 orang. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada anak yang merupakan hasil kaderisasi dari GAGAS Foundation yang fokus menangani masalah ekspolitasi anak di daerah tersebut. Dengan luaran kader dapat melakukan pendidikan kesehatan reproduksi pada setiap anak rentan dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap bahaya penyakit menular seksual di daerah wisata. Metode yang digunakan pengukuran tingkat pengetahuan tentang penyakit menular seksual, setelah itu pelatihan sebanyak 3 kali pertemuan, serta pengukuran kembali. Jumlah responden 10 orang. Didapatkan hasil peningkatan   tentang penyakit menular seksual pada anak rentan eksploitasi. Rekomendasi diharapkan dapat menyebarluaskan dan memberikan penjelasan pada anak yang berada diwilayah asalnya dan mampu mengaplikasikan materi yang telah disampaikan dalam kehidupan sehari hari,kepada Instansi Pemerintahan Desa Kuta Lombok Tengah diharapkan dapat memberikan akses pendidikan sehingga pengetahuan anak meningkat dan dapat menurunkan angka kejadian penyakit menular seksual, lebih meningkatkan kesadaran dalam partisipasinya mencegah terjadinya penyakit menular seksual.                                                                                                Kata kunci: anak rentan eksploitasi; pendidikan kesehatan; pengetahuan tentang penyakit  menular seksual ABSTRACTTourism places have large potential for child exploitation considering the ease way of tourists comes to visit. Many of them don't just come on vacation and do business, some have other motives, one of which is sexually exploiting children. There was data on children vulnerable to commercial sexual exploitation at Central Lombok area which includes three villages (Wajageseng, Kuta, Rembitan) in 2019 totaling 550 people. The aimed of this research was to increase the knowledge about reproductive health on children which the result of regeneration from the GAGAS Foundation which focuses on dealing with the problem of child exploitation in that area. With the output of these cadres who carry out the reproductive health education for every vulnerable child and to increase their awareness of the dangers of sexually transmitted diseases on these tourism areas. The method was carried out with measuring the level of knowledge about sexually transmitted diseases, after that conducting training for 3 meetings, and measuring again. the number of respondents were 10 people. Based on the results of the paired sample T test, the result is 0.000 (p < 0.05), which means that there is an increase of knowledge about sexually transmitted diseases on vulnerable exploitation children. Recommendations are expected to be able to disseminate and provide explanations to children who are in their original area and able to apply the material that has been conveyed in daily life, and to Government Agency of Central Lombok, it is hoped that they can provide access to education for children so that children's knowledge increases and can reduce incidence rates. sexually transmitted diseases, increasing awareness on their participation in preventing the occurrence of sexually transmitted diseases. Keywords: vulnerable exploitation children; health education; knowledge of sexually transmitted diseases
EDUKASI PENGATURAN DIET DIABETES MELLITUS (DM) PADA PENYANDANG DM SELAMA MENJALANI PUASA RAMADHAN Istianah Istianah; Hapipah Hapipah; Harlina Putri Rusiana
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.13 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.4829

