Evimalinda, Rita
Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Era Society 5.0 Ya’aman Gulo; Talizaro Tafonao; Rita Evimalinda
SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 1 (2021): November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Yerusalem Baru, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.495 KB) | DOI: 10.51615/sha.v2i1.40

Abstract

Abstract: The purpose of writing this article is to explain learning strategies that are relevant in the 5.0 era of society in learning Christian religious education. The author observes that the learning strategy is a means to achieve the learning objectives that have been set. Because one of the challenges faced by teachers today is the development of technology. The era of society 5.0 demands a teacher to be more creative, innovative and informative. That's why, the author reviews this paper to provide some tricks and tips so that teachers are able to compete and use appropriate learning strategies in the era of society 5.0. The method used in this study is a descriptive qualitative research method by examining the learning strategies of Christian religious education in the era of society 5.0. The method used in this study is a descriptive qualitative research method by examining the learning strategies of Christian religious education in the era of society 5.0. The results obtained in this study show that one of the learning strategies for Christian religious education in the era of society 5.0 that are still relevant are participatory strategies, inquiry strategies, discovery learning strategies, cooperative strategies, and blended learning strategies. Thus, the era of society 5.0 is a community concept that was developed to apply and balance the use of technology in everyday life so that access occurs in virtual space and physical space to solve social problems in order to create super smart humans.Abstrak: Tujuan penulisan artikel ini adalah menjelaskan strategi pembelajaran yang relevan di era society 5.0 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Penulis mengamati bahwa strategi pembelajaran merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Karena salah satu tantangan yang dihadapi oleh guru saat ini adalah perkembangan teknologi. Era society 5.0 menuntut seorang guru untuk lebih kreatif, inovatif dan informatif. Oleh karena itu, penulis mengkaji tulisan ini untuk memberi beberapa trik dan tips agar guru-guru mampu bersaing dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat di era society 5.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan mengkaji strategi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di era society 5.0. Hasil yang dapatkan dalam kajian ini menunjukan bahwa salah satu strategi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di era society 5.0 yang masih relevan adalah strategi partisipatif, strategi inkuiri, strategi discovery learning, strategi koorperatif, dan strategi blended learning. Dengan demikian  bahwa era society 5.0 adalah sebuah konsep masyarakat yang dikembangkan untuk mengaplikasikan dan menyeimbangkan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjadinya akses dalam ruang virtual dan ruang fisik untuk memecahkan masalah sosial agar terciptanya manusia yang super smart.
Peningkatan Profesionalisme Guru Pak Melalui Pelatihan Elda Br Situmorang; Haposan Simanjuntak; Rita Evimalinda; Ardianto Lahagu; Lidya Dewi S.; Rikardo Butar-Butar; Ester Lina Situmorang
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2: September 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.027 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v2i2.128

Abstract

This research was conducted by the author aims to determine how the influence of PAK Teacher Professionalism on Student Interest in Learning. The research was conducted using descriptive qualitative methods by interviewing several active teaching staff and browsing several books related to PAK teacher professionalism and learning interest. The results of the study show that the influence of PAK Teacher Professionalism on Student Interest in School is very large and good in meeting the development of knowledge and spiritual character of students towards Christian Religious Education. AbstrakPenelitian ini di lakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Profesionalisme Guru PAK terhadap Minat Belajar Siswa. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dekriptif dengan melakukan wawancara terhadap beberapa tenaga pengajar yang aktif dan menelusuri beberapa buku yang berkaitan dengan profesonalisme Guru PAK dan Minat Belajar. Hasil dari penelitian menunjukan pengaruh Profesionalisme Guru PAK terhadap Minat Belajar Siswa Disekolah sangat besar dan baik dalam memenuhi perkembangan pengetahuan dan karakter rohani siswa terhadap Pendidikan Agama Kristen.
Pembinaan Psikoedukasi Bagi Warga Binaan Di Lembaga Permasyarkatan Perempuan Kelas II Batam Fredy Simanjuntak; Rita Evimalinda; Ester Lina Situmorang; Lidya Dewi S; Yefta Arisma; Ceria Ceria; Susilo Susanto
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1: Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.575 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v3i1.119

