Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Cyberbullying Involvement: Impacts of Violence Exposure in The Media, Family, Society, and School Reny Yuliati; Andria Saptyasari
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol 8, No 1 (2019): March
Publisher : Department of Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cyberbullying is a severe problem which may occur in adolescents during online communication. They may become a perpetrator or victim. This research investigates the violence exposure in several contexts, such as media, family, society, and school, and its relationship to the students&rsquo; involvement, whether they are the cyberbullying perpetrator or victim. A survey of senior high school students (N total = 201) was conducted. The study found that violence exposure, especially in the media and schools, significantly segregated the students&rsquo; cyberbullying involvement status. Youngsters, who are exposed to the violence in the media and schools, tend to be the cyberbullying perpetrator-victim. Additional analysis of the participants&rsquo; genders showed a significant difference, where female was more likely to be the cyberbullying victim and male was inclined to be the perpetrator (p < 0.05). Finally, the implications for practice and suggestions for future research are briefly addressed.
Communication between Husband and Wife in Negotiating a Parenting Role for their Child with Autism Spectrum Disorder (ASD) Andria Saptyasari
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol 9, No 2 (2020): July
Publisher : Department of Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Families that have children with ASD (Autism Spectrum Disorder) were vulnerable in terms of financial, emotional, energy, and time that causes tension between husbands and wives as parents in caring for their children with ASD. The main purpose of this study is to elaborateon the communication used by married heterosexual couples in negotiating a parenting role related to financial, emotional, energy, and time problems for their child with ASD by using relational dialectical theory. The data collection method used interviews. The participants&rsquo; selection used snowball. The participants consisted of three married heterosexual couples with three different ages of children with ASD in East Java. The results showed that there are dynamic changes related to the role of married couple participants in meeting financial, emotional, time, and energy needs for their children with ASD who have difficulties in social communication and repetitive, restricted behavior. In meeting all those needs, each participant does role sharing change when necessary and share tasks with respect and responsibility.They also accommodate changes by using collective consensus. The conclusion of this study is a compromise strategy was used by them when sharing roles related to financial, emotional, time, and energy for children with ASD.Keluarga dengan anak ASD (Autism Spectrum Disorder) rentan akan kondisi finansial, emosional, tenaga dan waktu yang dapat memicu ketegangan antara suami dan istri sebagai orang tua dalam merawat anak ASD mereka. Studi ini bertujuanmengelaborasi komunikasi yang digunakan oleh pasangan heteroseksual yang sudah menikah dalam menegosiasikan peran merawat anak ASD terkait finansial, emosional, tenaga dan waktu dengan menggunakan teori dialektika hubungan. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Cara mendapatkan tiga pasangan partisipan yang memiliki anak ASD dengan umur yang berbeda adalah dengan teknik snowball. Hasil menunjukkan ada perubahan yang dinamis terkait peran antar pasangan dalam memenuhi kebutuhan finansial, emosional, tenaga, dan waktu untuk anak ASD mereka yang memiliki kesulitan dalam komunikasi sosial. Setiap pasangan suami istri ini berusaha melakukan perubahan peran bila dibutuhkan dengan rasatanggung jawab dan saling menghargai satu sama lain. Mereka mengakomodasi perubahansecara kolektif dan melalui kesepakatan. Sehingga bisa disimpulkan dalam merawat anak ASD, mereka menggunakan strategi kompromi terkait finansial, emosional, tenaga, dan waktu.
Framing the Interpersonal Communication of Chronic Kidney Disease Patients Underwent Hemodialysis with Their Partners on Sexual Dysfunction Andria Saptyasari
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol 10, No 1 (2021): March
Publisher : Department of Communication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study elaborates on how patients with chronic kidney disease and their partners provide stimulation and respond response to sexual dysfunction problems using the relationship framing theory. Previous research has shown that 20-30% of patients with stage 3-5 chronic kidney disease undergoing hemodialysis experience sexual dysfunction. This study assumes that sexual dysfunction can lead to decreased sexual desire, commitment, and proximity between patients and their partners which impact their interpersonal communication. This study is interpretive qualitative research with which applied an in-depth interview method. Relationship framing theory is was used to explore the content dimensions related to the topics of passion, commitment, and proximity to describe the relationship dimensions, which are related to dominance-submissiveness and affiliation-disaffiliation of the utterances of participants&rsquo; utterances. The results show that the content dimensions consisting of passion, closeness, and commitment between chronic kidney disease patients and their partners could frame the relationship between them by looking at the stimulus and respective responses related to these three things. The stimuli and responses between these couples differ because there are four factors that influence it, namely (1) the context of the problem that is framed; (2) relational context; (3) sincerity of the participants in accepting the conditions; (4) partner&rsquo;s sensitivity regarding empathy; and (5) values, religion and spiritual which both patients and their partners have. Penelitian ini mengelaborasi bagaimana pasien penyakit ginjal kronik dan pasangannya memberikan stimulasi dan respon terhadap masalah disfungsi seksual dengan menggunakan teori pembingkaian hubungan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 20-30% pasien penyakit ginjal kronis stadium 3-5 yang menjalani hemodialisis mengalami disfungsi seksual. Studi ini mengasumsikan bahwa disfungsi seksual dapat menyebabkan penurunan gairah seksual, komitmen, dan kedekatan antara penderita dan pasangannya yang berdampak pada komunikasi interpersonal mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif interpretatif dengan metode wawancara mendalam. Teori pembingkaian hubungan digunakan untuk mengeksplorasi dimensi isi yang berkaitan dengan topik gairah, komitmen, dan kedekatan untuk mendeskripsikan dimensi relasi terkait dominance-submissiveness dan affiliation-disaffiliation dari ucapan-ucapan partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi isi yang terdiri dari passion, kedekatan, dan komitmen antara pasien penyakit ginjal kronis dan pasangannya dapat membingkai hubungan antara mereka dengan melihat stimulus dan respon masing-masing terkait ketiga hal tersebut. Stimulus dan respon antara pasangan ini berbeda karena ada empat faktor yang mempengaruhinya, yaitu (1) konteks masalah yang dibingkai; (2) konteks relasional; (3) kesungguhan peserta menerima persyaratan; (4) sensitivitas pasangan tentang empati; dan (5) nilai-nilai, agama dan spiritual yang dimiliki oleh pasien dan pasangannya.
Komunikasi Terapeutik Perawat untuk Meningkatkan Konsep Diri Pasien Skizofrenia Rosa Apriliyanti; Andria Saptyasari; Ratih Puspa S
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 19, No 2 (2021)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v19i2.4687

