Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN PADA AGROWISATA SAPI PERAH DI BERASTAGI Dian Retno Intan; Wildani Lubis; Wahyuni Umami Harahap
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 20, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v20i2.5720

Abstract

Agrowisata merupakan usaha diversifikasi dan peningkatan kualitas dari usaha tani, dimana pada usaha ini menekankan pada penjualan jasa kepada konsumen. Hal ini berarti dalam praktiknya pemilik akan memberikan fokus lebih banyak pada penyediaan layanan. Dalam memasarkan jasa khususnya, kualitas layanan merupakan hal yang sangat penting, baik yang terlihat (tangible) maupun yang tidak (intangible). Agrowisata yang menjadi objek penelitian merupakan satu-satunya peternakan sapi perah di Sumatera Utara. Banyaknya pengalaman dan hal-hal lain yang ditawarkan oleh perusahaan ini membuat perusahaan dan pengelola harus secara ekstra menampilkan dan menyediakan layanan dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, perusahaan ini harus membuat strategi yang fokus pada kepuasaan konsumen, mempertahankan, dan menciptakan loyalitas konsumen melalui layanan yang diberikan. Populasi penelitian ini adalah wisatawan atau pengunjung Agrowisata Sapi Perah yang bertempat di Berastagi. Sampel ditentukan dengan menggunakan non probability sampling dengan teknik accidental dan didapat sampel sebanyak 75 orang wisatawan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner atau angket yang diberikan kepada pengunjung/ wisatawan yang berkunjung pada saat penelitian dilakukan (accidental sampling). Data yang didapat akan dianalisis menggunakan SEM (structural equation model) dengan menggunakan software PLS (partial least square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruk kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan wisatawan agrowisata sapi perah terutama pada variable empati. Penelitian ini diharapkan mampu membantu pihak agrowisata meningkatkan kualitas layanan yang akan menciptakan kepuasan pengunjung.
Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Melinjo (Gnetum gnemon L) Menjadi Produk Olahan Keripik Kulit Buah Melinjo Sakral Hasby Puarada; Riris Nadia Syafrilia Gurning; Wahyuni Umami Harahap
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.6464

Abstract

Agroindustri berperan baik seiring berjalannya waktu sampai dengan saat ini. Berbagai macam produk telah dihasilkan mulai dari pengolahan umbi-umbian, buah-buahan. tetapi tidak banyak yang mengetahui bahwa tanaman hutan yang memiliki nama latin Gnetum gnemon L ternyata bisa menjadi sebuah alternatif untuk menambah pendapatan keluarga. Gnetum gnemon L adalah jenis tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) yang biasa disebut dengan Melinjo. Tanaman hutan ini berasal dari Asia tropic dan Pasifik Barat. Pohon melinjo tumbuh liar dihutan-hutan dengan ketinggian 1200 mdpl. Buah melinjo biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap sayuran rumah tangga. Buah melinjo yang biasa dikonsumsi adalah buah melinjo yang berumur muda dan belum memiliki lapisan buah dalam yang tebal. Sementara itu, ternyata buah melinjo yang sudah tua atau yang berwarna merah memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi yang tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mitra dalam pengolahan dan pemanfaatan kulit buah melinjo menjadi keripik kulit buah melinjo. Sasaran program pengabdian kepada masyarakat ditujukan kepada Kepala Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Sumatera Utara dan yang berpartisipasi adalah ibu-ibu PKK Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah (a) sosialisasi dan pelatihan, yaitu memberikan pemahaman kepada mitra tentang pemanfaatan kulit buah melinjo; (b) pelatihan, yaitu memberikah pengetahuan bagaimana cara mengolah kulit buah melinjo menjadi satu produk agroindustri keripik kulit buah melinjo. Hasil yang didapatkan pada pelatihan ini adalah antusiasme dari mitra atas pengetahuan dan pemanfaatan kulit buah melinjo serta rasa dan nilai positif dari mitra bahwa agroindustri adalah alternatif lain untuk menghasilkan pendapatan tambahan keluarga.
PENGARUH HARGA DAN INOVASI MANISAN TOMAT KERING TERHADAP PENDAPATAN PETANI Wahyuni Umami Harahap
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.4.2.379-383.2020

