Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kerapatan dan Pola Sebaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat di Perairan Pengujan Kabupaten Bintan Sari, Rosa Moriska; Kurniawan, Dedy; Sabriyati, Deni
Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v10i4.31679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan, pola sebaran dan indeks ekologi lamun berdasarkan aktivitas masyarakat di Perairan Desa Pengujan. Pengambilan sampel dan data ditentukan dengan metode Purposive Sampling sepanjang 100 meter dari pertama bertemunya lamun menggunakan transek kuadrat berukuran 50x50 cm. Pengambilan data dilakukan pada 3 stasiun yang terdapat aktivitas masyarakat yaitu aktivitas penangkapan siput gonggong pada stasiun I, aktivitas tambatan perahu pada stasiun II, dan tidak ada aktivitas pada stasiun III sebagai pembanding. Pada tiap stasiun terdiri dari 3 line transek dan tiap line transek terdiri dari 11 titik sampel di pesisir Desa Pengujan. Kerapatan lamun pada stasiun I dengan nilai 86,34 ind/m2 masuk dalam kategori agak rapat, pada stasiun II dengan nilai 57 ind/m2 terkategori jarang, dan stasiun III dengan nilai 172,67 ind/m2 dengan kategori rapat. Pola sebaran pada setiap stasiun terkategori mengelompok, aktivitas penangkapan siput gonggong 2,43 (mengelompok) aktivitas tambatan perahu 1,50 (mengelompok) dan tidak ada aktivitas 3,06 (mengelompok). Pada stasiun 1 nilai keanekaragaman sebesar 0,23, keseragaman 0,76, dominansi 0,66. Stasiun 2 nilai keanekaragaman sebesar 0,21, keseragaman sebesar 0,70, nilai dominansi sebesar 0,70. Pada stasiun 3 nilai keanekaragaman sebesar 0,30, nilai keseragaman sebesar 1,00, dan nilai dominansi sebesar 0,50. 
PENJARINGAN ISU STARTEGIS PERMASALAHAN PENGELOLAAN WADUK SUMBER AIR BAKU DI PULAU BINTAN Winny Retna Melani; Tri Apriadi; Wahyu Muzammil; Andi Zulfikar; Deni Sabriyati
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i3.11073

Abstract

Abstract. Bintan Island has limited freshwater stock. Fulfillment of raw water is obtained by four existing main reservoirs: Sei Pulai, Sei Gesek, Kolong Enam, and Sei Jago. These reservoirs have some problems that can affect the quality and quantity of raw water. The objective of this community empowerment was to facilitate communication between stakeholders who had an interest in capturing strategic issues related to reservoir management problems in Bintan Island. This activity was carried out through a focused discussion forum (FGD) involving stakeholders related to reservoir management on Bintan Island. Stakeholders came from various government agencies and related institutions. Based on the stages of activities that had been carried out, the facilitator activities have succeeded in getting strategic issues on the problem of raw water reservoirs in Bintan Island. The study involving all stakeholders (academics, government, non-governmental organizations) needs to be carried out to manage the reservoir in Bintan Island in a sustainable manner. In addition, intersectoral synergy management is required through water resources forums.               Abstrak. Pulau Bintan memiliki keterbatasan ketersediaan air tawar. Pemenuhan kebutuhan air baku diperoleh dari empat waduk uama yang ada: Sei Pulai, Sei Gesek, Kolong Enam, dan Sei Jago. Waduk-waduk tersebut memiliki permasalahan yang dapat memengaruhi kualias dan kuantitas ketersediaan air. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memfasiliasi komunikasi antar stakeholder yang memiliki kepentingan dalam rangka menjaring isu-isu strategis terkait permasalahan pengelolaan waduk di Pulau Bintan. Kegiatan dilakukan melalui rangkaian kegiatan forum diskusi terarah (FGD) yang melibatkan stakeholder yang berkaitan dengan pengelolaan waduk di Pulau Bintan. Stakeholder berasal dari berbagai instansi pemerintahan dan lembaga terkait.  Berdasarkan tahapan kegiatan yang telah dilakukan, Tim Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah berhasil mendapatkan isu-isu strategis permasalahan waduk sumber air baku di Pulau Bintan. Kajian komprehensif melibatkan semua stakeholder (Akademisi, Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat) perlu dilakukan dalam rangka pengelolaan waduk di Pulau Bintan secara berkelanjutan. Selain itu, diperlukan pengelolaan sinergis lintas sektor melalui wadah/ forum sumber daya air.
Pengenalan Biota Akuatik Aliran Sungai Senggarang dengan E-Katalog Melalui Pembelajaran Tatap Muka Sesuai Protokol Kesehatan Covid-19 Wahyu Muzammil; Tri Apriadi; Winny Retna Melani; Andi Zulfikar; Deni Sabriyati
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.324-332

