Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS ANTROPOMETRI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA SISWI KELAS II MADRASAH ALIYAH DI PERGURUAN DINIYYAH PUTRI KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2014 Chintya Mutiara; Hetti Rusmini
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 3 (2015): Volume 2 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.956 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i3.1976

Abstract

Latar Belakang: Salah satu indikator untuk melihat status gizi remaja adalah pengukuran tidak langsungmenggunakan status antropometri untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi, ketidakseimbangan initerlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Memahamistatus antropometri penting karena dapat menggambarkan kondisi suplai asupan dan kebutuhan gizi.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan status antropometri dengan kadar hemoglobin pada siswi kelas IIMadrasah Aliyah di Perguruan Diniyyah Putri Kabupaten Pesawaran tahun 2014.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional.Populasi penelitian adalah seluruh siswi kelas II Madrasah Aliyah di Perguruan Diniyyah Putri Kabupaten Pesawaransebesar 66 orang dengan sampel 66 responden. Analisis data bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah chiSquare dengan uji kemaknaan 95%Hasil Penelitian: Status antropometri termasuk dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak 34 orang (51,5%) danyang mengalami anemia sebanyak 40 orang (60,6%). Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan status antropometridengan kadar hemoglobin pada siswi kelas II Madrasah Aliyah di Perguruan Diniyyah Putri Kabupaten Pesawaran tahun2014 dengan p-value = 0,000 dan OR = 4,000.Kesimpulan: Ada hubungan status antropometri dengan kadar hemoglobin pada siswi kelas II Madrasah Aliyah diPerguruan Diniyyah Putri Kabupaten Pesawaran tahun 2014.
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KADAR HEMOGLOBIN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG Festy Ladyani Mustofa; Hetti Rusmini
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.436 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i3.1922

Abstract

Latar Belakang : Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitasdan kuantitas yang baik serta benar. Sarapan adalah suatu kegiatan yang penting dilakukan sebelum melakukan aktivitasbelajar mengajar. Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah normal.Hipoglikemia mengakibatkan susah berkonsentrasi dalam belajar. Itu semua karena kekurangan glukosa yang merupakansumber energi bagi otak. Seseorang yang mempunyai kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah dari nilai normal,menyebabkan gangguan dalam berkonsentrasi. Untuk bisa mempertahankan daya ingat maupun kemampuanberkonsentrasi diperlukan energi yang tersedia dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungankebiasaan sarapan pagi dan kadar hemoglobin terhadap konsentrasi belajar pada mahasiswi program studi kedokteranangkatan 2014 universitas malahayati bandar lampung.Metode : Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Subjek berjumlah 146 responden pengukuran kadarhemoglobin menggunakan easy touch nesco GHb dan pengukuran konsentrasi menggunakan tes Wechsler AdultIntelligence Scale (WAIS) . Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015. Analisis data menggunakan ujiSpearman dengan program SPSS versi 16.00.Hasil : Responden dengan katakteristik sarapan pagi tertinggi sebanyak 57 orang (39,0%), karakteristik kadarhemoglobin rendah paling banyak 84 orang (57,5%), konsentrasi belajar kurang paling banyak 81 orang (51,5%). Hasil ujiChi-square didapatkan ada hubungan antara kebiasaan sarapan pagi (p = 0,000) dan kadar hemoglobin (p = 0,000)terhadap konsentrasi belajar.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi (p = 0,000) dan kadar hemoglobin(p = 0,000) terhadap konsentrasi belajar pada mahasiswi program studi kedokteran angkatan 2014 universitas malahayatibandar lampung.
GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GYSSENS DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2015 Hetti Rusmini
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 2 (2016): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.118 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i2.2009