Abstract

Tomat merupakan tanaman andalan di daerah Sipirok. Salah satu kelompok tani yang sering membudidayakannya adalah kelompok tani Dosniroha. Produksi tomat dari kelompok tani ini sangat tinggi namun pendapatan yang peroleh sangat fluktuatif. Pendapatan menjadi sangat tinggi pada saat harga tomat mahal dan mengalami kerugian pada saat harga murah. Salah wtusatu solusi untuk memperkecil kerugian akibat fluktuasi harga adalah mengadopsi inovasi baru seperti manisan tomat kering. Namun inovasi baru tidak selalu disambut baik oleh petani karena patokan untuk menolak atau menerima suatu inovasi adalah pendapatan. Hal ini yang menjadi dasar penulis untuk membuat penelitian tentang perbandingan pendapatan petani yang menjual tomat segar dan manisan tomat kering pada berbagai harga tomat. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer (petani tomat, pedagang tomat dan produsen manisan tomat kering) dan data sekunder (instansi terkait). Data kemudian dianalisis dengan analisis usahatani dan disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa petani yang menjual tomat segar akan mengalami kerugian jika harga tomat Rp. 3000/kg. Petani memiliki pendapatan yang layak apabila harga tomat lebih dari Rp. 5000/kg. Namun petani pembuat manisan tomat kering memiliki pendapatan yang berbanding terbalik dengan harga tomat. Pendapatan semakin tinggi jika harga tomat semakin rendah. Kata kunci: Tomat, Manisan tomat kering, Pendapatan, Inovasi, Harga ABSTRACT Tomato is one of popular cash crops in Sipirok regency. Donsiroha is one of farmer group which cultivated tomato frequently. This farmer group produced tomato in high volume, while the income they were got is lower. The farmers income is high when the price is good, while the farmers are experiencing loss when the price are lower. Dried tomato candied is one of innovation that could adopted by farmers in order to minimize the loss due to fluctuation value. However, the innovation is not easily adopted by the farmers, it will depend on the income they got from having the innovation. This is the basis of the author to do a research study on the comparison of the income of farmers selling fresh tomatoes and candied dried tomatoes at various prices of tomato. The research was conducted by collecting primary data (farmer, trader dan producer of dried tomato candied) and secondary data (related stakeholder). Data were analyzed by using farm analyst and presenting on tabulation form. Base on the researched that has been conducted, it is indicated that the farmer who sold fresh tomato were experience loss when the price of tomato is 3000/kg. The feasible income for tomato farmers is when the price is 5000/kg. The farmer who produced dried tomato candied getting the income which totally different of tomato price. The income is higher when the price of tomato getting lower. Keywords: Tomato, Dried tomato candied, Income, Inovation, Farmer
PEMANFAATAN DEBOG PISANG (MUSA PARADISIACA) MENJADI SEBAGAI IDE USAHA MASYARAKAT DI DEA SAENTIS KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, KABUPATEN DELI SERDANG Nadiya Zulfiany; Wahyuni Umami Harahap
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i2.583-586

Abstract

Tanaman pisang merupakan merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di daerah Indonesia. Sampai saat ini pohon pisang hanya dimanfaatkan berupa buah, atau daunnya saja. Sementara debog (batang) pisang biasanya dibiarkan membusuk digunakan sebagai pakan sapi tanpa bisa diolah kembali. Debog pisang mengandung gizi seperti kalori, protein, karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Zat besi, Vitamin B1, Vitamin C, dan Air. Debog pisang dapat dijadikan sebagai makanan ringan yang diminati masyarakat. Debog pisang dapat diolah menjadi keripik debog pisang. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan yang terdiri dari sosialisasi dan pelatihan.Melalui pembuatan olahan debog pisang masyarakat dapat meningkatkan pemanfataan tanaman pisang dan dapat dijadikan sebagai salah satu ide usaha serta meningkatkan perekonomian keluarga, terutama bagi masyarakat di lingkungan Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan masyarakat dan menjadi sumber pendapatan tambahan.
PEMANFAATAN LAHAN KOSONG UNTUK BUDIDAYA PORANG DENGAN PEMBERDAYAAN PKK AEK KANOPAN TIMUR, LABUHANBATU UTARA Nurhajijah Nurhajijah; Wahyuni Umami Harahap; Riris Nadia Syafrilia Gurning; Ade Firmansyah Tanjung
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i3.828-832