Abstract

Small islands have short rivers characteristics, small catchment areas so that the ability to absorb rainwater into the ground is also reduced, such as the flow of rivers in Senggarang, Tanjungpinang City. Research related to aquatic biodiversity in Senggarang river flow has been carried out, the availability of information about the freshwater ecosystems that exist there is an interesting thing to inform the high school students as a generation of learners who lived near Senggarang river. The introduction of the aquatic biota of Senggarang river is expected to increase the sense of care, willingness, and insight in saving the resources of aquatic biota of Senggarang river flow will be sustainable. An introduction to the aquatic biota of the Senggarang river flow with the participants of class XI State High School 6 Tanjungpinang. The activity was carried out in three stages, namely a pre-test of knowledge about aquatic biota of the Senggarang river flow through quizizz media, education of any aquatic biota in the Senggarang river through e-catalog media containing pictures and descriptions of biota identification, and post-test with the same questions as the pre-test through the quizizz media to measure the extent to which students recognition, knowledge, and understanding have increased regarding the aquatic biota of the Senggarang river. The level of recognition, knowledge, and understanding of students increased from a very low–moderate range to a moderate–high range. Teaching media in the form of an e-catalog is very effective in introducing aquatic biota from the Senggarang river flow, according to the target stakeholders who are still in high school education.
GIS AND HYDRODYNAMIC MODELING TO ANALYZE THE POTENTIAL OF FLASHFLOOD HAZARDS IN BT. KURANJI SUB-WATERSHED, WEST SUMATRA Deni Sabriyati; M. Pramono Hadi
Literasi Nusantara Vol. 2 No. 1a (2021): Literasi Nusantara: November 2021- February 2022
Publisher : Yayasan Citra Dharma Cindekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1674.353 KB)

Abstract

Flash flood disaster has caused casualties and property losses due to excess rainfall which is rapidly occurred in a relatively short period. To analyze the potential of flash flood hazards in Bt. Kuranji Sub-watershed, West Sumatra Province, this study was conducted with hydrodynamic modeling using GIS which is consist of three analyses: (1) hydrological analyses such as the analyzes of peak-discharge, SCS-CN, and SCS Unit Hydrograph using HEC-HMS software ; (2) hydraulics analyses comprised of morphometry analyzes and flood modeling using HEC-RAS software; (3) the analyzes hazard potentials obtained from the depth and the velocity of the hydraulic analyzes result. Hydrological analyzes were performed in return periods of 2, 5, 10, 20, 50, and 100 years using 38 years of rain data which, the greatest flood potential is in the 100-year return period with Tp 3 hours and peak discharge 725 m3/s. The magnitude of flash flood discharge is the input data on the hydraulics analyses that found the area, velocity, depth, and flood water level. From the hydraulic analyses, flash floods during the 100-year period are known to have the potential to hit 20 urban villages with the high level of hazard is 8.36%, the moderate level is 52.76%, and the low level is 38.88%.
Kajian Hidrologi Debit Puncak Penyebab Banjir Bandang Menggunakan Pemodelan Hidrograf Satuan Sintesis-SCS (HSS-SCS) Deni Sabriyati; M Pramono Hadi
Akuatiklestari Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Akuatiklestari (In Editing)
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v5i2.4527