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Etiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai tipe dari pneumonia, hal ini berdampak kepada antibiotik yang akan diberikan. Gyssens mengembangkan evaluasi penggunaan antibiotik untuk menilai ketepatan penggunaan antibiotik yang meliputi ketepatan indikasi, ketepatan pemilihan berdasarkan efektivitas, toksisitas, harga dan spektrum, lama pemberian, dosis, interval, rute dan waktu pemberian.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia dengan menggunakan metode gyssens di Instalasi Rawat Inap RSUD H Abdul Moeloek tahun 2015.Metode Penelitian: Non eksperimental dengan rancangan penelitian secara deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah pasien dengan diagnosa pneumonia yang menjalani rawat inap dalam catatan rekam medik selama tahun 2015 di RSUD Abdul Moeloek sebnayak 108 orang, sampel sebanyak 85 orang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskripstif non analitik kemudian dibandingkan dengan Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Pneumonia Indonesia tahun 2003Hasil Penelitian: Penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia dengan menggunakan metode gyssens di Instalasi Rawat Inap RSUD H Abdul Moeloek tahun 2015 yang rasional sebesa 44,7%, sedangkan yang tidak rasional adalah sebesar 55,3%.Kesimpulan: Penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia dengan menggunakan metode gyssens di Instalasi Rawat Inap RSUD H Abdul Moeloek tahun 2015 yang rasional sebesa 44,7%, sedangkan yang tidak rasional adalah sebesar 55,3%.
Hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016-2017 Retno Ariza S Soemarwoto; Syazili Mustofa; Fransisca Sinaga; Hetti Rusmini; Chicy Widya Morfi; Nadya Febriani
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2294

Abstract

Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dapat dilihat dari nilai Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (VEP 1 %) dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1/ Kapasitas Vital Paksa (VEP1/KVP). Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling sederhana untuk memantau status gizi seseorang. Penurunan IMT akan berpengaruh terhadap kerja muskulus otot pernapasan sehingga menyebabkan nilai VEP1/KVP mengalami penurunan. Tujuan untuk mengetahui hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016 - 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Populasi seluruh pasien PPOK sebanyak 349 orang. Jumlah sampel sebanyak 167 orang. Data diperoleh menggunakan data rekam medik pasien PPOK. Teknik analisis data menggunakan uji statistik korelasi Spearman. Prevalensi Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), sebagian besar dengan kategori IMT normal sebanyak 98 responden (58,7%). Prevalensi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), berdasarkan pemeriksaan spirometri sebagian besar dengan kategori fungsi paru sedang (50% VEP1 < 80% prediksi ) sebanyak 95 pasien (56,9%). Ada hubungan yang bermakna antara PPOK dengan IMT dengan p-value = 0.005.Kata kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
Hubungan Kadar Kreatinin dengan Durasi Pengobatan HD pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Shelfi Aprilia Ningsih; Hetti Rusmini; Ratna Purwaningrum; Zulfian Zulfian
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i1.581

Abstract

Introduction; One of the renal replacement therapies in kidney failure patients in hemodialysis (HD). The length of hemodialysis affects the serum creatinine level. Aim; knowing creatinine levels with the duration of HD treatment in patients with chronic renal failure. Method; retrospective analytic study with cross-sectional approach. The sample in this study was all serum of hemodialysis chronic renal failure patients recorded in medical record data. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with the Spearman rho test. Result; It is known that the prevalence of serum creatinine levels in Chronic Renal Failure. Patients with the average creatinine level of respondents were 8.6 mg/dl with the lowest creatinine level was 4.4 mg/dl and the highest was 18.4 mg/dl, and the prevalence of HD treatment. hemodialysis treatment> 6 months as many as 43 respondents (82.7%). The results of the analysis of creatinine levels with HD treatment duration: p-value: 0.001; r: -0.464). Conclusion: There is a significant relationship between creatinine levels and the length of HD treatment in patients with chronic renal failure.
HUBUNGAN KADAR UREUM DENGAN LAMA PENGOBATAN HD DAN LAMA WAKTU PELAKSANAAN HD PADA PASIEN GGK DI RSPBA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 – 2020 Hetti Rusmini; Ratna purwaningrum; Zulfian Zulfian; Okta Abriyanti
Jurnal Akrab Juara Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bersifat analitik observasional retrospektif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara total sampling, dengan sampel yang di pakai sebanyak 74. Diketahui prevalensi kadar ureum pada pasien GGK yang menjalani HD di RSPBA Bandar Lampung tahun 2019 – 2020 tertinggi sebanyak 73 responden (99%). Berdasarkan usia terbanyak adalah lansia awal sebanyak 27 responden (36%). Berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki – laki sebanyak 42 responden (57%). Berdasarkan lama pengobatan HD terbanyak > 6 bulan adalah 59 responden (80%). Berdasarkan lama pelaksanaan HD terbanyak 4 – 5 jam sebanyak 71 responden (96%). Prevalensi lama menjalani HD dengan kadar ureum pada pasien GGK tertinggi > 6 bulan pada usia berkategori lansia awal dengan jenis kelamin laki – laki, lama waktu pengobatan 4 – 5 jam, dan kadar ureum tinggi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TER HADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI FILARIASIS DIKABUPATEN BOGOR Hetti Rusmini; Boby Suryawan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.688 KB) | DOI: 10.33024/.v1i3.676

