Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Menuju Prinsip Teologi Keseimbangan Di Era Digital: Refleksi Gereja dalam Transisi Pandemi Covid-19 Fredy Simanjuntak; Fransiskus Irwan Widjaja; Irfan Feriando Simanjuntak; Sabar Manahan Hutagalung; Mangiring Tua Togatorop
Integritas: Jurnal Teologi Vol 3 No 2 (2021): Integritas: Jurnal Teologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Jaffray Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47628/ijt.v3i2.70

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menantang gereja untuk bermigrasi ke ruang virtual. Hal ini tentu mempengaruhi spiritualitas gereja dalam ruang ganda. Melalui artikel ini akan dikaji 1) Bagaimana gereja dapat menghubungkan spiritualitas dengan teknologi tanpa tersesat dalam pusaran kehampaan teknologi modern itu sendiri, 2) Bagaimana gereja dapat menavigasi lanskap baru ini tanpa kehilangan fokus pada misi yang diberikan Tuhan? Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tulisan ini bertujuan untuk membingkai paradigma baru bagi gereja menuju prinsip keseimbangan antara kehidupan material dan spiritualitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem teologi dalam agama Kristen merupakan kerangka konseptual transformasional yang selalu segar, fleksibel dan seimbang dari berbagai dimensi kehidupan dan konteks. Situasi yang berubah membutuhkan perspektif dan praktik transformatif agar gereja tidak kehilangan spiritualitas dan misi Tuhan dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Teologi Misi sebagai Teologi Amanat Agung Fransiskus Irwan Widjaja; Daniel Ginting; Sabar Manahan Hutagalung
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 1, No 1 (2019): Desember 2019
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.537 KB) | DOI: 10.55884/thron.v1i1.9

Abstract

From the beginning of human creation, God's call never changes. Since the first man fell into sin, God has continued to take the initiative to look for the lost, from the old covenant to the new covenant and even himself sent, but to this day, the world is still not evangelized. Jesus himself was present for three and a half years, and sent twelve disciples, even the calling and commission of the Great Commission was continued by the church and believers, but from the facts and facts, the world was still not entirely accessible. After two thousand years, the call and commission of the Great still cannot be fulfilled. This article is a reflective study using a hermeneutical approach to biblical texts that speak of the great commission of Jesus Christ. Mission theology is the theology of the Great Commission needs to be developed to complete. AbstrakDari awal penciptaan manusia, panggilan Allah tidak pernah berubah. Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, Allah terus berinisiatif mencari yang terhilang, dari perjanjian lama sampai perjanjian baru bahkan diriNya sendiri di utus, tetapi sampai hari ini, dunia masih tetap belum terinjili. Yesus sendiri hadir selama tiga setengah tahun, dan mengutus dua belas murid, bahkan panggilan dan tugas Amanat Agung dilanjutkan oleh gereja dan orang percaya, tetapi dari fakta dan kenyataan, dunia masih belum seluruhnya terjangkau. Setelah dua ribu tahun, panggilan dan amanat Agung tetap belum bisa digenapi. Artikel ini merupakan kajian reflektif dengan menggunakan pendekatan hermeneutis atas teks-teks Alkitab yang berbicara tentang amanat agung Yesus Kristus. Teologi misi merupakan teologi Amanat Agung perlu dikembangkan untuk menuntaskan.
Pelayanan Masyarakat Pengobatan Gratis dan Edukasi Kehidupan di Masa Kenormalan Baru, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan Candra Gunawan Marisi; Sabar Manahan Hutagalung; Tiurma Basa Marina Simanjuntak; Purba Deo; Evans Dusep Dongoran
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2: September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3881.209 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v4i2.167

Abstract

Extreme weather changes have caused several complaints of health problems such as fever, flu, cough, and fever, with the pandemic condition still in Bintan making the congregation and residents reluctant to seek treatment at the hospital. STT Real and local church GBI My Home Tanjung Uban in collaboration with the klinik rumah sehat Bethel held a social service for free medical treatment as a form of community service. This paper was carried out using a qualitative method, namely collecting data through observation and interviews with residents so that data was collected and it was decided to do community service. This activity has succeeded in providing education that is much needed by the community and is carried out at the right time as needed. The community enthusiastically received free medical treatment, nutritional health consultation, dental health consultation, mental and mental health consultation during the new normal, and even received education on managing distance education, which requires children to learn from home.Keywords: education; free treatment; social service; pandemic; real care AbstrakPerubahan cuaca yang ekstrim menimbulkan beberapa keluhan gangguan kesehatan seperti demam, flu, batuk dan meriang, dengan kondisi pandemi yang masih ada di Bintan membuat jemaat dan warga enggan untuk berobat puskesmas atau rumah sakit. Sekolah Tinggi Teologi Real Batam dan gereja lokal Gereja Bethel di Indonesia (GBI) My Home Tanjung Uban bekerjasama dengan klinik rumah sehat Bethel mengadakan bakti sosial pengobatan gratis sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat (PkM). Tulisan ini dilakukan dengan metode kualitatif, yakni mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara kepada warga sehingga terkumpul data dan diputuskan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini telah berhasil memberikan edukasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dilakukan di waktu yang tepat sesuai kebutuhan. Masyarakat dengan antusias menerima pengobatan gratis, konsultasi kesehatan gizi, konsultasi kesehatan gigi, konsultasi kesehatan mental, dan kejiawaan di masa kenormalan baru bahkan mendapatkan edukasi mengelola pendidikan jarak jauh yang mengharuskan anak belajar dari rumah.Kata kunci: bakti sosial; edukasi; pandemi; pengobatan gratis; real care
Pendampingan Dan Peningkatan Literasi Siswa Melalui Gerakan Membaca Di Masa Pandemi Di Desa Mentuda Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga Talizaro Tafonao; Fransiskus Irwan Widjaja; Sabar Manahan Hutagalung; Haposan Simanjuntak; Vicky B. G. D. Paat; Sihar Lamhot Simatupang; Juntriman Purba
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1: Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.77 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v4i1.97