Abstract

Siklus hidrologi merupakan hal terpenting dalam memahami proses fisik yang mengendalikan distribusi dan pergerakan air. Salahsatu proses siklus hidrologi yang paling berbahaya adalah hujan karena mampu menyebabkan bencana di lingkungan perairan seperti banjir dan banjir bandang. Penelitian ini merupakan sebuah kajian hidrologi di Sub-DAS Bt. Kuranji, Provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui debit puncak penyebab banjir bandang akibat curah hujan harian melalui analisis karakteristik hidrograf banjir (HSS) menggunakan pemodelan hidrologi berbasis SIG dan HEC-HMS. Data yang digunakan yaitu DEM IFSAR, data hujan selama 38 tahun, dan citra satelit Quickbird. Data diolah menggunakan perangkat lunak HEC-HMS dan HEC-GeoHMS pada Arc-GIS untuk mendapatkan nilai hujan rerata kawasan (MAP), SCS-CN dan Hidrograf banjir dari debit puncak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hujan terkosentrasi selama 3 jam dengan Puncak hujan efektif (Pe) pada periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun rata-rata terjadi antara jam ke-2 dan jam ke-3 turunnya hujan. Debit puncak (Q) tiap periode ulang secara berurutan yaitu 168,4 m3/dt, 287,9 m3/dt, 381,5 m3/dt, 479,6 m3/dt, 616,4 m3/dt, dan 724,9 m3/dt.
Kerapatan dan Pola Sebaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat di Perairan Pengujan Kabupaten Bintan Rosa Moriska Sari; Dedy Kurniawan; Deni Sabriyati
Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.951 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v10i4.31679

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan, pola sebaran dan indeks ekologi lamun berdasarkan aktivitas masyarakat di Perairan Desa Pengujan. Pengambilan sampel dan data ditentukan dengan metode Purposive Sampling sepanjang 100 meter dari pertama bertemunya lamun menggunakan transek kuadrat berukuran 50x50 cm. Pengambilan data dilakukan pada 3 stasiun yang terdapat aktivitas masyarakat yaitu aktivitas penangkapan siput gonggong pada stasiun I, aktivitas tambatan perahu pada stasiun II, dan tidak ada aktivitas pada stasiun III sebagai pembanding. Pada tiap stasiun terdiri dari 3 line transek dan tiap line transek terdiri dari 11 titik sampel di pesisir Desa Pengujan. Kerapatan lamun pada stasiun I dengan nilai 86,34 ind/m2 masuk dalam kategori agak rapat, pada stasiun II dengan nilai 57 ind/m2 terkategori jarang, dan stasiun III dengan nilai 172,67 ind/m2 dengan kategori rapat. Pola sebaran pada setiap stasiun terkategori mengelompok, aktivitas penangkapan siput gonggong 2,43 (mengelompok) aktivitas tambatan perahu 1,50 (mengelompok) dan tidak ada aktivitas 3,06 (mengelompok). Pada stasiun 1 nilai keanekaragaman sebesar 0,23, keseragaman 0,76, dominansi 0,66. Stasiun 2 nilai keanekaragaman sebesar 0,21, keseragaman sebesar 0,70, nilai dominansi sebesar 0,70. Pada stasiun 3 nilai keanekaragaman sebesar 0,30, nilai keseragaman sebesar 1,00, dan nilai dominansi sebesar 0,50. 
Kajian Hidrologi Debit Puncak Penyebab Banjir Bandang Menggunakan Pemodelan Hidrograf Satuan Sintesis-SCS (HSS-SCS) Deni Sabriyati; M Pramono Hadi
Akuatiklestari Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v5i2.4527

Abstract

Siklus hidrologi merupakan hal terpenting dalam memahami proses fisik yang mengendalikan distribusi dan pergerakan air. Salahsatu proses siklus hidrologi yang paling berbahaya adalah hujan karena mampu menyebabkan bencana di lingkungan perairan seperti banjir dan banjir bandang. Penelitian ini merupakan sebuah kajian hidrologi di Sub-DAS Bt. Kuranji, Provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui debit puncak penyebab banjir bandang akibat curah hujan harian melalui analisis karakteristik hidrograf banjir (HSS) menggunakan pemodelan hidrologi berbasis SIG dan HEC-HMS. Data yang digunakan yaitu DEM IFSAR, data hujan selama 38 tahun, dan citra satelit Quickbird. Data diolah menggunakan perangkat lunak HEC-HMS dan HEC-GeoHMS pada Arc-GIS untuk mendapatkan nilai hujan rerata kawasan (MAP), SCS-CN dan Hidrograf banjir dari debit puncak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hujan terkosentrasi selama 3 jam dengan Puncak hujan efektif (Pe) pada periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun rata-rata terjadi antara jam ke-2 dan jam ke-3 turunnya hujan. Debit puncak (Q) tiap periode ulang secara berurutan yaitu 168,4 m3/dt, 287,9 m3/dt, 381,5 m3/dt, 479,6 m3/dt, 616,4 m3/dt, dan 724,9 m3/dt.
Inventarisasi Hasil Tangkapan Bubu di Perairan Dompak, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Sarah Rumaisha BR Ginting; Mega Vici Sinaga; Deni Sabriyati; Dedy Kurniawan; Susiana Susiana; Wahyu Muzammil
Akuatiklestari Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v6i1.4287

