Penderita Kanker serviks di Indonesia sebanyak 32.469 jiwa atau 9,3% dari prevalensi kasus kanker di Indonesia, yang mencapai angka 348.809 jiwa. Angka kematian akibat kanker serviks mencapai 18.279 jiwa. Salah satu upaya pencegahan kanker serviks adalah dengan melakukan program deteksi dini dengan metode inspeksi visual asam (IVA). Tolak ukur keberhasilan program deteksi dini kanker serviks ada pada pemanfaatan pelayanan pemeriksaan IVA oleh Wanita usia subur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemanfaatan program deteksi dini kanker serviks pada peserta BPJS di Puskesmas Bara-baraya Kota Makassar Tahun 2020. Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Bara-baraya. Teknik pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 264 responden. Metode analisis data menggunakan uji univariat dan uji regresi linier berganda. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ada tidak ada pengaruh antara tingkat pengetahuan (p = 0.096) terhadap pemanfaatan program deteksi dini kanker serviks dengan IVA. Sedangkan jumlah paritas (p = 0.016) dan sikap (p = 0.007) kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan program deteksi dini kanker serviks dengan IVA (p <0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara paritas dan sikap terhadap pemanfaatan program deteksi dini kanker serviks dengan IVA. Untuk itu diharapkan penyebarluasan informasi yang lebih maksimal dalam mendorong masyarakat untuk lebih memahami faktor resiko terjadinya kanker serviks serta pentingnya deteksi dini kanker serviks sebagai upaya pencegahan.