Puspitasari, Citra
Universitas Telkom

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN OLAHAN LIMBAH KANTONG PLASTIK DENGAN TEKNIK CROCHET SEBAGAI UNSUR DEKORATIF PADA PRODUK FESYEN Anita, Rahmalia Rizqi; Puspitasari, Citra
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 1 (2019): IDENTITAS BUDAYA VISUAL: APRESIASI DAN EKSPLORASI
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastics are materials that are not easy to decompose. The process of decomposition of plastic takes a long time. Today, Indonesia ranks second in the world as a producer of plastic waste to the sea after China. In a year, Indonesia produces 10.95 million pieces of plastic bag waste or enough to cover an area the size of 60 football fields. It can endanger the life of marine. 40% of the total waste received by Bank Sampah Bersinar Bandung falls to plastic waste category. The government has demanded the society to reduce the use of plastic shopping bags, and yet it is ineffective.  One of the reasons why people keep using plastic shopping bags is their characteristics which are strong, lightweight, flexible, and not easily broken. The plastic bag waste is potential to be recycled into decorative elements in fashion products. It can be are processed and applied to some products to increase its sale and aesthetic values. Utilization of waste is done through several stages starting from the process of cleaning and ending at waste exploration by using crochet technique as decorative items on fashion products. Keywords: Waste, Plastic Bag, Crochet, Decorative Element, Fashion Product________________________________________________________________ Plastik adalah material yang tidak mudah untuk terurai dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Indonesia menempati peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut setelah Tiongkok. Dalam setahun, Indonesia menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastik atau sama dengan 60 kali luas lapangan sepak bola. Hal ini dapat membahayakan kehidupan biota laut. 40% dari total keseluruhan sampah yang diterima oleh Bank Sampah Bersinar Bandung termasuk kategori plastik. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam menekan dan mengurangi penggunaan plastik belanja dirasa belum efektif, karena memiliki karakteristik material yang kuat, ringan, fleksibel, dan tidak mudah pecah. Di sisi lain, limbah kantong plastik berpotensi untuk diolah menjadi unsur dekoratif pada produk fesyen. Kantong plastik yang diolah dan diterapkan akan memiliki nilai jual tinggi dan nilai estetis. Pemanfaatan limbah dilakukan melalui beberapa tahap dari mulai proses pembersihan hingga eksplorasi menggunakan teknik crochet. Hasil eksplorasi kemudian dijadikan unsur dekoratif produk fesyen dengan pertimbangan analisis ditahap eksplorasi awal hingga akhir. Kata Kunci: Busana Lepas Pasang, Co-creation, Outerwear
PENGOLAHAN SERAT KENAF MENGGUNAKAN TEKNIK MAKRAME UNTUK PRODUK FESYEN Handayani, Fitri; Puspitasari, Citra
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2019): POTENSI TRADISI DALAM BUDAYA KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study focuses on developing raw material processing of kenaf fiber intended for macramé techniques which  was not recommended by a previous research because the rope was not so strong for the macramé technique that it tended to break when being knotted. It uses qualitative method through literature studies, observations and interviews related to the processing of kenaf fibers and types of knots in  macramé , The knots were applied through experiments using the  structural technique of  macramé with kenaf fiber material. The experiment has succeeded in producing strong kenaf fiber materials with a slightly filamentous texture. Thus, it can unleash the potential to develop raw material processing of kenaf fiber intended for macramé techniques that are applied to fashion products, such as bags inspired by the combination of the characteristics of kenaf fiber and woven motifs in Indonesia.Keywords: Kenaf, Fiber, Textile, Makrame, Fashion Products________________________________________________________________ Mengangkat potensi mengembangkan pengolahan bahan baku serat kenaf dengan teknik makrame yang  kurang direkomendasikan oleh penelitian sebelumnya dikarenakan tali yang digunakan untuk teknik makrame tidak terlalu kuat sehingga lebih mudah terputus ketika proses menyimpul. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yaitu dengan melakukan studi pustaka, observasi dan wawancara mengenai proses pengolahan serat kenaf serta jenis-jenis ikatan pada teknik makrame, kemudian diterapkan melalui eksperimen dengan menggunakan teknik rekarakit yaitu teknik makrame dengan material serat kenaf. Hasil dari eskplorasi ini mampu menghasilkan material serat kenaf yang kuat, dan menghasilkan tekstur sedikit berserabut. Maka dengan demikian, hal tersebut dapat membuka potensi untuk mengembangkan pengolahan bahan baku serat kenaf untuk teknik makrame yang diaplikasikan ke produk fesyen yaitu tas yang terinspirasi dari perpaduan hasil karakteristik serat kenaf dan motif anyaman di Indonesia. Kata Kunci: Kenaf, Serat, Tekstil, Makrame, Produk Fesyen
PENERAPAN KONSEP SYAR’I MODERN PADA DESAIN BUSANA PENGANTIN MUSLIMAH Dewi, Mayang Tresna; Puspitasari, Citra
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 6, No 3 (2018): IMPLEMENTASI MEDIA DAN TEKNIK DALAM KARYA RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Based on Indonesia Trend Forecasting 2017 - 2018 compiled by BEKRAF, modern sharia-compliant concept is a category of Moslem fashion currently made due to today’s market condition. It is a fashion style complying with sharia law but adding aethetic elements in its design. However, as the era and information technology advance, inappropriate trends for Moslem fashion appear. In this modern era, Moslem women tend to follow trend and style that contradict Islamic rules, for example in their daily and also bridal fashion style. Therefore, sharia-compliant designs for Moslem wedding dresses are needed. This study yields alternative designs for Moslem wedding dresses that conform to Islamic rules and suit the fashion trends.Keywords: Sharia, Modern, Wedding Dress, Moslem, Style________________________________________________________________ Berdasarkan Indonesia Trend Forecasting 2017-2018 yang disusun oleh BEKRAF, konsepsi syar’i modern merupakan salah satu pembagian gaya busana muslim yang dibuat berdasarkan kondisi pasar yang ada saat ini. Syar’i modern ini merupakan gaya busana yang tetap sesuai syari’at namun menambahkan unsur estetika pada desainnya. Namun demikian, adanya perkembangan zaman dan teknologi informasi membuat tren yang tidak sesuai untuk muslimah mulai bermunculan. Pada era modern ini, Muslimah cenderung mengikuti tren dan style yang berseberangan dengan kaidah Islam. Tidak hanya dalam busana keseharian namun juga dalam busana pengantin. Banyak desain busana pengantin muslimah yang terkesan belum sesuai dengan kaidah islam. Oleh karena itu, desain busana pengantin muslimah yang menerapkan konsepsi syar’i modern namun tetap tidak menghilangkan nilai fungsi dan estetika dirasa perlu alternatif rancangan busana pengantin muslimah yang disesuaikan dengan kaidah islam serta perkembangan tren yang sedang digemari saat ini.Kata Kunci: Syar’i, Modern, Busana Pengantin, Muslimah, Gaya