Khoidar Amirus
Unknown Affiliation

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

DETERMINAN BERAT BAYI LAHIR DI PUSKESMAS PRINGSEWU, LAMPUNG: LAPORAN KOHORT IBU TAHUN 2016-2017 Hikmah Ifayanti; Khoidar Amirus; Nurhalina Sari
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 9 NO. 2 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.856 KB) | DOI: 10.22435/kespro.v9i2.416.99 - 107

Abstract

Latar belakang: Neonatus dengan berat lahir di atas atau di bawah indeks kurva normal memiliki risiko tingkat morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Di Provinsi Lampung, kejadian berat lahir rendah tahun 2015 sebesar 2,5 persen dan tahun 2016 menjadi 2,03 persen. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai faktor-faktor yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan berat bayi lahir di wilayah kerja Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu tahun 2016-2017. Metode: Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 213 bayi lahir hidup dari laporan kohort ibu pada bulan Oktober 2016 sampai Desember 2017. Analisis data dengan model analisis jalur. Hasil: Kunjungan antenatal care (ANC) berhubungan tidak langsung dengan berat bayi lahir melalui masa gestasi, sedangkan ukuran lila ibu dan masa gestasi berhubungan langsung dengan berat bayi lahir. Setiap kenaikan 1 kali jumlah kunjungan ANC maka masa gestasi akan naik sebesar 0,35 minggu. Setiap kenaikan lingkar lengan atas (LiLA) ibu 1 cm, maka berat bayi akan naik sebesar 0,25 gram dan setiap kenaikan masa gestasi 1 minggu maka berat bayi akan naik sebesar 0,49 gram. Kesimpulan: Kunjungan ANC, masa gestasi, ukuran LiLA ibu berhubungan dengan berat bayi lahir. Disarankan kepada Puskesmas Pringsewu untuk dapat mengoptimalkan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, melakukan penyuluhan gizi persiapan kehamilan, dan sosialisasi gerakan hidup sehat.
Hipertensi pada Perempuan di Wilayah Kerja Puskesmas Brabasan Kabupaten Mesuji Tahun 2019 Yuli Yandara; Khoidar Amirus; Nurhalina Sari
Jurnal Dunia Kesmas Vol 9, No 3 (2020): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i3.2979

Abstract

Hipertensi adalah tekanan darah  pengukuran mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Berdasarkan hasil Puskesmas Brabasan pada bulan Januari - Desember 2018 hipertensi menduduki peringkat kelima (9,55%), sesudah Gastritis (11,58%), dan sebelum Dermatitis Atropik (5,64%). Prevalensi hipertensi  pada perempuan di puskesmas brabasan meningkat drastis pada tahun 2018 terlihat pada data 3 tahun terakhir yaitu 2016 (18,78 %), 2017 (13,79%), 2018 (46,6%).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada perempuan di wilayah kerja Puskesmas Brabasan Kabupaten Mesuji tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh perempuan di wilayah kerja puskesmas brabasan yang berumur 45 tahun s/d  69 tahun yang berada posbindu dengan jumlah populasi 600 orang, sampel sejumlah 233 responden teknik pengambilan sampel dengan cara Cluster Sampling (Area Sampling) berdasarkan rumuslemeshow. Pengambilan data menggunakan kuesioner, dan analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar hipertensi 131 responden (56,2%), sebagian besar olahraga tidak teratur 170 responden (73,0%), sebagian besar aktifitas ringan-sedang 126 responden (54,1%), sebagian besar stress 130 responden (55,8%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara olahraga teratur dan tidak teratur dengan kejadian hipertensi dengan nilai (p-value = 0,143;OR = 1,6), ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi dengan nilai (p-value = <0,001;OR = 4,3), ada hubungan yang signifikan antara stress dengan kejadian hipertensi dengan nilai (p-value = 0,037;OR = 1,8), dengan kejadian hipertensi. Saran penelitian ini Diharapkan agar masyarakat dapat lebih memperhatikan gaya hidup dan kesehatannya, diantaranya adalah rutin melakukan kegiatan aktivitas fisik seperti berjalan kaki setiap hari selama 10 menit serta dapat mengaktifkan diri disetiap kegiatan kemasyarakatan agar terhindar dari stress.
ANALISIS FAKTOR RESIKO TERJADINYA RESISTENSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KOTA BANDARLAMPUNG TAHUN 2011. Khoidar Amirus; Suwito Suwito; Ferizal Masra
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 1 (2012): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i1.313

