Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH TERAPI RELAKSASI DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Lela Aini; Lenny Astuti
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 10 No 01 (2020): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v10i01.304

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu pemicu terjadinya stres. Dimana reaksi di dalam tubuh dapat meningkatkan hormon epineprin dan nonepineprin yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah, yang selanjutnya akan berdampak terhadap penurunan kualitas hidup seseorang. Penatalaksanaan hipertensi ada 2 cara yaitu pengobatan farmakologi dan terapi non farmakologi salah satunya dengan terapi Dzikir. Tujuan : untuk mengetahui Pengaruh Terapi Relaksasi Dzikir terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2018. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain one group pretest postest. Sampel yang digunakan adalah Pasien hipertensi di Poli Klinik Penyakit Dalam. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata tekanan sistolik sebelum di beri terapi relaksasi dzikir adalah 149.52 dengan standar deviasi 8.646, dan rata-rata tekanan diastolik sebelum di beri terapi relaksasi dzikir adalah 94.76 dengan standar deviasi 5.118, sedangkan rata-rata tekanan sistolik setelah di beri terapi relaksasi dzikir adalah 136.67 dengan standar deviasi 7.303, dan rata-rata tekanan diastolik setelah di beri terapi relaksasi adalah 90.00 dengan standar deviasi 6.325. Dari hasil uji chi-square didapatkan ρ value sistolik = 0,001, dan ρ value diastolik = 0,004 dengan nilai α = 0,05 (p<0,05), hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat konsentrasi sebelum dan setelah diberikan terapi relaksasi dzikir. Saran : Diharapkan petugas kesehatan dapat mencoba melakukan penatalaksanaan non farmakologi seperti terapi relaksasi dzikir untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Keluarga dengan Kemampuan dalam Pelaksanaan Oral Hygiene di Ruang Musdalifah RSI Siti Khadijah Palembang Lenny Astuti; Ahmad Khoiri
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.036 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i3.666

Abstract

Patients with consciousness disorder may experience physical mobility and swallowing food disorder through the mouth so it can be one cause of inflammation of the mucous membranes of the mouth. Oral hygiene in oral and dental health is very important. The aim of this study was to determine the relationship between knowledge, family attitudes, and ability in oral hygiene implementation at musdalifah room Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang in 2017. This study used quantitative with the cross sectional design. The population of this study was all family of patients that treated at Musdalifah Room Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang in 2017. The number of samples was 91 respondents. Analysis the data used by univariate and bivariate. The result is Most of them have good knowledge were 51 respondents (56.0%), most have positive attitude were 49 respondents (53.8%) and most have good oral hygiene implementation ability were 58 respondents (63,7%). Based on the analysis using chi-square test, there was a correlation between knowledge with ability in oral hygiene implementation (ρ = 0,027) and there was a relationship of attitude with ability in oral hygiene implementation (ρ = 0,016). Finally, it is expected that this study could be a reference to improve the quality of professionalism in providing services to critical patients to be able to improve the ability of oral hygiene implementation.
Implementasi Tepid Water Sponge Dalam Mengatasi Masalah Hipertemia Pada Penderita Demam Berdarah Dangue Lela Aini; Lenny Astuti; Dessy Suswitha; Dewi Rury Arindari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i2.6444