Abstract

Kelurahan Aek Kanopan Timur merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kualuh Hulu. Ada 2 kelurahan, yaitu Aek Kanopan dan Aek Kanopan Timur yang menjadi ibu kota Kabupaten Labuhanbatu Utara setelah dimekarkan dari Kabupaten Labuhanbatu pada tanggal 24 Juni 2008. Pemanfaatan lahan kosong yang terbengkalai dapat dimanfaatkan untuk budidaya porang (Amorphophallus onchophyllus Prain). Umbi porang saat ini merupakan salah satu komoditas ekspor yang belum banyak diketahui. Tanaman ini banyak dijumpai namun belum banyak dibudidayakan terutama di Aek Kanopan Timur. Umbi porang mudah tumbuh diberbagai tempat dan mudah dalam membudidayakannya. Banyak masyarakat yang belum mengetahui nilai ekonomi umbi porang. Selain itu pemanfaatan lahan kosong untuk budidaya umbi porang sangat membantu pendapatan keluarga terkhusus ibu-ibu rumah tangga. Berdasarka kegiatan yang sudah dilakukan banyak PKK yang belum mengetahui tanaman porang. PKK sulit mebedakan antara tanaman suweg adan atanaman porang. Antusias PKK sangat tinggi untuk melakukan budidaya porang dikarenakan pengelolaan yang mudah serta menguntukan. Dengan kegiatan ini diharapak PKK menjadi model dimasyarakat untuk memotivasi masyarakat dalam budidaya porang sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi.
PEMANFAATAN LIMBAH SEMANGKA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MANISAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN PENDAPATAN Wildani Lubis; Dian Retno Intan; Wahyuni Umami Harahap
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.88-93

Abstract

Pada umumnya buah semangka hanya dikonsumsi pada bagian daging yang berwarna mencolok saja (misalnya merah, merah muda, dan kuning). Sedangkan pada bagian lapisan putih kulit kurang diminati masyarakat karena dianggap tidak memiliki manfaat. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari daging putih buah semangka sehingga menjadikan daging putih tersebut sebagai limbah. Dengan penerapan teknologi pengolahan pangan yang sesuai, daging putih buah semangka dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan salah satunya produk olahan makanan berupa manisan kulit semangka. Pengolahan limbah (daging putih semangka) semangka menjadi manisan adalah upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk dan diversifikasi pangan yang dapat menjadi jenis pangan yang baru. Selain itu, dengan pemanfaatan limbah (daging putih semangka) dapat membantu dalam peningkatan pendapatan. Mitra pada program pengabdian adalah ibu-ibu Aisyiah Ranting Melati Cabang Teladan Satu, dimana sebagian besar merupakan ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan. Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini diharapkan menjadi solusi dari persoalan penanganan limbah (daging putih buah semangka) sekaligus pemberdayaan ibu-ibu Aisyiah guna meningkatkan kreativitas dalam usaha yang dapat membantu peningkatan pendapatan rumah tangga.
DAUR ULANG LIMBAH MINYAK GORENG SEBAGAI BAHAN BAKU SABUN Dian Retno Intan; Wildani Lubis; Wahyuni Umami Harahap; Litna Nurjannah Ginting
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i2.456-462

Abstract

Permasalahan lingkungan dan pencemaran lingkungan yang semakin hari semakin meningkat, salah satu cara mengatasinya adalah dengan pengelolaan sampah limbah modern  termasuk 3-R yaitu Reduce (mengurangi), Re-use (menggunakan kembali), dan Recycle (daur ulang). Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain dengan memberdayakan masyarakat agar mampu melakukan pengelolaan limbah masing-masing rumah tangga, khususnya limbah minyak goreng. Adapun yang menyebabkan masyarakat membuang limbah minyak goreng diantara karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahayanya limbah minyak goreng dan ketidaktahuan masyarakat mengenai potensi yang dimiliki oleh limbah minyak goreng tersebut. Mitra dalam kegiatan ini adalah ibu rumah tangga yang tergabung dalam organisasi Aisyiyah Ranting Melati. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk mengelola limbah minyak goreng adalah dengan merubahnya menjadi sabun. Sabun yang akan dihasilkan merupakan sabun ramah lingkungan karena dalam pembuatannya menerapkan zero waste concept dari  pengelolaan limbah rumah tangga. Sabun yang akan dibuat merupakan sabun cuci, baik cuci piring maupun cuci pakaian. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup. mampu mengelola limbah minyak goreng dan mengurangi pencemaran lingkungan dengan kegiatan daur ulang limbah minyak goreng menjadi sabun padat dan cair.
Pembuatan Hand Sanitizer Dan Alat Cuci Tangan Dengan Injak Di Desa Pematang Ganjang Nurhajijah Nurhajijah; Fitria Fitria; Wahyuni Umami Harahap
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.335 KB) | DOI: 10.30596/jp.v5i1.5740