Abstract

Terjadinya resistensi merupakan akibat ketahanan mikroba terhadap antibiotiktertentu yang dapat berupa resistensi alamiah, resistensi kromosomal, resistensiekstrakromosomal dan resistensi silang. Pengobatan penyakit tuberkulosis banyakmenggunakan antibiotik sehingga penderita tuberkulosis beresiko terjadi resistensi.Faktor terjadinya resistensi pada dasarnya merupakan suatu fenomena buatan manusia(man-made phenomenon) sebagai akibat pengobatan yang tidak adekuat. Penelitian inibertujuan diketahuinya faktor resiko yang mempengaruhi kejadian resistensi obat antituberculosis (OAT) pada penderita tuberkulosis paru di Kota Bandarlampung.Penelitian ini merupakan jenis analitik observasional menggunakan rancangan casecontroldengan variabel independen riwayat pengobatan, kepatuhan, pemantauanlaboratorium, penyakit penyerta dan tempat pelayanan. Populasi studi adalah semuapenderita tuberkulosis paru yang telah dinyatakan resisten dan sembuh dengan jumlahsampel 94 responden (47 kasus dan 47 kontrol). Pengumpulan data dilakukan dengancara wawancara dan observasi dokumentasi kemudian data dianalisis dengan uji statistikchi-square dan regresi logistik ganda model prediksi.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan riwayat pengobatan (p = 0.00)ada hubungan riwayat kepatuhan (p = 0.00), ada hubungan riwayat pemantauanlaboratorium (p = 0.00), tidak ada hubungan riwayat penyakit penyerta (p = 0.655),tidak ada hubungan riwayat tempat pelayanan (p = 0.171) dengan terjadinya resistensiOAT. Faktor resiko yang paling utama berpengaruh adalah riwayat pengobatan (ORAdjasted47.762) dan kedua riwayat pemantauan laboratorium (OR-Adjasted 5.326)dengan nilai probabilitas 94.9 %. Disimpulkan bahwa riwayat pengobatan danpemantauan laboratorium merupakan faktor resiko terjadinya resistensi OAT di KotaBandarlampung. Sehingga disarankan penatalaksanaan tuberkulosis harus sesuai denganguideline seperti dosis, regimen, masa pengobatan yang tepat dan menerapkan strategiDOTS kemudian penyediaan laboratorium pemeriksaan biakan dan uji kepekaan untukmemantau kemajuan pengobatan serta diperlukan dukungan keluarga, tokoh masyarakatdan pemerintah.Kata Kunci : Resistensi OAT, Pengobatan, Pemantauan Laboratorium
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SISTOLIK ANTAR AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA PADA KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN SEJAHTERA 1 DI BANDAR LAMPUNG Ita Paramitha; Khoidar Amirus; samino samino
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v5i2.464

Abstract

Tekanan darah sistolik adalah mewakili tekanan di arteri-arteri ketika otot jantung berkontraksi dan memompa darah ke dalamnya. Lima persen dari orang-orang yang memiliki hipertensi sekunder, salah satunya disebabkan oleh obat-obatan (Pil KB). Tujuan penelitian diketahui perbedaan tekanan darah sistolik antara akseptor keluarga berencana pada keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I di Bandar Lampung 2016.Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasangan usia subur (PUS) (usia 20-49 tahun). Besar sampel 138 PUS KPS dan KS-I. Teknik pengambilan sampel multi stage cluster sampling dengan Probability Proportionate to Size (PPS). Alat pengumpulan data dengan kuesioner, Sphygmomanometer dan Stethoscope, cara pengambilan data dengan wawancara dan pengukuran tekanan darah. Analisis data dengan uji Mann-Whitney dan Kruskall-Wallis, dengan derajat kepercayaan 95%, α = 5%.Hasil penelitian diketahui rata-rata tekanan darah sistolik/diastolik akseptor pil 122,11/79,47 mmHg, suntik 111,35/79,38 mmHg, implan 115,83/83,33 mmHg, IUD 118,33/80,00 mmHg. Hasil analisis perbedaan tekanan darah diketahui ada perbedaan antara akseptor Pil dan Suntik (p=0,019), akseptor Pil, Suntik, Implan dan IUD (p=0,034), dan tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik antara akseptor pil dan implan (p=0,545), pil dan IUD (p=0,595), suntik dan implan (p=0,097), suntik dan IUD (p=0,087), implan dan IUD (p=0,947), KB hormonal dan non hormonal (p=0,231). Disarankan kepada PUS agar memilih kontrasepsi yang aman dan memiliki efek samping rendah terhadap peningkatan tekanan darah yaitu IUD. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar melakukan penelitian lanjutan (Longitudinal Research) pengukuran tekanan darah sistolik/diastolik sebelum dan sesudah menggunakan alat kontrasepsi, lama pemakaian alat kontrasepsi yang digunakan untuk melihat manakah yang lebih berpengaruh pada peningkatan tekanan darah.Kata kunci : Tekanan Darah Sistolik, Akseptor Keluarga Berencana
PENGARUH KUALITAS FISIK RUMAH DAN KEPADATAN PENGHUNI RUMAH TERHADAP PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBALANGAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA Khoidar Amirus; Eni Herleni
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i2.487