Abstract

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalahpenyakit penular yang disebabkan cacingfilaria yang ditularkan oleh berbagai jenisnyamuk. Penyakit ini bersifat kronik(menahun) dan bila tidak mendapatkanpengobatan menimbulkan cacat menetapberupa pembesaran kaki, lengan dan alatkelamin. Salah satu cara mencegah filariasisadalah dengan cara mengkonsumsi obat DEC3 butir dan 1 butir albendazol setiap tahun.Keefektifan program sangat tergantung padasikap dan prilaku yang menunjukkankepatuhan masyarakat dalam minum obattersebut. Penelitian ini berjutuan untukmengetahui faktor-faktor yang mempengaruhisikap dan prilaku masyarakat terhadapkepatuhan minum obat anti filariasis diKabupaten Bogor Desa Bojong Gede dalamkepatuhan kepatuhan mengkomsi obat AbtiFilaria, sedangkan tujuan khususnya adalahuntuk mengetahui faktor pendidikan,pendapatan, dan penegetahuan. Penelitian inimenggunakan desain crossectional denganpendekatan kuantitatif dan bersifatretrospektif. Jumlah sampel 65 orang (33 lakilakidan 32 perempuan). Teknik pengambilansampel dengan menggunakan total sampling.Analisis data yang dilakukan yang dilakukanadalah univariat, dan bivariat menggunakanperson correlation, sperman correlation danchi square. Berdasarkan hasil univariat diketahui bahwa responden perempuan (49,2%),Dewasa sebesar (69,2%), BerpendidikanMenengah sebesar (50,8%), Berpendapatancukup sebesar (24,6%), dan berpengetahuancukup sebesar (56,9%). Hasil bivariatmenunjukkan bahwa tidak ada faktor yangberpengaruh terhadap sikap dan prilaku.Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankanuntuk masyarakat rw 02 Kabupaten BogorDesa Bojong Gede agar mengubah waktu danpelaksaan program, serta lebih memperluaspendidikan kesehatan kesemua kelompokumur.
Gambaran Klinis Pasien Apendisitis Akut dengan Menggunakan Penilaian Tzanakis Skor dan Alvarado Skor di RSUD DR H Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2014 Bima Taruna Sakti; Hetti Rusmini
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2016): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.169 KB) | DOI: 10.33024/.v3i2.736

Abstract

Kejadian apendisitis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada tahun 2014 setiap bulannya termasuk 10 penyakit tersering.Masalah baru muncul ketika nyeri tekan perut kanan bawah tidak memastikan adanya apendisitis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran klinis pasien apendisitis akut menggunakan penilaian Tzanakis skor dan Alvarado skor di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif menggunakan studi rekam medik. Populasi adalah seluruh data pasien apendisitis di ruang rawat inap bedah Mawar dan Kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2014 sebanyak 94 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan menggunakan tabel dalam penyajian data. Hasil penelitian terdapat 76 pasien yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam penelitian. Dari 76 pasien tersebut didapatkan gambaran klinis apendisitis akut berdasarkan Tzanakis skor yaitu USG (60.53%), nyeri kuadran kanan bawah(100%), nyeri lepas kuadran kanan bawah(40.79%), dan leukosit >12.000mm3(52.63%). Alvarado skor yaitu nyeri berpindah di kuadran kanan bawah(11.84%), anoreksia(86.84%), mual dan muntah(48.68%), nyeri kuadran kanan bawah(100%), nyeri lepas kuadran kanan bawah(40.79%), peninggian suhu 37.5°C-38°C(30.26%), leukositosis(68.42%), pergeseran sel darah putih ke kiri(65.79%).
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI PIL KB DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI BPS ADE YULIANTI AMd.Keb DESA PARUNGSARI KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Mardheni Wulandari; Hetti Rusmini
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.021 KB) | DOI: 10.33024/.v2i2.706