Abstract

Penelitian dilakukan di Perairan Dompak Kota Tanjungpinang yang merupakan salahsatu lokasi matapencaharian masyarakat dari sumberdaya perikanan tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasikan komposisi, jumlah dan bobot hasil tangkapan dari penggunaan bubu lipat dengan ukuran 4 cm, 4,5 cm, 5 cm, 5,5 cm, 6 cm, dan 6,5 cm di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Prosedur penelitian meliputi survei lapangan, pengambilan hasil tangkapan, penanganan hasil tangkapan, serta identifikasi dan analisis hasil tangkapan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil tangkapan bubu ada 3 spesies yang ditemukan yaitu kepiting merah (Thalamita spinimana), kepiting okop (Myomenippe hardwikii) dan kepiting batu (Atergatis integerrimus). Hasil tangkapan pada 6 kategori ukuran mulut bubu terdapat perbedaan yang besar dilihat dari komposisi jenis tangkapan, yaitu didominasi oleh kepiting merah, sedangkan perolehan untuk kepiting batu hampir tidak ada. Perbedaan ukuran mulut bubu memperlihatkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap jumlah tangkapan dan bobot tangkapan yang dihasilkan. Tangkapan terbanyak yaitu 13 ekor dengan bobot 686,3 gr dengan penggunaan bubu 4,5 cm, dan terendah diperoleh pada bubu ukuran 6 cm dengan tangkapan sebanyak 6 ekor dan bobot 336,1 gr.
Penilaian Bahaya Banjir Bandang Berdasarkan Skenario Genangan Menggunakan Analisis Spasial dan Pemodelan Hidrodinamik Deni Sabriyati, S.Pd., M.Sc
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 14, No 1 (2023)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v14i1.428

Abstract

Banjir bandang merupakan salah satu bencana alam yang menyebabkan kerugian besar di Indonesia. Bencana ini berawal dari hujan berintensitas tinggi, terjadi dengan cepat dalam waktu relatif singkat. Simulasi kejadian banjir berdasarkan periode ulang dapat digunakan guna memprediksi potensi bahaya banjir. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi bahaya banjir bandang berdasarkan scenario banjir pada periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun yang berlokasi di Sub-DAS Bt. Kuranji, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan memodelkan proses hidrodinamik menggunakan analisis SIG. Metode yang digunakan meliputi pemetaan morfometri DAS, estimasi MAP dan hujan rencana berdasarkan periode ulang (2, 5, 10, 20, 50 dan 100 tahun), memodelkan hidrodraf banjir dan pemodelan spasial genangan banjir. Data yang digunakan adalah data curah hujan 38 tahun, historical banjir bandang, Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), Peta Jenis Tanah, Peta Penggunaan Lahan, Peta Adminsitrasi Kota Padang, dan DEM IFSAR resolusi tinggi. Untuk mencapai tujian yang diinginkan, prosedur dalam pengolahan data yaitu: (1) analisis morfometri menggunakan HEC-GeoHMS; (2) analisis hidrologi untuk menghasilkan besaran MAP, nilai SCS-CN, dan hidrograf banjir bandang dari model HEC-HMS; (3) analisis hidrolika sebagai analisis 3D dan spasial untuk menghasilkan limpasan dari model HEC-RAS. Analisis hidrologi dilakukan pada periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun, potensi banjir terbesar adalah periode ulang 100 tahun dengan waktu puncak (Tp) 3 jam dari saat mulai hujan dengan debit banjir yang dihasilkan adalah 725 m3 /dt. Besaran debit banjir merupakan data input untuk scenario genangan banjir pada analisis hidrolika yang menghasilkan luasan, kecepatan, dan kedalaman banjir. Berdasarkan tingkat kedalaman banjir yang dihasilkan, periode ulang banjir 100 tahun dapat melanda 20 kelurahan dengan luasan 296,8 Ha dan kedalaman aliran mencapai >1,5m. Pada periode ulang yang sama, berdasarkan tingkat kecepatan aliran yang dihasilkan, penelitian menunjukkan aliran tercepat mencapai >1 m/dt dengan luasan 35,1 Ha. Kata kunci: Bahaya Banji Bandang, GIS, HEC-HMS, HEC-RAS dan Pemodelan Hidrodinamik