Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Literasi Wakaf Uang Berbasis Masjid: Literation of Cash Waqf based On Mosque Acep Zoni Saeful Mubarok
Jurnal Bimas Islam Vol. 14 No. 1 (2021): Jurnal Bimas Islam 2021
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37302/jbi.v14i1.355

Abstract

The purpose of this study is to examine whether mosque can be used effectively to build cash waqf literacy. Then what strategy should be used in utilizing the mosque as a money literacy center. The reason is the mosque gathering place for Muslim and the center of Muslim community activities in all respects. The method uses in this study is a descriptive qualitative sourced from literature review. The results and findings obtain from this study are the strategies in cash waqf literacy based on mosque, it can be carried out in the following: first, building cooperation with organizations that have the duties and functions of mosque development, namely the Indonesian Mosque Council (DMI), the Taklim Council Coordinating Board Mosque (BKMM) and Mosque Youth Communication Agency (BKPRMI). Second, compiling material for taklim and sermon on cash waqf issues so that they become material provisions for preachers (Da'i and Khatib) and third, organizing Training of Trainers (TOT) for preachers (Da'i dan Khatib). 
PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI BERBAHAN DAUN SIRIH DAN BATANG SEREH Asep Suryana Abdurrahmat; Acep Zoni Saeful Mubarok; Ai Nur Solihat; Ridwan Gumilar
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 4 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i4.33

Abstract

Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh viris nCov-19 berlangsung secara cepat. Hal ini disebabkan kemampuan virus tersebut menyebar melalui kontak langsung antar sesame manuaia. Selain upaya social/physical distancing, upaya lain yang harus dilakukan untuk menekan penyebaran virus ini adalah dengan menjaga kebersihan probadi, diantaranya dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau membilas tangan dengan menggunakan antiseptik/hand sanitizer. Tingginya permintaan handsanitizer mengakibatkan melambungnya harga dan terjadi kelangkaan di pasar. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi oleh masyarakat dalam pembuatan hand sanitizer yang mudah, murah namun tetap efektif dalam membunuh mokroba. Daun sirih dan batang sereh dipilih menjadi bahan utama dalam pembuatan hand sanitizer alami karena daun sirih dan batang sereh ini memiliki kandungan zat yang dapat dipergunakan untuk antiseptic dan mudah didapatkan. Pembuatan hand sanitizer ini menggunakan metode dan peralatan yang sedehrana. Target peserta dalam pelatihan ini adalah warga Dusun Cikadongdong dan Pesantren Dadali Dinillah Kampung Agra Kecamatan Cikadongdong Kota Tasikmalaya. Monitoring dan evaliasi dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang diberikan kepada 33 orang peserta pelatihan. Sebagian besar peserta pelatihan atau sebesar 75,76% menyatatakan sangat setuju bahwa materi pelatihan disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami, 90,91% menyatakan sangat setuju bahwa bahan dasar pembuatan hand sanitizer mudah didapatkan, 45,45% cara pembuatan hand sanitizer alami sangat mudah, 90,91% pengemasan sangat mudah dan 84,85% menyatakan bahwa hand sanitizer alami ini sangat bermanfaat dan dapat dijadikan alternatif sebagai antiseptik pencuci tangan.
Reformasi Konstitusi dan Yudisial dalam Bingkai Konstitusionalisme di Arab Saudi Acep Zoni Saeful Mubarok
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.806 KB) | DOI: 10.21580/jish.21.2514