Abstract

Pasien skizofrenia memiliki stigma dan konsep diri negatif di mata masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi terapeutik yang dilakukanĀ  perawat pada pasien yang memiliki penyakit psikologisĀ  skizofrenia agar dapat meningkatkan konsep diri secara lebih positif. Metode penelitian conversation analysis digunakan untuk menganalisis percakapan antara perawat dan pasien skizofrenia sehingga semua interaksi verbal dan nonverbal di antara mereka secara detail. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam percakapan atau komunikasi terapeutik setiap perawat memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada giliran bicara (turn-taking), urutan berbicara (sequences), perbaikan (repair) dan pilihan (preference), selain itu pada penelitian ini juga ditemukan bahwa masing-masing perawat memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari aspek verbal maupun non verbal dalam penggunaan 5 komponen pada komunikasi terapeutik untuk meningkatkan konsep diri pasien. Dalam penerapan komunikasi terapeutik komponen kepercayaan adalah komponen yang paling dominan digunakan oleh perawat untuk meningkatkan konsep diri pasien. Perbedaan penerapan komunikasi terapeutik tersebut juga dipengaruhi latar belakang perawat, kemampuan perawat dalam komunikasi terapeutik, keterbukaan pasien dan juga lama durasi perawatan pasien.
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION STRATEGY FOR SME (SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES) OF TRADITIONAL HERBAL AND BEVERAGES Rani Sukma Ayu Suteja; Liestianingsih Dwi Dayanti; Angga Prawadika Aji; Santi Isnaini; Yayan Sakti Suryandaru; Titik Puji Rahayu; Andria Saptyasari; Irfan Wahyudi; Ratih Puspa; Nurul Ratna Sari; Dina Septiani; Nisa Kurnia Illahiati
Darmabakti Cendekia: Journal of Community Service and Engagements Vol. 3 No. 2 (2021): DECEMBER 2021
Publisher : Faculty of Vocational Studies, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1803.426 KB) | DOI: 10.20473/dc.V3.I2.2021.49-54

