Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Manajemen Budidaya Udang Vaname pada Kelompok Petambak Udang Tradisional Mandiri di Desa Pangkah Wetan Ujung Pangkah Gresik Nina Nurmalia Dewi; Muhamad Amin; Akhmad Taufiq Mukti; Gunanti Mahasri; Endah Sih Prihatini; Agung Pamuji Rahayu; Fuquh Rahmat Shaleh
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 13, No 1 (2022): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v13i1.98

Abstract

Udang vaname merupakan komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi. Namun terdapat permasalahan dalam budidaya udang vaname yaitu penurunan produksi akibat penurunan kualitas air dan serangan penyakit. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman terkait manajemen budidaya udang vaname yang baik melalui penerapan probiotik dan imunostimulan, cara aklimatisasi benih yang benar, pengukuran kualitas air, serta analisis usaha budidaya udang yang baik sebagai upaya peningkatan produksi udang vaname di Desa Pangkah Wetan Ujung Pangkah Gresik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2021. Kelompok mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Persatuan Tani Tambak Pangkah Wetan dan Pokdakan Mina Tambak Bahari di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan dengan metode hybrid yaitu secara daring dan luring. Pada kesempatan tersebut mitra sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan.
PERBEDAAN METODE PEMELIHARAAN IKAN HIAS PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN HIAS DI DESA KARANG SENTUL, KECAMATAN GONDANG WETAN, KABUPATEN PASURUAN, PROPINSI JAWA TIMUR Akhmad Taufiq Mukti; Muhammad Arief; Luthfiana Aprilianita Sari; Nina Nurmalia Dewi; Agung Pamuji Rahayu
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 10, No 1 (2019): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.324 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v10i1.47

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah mengaplikasikan metode mempercepat dan sinkronisasi kematangan dan pemijahan ikan hias air tawar melalui kombinasi pemberian pakan dan manipulasi lingkungan. Metode kegiatan adalah penyuluhan dan diskusi, pelatihan, praktek dan demoplot serta pendampingan berkelanjutan. Kelompok mitra PKM adalah Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Rasbora 15 dan Mina Jam 3 di Desa Karang Sentul, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa Timur. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang diberikan adalah metode peningkatan kualitas produksi budidaya ikan hias. Semangat dan motivasi kelompok mitra sangat tinggi dan antusias dalam menerima pengetahuan dan mengaplikasikan teknologi yang diberikan.
PENGARUH INTENSITAS PENYIPONAN YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN KUALITAS AIR PADA LARVA IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS SP.) Faisol Mas'ud; Agung Pamuji Rahayu
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.802 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v9i1.29

Abstract

Peningkatan kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang dipengaruhi oleh manajemen kualitas perairan yang baik, salah satunya adalah dengan melakukan penyiponan. Penyiponan diharapkan dapat mengurangi beban racun seperti amoniak sehingga kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang menjadi maksimal. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2017 dengan menggunakan hewan uji yaitu larva Ikan Lele Sangkuriang berumur 1 hari yang diberikan pakan berupa Pellet. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan melakukan 3 perlakuan berbeda pada wadah uji yang telah diberikan 100 larva Ikan Lele Sangkuriang, terdiri dari : Wadah kontrol (A1), Wadah uji dengan penyiponan 1 kali (B2), dan Wadah uji dengan penyiponan 2 kali (C3). Hasil eksperimen dari ketiga perlakuan penyiponan yang berbeda tersebut yaitu adanya pengaruh terhadap kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang dan sebaliknya tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas perairannya. Prosentase tingkat kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang pada A1 sebanyak 20%, B2 sebanyak 82%, dan C3 sebanyak 71%, maka cenderung pada perlakuan dengan penyiponan 1 kali memiliki jumlah kelangsungan hidup yang paling banyak. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran kualitas airnya pada ketiga wadah uji berada pada kisaran normal umumnya kualitas perairan untuk budidaya larva Ikan Lele Sangkuriang, yaitu suhu 25-300C, pH air 6,5-8,5, DO > 3 ppm, dan kandungan Ammonia < 0,1 ppm. 
DAYA DUKUNG LAHAN TAMBAK BUDIDAYA IKAN KERAPU (Ephinepelus spp) DI KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN Agung Pamuji Rahayu
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.7 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v8i1.20

Abstract

Kegiatan budidaya ikan di wilayah pesisir Kabupaten Lamongan salah satunya adalah budidaya ikan kerapu (Epinephelus spp) ditambak. Budidaya ikan kerapu sebagian besar menggunakan teknologi sederhana dan masih mengalami kendala mulai kasus penyakit, keterbatasan benih unggul, keterbatasan pakan ikan rucah sampai penurunan daya dukung lahan. Upaya memaksimalkan potensi budidaya ikan kerapu harus dilakukan secara rasional dan berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah mengetahui profil kegiatan budidaya ikan kerapu dan daya dukung lahan budidaya ikan kerapu ditambak di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan metode pembobotan. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa hasil produksi ikan kerapu terbesar yaitu pada tahun 2014 sejumlah 306,6 Ton sedangkan untuk hasil produksi terkecil yaitu pada tahun 2010 dan 2011 yaitu sebesar 133.06 Ton. Peningkatan prosentase terbesar terjadi dari tahun 2011 ke tahun 2012 dengan prosentase sebesar 88.9%, hal ini dipengaruhi oleh peningkatan teknologi budidaya serta pemilihan jenis komoditas ikan kerapu. Analisis daya dukung lahan menunjukkan bahwa tambak ikan kerapu di Desa Labuhan Kecamatan Brondong termasuk dalam kategori kriteria daya dukung lahan sedang sampai tinggi dengan faktor pembatas daya dukung lahan tambak antara lain nilai pH air yang tinggi dengan kisaran 9,8± 8,2; Amonia >0,1 ppm, BOD 5,41±3,71 ppm dan Bahan Organik tanah 33,2±5,69%.
ANALISA USAHA BUDIDAYA IKAN LELE MASAMO (Clarias Gariepinus) KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Agung Pamuji Rahayu; Muhammad Farid
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.903 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v9i1.27