Abstract

Penyakit Tuberculosis paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan data dari klinik sanitasi di puskesmas Kalibalangan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2015 rumah yang memenuhi syarat kesehatan 48%. Tujuan penelitian diketahui Pengaruh kualitas fisik rumah dan kepadatan penghuni rumah terhadap penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Kalibalangan Kabupaten Lampung Utara tahun 2016. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian case control, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di wilayah Kerja Puskesmas Kalibalangan dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden teknik sampling secara simple random sampling. Analisa data menggunakan bivariat (chi-square). Hasil Penelitian menunjukan bahwa sebagian besar ventilasi memenuhi syarat, sebesar 39 (65,0%), kondisi lantai rumah merupakan permanen, sebesar 41 (68,3%), kepadatan hunian memenuhi syarat, sebesar 39 (65,0%). Ada hubungan ventilasi (p= 0,007, OR 5,7), kondisi lantai (p= 0,026, OR 4,3), dan kepadatan hunian (p= 0,001, OR 8,5) dengan kejadian TB Paru. Disarankan bagi petugas kesehatan membuat rencana aktifitas pemberantasan TB paru sesuai dengan dana atau sarana dan tenaga yang tersedia dan melakukan supervisi dan memberikan bimbingan penatalaksanaan standar kasus-kasus TB Paru kepada petugas kesehatan yang ada di PuskesmasKata kunci : Kualitas fisik rumah, TB paru
HUBUNGAN FAKTOR SPESIFIK MATERNAL DENGAN ANGKA KEJADIAN PREEKLAMSIA/EKLAMSIA PADA IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN RSUD DR. A.DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 Mira Puspita; Dessy Hermawan; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 1 (2012): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i1.318

Abstract

Faktor risiko preeklamsia meliputi kondisi medis yang berpotensi menyebabkan kelainanmikrovaskular, seperti diabetes melitus, hipertensi kronis dan kelainan vaskular sertajaringan ikat, sindrom antibodi fosfolipid dan nefropati. Faktor risiko lain berhubungandengan kehamilan itu sendiri atau dapat spesifik terhadap ibu atau ayah dari janin.Tujuan penelitian diketahui hubungan faktor spesifik maternal dengan angka kejadianpreeklamsia/eklamsia pada ibu bersalin.Jenis penelitian analitik dengan rancangan case control. Populasi penelitian adalah ibuyang bersalin dengan preeklamsia/eklamsia maupun normal di Ruang Kebidanan RSUDDr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung antara 1 Januari 2011 – 31 Desember2011, dengan jumlah sampel sebanyak 247 orang. Analisa data pada penelitian inimenggunakan uji Chi-square (c2).Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan primigravida (p-value= 0,000 dan OR=2,703), usia (p-value= 0,001 dan OR = 2,348), nullipara (p-value= 0,001 dan OR =2,436), preeklamsia pada kehamilan sebelumnya (p-value= 0,000 dan OR = 2,608) dankondisi medis khusus (p-value= 0,002 dan OR= 2,268) dengan angka kejadianpreeklamsia/eklamsia pada ibu bersalin di Ruang Kebidanan RSUD Dr. A. Dadi TjokrodipoKota Bandar Lampung.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bagi pelayanankesehatan untuk meningkatkan pelayanan ANC secara teratur untuk mendeteksi penyulitpersalinan, sehingga dapat menurunkan kecemasan dalam menghadapi persalinan.Kata Kunci : Faktor Spesifik Maternal, Preeklamsia/Eklamsia
HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA CEMPAKA RAJA KECAMATAN SUNGKAI JAYA KABUPATEN LAMPUNG UTARA Marleza Adriyani; Zaenal Abidin; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 3 (2012): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i3.332