Abstract

Background: This program begins with observation on SME of traditional herbal and beverages in Kampung Genteng Candirejo Surabaya. Early observation shows difficulties faced by SME to market their products. Objective: This program is expected to provide information and education about marketing communication strategies for SME of traditional herbal and beverages in Kampung Herbal Candirejo Surabaya. Method: Early observation is to find problems, conducting seminar and workshop, and also evaluating community empowerment. Results: Audiences understand about the impotances of marketing communication and innovation. They also improve their skills in using integrated marketing communication to sell their products to customers. Conclusion: This community service program has achieved its goals.
PELATIHAN KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MENTE DESA SOKET LAOK, KABUPATEN BANGKALAN, MADURA Rani Sukma Ayu Suteja; Santi Isnaini; Liestianingsih Dwi Dayanti; Yayan Sakti Suryandaru; Yuyun Wahyu Izzati Surya; Andria Saptyasari; Titik Puji Rahayu; Dina Septiani; Nisa Kurnia Illahiati; Angga Prawadika Aji; Igak Satrya Wibawa
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 4 No. 2 (2020): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v4i2.2020.312-317

Abstract

Desa Soket Laok adalah desa yang berada di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan Madura yang memiliki sekitar 4173 jiwa penduduk. Desa Soket Laok masih dapat dibilang daerah yang tertinggal dan belum dapat memaksimalkan potensi desa untuk kesejahteraan warganya. Potensi besar dari desa Soket Laok adalah mente. Akan tetapi, petani mentenya sendiri kurang paham bagaimana mengolah dan menjual mente tersebut ke luar wilayah Soket Laok. Selain itu, kurangnya pemahaman dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi salah satu permasalahan. Oleh karena itu, Departemen Komunikasi FISIP UNAIR melaksanakan kegiatan pengadian masyarakat berjudul Pelatihan Komunikasi Pemasaran dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Petani Mente Desa Soket Laok, Kabupaten Bangkalan, Madura. Pelatihan ini meningkatkan pemahaman para peserta kegiatan tentang pentingnya komunikasi pemasaran.
PELATIHAN BRANDING DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MENTE DESA SOKET LAOK, KABUPATEN BANGKALAN, MADURA Santi Isnaini; Dina Septiani; IGAK Satrya Wibawa; Rani Sukma Ayu Suteja; Irfan Wahyudi; Andria Saptyasari; Suko Widodo; Kristian Jaya Hamonangan Pasaribu
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 5 No. 2 (2021): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v5i2.2021.418-425

Abstract

AbstractSoket Laok is a village located in Tragah District, Bangkalan Regency, Madura. This village has the greatest economic potential in agriculture because the majority of its residents, which are around 4000 people, work as farmers. However, the village, which is not far from the city of Surabaya, is still lagging behind and has not been able to properly utilize the village's potential for community empowerment. Cashew product is the greatest potential by the residents of Soket Laok Village, but the community does not understand how to create and design proper packaging for their cashew products. In addition, Soket laok community also has no experience and knowledge utilising information and communication technology to optimalise the marketing of the cashew products. Therefore, the Communications Department of FISIP Unair conducts a community service program entitled Branding Workshop for Economic Empowerment of the Cashew Farmer in Soket Laok Village, Bangkalan Regency, Madura. This program is an extended program that has been carried out in 2020. This community service focuses on creating and training to manage the community website, training on packaging and brands, as well as registration of brands and business license for their business.Keywords: Economic Potential, Marketing Communications, BrandingAbstrakSoket Laok merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tragah, Kabpupaten Bangkalan, Madura. Desa iniĀ  memiliki potensi ekonomi terbesar di bidang pertanian karena mayoritas warganya yang berjumlah sekitar 4000 jiwa berprofesi sebagai petani. Meskipun demikian, desa yang berada tidak jauh dari Kota Surabaya tersebut masih tertinggal dan belum mampu memanfaatkan dengan baik potensi desa untuk pemberdayaan masyarakat. Produksi mente merupakan potensi terbesar yang dimiliki oleh warga Desa Soket Laok namun para petaninya sendiri belum mengerti cara mengemas produk mente untuk dipasarkan di luar daerah Soket Laok sesuai dengan standar yang berlaku. Ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman terkait penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi faktor kurang optimalnya pemasaran produk mente. Dengan berbagai alasan tersebut, Departemen Komunikasi FISIP Unair kembali mengadakan pengabdian masyarakat bertajuk Pelatihan Branding dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Petani Mente Desa Soket Laok, Kabupaten Bangkalan, Madura. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan pada tahun 2020. Pengabdian masyarakat kali ini berfokus pada pembuatan dan pelatihan mengelola website Desa Soket Laok, pelatihan membuat kemasan dan merek, serta pendaftaran merek dan perizinan usaha pada produk yang telah dihasilkan.Kata kunci: potensi ekonomi desa, komunikasi pemasaran, branding,
Manajemen Komunikasi Privasi Perempuan Tentang Cyber Sexual Harassment Elok Kharismatul Ula; Andria Saptyasari; Liestianingsih Dwi Dayanti
Jurnal Media dan Komunikasi Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/medkom.v3i1.38309