Abstract

ABSTRAKPengaturan diet DM sebagai salah satu pilar penatalaksanaan DM masih menjadi masalah sehingga memerlukan edukasi lebih lanjut bagi para penyandang DM di wilayah kerja puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram terutama di bulan puasa. Pengaturan diet sangatlah penting sehingga glukosa darah penyandang DM tetap terkontrol pada batas normal. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman penyandang DM dalam mengatur diet dibulan puasa sehingga meminimalisir timbulnya berbagai komplikasi akibat ketidakstabilan glukosa darah, meningkatkan kualitas hidup dan dapat menjalankan puasa dengan lancar. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Kegiatan yang dilakukan berupa pre-test, pemberian edukasi serta post-test pengetahuan tentang diet saat menjalankan puasa pada penyandang DM. Dari 30 orang penyandang DM yang mengikuti kegiatan ini didapatkan pengetahuan sebelum diberikan edukasi dengan kategori baik 10%, cukup sebanyak 40% dan kurang sebanyak 50% dan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 67% dan cukup 33%. Dengan demikian dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan terkait pengaturan diet pada penyandang DM melalui edukasi yang baik sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: diabetes mellitus; diet; puasa; edukasi. ABSTRACTThe regulation of the DM’ diet as one of the pillars of DM management is still a problem so it requires further education for people with DM in the working area of the Tanjung Karang Public Health Center, Mataram City, especially during the fasting month. Dietary regulation is very important so that the blood glucose of people with diabetes remains controlled at normal limits. The purpose of this service activity is to increase the understanding of people with diabetes in regulating diet in the month of fasting so as to minimize the emergence of various complications due to blood glucose instability, improve quality of life and be able to carry out fasting smoothly. This community service is carried out using lecture and discussion methods. Activities carried out in the form of pre-test, providing education and post-test knowledge about diet when fasting for people with DM. Of the 30 people with DM who took part in this activity, knowledge was obtained before being given education in the good category of 10%, sufficient as much as 40% and less as much as 50% and after being given education there was an increase in knowledge in the good category as much as 67% and enough 33%. Thus, it can be concluded that there is an increase in knowledge related to diet management in people with DM through good education so that it can be applied in everyday life. Keywords: diabetes mellitus; diet; fasting; education.
Edukasi Penularan Covid 19 Pada Masyarakat Dengan Agregat Keluarga Balita Ispa di Kec. Praya Barat Kab. Lombok Tengah Baiq Nurainun Apriani Idris; Baiq Nurul Hidayati; Dian Istiana; Harlina Putri Rusianan; Ilham Ilham; Indah Wasliah; Irwan Hadi; Maelina Ariyanti; Sabi’ah Khairi; Supriyadi Supriyadi; Zaenal Arifin; Zulkahfi Zulkahfi
Intervensi Komunitas Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/ik.v2i2.907

Abstract

Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2. Penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 secara global berlangsung cukup cepat terutama pada anak-anak.tingginya angka kematian covid 19 pada balita di NTB disebabkan karena rendahnya pengetahuan keluarga dan masyarakat tentang penularan covid 19 terutama pada balita yang mempunyai Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan pengetahuan Masyarakat terhadap penularan covid 19 terutama pada keluarga balita dengan inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA).Metode Kegiatan yang dilakukan berupa Pengkajian Kasus Keluarga dengan balita ISPA di Kec Praya Barat. Melakukan Edukasi Penularan Covid 19 pada masyarakat terutama pada keluarga dengan balita ISPA. Mengajarkan cara cuti tangan, pengunaan masker dan menjaga jarak. Membiming menerpakan protokol kesehatan dan melakukan tindaklnjut ke kepala desa untuk menerapkan kegiatan tersebut. Hasil dari pengabdain didapatkan peningkatan kepatuhan protokol kesehatan pada masyarkat, peningkatan pemahaman keluarga dengan balita sehat tentang penularan covid 19 dan adanya tindak lanjut dengan pihak terkait dalam menindaklanjut hasil pengabdain kepada masyarakat yang telah dilakukan. Diharpakan peranserta tokoh agama, tokoh masyarakt dan remaja dalam peningkatan pemahaman masyarakat tentang penularan covid 19 terutama pada keluarga balita ISPA.
Religiosity Level Related to Premarital Sexual Modeling in Students Rias Pratiwi Safitri; Ni Putu Ariyani; Ana Layla Sarfarina; Harlina Putri Rusiana; Sisca Maulida Agustini
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1361

