Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Kitosan Terhadap Kadar Feritin Darah Dan Kadar Besi Hati Tikus Putih Wistar Jantan Iron Overload Model Sonata Daniatiek; M.T. Kamaluddin; Theodorus
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 3 No. 2 (2017): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian terdahulu telah membuktikan penggunaan kitosan sebagai absorben logam berat seperti Zn, Mg, Cd, Cr, Fedan Cu. Kitosan Hasil penelitian dari Seo et al. (1) menggunakan kitosan yang larut dalam air (kitosan dengan BM lebihrendah) untuk menyerap berbagai ion logam. Peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh kitosan sebagai chelatingagent dalam menurunkan kadar feritin serum dan kadar besi hati pada tikus wistar model iron overload denganmembandingkan kelompok perlakuan dengan kelompok pemberian deferiprone. Penelitian ini eksperimentallaboratorik in vivo. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus)galur wistar yang dibagi menjadi enam kelompok. Kelompok normal (N) yang tidak mendapat perlakuan, kelompokkontrol negatif (K-), yaitu kelompok yang mendapatkan induksi berupa iron sucrose 75 mg/kgBB selama lima minggu(tiga kali seminggu), kelompok perlakuan (P1, P2 dan P3) yang telah mendapatkan induksi iron sukrose dan diberikankitosan dengan dosis 16 mg/kgBB, 32 mg/kgBB dan 64 mg/kgBB dan kelompok kontrol positif (K+) yang mendapatkaninduksi iron sukrose dan obat deferiprone (DFP) 75 mg/kgBB. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapatdisimpulkan terdapat peningkatan kadar feritin serum dan kadar besi hati kelompok induksi dengan iron sukrose 75mg/kgBB selama lima minggu dibandingkan dengan kelompok normal. Secara klinis, pemberian kitosan dosis 16mg/kgBB lebih efektif menurunkan kadar feritin serum dibandingkan dengan pemberian kitosan dosis 32 mg/kgBB dan64 mg/kgBB. Sedangkan kitosan dosis 64 mg/kgBB lebih efektif menurunkan kadar besi hati dibandingkan denganpemberian kitosan dosis 16 mg/kgBB dan 32 mg/kgBB. Pemberian kitosan 16 mg/kgBB setara dengan pemberiandeferiprone 75 mg/kgBB dalam menurunkan kadar feritin serum dan kitosan 64 mg/kgBB setara dengan deferiprone75 mg/kgBB dalam menurunkan kadar besi hati.
Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia polyantha) terhadap GLUT 4 di Jaringan Adiposa dan Kadar Gula Darah Puasa pada Tikus Putih Jantan Rima Zanaria; M.T. Kamaluddin; Theodorus
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 3 No. 3 (2017): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit epidemik global, cenderung meningkat dengan berbagai kondisipatologis yang menyertainya, sehingga membutuhkan preparat baru yang poten,tidak toksik, efektifdalam pemberian dan harga terjangkau untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak etanol dalam daunsalam (Eugenia polyantha) terhadap GLUT 4 di jaringan adiposa dan kadar gula darah puasa tikus putihjantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi diet tinggi lemak (HFD-dexamethasone. Desainpenelitian ini adalah ekperimental, rancangan pre dan post test dengan kelompok kontrol dilakukan diAnimal house Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Tiga puluh enam ekor tikus dengan beratantara 150 - 200 gram secara acak dibagi menjadi 6 kelompok. Setelah di aklimatisasi selama 7 hari dandiinduksi dengan high fat diet 5 ml per oral serta dexamethasone 250 µg/kgbb intraperitoneal selama35 hari. Kelompok kontrol (-) diberi larutan aquades sebanyak 2 ml, kelompok pertama diberi ekstrakethanol daun salam dosis 62,5 per kilogram berat badan, kelompok kedua diberi ekstrak ethanol daunsalam dosis 125 mg per kilogram berat badan, kelompok ketiga diberi ekstrak etanol daun salam dosis250 mg per kilogram berat badan, kontrol (+) diberi Pioglithazone dosis 0,02 gram per kilogram beratbadan. Semua perlakuan diberikan selama 14 hari. Data diperoleh dengan analisis ANOVA dan post hocttest spss versi 18. Induksi HFD /dexamethasone pada tikus selama 35 hari menujukan peningkatankadar glukosa darah secara signifikan lalu tikus dieutanasia dengan ketamin 70 mg/kgbb intraperitoneallalu dilakukan autopsi dan diambil jaringan adiposa. Intervensi ekstrak ethanol daun salam selama 14hari pada tikus diabetes mellitus efektif meningkatkan kadar GLUT 4 di jaringan adiposa (p<0,05)dibanding kontrol negatif dan Pioglitazone, Ekstrak etanol daun salam dosis 125 mg per kilogram beratbadan tikus merupakan dosis paling efektif dalam meningkatkan GLUT 4 dijaringan adiposa, sedangkandalam menurunkan kadar gula darah puasa dosis 62,5 mg/kgbb tikus, 125 mg/kgbb tikus,250 mg/kgbbtikus sama efektifnya dengan kontrol positif obat pioglithazone. Ekstrak etanol daun salam (Eugeniapolyantha) berpotensi meningkatkan kadar GLUT 4 di jaringan adiposa tikus dan menurunkan kadar guladarah puasa pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi HFD/dexametasone.