Yoyok Seby Dwanoko
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GUDANG APOTEK MENGGUNAKAN MODEL SOFTWARE DEVELOPMEN LIFE CYCLE (SDLC) DI APOTEK MARIFA Abdul Muiz Hasyim; Yoyok Seby Dwanoko; Abdul Aziz
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Sains & Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v1i4.3119

Abstract

Sistem informasi manajemen gudang apotek ini dibangun untuk membantu mengelola stok obat yang ada di gudang apotek. Fokus penelitian pengembangan ini mengacu pada pendekatan menggunakan model SDLC. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data tidak dalam bentuk angka. Instrumen penelitian dilakukan dengan observasi dan wawancara. Dalam penelitian Deni Eko Purwanto pada tahun 2013 sistem informasi pink apotek pacitan dibangun menggunakan model waterfall. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan menggunakan model SDLC dan uji UAT. Hasil yang disimpulkan dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi manajemen gudang apotek, berdasarkan uji user acceptance test menunjukkan 86.43% responden menyatakan setuju bahwa dengan adanya sistem informasi manajemen gudang dapat membantu apotek MARIFA dalam mengelola data obat.
RANCANG BANGUN PRESENSI PERKULIAHAN MENGGUNAKAN QRCODE (STUDI KASUS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG) Mutrikatul Khoiriyah; Hari Lugis Purwanto; Yoyok Seby Dwanoko
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 1 No. 3 (2019): September
Publisher : Fakultas Sains & Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v1i3.3121

Abstract

Rancang Bangun presensi perkuliahan ini dibuat, bertujuan untuk membangun sistem presensi perkuliahan yang telah ada di Fakultas Sains dan Teknologi. Fokus peneliti pada pengembangan ini adalah pada proses presensi perkuliahan didalam kelas. sitem yang digunakan masih menggunakan media kertas untuk melakukan presensi perkuliahan sehingga menimbulkan beberapa permasalahan pada mahasiswa dan dosen terkait absensi. maka untuk mengatasi permasalahan presensi yang ada di Fakultas Sains dan Teknologi ( FST), dibutuhkan sistem presensi dengan memanfaatkan Qrcode untuk membantu proses absensi pada perkuliahan agar lebih cepat dan efektif. Pada penelitian ini Qrcode merupakan teknologi yang di gunakan pada system Android. instrumen penelitian dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian berdasarkan User Acceptance Test menunjukkan bahwa 83% responden menyatakan setuju bahwa dengan adanya aplikasi presensi perkululiahan menggunakan Qrcode ini dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan presensi perkuliahan agar lebih efektif dan fleksibel.
Implementasi Augmented Reality Markerless User Defined Target Pada Enhance Learning Pengenalan Komponen Internet Of Things (IoT) Adnan Wahyudi Arisandi; Rini Agustina; Yoyok Seby Dwanoko
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 4 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v4i3.7923

Abstract

Augmented Reality merupakan teknologi yang tergabung antara benda virtual dan nyata melalui proses komputeristik, merupakan media yang sangat cocok dalam pengembangan pembelajaran berbasis teknologi. Salah satu pengembangan pembelajaran Augmented Reality dapat di implementasikan dalam pembelajaran Internet of thing melaui objek rangkaian dan komponen IoT. Tujuan penelitian ini yaitu Mengimplementasikan augmented reality untuk meningkatkan pembelajaran internet of things yang akan di implementasikan dalam bentuk 3D dan pengimplementasian perancangan IoT, dan untuk membantu mahasiswa dalam memahami fungsi komponen serta pengunaan komponen dan dapat mengimplementasiakan dalam materi. Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah MDLC atau Multimedia Development Life Cycle terdiri atas enam tahapan meliputi a)pengonsepan, tahapan dimana menentukan audien yang menghasilkan rumusan konsep aplikasi yang dibuat; b)perancangan tahapan dimana pembuatan flowchart, dan storyboard sebagai acuan konsep awal pembuatan; c)pengumpulan bahan dimana akan dikumpulkan bahan bahan yang diperlukan saat pembuatan; d) pembuatan, merupakan mulainya pembuatan aplikasi yang sebenarnya dengan memanfaatkan hasil dari proses sebelumnya yang telah di lakukan; e) pengujian dilakukan untuk mengecek fungsi kerja aplikasi untuk dilakukan perbaikan apabila ada kesalahan: dan f)pendistribusian yaitu tahap akhir ketika sudah aplikasi sudah berjalan dengan sempurna dan siap digunakan serta disimpan untuk dilakukan update sewaktu-waktu. Sehinga dari proses perancangan tersebut menghasilkan berupa aplikasi Aungmented Reality Markerless User Defined Target 3D komponen IoT berbasis Android
Rancang Bangun Aplikasi Simulasi Model Rambut Menggunakan Augmented Reality pada Barbershop Ricky Ardiansyah; Hari Lugis Purwanto; Yoyok Seby Dwanoko
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v5i1.7394

Abstract

Model rambut merupakan salah satu penunjang penampilan seseorang. Pada umumnya referensi rambut yang disediakan oleh barbershop berupa foto model rambut yang dipajang pada dinding sehingga customer dapat memilih model sesuai dengan pilihannya. Hal tersebut kurang bisa menggambarkan model rambut yang cocok untuk customer. Untuk memberikan solusi pada hal tersebut maka dilakukan penelitian dan pengembangan aplikasi simulasi model rambut menggunakan Augmented Reality. Untuk membangun aplikasi tersebut menuggunkana metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) pada metode ini terdapat beberapa langkah yaitu (a) pengonsepan; (b) desain, pada tahap desain peneliti membuat rancangan materi, membuat flowchart, dan membuat storyboard; (c) pengumpulan bahan, tahap ini peneliti mengumpulkan berbagai foto model rambut dan referensi model rambut; (d) pembuatan atau assembly pada tahap ini membutuhkan aplikasi blender untuk membuat gambar 3D dan aplikasi unity untuk menerapkan model 3D dan menerapkan augmented reality; (e) tahap uji coba dilakukan untuk mengecek fungsi dari dan cara kerja aplikasi yang telah dibuat; (f) tahap distribusi merupakan tahap ahir setelah dilakukan uji coba dan semua fungsi aplikasi dapat berjalan dengan sempurna kemudian siap digunakan pada Babershop. Dari seluruh tahapan metode MDLC berhasil membuat sebuah aplikasi simulasi model rambut menggunakan Augmented Reality.