Abstract

Premarital sex behavior is a social phenomenon that is increasingly occurring in society. Several studies on sexual behavior reveal the rate at which sex was first performed at a young age, around high school age or at the beginning of college with an age range of 16 to 18 (Rahardjo, W., & Salve, H. R, 2014). In 2010, there were 158 countries with the minimum legal age for women to marry was 18 years and over; however, in Indonesia, the minimum age limit for women is 16 years. According to the Indonesian Student Reproductive Health Survey in Sarwono (2011), there are three factors significantly affect the students to have sexual relations, including: 1) the influence of peers or having a boyfriend, 2) having friends who agree with premarital sex, and 3) having friends who encouragepremarital sex. Modeling can be the basis for a person in certain behaviors, one of which is premarital sexual behavior. Current research was done aimed to determine the relationship between the level of religiosity and modeling of premarital sexual behavior among students in Mataram City. The research used correlation design through cross-sectional technique. The total sample of this study was 90 students. The sampling technique used was purposive sampling. This research was conducted in the Mataram City, in which the data were collected using religiosity questionnaire (modification of Hidayat, Alimul, A, A. 2012) with validity of 0.361 > 0.497-0.956 and reliability of r alpha (5%) <0.926 (significant). Premarital Sexual Modeling Questionnaire was also used (modified from Stewart & Cash, 2011) with a validity of 0.576> 0.658-0.820 and the reliability of r alpha (5%) <0.932 (significant). Based on the analysis using the Sperman rank correlation, the results obtained a significance value of (2-tailed) 0.03> 0.05. It can be concluded that Ha is accepted that there is a significant relationship between the level of religiosity with the modeling of premarital sexual behavior among students in Mataram City.
Pendidikan Kesehatan Berbasis Game “Kepo” terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Pondok Putri Ilham Ilham; Anna Layla Salfarina; Baiq Nurul Hidayati; Fitri Romadonika; Harlina Putri Rusiana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v12i1.1926

Abstract

Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi merupkan masalah yang sederhana namun sering terjadi. Strategi yang dapat dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan dengan metode yang inovatif dan menarik yaitu dengan menggunakan permainan edukatif. Permainan atau game merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian terhadap objek yang sifatnya universal dan disukai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan berbasis game terhadap kesehatan reproduksi remaja di Pondok Putri. Penelitian ini telah dilaksanakan secara pre eksperimen dengan pendekatan desain pre test – post test yang melibatkan satu kelompok berjumlah 54 orang. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, dimana setiap tahapan dilakukan pre test dan post test, pengaruh perlakuan adalah rata-rata selisih pre dan post test dari ketiga tahapan. Data dianalisis menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan usia, pengetahuan dan sikap responden, sedangkan untuk melihat pengaruh Pendidikan Kesehatan berbasis game diuji dengan Paired T Test. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebanyak 66,7% dan sikap positif sebanyak 57,4% setelah diberikan Pendidikan Kesehatan berbasis game.
UPAYA PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI MELALUI GUIDED IMAGERY DI KELURAHAN BINTARO KOTA MATARAM Dewi Nur Sukma Purqoti; Baik Heni Rispawati; Harlina Putri Rusiana; Ernawati Ernawati; Baiq Rulli Fatmawati; Marthilda Suprayitna
Abdi Masyarakat Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdi.v2i1.1413

Abstract

Hypertension or high blood pressure is a disease of the heart and blood vessels characterized by an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic more than 90 mmHg which can result in increased morbidity and mortality. Hypertension is commonly found in the elderly, hypertension can be treated using pharmacology and non-pharmacology, one of which is the Guided Imagery technique. The purpose of this service activity is to increase public knowledge about the basic concepts of hypertension and how to control it. The method used in this activity is to provide counseling on the basic concepts of hypertension and how to control it in non-pharmacological form in the form of Guided Imagery technique. The results of this activity obtained that the majority of participants were over 50 years of age, mostly elementary school education, the sex of the majority of women there was an increase in knowledge after health education. After the implementation of this service, it is hoped that the community will carry out the Guided Imagery technique routinely to control blood pressure and the introduction of non-pharmacological management should be carried out as a preventive for hypertension in the community.
The Relationship Between Psychological Adaptation and Anxiety Level In The New Normal Era At Central Lombok Dewi Nur Sukma Purqoti; Harlina Putri Rusiana; Elisa Oktaviana; Ernawati Ernawati; Baik Heni Rispawati
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.115 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v10i1.688

Abstract

Covid-19 affects all aspects of life such us health, social, economy, education, politics and development that cause psychological distress and anxiety. The purpose of this study was to determine the relationship between psychological adaptation and community anxiety levels in the new normal era. This study uses analytic cross sectional design.The sampling technique in this study was simple Random Sampling of 54 respondents. Data analysis used the Chi Square test. The results: Obtained p value = 0.033, it can be concluded that there is a difference in the proportion of anxiety levels between mal-adaptive respondents with adaptive respondents, which means that there is a significant relationship between psychological adaptation and anxiety levels with OR=6,821