Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Madura Language Jargon in the Beach Area of Pamekasan Ria Kasanova; Muhammad Darrin Zuhri
SELL Journal : Scope of English Language Teaching, Linguistics, and Literature Vol 3 No 2 (2018): SELL Journal
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31597/sl.v3i2.553

Abstract

Pamekasan beach area is very varieties in forms of language. They used more than one various form. This jargon used to make simple when they speak or interact each other. Thus it is clear that the language is not monolithic, not only in one form, but in various forms. Languages that are still within the scope of the same language system (langue) are called language variants. The phenomenon of language other than can be observed as a phenomenon of system or language structure can be observed as a social phenomenon. As a social phenomenon, the use of language in society is influence for understanding in what they speak or what they purpose. In relation to the above matter in this study the researchers further study it through the title of research "Madura language Jargon in the beach area of pamekasan)". Descriptive qualitative method is the method of this research. Analyzing the data by describing the words or sentences based on the the category and after that deciding the conlusion. In this research the techniques are, first, Techniques of data collection, for grouping the technique by focus on the research. and second, Technique of data anaysis. Based on data analysis, it can be concluded that the use of Madura language jargon in the beach area of pamekasan of is quite a lot, this can be proved by the existence of some words that is fifty three of nouns, thirty one of verbs, and thirty four of adjectives. The conclusion is the jargon often used in the beach area, especially in Pamekasan. Because they used a simple word or sentence in their daily activities. For them, they used it for making simple or easy to understand in the communication.
TINGKAT TUTUR BERBAHASA MADURA DALAM PENGAJIAN REMAJA MASJID PONDOK PESANTREN AL-AMIEN BUGIH PAMEKASAN Ria Kasanova
INTERAKSI : Jurnal Kependidikan Vol 12, No 1 (2017): JURNAL KEPENDIDIKAN INTERAKSI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.807 KB)

Abstract

Penelitian ini di dasarkan pada anggapan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang di gunakan oleh semua manusia di muka bumi ini sangat beragam hampir di setiap daerah memiliki bahasa dan dialek yang digunakan masyarakat. Bahasa Madura merupakan bahasa ibu bagi penduduk asli yang tinggal di pulau Madura dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Bahasa Madura pada saat ini sudah mulai luntur terutama bhâsa éngghi bhunten, karena pada dasarnya masyarakat Madura sudah banyak yang menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan sehari-hari. Dari latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk menganalisis “Tingkat Tutur Bahasa Madura dalam pengajian remaja masjid di Pondok Pesantren Al-Amien Bugih Pamekasan”. Metode penelitian ini termasuk metode deskripsi kualitatif dan hasilnya berupa deskripsi (uraian) sehingga teknik yang digunakan adalah observasi sebagai teknik utama dan merekam tuturan lisan yang di gunakan oleh remaja masjid di Pondok Pesantren Al-Amien Bugih Pamekasan. Hasil rekaman tersebut di transkripkan pada bentuk tuturan dan diolah menjadi data kualitatif. Hasil penelitian ini di peroleh bahwa penggunaan bahasa Madura yang di gunakan oleh  remaja masjid di Pondok Pesantren Al-Amien Bugih Pamekasan menggunakan satu onḍâgghâ bhâsa, yakni éngghi bhunten dalam pembawa acara, sambutan tuan rumah dan sambutan ketua pengurus, di mana terjadi kesalahan pada onḍâgghâ bhâsa éngghi bhunten  dalam pembawa acara dan sambutan tuan rumah pada tataran verbal, sedangkan pada sambutan pengurus terjadi kesalahan pada tataran nominal dan verbal. Dengan penelitian ini mampu memberikan sumbangan pengetahuan tentang penggunaan bahasa Madura supaya pembaca lebih mengetahui tentang penggunaan bahasa Madura di masyarakat Madura khususnya pada masyarakat kelurahan bugih.
PENGGUNAAN TEKNIK PERSUASIF DALAM IKLAN Ria Kasanova
Jurnal Komposisi Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Komposisi
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1532.227 KB) | DOI: 10.53712/jk.v1i2.122

Abstract

Wacana persuasif merupakan salah satu wacana yang memiliki tujuan mempengaruhi mitra tutur untuk mendapatkan tindakan sesuai dengan yangdiharapkan penuturnya. Wacana persuasif biasanya digunakan untuk memungkinkan mitra tutur terpengaruh. Untuk memperoleh tujuan tersebut, wacana persuasif terkadang menggunakan berbagai macam teknik tertentu. Wacana persuasif paling banyak kita temui adalah pada berbagai macam iklan. Penelitian ini dibatasi pada teknik rasionalisasi, sugesti, dan konformitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengambarkan secara obkjektif tentang penggunaan teknik rasionalisasi, sugesti, dan konformitas pada iklan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik rekam, catat dan reduksi data.Berdasarkan hasil pembahasan disimpulkan, a) Teknik persuasif rasionalisasi, berusaha mengajak konsumen atau pemirsa dengan hal-hal yang rasional seperti kandungan, manfaat, dan hasil yang siginifikan dari suatu produk yang diiklankan. Teknik persuasif rasionalisasi mencoba menggugah konsumen dengan kerasionalan bahan yanng di kandung suatu produk serta hasil yang akan didapatkan setelah penggunaan produk tersebut. Iklan dengan teknik ini terdapat 10 data iklan. b) Teknik persuasif sugesti, berusaha mengajak pemirsa dengan ajakanajakanringan yang tidak logis dan dalam durasi iklan yang paling irit. Teknik persuasif sugesti terkadang memanfaatkan hari libur besar atau libur agama untuk mengingatkan pemirsa akan produknya. Iklan dengan teknik ini terdapat 13 data iklan. c) Teknik persuasif konformitas berusaha mengajak konsumen dengan menggunakan jasa bintang iklan yang sudah dikenal dan bercitra positif di masyarakat baik dari kalangan artis, pesepak bola, maupun pejabat.