Abstract

Saudi Arabia is one of the kingdom states and it uses sharia as the legal basis. This is what makes the country blamed as a country that has never been touched by the growing reform and constitution in today's world. This paper attempts to unveil constitutionalism in the state of the classical monarchy and the judicial system carried out in a country renowned for the center of the Wahabi. From the results of the study and research, Saudi Arabia has been trying to get out of the traditionalism to a state that embraces the constitution. This can be seen from the existence of constitutional reform although in the quasi-reform stage and the development of the modern justice system is still very limited by the power of the king.* * *Arab Saudi adalah salah satu negara berbentuk kerajaan dan menggunakan syariah sebagai dasar hukum. Hal inilah yang menjadikan negara tersebut dituding sebagai negara yang tidak pernah tersentuh oleh reformasi dan konstitusi yang berkembang di dunia sekarang. Tulisan ini mencoba membuka tabir konstitusionalisme di negara monarki klasik tersebut dan sistem peradilan yang dilaksanakan di negara yang terkenal dengan pusat wahabi tersebut. Dari hasil pengkajian dan penelitian, Arab Saudi telah berusaha keluar dari paham tradisionalisme menuju sebuah negara yang menganut konstitusi. Hal ini bisa dilihat dari adanya reformasi konstitusi walaupun dalam tahap quasi-reformasi dan pembangunan sistem peradilan modern yang masih sangat terbatas oleh kekuatan raja.
Prospek Nazhir Wakaf Global Berbasis Pesantren di Era Digital Acep Zoni Saeful Mubarok
Jurnal Bimas Islam Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Bimas Islam 2020
Publisher : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37302/jbi.v13i1.190

Abstract

Abstrak Pesantren tengah memasuki era digital yang menuntut perubahan paradigma dalam segala hal. Termasuk dalam pengelolaan wakaf secara produktif. Selama ini pesantren sudah sangat akrab dengan pengelolaan wakaf. Beberapa pesantren telah berhasil menjadikan aset wakaf pesantren sebagai wakaf produktif. Hal itu dikarenakan pesantren merupakan nazhir wakaf yang sudah berpengalaman. Berangkat dari era digital sekarang dan kebutuhan pengelolaan wakaf produktif secara global. Pesantren memiliki prospek yang tinggi untuk memperluas fungsi kenazhirannya tidak hanya lokal tapi internasional. Studi ini bertujuan untuk menelaah peluang pesantren sebagai nazhir wakaf global. Dengan menggunakan metode kualitatif yang bersumber dari kajian literatur, kemudian dianalisis bagaimana faktor pendukung yang berupa kekuatan dan peluang serta faktor penghambat berupa kelemahan. Hasil dari studi ini menunjukan ternyata pesantren sangat prospektif untuk menjadi nazhir wakaf global. Terdapat beberapa faktor pendukung yang merupakan kekuatan pesantren menuju nazhir global yaitu hadirnya era digital yang merupakan pintu masuk menuju dunia global, sebaran jumlah pesantren di Indonesia yang sangat banyak, modal pengalaman pesantren sebagai nazhir profesional yang sukses, dan sebagai lembaga pendidikan agama terpercaya. Selain itu adanya dukungan regulasi berupa Undang-Undang Pesantren dan perundangan tentang perwakafan. Selain faktor pendukung, pesantren juga memiliki kelemahan yang akan mereduksi program tersebut yaitu karena tidak adanya kesiapan perangkat teknologi informasi di pesantren, tapi tidak dapat digeneralisir untuk semua pesantren karena hanya terdapat di beberapa pesantren. Kelemahan tersebut pun bukan merupakan penghambat yang urgen karena dapat diperbaiki dengan literasi. Abstract Pesantren are entering the digital era that demands a paradigm shift in all aspects, including in managing the waqf productively. So far, pesantren have been very familiar with managing waqf. Some of them have succeeded in making their waqf assets productive. That is because they are experienced as nazhir waqf starting from the current digital era and the need for productive waqf management globally. Pesantren have high prospects for expanding the function of its fulfillment not only locally but internationally. This study aims at examining the opportunities of pesantren as global nazhir waqf. Qualitative methods are used in this study deriving from literature studies and analyzed how the supporting factors in the form of strengths and opportunities and inhibiting factors in the form of weaknesses. The results of this study show that pesantren are very prospective to become a global nazhir waqf. There are several supporting factors which become the strength of pesantren towards global nazhir namely the presence of the digital era which is the entrance to the global world, the distribution of the number of pesantren in Indonesia is very large, the experience as successful and professional nazhir, and as trustful religious institution. In addition, there is regulatory support in the form of the pesantren law and legislation on endowments. On the contrary, few pesantren have weaknesses that will reduce the program due to unprepared information and technology devices. However, it is not an urgent obstacle, for it can be overcome by literacy.
Peran Tutor Sebaya Dalam Upaya Pencegahan Lgbt Di Kalangan Remaja Asep Suryana Abdurrahmat; Acep Zoni Saeful Mubarok; Ai Nur Solihat; Satya Santika
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v4i1.355