Abstract

This service aims to provide psycho-educational guidance to Christian female inmates at the Class II B Women's Prison in Batam so that the inmates return to fully understand themselves as noblewomen. This study involved 35 Christian female inmates in the Class II B Women's Prison in Batam. The methods used are self-compassion therapy, psychoeducation and woman discussion, as well as games for participants. Based on the results of the study, it can be concluded that there is an increase in the inmates' understanding of Self-Compassion so that after this therapy the inmates understand the recovery of their image and are able to accept themselves with their current conditions in prison. Furthermore, for psychoeducation of the role of women in ideals, participants have the tools to evaluate themselves with their roles so far and desire to experience transformation in themselves to become noblewomen in society.AbstrakPengabdian ini bertujuan untuk memberikan pembinaan psiko-edukasi pada warga binaan wanita kristen di Lapas Perempuan Kelas II B Batam, agar warga binaan kembali memahami dirinya secara utuh sebagai perempuan yang mulia. Penelitian ini melibatkan 35 warga binaan wanita beragama Kristen yang ada di Lapas Perempuan Kelas II B Batam. Metode yang digunakan adalah self-compassion therapy, psikoedukasi dan woman discussion, serta games bagi peserta. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman peserta warga binaan tentang Self-Compassion agar setelah terapi ini warga binaan memahami pemulihan akan gambar dirinya serta mampu menerima dirinya dengan kondisi saat ini di Lapas. Selanjutnya untuk psikoedukasi peran perempuan dalam cita-cita , peserta memiliki alat untuk mengevaluasi diri dengan perannya selama ini dan berkeinginan untuk mengalami transformasi pada diri sendiri untuk menjadi perempuan yang mulia di masyarakat.
Pembinaan Transformatif Bagi Warga Binaan Di Lembaga Pembinaan Anak Kelas II Batam Fredy Simanjuntak; Rita Evimalinda; Ardianto Lahagu; Efvi Noyita; Ester Lina Situmorang; Agiana Her Visnhu Ditakristi
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.14 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v2i1.113

Abstract

This Mental and Spiritual Development Program was initiated by STT REAL Batam and GBI Windsor House of Glory. This coaching program is a routine program of STT REAL Batam to carry out the tridharma of higher education which is the first program or pilot project in collaboration with GBI Windsor Square House of Glory which is committed to the field of Mental and Spiritual Development of Christian Prisoners at the Batam Class II Child Development Institute. It is hoped that this coaching program can support government programs in rehabilitative, corrective, and educative services to inmates and participate in building life values so that they can equip inmates spiritually so that they can carry out their roles well. and good citizens. useful. This coaching program is a mentoring movement to improve the quality of piety to God Almighty, intellectual, professional attitudes and behavior, physical and spiritual health of the inmates. Furthermore, it is expected that they will be able to improve themselves and not repeat the crimes that have been committed.AbstrakProgram Mental dan Spiritual Development ini digagas oleh STT REAL Batam dan GBI Windsor House of Glory. Program pembinaan ini merupakan program rutin STT REAL Batam untuk mengemban tridharma perguruan tinggi yang merupakan program atau pilot project pertama bekerjasama dengan GBI Windsor Square House of Glory yang berkomitmen pada bidang Pembinaan Mental dan Spiritual Narapidana Kristen di Lembaga Pembinaan Anak Kelas II Batam. Diharapkan program pembinaan ini, dapat mendukung program pemerintah dalam pelayanan rehabilitatif, korektif, dan edukatif kepada warga binaan serta ikut membangun nilai-nilai kehidupan sehingga dapat membekali warga binaan secara spiritual agar dapat menjalankan perannya dengan baik. dan warga masyarakat yang baik. berguna. Program pembinaan ini sendiri merupakan gerakan pendampingan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku profesional, kesehatan jasmani dan rohani warga binaan. Selanjutnya diharapkan pembinaan agar mereka mampu memperbaiki diri dan tidak mengulangi kejahatan yang telah dilakukan.
Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja GPI Batu Aji Centre Rita Evimalinda; Ester Lina Situmorang; Agustin Soewitomo Putri; Benteng Martua Mahuraja Purba; Efvi Noyita5
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1: Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.346 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v3i1.118