Abstract

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), merupakan salah satu penyebab kesakitanutama pada balita di negara berkembang. Data Puskesmas cempaka kejadian ISPAsebanyak (11,34%) kasus tahun 2009 dan tahun 2010 sebanyak (8,26%) kasussedangkan tahun 2011 sebanyak (10,64%) tujuan penelitian ini adalah diketahuihubungan antara kondisi fisik rumah yang meliputi ventilasi rumah, lantai rumah, ataprumah , dan dinding rumah dengan kejadian ISPA.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi dengan pendekatan cross sectional.Subjek yang diteliti yaitu seluruh rumah yang di dalamnya terdapat balita berusia 0-5tahun dengan 76 sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simpelrandom sampling. Dengan Uji statistik chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi rumah(p=0,003), lantai rumah (p=0,007), atap rumah (p=0,044), dan dinding rumah(p=0,022) dengan kejadian ISPA. Disarankan Hendaknya masyarakat menjagakebersihan rumah seperti menyapu lantai, mengepel lantai dan membersihkan debudebuyang menempel pada dinding dan lantai rumah, agar tidak dijadikan tempatperkembangbiakkan kuman.Kata kunci : Infeksi Saluran Pernafasan Atas, Balita, Kondisi Fisik Rumah.
Hubungan keaktifan kader dan dukungan keluarga dengan perilaku ibu membawa anak balita ke Posyandu di Desa Banding Agung Wilayah Kerja Puskesmas Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2012 Fatma Helna; Khoidar Amirus; Gunawan Irianto
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 2 (2012): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i2.323

Abstract

Program posyandu dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, makadiharapkan masyarakat sendiri yang aktif membentuk, menyelenggarakan,memanfaatkan dan mengembangkan Posyandu sebaik-baiknya. Kelangsungan Posyandutergantung dari partisipasi masyarakat itu sendiri. Kunjungan balita ke Posyandu di DesaBanding Agung juga belum memenuhi target yang ditentukan, yaitu 70%, dimana padatahun 2009 nilai D/S 52,2%, tahun 2010 nilai D/S 55,7% dan pada pertengahan tahun2011 bilai D/S baru mencapai 50,2%. Tujuan penelitian adalah diketahui hubungankeaktifan kader dan dukungan keluarga dengan perilaku ibu membawa anak balita kePosyandu di Desa Banding Agung Wilayah Kerja Puskesmas Pedada KabupatenPesawaran Tahun 2012.Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasiadalah ibu yang memiliki anak balita (usia 1-5 tahun) di Desa Banding Agung WilayahKerja Puskesmas Pedada Kabupaten Pesawaran sebanyak 78 orang. Sampel 78responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi responden dengan kader kurang aktifyaitu sebanyak 43 responden (55,1%), mendukung yaitu sebanyak 48 responden(61,5%), tidak aktif membawa balita ke posyandu yaitu sebanyak 47 responden(60,3%). Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan kader (p value 0,016, OR3,732), dukungan keluarga dengan perilaku ibu membawa anak ke Posyandu (p value0,004, OR 6,469). Saran bagi petugas kesehatan agar meningkatkan pemberianinformasi pada masyarakat melalui penyuluhan baik secara langsung maupun tidaklangsung yang disesuaikan dengan kebijakan pemerintah.Kata Kunci : Keaktifan kader, dukungan keluarga, Posyandu Balita
EFEKTIFITAS PEMBERIAN VITAMIN E DAN OLAH RAGA TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA SISWI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI I PULAU PANGGUNG TANGGAMUS TAHUN 2014 Heni Herdanela; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i1.419

