Indrawati, IGAP Tuti
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENCEGAH TERMARGINALNYA BAHASA DAERAH : SEBUAH KAJIAN DARI PERSPEKTIF MULTI KULTURAL DAN POLITIK BAHASA DI INDONESIA Astawa, I Nengah; Sukanadi, Ni Luh; Susrawan, I Nyoman Adi; Indrawati, IGAP Tuti
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak orang sangat sangat kawatir akan bahasa daerahnya karena setiap tahunnya pengguna bahasa daerah diperkirakan terus semakin berkurang. Jika saja para penggunanya tidak mengambil langkah-langkah yang signifikan dalam menanggulangi kepunahannya, di masa depan kita akan dikecam oleh para generasi mendatang karena dianggap tidak bisa menjaga kekayaan sebagai warisan budaya. Punahnya bahasa daerah disebabkan oleh beberapa hal antara lain : hegemoni bahasa asing terhadap bahasa daerah. Bahasa asing dianggap mampu secara ekonomi lebih menguntungkan terlebih lagi dikaitkan dengan daerah tujuan wisata, sedangakn bahasa daerah kurang mampu memberikan kesejahtraan yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan bahasa asing tertentu seperti bahasa Inggris misalnya. Banyak orang dari Nusantara atau bahkan dunia datang ke daerah tujuan wisata untuk mengadu nasib mereka. Mampu berbahasa Indonesia dengan lancar, mereka tdak merasa berdosa sama sekali tidak menggunakan bahasa daerah mereka sendiri. Di perkotaan dan sekitarnya, bahasa yang dipakai di sekolah-sekolah sebagai bahasa pengantar adalah bahasa Indonesia. Keadaan ini mempercepat kematian bahasa daerah mereka. Untuk mencegah kepunahan akan bahasa daerah, peranan para birokrat atau para politisi sangat krusial dalam mencegah termarginalnya atau kepunahan bahasa daerah. Tindakan yang nyata yg bisa dilakukan antara lain dengan melakukan aktifitas budaya yang memberikan ruang untuk menggunkaan bahasa daerah, melalui pendidikan baik formal maupun informal dan juga melalui perundang-undangan.