Abstract

Cyber sexual harassment dapat terjadi pada perempuan, pelakunya bisa dari orang terdekat atau orang yang tidak dikenal. Bagi perempuan yang mengalami cyber sexual harassment tentu tidak mudah membagikan informasi pribadinya. Apalagi dengan adanya kekhawatiran seperti kehilangan pekerjaannya. Tujuan penelitian untuk eksplorasi manajemen komunikasi privasi perempuan yang mengalami cyber sexual harassment (ownership) menceritakan kejadiannya kepada rekan curhat (co-ownership). Teori Manajemen Komunikasi Privasi digunakan untuk menganalisis temuan data. Pendekatan penelitian yang dipilih kualitatif dengan jenis eksploratif, serta dengan metode penelitian fenomenologi. Metode penelitian membantu mengetahui eksplorasi pengalaman perempuan tentang cyber sexual harassment dalam mengelola informasinya kepada rekan curhat. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan transendental Edmund Husserl. Menguji keabsahan data menggunakan sumber triangulasi dan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan perempuan bisa mengalami berbagai jenis cyber sexual harassment, kedekatan dengan pelaku mempengaruhi jenisnya. Manajemen komunikasi privasi perempuan akan lebih rumit apabila semakin dekat dengan pelaku, karena pelaku bisa mempunyai dominasi untuk pengendalian informasi pribadi. Ownership lebih percaya bercerita kepada perempuan, hal ini disebabkan adanya harapan mendapat dukungan dan saran dari rekannya. Pemilihan rekan cerita akan memudahkan dalam penjagaan informasi privasi, meskipun tidak ada aturan tertentu, dengan kepercayaan pada rekan curhat dapat meminimalisir terjadinya turbulensi batas informasi pribadi. Kata kunci: Cyber sexual harassment, Manajemen Komunikasi Privasi, Perempuan
Representasi Pemberdayaan Perempuan Indonesia Sebagai Brand Activism The Body Shop Di Instagram @Thebodyshopindo.Impact Wijaya, Evelyn; Septiani, Dina; Saptyasari, Andria
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10121

Abstract

Penelitian ini membahas tentang representasi pemberdayaan perempuan sebagai brand activism yang dilakukan oleh perusahaan The Body Shop pada perempuan Indonesia di Instagram milik The Body Shop, yaitu @thebodyshopindo.impact. Sistem patriarki dianut oleh kebanyakan orang di setiap belahan dunia menyebabkan diskriminasi kepada gender yang lebih lemah, yaitu perempuan. Perempuan dianggap memiliki kedudukan dan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki sehingga peran, serta suara perempuan bagi keluarga, pekerjaan, dan masyarakat kurang diakui dan dihargai, sehingga tidak jarang juga perempuan yang menjadi sasaran. The Body Shop mengangkat permaslahan ini, memberikan dukungan kepada perempuan, dan membagikannya ke Instagram. Penelitian ini dibedah dengan menggunakan analisis semiotika tentang pesan yang ingin disampaikan pada perempuan Indonesia di Instagram milik The Body Shop, yaitu @thebodyshopindo.impact. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma kualitatif dan teori semiotika milik C.S. Peirce. Hasil penelitian menunjukkan ada 3 pesan utama dari The Body Shop yaitu mengajak perempuan untuk maju bersama-sama, berani berkarya, dan menerima diri. Tetapi dalam penelitian ini menunjukkan masih adanya bias gender dalam post yang dibagikan oleh The Body Shop seperti warna dan gaya bahasa yang digunakan.