Abstract

Abstrak.  Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus ini merupakan jenis baru (varian) dari Severe Acute Resipratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan gangguan pernapasan, infeksi paru-paru yang berat hingga kematian. Mayoritas warga pematang ganjang berprofesi sebagai petani padi. Petani  di desa pematang ganjang tetap harus beraktivitas dalam kegiatan sehari-hari seperti biasa yaitu melakukan budidaya padi serta kegiatan lainya. Petani harus bekerja dalam kondisi apapun, baik dalam era pandemic covid 19 dan new normal, karena ketersediaan pangan sangat ditentukan oleh kelangsungan kerja petani. Tujuan dari PKM ini agar petani mengetahui cara pembuatan handsanitaizer dan alat cuci tangan dengan sistem injak sehingga petani dapat bekerja dengan resiko yang minim. PKM ini dilakukan dengan cara penyuluhan, sosialisasi dan pembuatan alat cuci tangan sistem injak serta pembuatan hand sanitizer. Pelaksanaan PKM berjalan dengan lancar dan petani sangat tertarik untuk membuat hand sanitizer dan alat cuci tangan sistem injak yang pembuatannya sangat mudah dan murah. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa 100% dari anggota yang mengikuti pelatihan menyatakan bersedia untuk membuat hand sanitizer sendiri dan 100% alat cuci tangan sistem injak bisa disediakan disetiap tempat keramaian. 
Manisan Tomat Kering sebagai Solusi Peningkatan Daya Guna dan Pendapatan Petani Tomat Wahyuni umami; Riris Nadia Syafrillia Gurning; Dian Retno Intan
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.041 KB) | DOI: 10.30596/jp.v6i1.7673

Abstract

Abstrak. Kelompok tani Dosniroha sering membudidayakan tomat dan memiliki hasil yang tinggi.  Namun fluktuasi harga membuat petani sering mengalami kerugian.  Penulis menihat kondisi tersebut sebagai peluang untuk meningkatkan nilai guna dan pemanfaatan petani melalui pengolahan tomat menjadi produk lain seperti manisan tomat sehingga terlaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) antara Fakultas Pertanian UMSU dengan Kelompok Tani Dosniroha di Desa Nangga Jati. PKM ini bertujuan meningkatkan keahlian dan keterampilan kelompok tani Dosniroha dalam pengolahan tomat menjadi manisan tomat yang memiliki harga yang lebih tinggi.  PKM ini dilakukan dengan cara penyuluhan, sosialisasi dan pembuatan manisan tomat. Pelaksanaan PKM berjalan dengan lancar dan masyarakat sangat tertarik untuk mengolah tomat yang mereka hasilkan menjadi manisan tomat.  Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa 95% dari anggota yang mengikuti pelatihan menyatakan bersedia untuk mengolah tomat menjadi manisan tomat.  Selain itu 100% dari partisipan menyatakan menyukai manisan tomat yang telah dihasilkan.  Namun selanjutnya hal yang harus dilakukan adalah mencari mitra dan peluang pasar untuk penjualan manisan tomat yang dihasilkan oleh kelompok tani Dosniroha.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA BUATAN UNTUK PERTUMBUHAN ULAT GRAYAK Spodoptera litura Nurhajijah Nurhajijah; Wahyuni Umami Harahap; Ade Firmansyah Tanjung
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 1, MEI 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2639

Abstract

S. litura is a polyphagous pest that has many hosts. Here we use some leaves which are the host of S. litura. Provision of artificial feed in the laboratory as a substitute for natural feed for S. litura. The success of this research can be applied to plantations and farmers to develop parasitoids in the laboratory because parasitoid hosts are readily available in the laboratory. The results showed that the mortality of S. litura on artificial diet was 20% because the growth media of moldy S. litura showed black and gray color changes. Fungal contamination occurs during late instar larvae, larvae that die due to fungal contamination. Artificial feeding with different compositions showed different results. The average growth on soybean leaf artificial media showed the largest growth at the time of larvae (37.6 mm). Sequentially, the next largest larval growth was on corn artificial diet  (33.87 mm) and the smallest was the growth of S. litura on palm leaf artificial media (33.56 mm). The average stage in the larval stage of each artificial diet treatment did not show any difference in larval age. Likewise in the adult phase the difference was only seen in the treatment of artificial diet soybean leaf feed (5.20 days). This value is the highest compared to the treatment on  artificial diet of corn leaves and oil palm leaves with a value of (5.00 days). In the larval phase the number of instars was the same from each treatment and in the instar phase none experienced a long larval phase. This shows the composition of the artificial diet is very good.