Abstract

The level of drug abuse has worried all parties because it can damage the body and soul Social relations and the nation's future. Even so, there are still many who have not paid attention to this problem, perhaps they do not understand the multidimensional problems caused by drugs ranging from the dangers of drug addiction, dropping out of school, the destruction of social relationships, household fractures to serious crimes that are included in criminal law. This community service explains the dangers caused by drug abuse. It is hoped that after this community service, the GPI Batu Aji Center youth will also provide an explanation to their friends or their environment about the dangers of drugs so that all healthy and prosperous families are protected from the dangers of this illegal drug. AbstrakTingkat penyalahgunaan narkoba telah meresahkan Semua pihak Karena dapat merusak jiwa raga Hubungan sosial dan masa depan bangsa . Sekalipun demikian masih banyak yang belum perhatian terhadap masalah ini mungkin belum memahami masalah multidimensi yang ditimbulkan oleh narkoba mulai dari bahaya ketagihan obat, putus sekolah, hancurnya hubungan social, keretakan rumah tangga hingga kejahatan berat yang masuk dalam hukum pidana. Pengabdian masyarakat ini menjelaskan tentang bahaya yang diakibatkan penyalahgunaan narkoba.  Diharapannya setelah pengabdian masyarakat ini remaja GPI Batu Aji Centre turut memberikan penjelasan kepada teman atau lingkungannya akan bahaya narkoba sehingga semua keluarga sehat, sejahtera terhindar dari bahaya obat terlarang ini. Kata kunci: Penyuluhan, Mengantisipasi, Penyalahgunaan Narkoba, remaja, Gereja Pentakosta Indonesia.
Membangun Semangat Kebangkitan Nasional melalui Konten Pendidikan Agama Kristen Multikultural Rita Evimalinda; Rikardo Dayanto Butar-butar; Efvi Noyita
KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta Vol 4, No 1: Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47167/kharis.v4i1.92

Abstract

Religious sentiment, identity, has been a major component in so many conflicts in Indonesia. Ironically, educated people and young people become perpetrators of social violence. Various conflicts have weakened diversity, solidarity as a plural country and must be stopped through the interaction of teaching religious education in schools. This paper is qualitative literature to explain how to interpret and build the spirit of national awakening through Chris-tian religious education in schools. The findings of the substance of the spirit of national awakening today are making various kinds of changes for a better condition. The learning content of multicultural Christian Religious Education contains the values of the spirit of national awakening including the following aspects: (1) PAK for peace, (2) PAK for harmony, (3) PAK for prosperity, (4) PAK for tolerance. Teachers in teaching PAK in schools should use a constructive approach where students are encouraged to take their roles for prosperity, peace, unity and national unity. So that the function of believers to be the light and salt of the world is realized and has an impact on the revival of the Indonesian nation. AbstrakSentimen agama, identitas, telah menjadi komponen utama dalam begitu banyak konflik di Indonesia. Ironisnya kaum terpelajar dan kaum muda menjadi pelaku aksi kekerasan sosial. Berbagai konflik telah melemahkan keberagaman, solidaritas sebagai negara majemuk dan harus dihentikan melalui interaksi pengajaran pendidikan agama di sekolah.  Tulisan ini merupakan kualitatif literatur untuk memaparkan bagaimana memaknai dan membangun semangat kebangkitan nasional melalui pendidikan agama Kristen di sekolah. Hasil temuan subtansi semangat kebangkitan nasional zaman sekarang adalah melakukan berbagai macam perubahan untuk suatu kondisi menjadi lebih baik. Konten pembelajaran Pendidikan Agama Kristen multikultural mengandung nilai- nilai semangat kebangkitan nasional meliputi aspek:(1) PAK untuk kedamaian, (2) PAK untuk kerukunan, (3) PAK untuk kemakmuran, (4) PAK untuk toleransi.  Guru dalam mengajar PAK di sekolah hendaknya menggunakan pendekatan konstrukif dimana peserta didik didorong mengambil perannya untuk kemakmuran, perdamaian, persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga fungsi orang percaya menjadi terang dan garam dunia terealisasi dan berdampak pada kebangkitan bangsa Indonesia.
Refleksi konseptual misi Yesus melalui keramahan gereja di Indonesia Simanjuntak, Fredy; Papay, Alexander Djuang; Lahagu, Ardianto; Evimalinda, Rita; Ferry, Yusak Hentrias
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 7, No 2: Teologi Menstimulasi Nilai-nilai Kemanusiaan dan Kehidupan Bersama dalam Bingkai Kebang
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v7i2.329