Abstract

Hipertensidijumpaipada 2-4%wanita pemakai pil kontrasepsi, terutama yangmengandung etilestradiol (Zat Steroida yang terkandung dalam hormon estrogen).Kejadianhipertensimeningkatsampai2-3kalilipatsetelah4tahunpenggunaanpilkontrasepsi yangmengandungestrogen.Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi pil KB dengankejadian hipertensi pada wanita usia subur di BPS Ade Yulianti AMd.Keb Desa ParungsariKabupaten Lebak Provinsi Banten tahun 2015.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.Populasi adalah akseptor Pil KB di BPS Ade Yulianti AMd.Keb Desa Parungsari KabupatenLebak Provinsi Banten sebanyak 175 orang, sampel diambil sebanyak 122 orang. Analisis datayang digunakan adalah uji chi square.Hasil Penelitian: Sebagian besar lama pemakaian kontrasepsi pil KB pada wanita usia subur diBPS Ade Yulianti AMd.Keb Desa Parungsari Kabupaten Lebak Provinsi Banten tahun 2015adalah ≤ 2 tahun yaitu sebanyak 62 orang (50,8%). Kejadian hipertensi pada wanita usia suburdi BPS Ade Yulianti AMd.Keb Desa Parungsari Kabupaten Lebak Provinsi Banten tahun 2015sebanyak 45 orang (36,9%). Ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi pil KB dengankejadian hipertensi pada Wanita Usia Subur di BPS Ade Yulianti AMd.Keb Desa ParungsariKabupaten Lebak Provinsi Banten tahun 2015 dengan p-value = 0,000 dan OR = 7,280.Kesimpulan: Ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi pil KB dengan kejadian hipertensipada Wanita Usia Subur di BPS Ade Yulianti AMd.Keb Desa Parungsari Kabupaten LebakProvinsi Banten tahun 2015Kata Kunci :
GAMBARAN RASIONALITAS TERAPI AWAL PASIEN REUMATOID ARTRITIS DI POLI PENYAKIT DALAM DAN POLI BEDAH TULANG RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Hetti Rusmini; Annisa Primadiamanti; Dimas Rizki Oktavian
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2018): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.581 KB) | DOI: 10.33024/.v5i2.790

Abstract

Rheumatoid Artritis (RA) adalah penyakit kronis, yang berarti dapat berlangsung selama bertahun-tahun, pasien mungkin mengalami waktu yang lama tanpa gejala. Rheumatoid Artritis merupakan penyakit progresif biasanya yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan sendi dan kecacatan fungsional.Menurut data yang diperoleh dari rekam medik didapatkan 59 pasien Rheumatoid Atritis, didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin didapatkan laki-laki 69,1%, perempuan 30,9%, distribusi frekuensi berdasarkan nama obat didapatkan 100% tepat obat, distribusi frekuensi berdasarkan golongan obat didapatkan 100% tepat golongan obat, distribusi frekuensi berdasarkan dosis obat didapatkan tepat dosis obat 93,2% sedangkan yang tidak tepat dosis obat 6,8%, distribusi frekuensi berdasarkan cara pemberian obat didapatkan 100% tepat cara pemberian obat, distribusi frekuensi berdasarkan lama pemberian obat didapatkan tepat lama pemberian obat 94,9% sedangkan yang tidak tepat lama pemberian obat 5,1%, distribusi frekuensi berdasarkan tipe terapi didapatkan tepat tipe terapi 89.8% sedangkan yang tidak tepat terapi 10,2%.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan deskriptif. Populasi adalah semua resep obat dalam rekam medis pasien rawat jalan dengan diagnosa rheumatoid atritisdi Poliklinik penyakit dalam dan poliklinik bedah orthopedi RSUD Abdul Moeloek periode November 2014 - Oktober 2015 sebanyak 59 pasien. Penarikan sampel menggunakan convenience sampling dengan jumlah sampel 59 pasien. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dengan uji deskriptif.Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran rasionalitas terapi awal Rheumatoid Atritisdi poli penyakit dlaam dan poli beda ortopedhi RSUD Dr.H.Abdul Moeloek provinsi Lampung.