Abstract

Lele Masamo merupakan jenis lele yang pertumbuhannya lebih cepat, nafsu makannya tinggi, tahan terhadap penyakit, mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dan mampu bertahan di iklim yang ekstrim. Masyarakat di Desa Pelang Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani tambak. Rata-rata jenis ikan yang dipilih untuk dibudidayakan adalah Lele Masamo. Lele Masamo merupakan produk baru yang dibudidayakan di Desa Pelang, sehingga analisa usahanya perlu diketahui. Penelitian dilakukan pada bulan Mei s.d. Juni 2017 dengan menggunakan 3 (tiga) kolam pembudidaya yang berbeda, masing-masing kolam berukuran 150 m2, 175 m2, dan 150 m2 dan benih yang ditebar yaitu ikan Lele Masamo ukuran 7 cm dengan kepadatan 5000 ekor/kolam. Analisa usaha yang ingin diketahui yaitu jumlah besar biaya produksi, penerimaan dan keuntungan serta kelayakan usaha budidaya ikan Lele Masamo di Desa Pelang. Data yang mendukung hasil analisa usaha tersebut berdasarkan pengumpulan data primer meliputi komponen dari biaya perawatan, biaya pembuatan pakan, biaya operasional, biaya benih ikan, produksi dan harga jual. Pengumpulan data sekunder meliputi data yang dimiliki oleh pemilik budidaya, data kondisi sosial ekonomi wilayah setempat, teori dan hasil penelitian terkait dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan pada usaha pembesaran ikan Lele Masamo dengan luas kolam 150 - 175 m2 sebesar Rp 9.657.000,-/panen s.d. Rp 10.142.000,-/panen dengan total penerimaan yang diterima sebesar Rp 12.487.500,-/panen s.d. Rp 13.095.000,-/panen dan besar keuntungan yang diterima sebesar Rp 2.345.500,-/panen s.d. Rp 3.235.500,/panen dan usaha pembesaran ikan Lele dalam kolam di Desa Pelang layak diusahakan  dengan nilai R/C > 1, nilai BEP Produksi 715-733 ekor dan nilai BEP harga Rp10.112,- s.d. Rp10.964,-, serta hasil perhitungan FRR 23.13% - 33.50% bernilai lebih besar dari suku bunga Bank tahun 2017 yaitu 12.03% yang berarti sebaiknya dilakukan investasi pada usaha tersebut.
EVALUASI TINGKAT KELAYAKAN KUALITAS AIR DAN PENCEMARAN PADA TAMBAK POLIKULTUR BERDASARKAN KEPADATAN PLANKTON DI DESA PELANGWOT KECAMATAN LAREN KABUPATEN LAMONGAN Agung Pamuji Rahayu; Muntalim Muntalim
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Grouper
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.897 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v8i2.23

Abstract

Kegiatan budidaya ikan Bandeng (Chanos chanos) dan Udang Vannamei (Lithopenaeus vannamei) sistem polikultur di wilayah Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur khususnya daerah tambak sudah lama diterapkan oleh pembudidaya ikan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi perikanan budidaya sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Kegiatan budidaya sistem polikultur juga tidak luput dari permasalahan mulai dari menurunnya kualitas air hingga kematian ikan. Kualitas air merupakan salah satu faktor yang menjadi keberhasilan usaha budidaya ikan. Data dan informasi mengenai kondisi kualitas air dan tingkat pencemaran di tambak dapat diketahui dengan melakukan evaluasi kualitas air dan perhitungan indeks saprobik berdasarkan kepadatan dan komunitas plankton sehingga dapat diketahui tingkat kesesuaian kualitas air dan pencemaran air ditambak pada kondisi sekarang. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat kesesuaian kualitas air dan pencemaran berdasarkan kepadatan dan komunitas plankton. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Berdasarkan nilai kelimpahan pada stasiun 1, 2, dan 3 maka perairan di tambak polikultur pada kategori eutropik, karena > 15.000 Ind/L. Nilai indeks keanekaragaman berada pada kisaran 0.125-0,049 artinya menunjukkan  keanekaragaman kecil dan kestabilan rendah. Sedangkan rata-rata nilai indek dominansi berkisar 0,013-0,019, mendekati angka 0, sehingga dapat disimpulkan tidak ada plankton yang mendominasi perairan. Pada pengukuran parameter kualitas air di semua stasiun , suhu berada pada kisaran 28,6-29,7 0C, DO berada pada nilai kisaran  4,1-5,6 mg/L, pH berkisar   8,4-9,5 dalam kondisi tinggi, sehingga dapat mengakibatkan pertumbuhan terganggu. Salinitas berkisar 1,9-5,0 aman untuk perairan tawar dan kecerahan cenderung pekat berkisar 17,5-20 cm. Nilai indeks saprobik di tambak polikultur menunjukkan bahwa perairan tersebut tergolong tercemar sangat ringan berada di Stasiun II dengan nilai 1,63 hingga agak tinggi (α- Mesosaprobik) pada Stasiun III, yaitu -0,73.