Abstract

Jesus, reflecting on the context of the mission in the Gospels, often touches on various dimensions, both physical, emotional, intellectual, social, and spiritual for each person and his environment. Many Gospel narratives show the face of friendliness as well as the social responsibility of Jesus in public spaces. Jesus didn't just stop at the gracious nature of God in His mission of ministry but also inspired his listeners to bring out the same kind of hospitality that Jesus did. This needs to reflect the portrait of church life in Indonesian society, which in general tends to focus on religious formalism. This paper aims to explore the concept of Jesus' mission and to realize it practically in the context of Indonesian society today. The method used is descriptive analysis and a hermeneutic approach to the narratives in the Gospels. This study seeks to offer a contextual concept and model of Jesus' ministry to the community served not only as an object of God's hospitality but also as a subject who actively participates in presenting hospitality in public spaces. In conclusion, the mission that Jesus intended to be carried forward by the church was God's mission which Jesus himself had accomplished during his earthly ministry, namely manifesting God's hospitality for humans through the preaching of the gospel and social care.AbstrakYesus, dalam konteks misi di Injil, kerap menyentuh berbagai dimensi, baik secara fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual, setiap orang dengan lingkungannya. Narasi Injil banyak menunjukkan wajah keramahan sekaligus tanggung jawab sosial Yesus di ruang publik. Yesus tidak hanya berhenti pada sifat keramahan Allah dalam misi pelayanan-Nya, namun juga menginspirasi para pendengarnya untuk menghadirkan keramahan yang sama, seperti yang Yesus lakukan. Hal ini perlu menjadi refleksi potret kehidupan bergereja pada masyarakat Indonesia, yang umumnya cenderung terfokus kepada formalisme agawami. Artikel ini bertujuan untuk menggali konsep misi Yesus serta merealisasikan secara praktis dalam konteks masyarakat Indonesia di masa ini. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif serta pendekatan yang hermeneutis pada narasi kitab-kitab Injil. Penelitian ini berupaya menawarkan konsep dan model pelayanan Yesus yang kontekstual kepada komunitas yang dilayani, bukan hanya sebagai objek keramahan Allah, namun sekaligus sebagai subjek yang aktif berpartisipasi menghadirkan keramahan pada ruang publik. Kesimpulannya, jelas terlihat bahwa misi yang dimaksudkan Yesus untuk diteruskan oleh gereja adalah misi Allah yang telah dikerjakan Yesus sendiri selama pelayanan-Nya di dunia, yaitu memanifestasikan keramahan Allah bagi manusia melalui pemberitaan Injil dan kepedulian sosial.
Cultivating an Attitude of Religious Moderation for Students at SD Eppata II Batu Aji Batam Rita Evimalinda; Rikardo Dayanto Butar-Butar; Evans Dusep Dongoran; Hanyta Priscila Harahap; Viktor Deni Siregar; Yunira Nababan; Nia Lorena Hutagalung; Selvinus Yohame; Devina Romauli Nadapdap; Kristina Natalia Siregar; Rasmita Br. Sitepu; Ester Br. Simbolon; Suzaya Bitia Silsilia; Vera Angelyna Pakpahan
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/gandrung.v4i2.2922

Abstract

Abstract: Religious moderation is a manner of view, attitude, and behavior that always takes a position in the middle, is always fair, and is diligent in religion. Generalities also emphasize the importance of tolerance and respect for one another's religious differences and differing views. Religious moderation is a multicultural road that entices all religions in Indonesia by upholding the values, tolerance, and harmony between religions. This is to enable all believers to honor one another and understand sesame. Religious moderation also focuses on increased mutual compassion, equality, and understanding among religious people. The PKM team (devotion to society) conducted a study with the eppata ii stone aji batam elementary, with the program for the implanting of religious imposition for students. This PKM activity is done to help learners in the use of the Christian language and values and to improve the quality of the learning process. The result of this activity is that students can understand how to respect one another, tolerate one another, and understand how to act politely toward others. Keyword: Moderation, Religion, And Learne Abstrak Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan perilaku yang selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tekun dalam beragama. Moderasi beragma juga menekankan pentingnya toleransi dan saling menghargai perbedaan agama dan pandangan yang berbeda. Moderasi beragama merupakan jalan tengah multicultural Indonesia yang mengakomodir semua agama yang ada di Indonesia dengan cara menegakkan nilai-nilai luhur, toleransi, dan kerukunan antar umat beragama. Hal ini bertujuan agar semua umat beragama dapat saling menghormati dan memahami sesame. Moderasi beragama juga berfokus pada peningkatan rasa saling kasih sayang, kesetaraan, dan pemahaman antar umat beragama. Tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) melakukan suatu penelitian ke SD Eppata II Batu Aji Batam, dengan program penanaman sikap moderasi beragama bagi pelajar. Kegiatan PKM ini dilakukan untuk membantu peserta didik dalam penggunaan berbahasa dan nilai-nilai kekristenan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pelajara dapat memahami bagaimana caranya saling menghormati, saling bertoleransi satu dengan yang lain, dan memahami bagaimana cara bertata kerama yang sopan terhadap orang lain. Kata Kunci: Moderasi, Agama, dan Peserta didik