Abstract

Implementasi Tepid Water Sponge Dalam Mengatasi Masalah Hipertemia Pada Penderita Demam Berdarah Dangue. Angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) setiap tahun di Indonesia selalu meningkat. Masalah yang sangat sering dialami oleh pasien (DBD) adalah demam. Berbagai intervensi dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan water tepid sponge yang telah banyak dialkukan penelitian oleh beberapa ahli. Studi kasus ini merupakan penerapan asuhan keperawatan pada Ny M dengan diagnose medis demam berdarah denguedan didapatkan masalah keperawatan hipertermia. Fokus pemberian implementasi keperawatan untuk mengatasi masalah hipertermia dengan tindakan non farmakologi tepid water sponge atau kompres hangat. Tindakan pemberian tepid water sponge dilakukan 10-15 menit, dengan cara menyekah seluruh permukaan tubuh dengan menggunakan washlap yang sudah di rendam di air hangat. Sebelum dan setelah pemberian tepid water sponge dilakukan pengukuran suhu tubuh, didapatkan hasil penurunan suhu tubuh sebesar 1oC.Tindakan pemberian water tepid spongedalam kasus ini diharapkan dapat dijadikan tindakan mandiri perawat dalam mengatasi masalah hipertermia pada pasien dewasa.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DI KLINIK HOLISTIC CENTER ASY- SYAAFI PALEMBANG Dessy Suswitha; Dewi Rury Arindari; Adi Saputra; Lenny Astuti; Lela Aini
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i2.6356

Abstract

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau molekul lemak yang terdapat di dalam sel tubuh yang sebenarnya di butuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Apabila kadar kolesterol melebihi >200mg/dl dapat berisiko terkena penyakit jantung dan stroke, untuk mengatasi kadar kolesterol berlebih di butuhkan terapi non farmakologis seperti terapi bekam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberikan terapi bekam terhadap kadar kolesterol di Holistic Center Asy Syaafi Palembang. Metode : Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperiment dengan menggunakan desain One Group Pretest dan Posttest. Jumlah sampel 33 responden yang memiliki kreteria inklusi. Tehnik sampling yang di gunakan purposive sampling  dan Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan Rata-rata kadar kolesterol sebelum dilakukan terapi bekam  di Holistic Center Asy Syaafi Palembang adalah 216.03 dengan standar deviasi 55.851, Rata-rata kadar kolesterol sesudah dilakukan terapi bekam di Holistic Center Asy Syaafi Palembang adalah 185.48 dengan standar deviasi 40.328. Kesimpulan Terapi bekam efektif terhadap kadar kolesterol di Holistic Center Asy Syaafi Palembang dengan p value sebesar 0.000. Disarankan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan metode lain seperti metode terapi akupuntur/ metode akupresur dengan sampel yang lebih banyak.Kata kunci : Terapi bekam, kadar kolesterol, Holistic Center Asy Syaafi
PENGARUH MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN SETELAH OPERASI APENDEKTOMI Lenny Astuti; Lily Marleni; Sintiya Halsiya Pebriani; Mega Muslimah
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 5 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.079 KB)

Abstract

Massage punggung merupakan sebuah metode pemberian tindakan massage/pijatan di areapunggung melalui pengusapan secara lamban yang memberikan rangsangan di permukaankulit untuk melebarkan pembuluh darah lokal. Tujuan massage antara lain untukmeningkatkan peredaran darah, membantu memperlancar pembuangan sisa pembakarandalam jaringan, memberikan efek distraksi, relaksasi, dan stimulasi kutaneus. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh massage punggung terhadap skala nyeripada pasien postoperasi apendektomi. Desain penelitian ini menggunakan metodepraeksperimen dengan desain pre and post test dan teknik purposive sampling dengan jumlahsampel 18 responden pasien postoperasi apendektomi di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih.Data yang diperolah dicatat dalam lembar observasi. Data hasil penelitian kemudian dianalisisdengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test. Berdasarkan hasil analisis data dengan ujiWilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rerata skala nyerisebelum dan sesudah dilakukan pemberian massage punggung dengan P value = 0,000 (p <0,05, Ha diterima). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh massagepunggung terhadap skala nyeri pada pasien postoperasi apendektomi di Rumah Sakit ARBunda Prabumulih. Berdasarkan penelitian ini, disarankan kepada petugas kesehatan untukmempraktikkan terapi nonfarmakologis berupa massage punggung disamping pengobatanfarmakologis untuk menurunkan skala nyeri pada pasien, khususnya bagi pasien postoperasi. DOI : https://doi.org/10.35990/mk.v4n5.p531-542
Peningkatan Rasa Nyaman pada Penderita Stomatitis melalui Penyuluhan Kesehatan tentang Penatalaksanaan Stomatitis dengan Pemberian Madu di Kelurahan Sukajaya Palembang Lela Aini; Lenny Astuti; Shinta Maharani; Fitri Anita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9985