Abstract

The purpose of this service is to maximize children's ability to read and write in Mentuda Village, Lingga Regency while studying at home. The impact of Covid-19 has disrupted the learning system in various schools including children in Mentuda Village. This activity is carried out based on the problems experienced by the children as explained in this article. The method of implementing this community service is lectures, discussions, simulations and practices on how to read correctly. After this activity was carried out, the results obtained were that about 90% of children read well as the results in the explanation in this article. This can be seen in every activity carried out by the children who are very enthusiastic in participating in each session that has been arranged by the team. This means that activities like this are very effective to continue to be carried out for children. AbstrakTujuan pengabdian ini adalah untuk memaksimalkan kemampuan anak dalam baca dan tulis di Desa Mentuda Kecamatan Lingga Kabupaten selama belajar di rumah. Dampak dari Covid-19 ini telah mengganggu sistem belajar di berbagai sekolah termasuk anak-anak yang ada di Desa Mentuda. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan masalah yang dialami oleh anak-anak sebagaimana penjelasan dalam artikel ini. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yakni ceramah, diskusi, simulasi dan praktik tentang cara membaca yang benar. Setelah kegiatan ini dilakukan, hasil yang dapatkan adalah anak-anak membaca dengan baik sekitar 90% sebagaimana hasil dalam penjelasan dalam artikel ini. Hal ini nampak pada setiap kegaitan yang dilakukan anak-anak sangat antusias dalam mengikuti setiap sesi yang telah diatur oleh tim. Artinya bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini sangat efektif untuk terus dilakukan kepada anak-anak.
Sosialisasi Dan Edukasi Tentang Gerakan 3M Dalam Memutuskan Mata Rantai Penyebaran Covid 19 Di Desa Mentengah Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga Fransiskus Irwan Widjaja; Talizaro Tafonao; Sabar Manahan Hutagalung; Selvyen Sophia; Mangiring Tua Togatorop; Roi Ganda Panggabean; Alfian Paskah Wayoi
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1: Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.46 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v4i1.98

Abstract

The purpose of this service activity is to increase public understanding in Mentengah Lingga Village, Lingga District, Lingga Regency about preventing the spread of Covid-19. Covid-19 is a virus that damages the human health system and not only affects health but also affects the economy, politics and social order in society. This activity was carried out by the team/lecturer based on the problems experienced by the community/partners during observations where the community in the village did not follow the health protocols as stipulated by the government. The method of implementing this community service is socialization and education and counselling to partners as well as simulations in carrying out every activity about the 3M movement (wearing masks, keeping distance and washing hands). After this activity is carried out, the results obtained are that the community can carry out and apply it 95% as explained in this article. This can be seen in the appreciation from the entire community and government when the team/lecturer carries out this activity. AbstrakTujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di Desa Mentengah Lingga Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga tentang pencegah penyebaran Covid-19. Covid-19 ini merupakan virus yang merusak sistem kesehatan manusia dan tidak hanya mempengaruhi dari segi kesehatan saja namun juga mempengaruhi ekonomi, politik dan tatanan sosial di dalam masyarakat. Kegiatan ini lakukan oleh tim/dosen didasarkan pada masalah yang dialami oleh masyarakat/mitra pada saat melakukan observasi dimana masyarakat di Desa tersebut tidak mengikuti protokol kesehatan sebagaimana aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yakni sosialisasi dan edukasi dan penyeluhan kepada mitra serta simulasi dalam melaksanakan setiap kegiatan tentang gerekan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Setelah kegiatan ini dilakukan, hasil yang dapatkan adalah masyarakat dapat melakukan dan menerapkannya 95% sebagaimana penjelasan dalam artikel ini. Hal ini nampak pada apresiasi dari seluruh masyarakat dan pemerintah pada saat tim/dosen melaksanakan kegiatan ini.
PELAYANAN DAN BAKTI SOSIAL PASCA BANJIR DI KOTA TANJUNGPINANG: SEBAGAI WUJUD RASA KEMANUSIAAN Fransiskus Irwan Widjaja; Talizaro Tafonao; Benteng Martua Mahuraja Purba; Sabar Manahan Hutagalung; Candra Gunawan Marisi; Fredy Simanjuntak; Selvyen Sophia; Efvi Noyita
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v2i1.198

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah memberi dorongan secara moral dan psikologi lewat pelayanan dan bakti sosial kepada masyarakat yang sedang mengalami musibah. Pelayanan dan bakti sosial yang dilakukan oleh tim didasarkan pada rasa kepedulian terhadap masalah yang dialami oleh masyarakat/mitra. Situasi masyarakat saat itu masih dalam kondisi bingung dan takut karena situasi yang masih mencekam. Tetapi dengan hadirnya para tim pengabdian di lapangan/lokasi sangat membawa pengaruh positif kepada masyarakat melalui aktifitas yang dilakukan. Artinya bahwa masyarakat yang sedang mengalami musibah sangat perlu ditolong dan diperhatikan sebagaimana ulasan dalam artikel ini. Bentuk dan metode kegiatan yang dilakukan adalah pelayanan dan bakti sosial dengan pendekatan sosiologis secara humanis. Hasil dari kegiatan ini dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar 85%. Hal ini nampak pada aktifitas yang telah dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat serta apresiasi dari seluruh masyarakat dan pemerintah berdasarkan penjelasan dan uraian dalam tulisan ini.