Abstract

Dismenore merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang menggangu kehidupan sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter, puskesmas atau datang ke Bidan. Menurut PKBI Tanggamus angka kejadian dismenore sebesar 65,3% menempati urutan pertaama keluhan yang sering dialami wanita. Prevalensi Dismenore lebih tinggi pada kelompok usia remaja 10-20 tahun sebesar 71.4%. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas pemberian vitamin E dan olah raga terhadap penurunan dismenore pada siswi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Pulau Panggung Tanggamus tahun 2014.Jenis penelitian kuantitatif, desain quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah sebanyak 175 siswi. Sampel yang digunakan sebanyak 45 siswi yang terbagi menjadi tiga kelompok masing-masing 15 siswi yaitu kelompok vitamin E,olah raga dan kontrol.Vitamin E dengan dosis 200 IU diberikan selama 5 hari yaitu 2 hari menjelang haid dan 3 hari saat haid berlangsung. Olah raga dilakukan 3 kali dalam seminggu selama sebulan. Alat ukur berupa kuesioner menggunakan sekala nyeri yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis bivariate menggunakan uji t dependen dan multivariate dengan menggunakan uji anovaHasil analisis bivariate menunjukkan bahwa pemberian vitamin E dengan nilai (P value 0,000) artinya vitamin E efektif menurunkan dismenore. Perlakuaan olah raga dengan nilai (P value 0,000) artinya olah raga efektif menurunkan dismenore. Berdasarkan hasil analisa multivariat didapatkan perlakuan yang paling efektif menurunkan dismenore adalah dengan pemberian vitamin E dilihat dari selisih rata-rata penurunan dismenore yaitu 1,6. Saran bagi pelayanan kesehatan mampu bekerjasama dengan dinas pendidikan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada remaja putri dalam hal kesehatan reproduksi dan penanganan yang dilakukan oleh petugas kesehatan tidak hanya dengan cara farmakologi tetapi dapat diterapkan cara non farmakologi pada pasien nyeri sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam menangani masalah nyeri.Kata Kunci : Olah Raga, Vitamin E, Dismenorea.
HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA PULAU PAHAWANG KEC. PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013 Yulianti Yulianti; Zaenal Abidin; Khoidar Amirus
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 4 (2013): Volume 2 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i4.378

Abstract

Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamukAnopheles betina. Peningkatan angka kesakitan Malaria di beberapa wilayah di PropinsiLampung cukup tinggi, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Pedada khususnya di DesaPulau Pahawang Kecamatan Punduh Pedada. Tujuan dalam penelitian ini adalah diketahuihubungan perilaku masyarakat dengan kejadian malaria di Desa Pulau PahawangKecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2013.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode analitikobservational, dengan rancangan case control. Populasi pada penelitian ini 1664 orangdan jumlah sampel 118 orang dengan perbandingan sampel kasus-kontrol 1:1, sehingga59 responden kasus dan 59 kontrol dengan menggunakan kuesioner.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mempunyai kebiasaankeluar rumah pada malam hari 62,7% responden, yang tidak menggunakan kassa padaventilasi rumah 78% responden, yang tidak menggunakan kelambu saat tidur malamhari 58,5% responden, dan yang menggunakan obat anti nyamuk 68,6% responden.Hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara kebiasaan keluar rumah padamalam hari (p-value = 0,002) dan OR 3,32 (95% CI : 1,5-7,3), ada hubungan antarapenggunaan kassa pada ventilasi rumah (p-value = 0,000) dan OR 5,97 (95% CI : 2,1-17,2), ada hubungan antara pemakaian kelambu saat tidur malam hari (p-value =0,000) dan OR 3,99 (95% CI : 1,8-8,7), dan tidak ada hubungan antara penggunaanobat anti nyamuk (p-value = 0,074) dan OR 0,487 (95% CI : 0,22-1,08) dengankejadian malaria.Disarankan kepada masyarakat jika keluar rumah malam hari menggunakanpakaian panjang atau obat nyamuk oles (rappelent), tidur malam hari pakai kelambu,dan memasang kassa pada ventilasi rumah. Bagi institusi pendidikan hasil penelitian inimenjadi referensi untuk penelitian penyakit malaria.Kata Kunci : Perilaku Masyarakat, Kejadian Malaria