Abstract

ABSTRAK Stomatitis (sariawan) merupakan suatu lesi atau luka kecil yang dimulai dengan sensasi terbakar atau menyengat di bagian rongga mulut seperti di dalam pipi, lidah maupun bibir (Witadiana et al., 2020). Terapi non-farmakologi pada Stomatitis diberikan sesuai dengan penyebabnya yaitu dengan mengkonsumsi suplemen atau makanan yang banyak mengandung vitamin B, C, zat besi, zinc. Salah satu terapi yang dapat digunakan dalam meningkatkan rasa nyaman pada penderita stomatitis yakni dengan pemberian suplemen madu, madu berperan dalam proses penyembuhan   luka. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang penatalaksanaan non farmakologi dalam meningkatkan rasa nyaman pada penderita stomatitis melalui pemberian madu pada ibu-ibu di Kelurahan Sukajaya khususnya di RT 09 RW 02. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 20 Juli 2022 di Kelurahan Sukajaya Palembang dengan jumlah 25 orang. Metode kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan diskusi. Materi yang diberikan memuat tentang peningkatan rasa nyaman pada penderita stomatitis melalui penyuluhan kesehatan tentang penatalaksanaan stomatitis dengan pemberian madu di Kelurahan Sukajaya Palembang. Seluruh (100%) pasien yang berkunjung di Kelurahan Sukajaya Palembang dapat memahami tentang peningkatan rasa nyaman melalui penyuluhan kesehatan tentang penatalaksanaan stomatitis dengan pemberian madu. Melalui kegiatan ini diharapkan kepada ibu-ibu khususnya RT 09 RW 02 untuk lebih memperkaya informasi tentang penatalaksanaan non farmakologi stomatitis dengan mengikuti kegiatan penyuluhan yang secara berkala yang dilakukan oleh tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, meningkatkan kemampuan dalam menjaga kesehatan sistem imunologi dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin di pusat pelayanan kesehatan terdekat Kata Kunci: Water Tepid Sponge, Hipertermia, Demam Berdarah Dangue  ABSTRACT Stomatitis (sprue) is a small lesion or sore that begins with a burning or stinging sensation in parts of the oral cavity such as the cheeks, tongue or lips (Witadiana et al., 2020). Non-pharmacological therapy for Stomatitis is given according to the cause, namely by consuming supplements or foods that contain lots of vitamins B, C, iron, zinc. One of the therapies that can be used to increase the feeling of comfort in patients with stomatitis is by giving honey supplements, honey plays a role in the wound healing process. This community service activity aims to provide knowledge and understanding of non-pharmacological management through giving honey to mothers in the Sukajaya Village, especially in RT 09 RW 02. The activity was carried out on July 20 2022 in the Sukajaya Palembang Village with a total of 25 people. The method of this activity is community empowerment through health counseling with lecture and discussion methods. The material provided included increasing the feeling of comfort for stomatitis sufferers through health education about the management of stomatitis by giving honey in the Sukajaya Village, Palembang. All (100%) patients who visited Sukajaya Palembang Village could understand about increasing a sense of comfort through health education about the management of stomatitis by giving honey. Through this activity, it is hoped that mothers, especially RT 09 RW 02, will enrich information about non-pharmacological management of stomatitis by participating in regular counseling activities conducted by health service providers such as health centers, hospitals, increasing their ability to maintain the health of the immunological system by adopting a healthy lifestyle and carrying out routine health checks at the nearest health service center Keywords: Water Tepid Sponge, Hyperthermia, Dengue Hemorrhagic Fever