Abstract

Perilaku LGBT merupakan perilaku menyimpang. LGBT idak dibenarkan dan bertentangan dengan Norma Agama di Indonesia, karena menyalahi kodrat sebagai manusia. Tidak ada satu pun Agama di Indonesia yang mewajarkan fenomena LGBT. LGBT ini semakin banyak dikampanyekan di berbagai platform media masa dan menyasar generasi muda. LGBT ini   sangat berbahaya karena dapat menjadi gerbang terjadinya berbagai macam penyimpangan social  serta dapat menimbulkan penyakit seksual yang menular seperti HIV-AIDS.  Pelecehan secara verbal, kekerasan fisik serta perilaku kasar terhadap kelompok LGBT, dengan mengarahkan Gerakan asusila tersebut sebagai pelanggaran HAM, dan mengajak masyarakat untuk ikut membela pelaku LGBT agar di legitimasi oleh negara. Berdasarkan fenomena tersebut perlu adanya sebuah edukasi terkait pemahaman bahaya atau dampak yang ditimbulkan dari perilaku LGBT. Selain untuk memberikan pemahaman, pengabdian kepada masyarakat ini juga bertujuan untuk membantu memutus rantai peyebaran perilaku LGBT dikalangan remaja.  Adapun subjek dari pengabdian ini adalah santri-santri yang berada di Pondok Pesantren Al Manshuriyah kecamatan Salawu. Pelaksanaan pengabdian ini dikemas dalam bentuk seminar edukasi mengenai pemahaman perilaku LGBT dan bahaya yang ditimbulkan dari perilaku tersebut. Edukasi ini diberikan kepada santri-santri dengan harapan bahwa santri-santri tersebut bisa menjadi tutor sebaya yang dapat saling mengingatkan kepada temannya sendiri mengenai perilaku LGBT ini sehingga dapat membantu memutus mata rantai menyebaran fenomena perilaku LGBT.
Edukasi Wakaf Uang Bagi Penyuluh Agama Islam se-Kota Tasikmalaya Acep Zoni Saeful Mubarok; Anwar Taufik Rakhmat; Ari Farizal Rasyid; Ceceng Saepulmilah
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 5 (2023): September
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v2i5.330

Abstract

Cash waqf is a relatively new concept in Indonesia. In other nations, cash waqf has the ability to enhance the economy. In Indonesia, cash waqf has been directly announced by the President of the Republic of Indonesia, however cash waqf collecting within Indonesian society remains low in comparison to other countries. This is related to a societal lack of literacy. The Director General of Islamic Community Guidance addresses this issue by offering literacy training and education to community mobilization components such as Islamic Religious Counselors. The Siliwangi University Service Program strives to educate the community about monetary waqf through Islamic Religious Counselors. This community service is aimed at Islamic Religious Counselors who will get counseling and material on monetary waqf. The lecture technique is employed in community service activities by addressing various cash waqf materials with Islamic Religious Counselors and simulations to increase guidance. The findings of this activity show that the public's understanding of cash waqf is still lacking, and that financial institutions involved in it do not yet understand the role and potential of cash waqf in empowerment; that religious instructors play a significant role in providing guidance and socialization of cash waqf; and that waqf money has great capacity to empower people's economies. Following this monetary waqf instruction, Islamic religious instructors have a thorough grasp of cash waqf.