Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH FAKTOR LAHAN, MODAL DAN CURAHAN KERJA TERHADAP PRODUKSI KACANG TANAH ( Arachis Hypogaea,L). DI DISTRIK MOMIWAREN KABUPATEN MANOKWARI Trivera Jitmau; Ihwan Tjolli; Agatha W Widati
Sosio Agri Papua Vol 3 No 1 (2014): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v3i1.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Mengetahui produksi dan pendapatan petanikacang tanah di Kampung Siwi dan Demini. 2). Menganalisis faktor lahan, modal, dan curahankerja yang diduga mempengaruhi produksi kacang tanah di Kampung Siwi dan Demini. Adapunpelaksanaan penelitian berlangsung selama kurang lebih satu bulan di Kampung Siwi danDemini Distrik Momiwaren Kabupaten Manokwari. Metode dan analisis data yang diggunakandalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik studi kasus serta dianalisis secaratabulasi dan regresi linier berganda. Subyek penelitian adalah petani yang membudidayakankacang tanah di Kampung Siwi dan Demini Distrik Momiwaren KabupatenManokwari.Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa produksi kacang tanah di KampungSiwi dan Demini adalah sebesar 1021,67 kg per tahun. Variabel lahan (X1), Modal (X2) danCurahan Kerja (X3), berpengaruh nyata (signifikan) terhadap Produksi Kacang Tanah.
STUDI KOMPARATIF TINGKAT PRODUKSI KAKAO PADA MASYARAKAT ASLI PAPUA DAN NON PAPUA DI DISTRIK KEMTUK GRESI Aldrino Yarangga; Ihwan Tjolli; Afia E Tahoba
Sosio Agri Papua Vol 3 No 2 (2014): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v3i2.20

Abstract

Provinsi Papua merupakan salah satu provinsi yang sedang melakukan kegiatan pengembangan kakao karena memiliki potensi lahan yang memadai untuk bercocok tanam kakao disamping itu, peran pemerintah yang berupaya dalam peningkatan taraf hidup masyarakat di provinsi Papua. Distrik Kemtuk Gresi merupakan salah satu distrik di kabupaten Jayapura yang memiliki produksi kakao terbanyak setelah distrik Yapsi. Perkembangan kakao di Distrik Kemtuk Gresi melibatkan masyarakat Papua dan masyarakat non Papua yang bertempat tinggal di distrik Kemtuk Gresi. Hanya saja petani kakao non Papua berkembanglebih maju dibandingkan dengan petani kakao asli Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produksi kakao pada masyarakat asli Papua dan non Papua di Distrik Kemtuk Gresi serta faktor-faktor sosial ekonomi dan budaya yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata – rata produksi petani asli Papua di lebih rendah dibandingkan rata– rata produksi petani non Papua. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi petani asli Papua adalah jumlah anggota keluarga dan modal, sedangkan pada petani non Papua factor-faktor yang mempengaruhi produksi kakaonya adalah modal, lahan dan curahan kerja.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN USAHATANI SAYURAN DATARAN TINGGI DI KAMPUNG DEMUNTI DAN KAMPUNG MINYEIMIMUT DISTRIK HINGK KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK Meison Jemris Antoh; Kunto Wibowo; Ihwan Tjolli
Sosio Agri Papua Vol 3 No 2 (2014): Desember
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v3i2.22

Abstract

Masyarakat di Distrik Hingk banyak mengantungkan pekerjaanya pada tanaman sayuran dataran tinggi dan sistem pertaniannya masih tradisional seperti masih menggunakan ladang berpindah, sistim tebang, tebas, bakar, masih menggunakan bibit sebelumnya, alat-alat pertanian masih sederhana seperti kapak, parang, sekop, pacul, dan biaya transportasi yang cukup mahal. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan 1. Melihat seberapa besar penerimaan sayuran dataran tinggi yang dihasilkan oleh masyarakat petani di Kampung Demunti dan Kampung Minyeimimut. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaansayuran dataran tinggi seperti luas lahan, modal, dan tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan situasi atau keadaan berdasarkan data-data faktual dengan teknik studi kasus. Kasus dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengusahakan sayuran dataran tinggi di Kabupaten Pegunungan Arfak. Berdasarkan data hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: 1. Rata-rata jumlah penerimaan yang dihasilkan oleh masyarakat petani yang memproduksi sayuran dataran tinggi di Kampung Demunti dan Kampung Minyeimimut adalah Rp. 42.850.156,- per tahun atau Rp. 3.570.846,- per bulan. 2. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel lahan (X1), modal (X2), dan tenaga kerja (X3), mempunyai hubungan pengaruh terhadap penerimaan (Y) sayuran dataran tinggi di Kampung Demunti dan Kampung Minyeimimut dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 76,2%. Hasil pengujian regresi secara parsial menunjukkan bahwa variabel lahan (X1) memberikan pengaruh sangat nyata, sedangkan modal (X2) memberikan pengaruh nyata, dan tenaga kerja (X3), yang berpengaruh sangat nyata terhadap penerimaan (Y).
ANALISIS MARGIN TATANIAGA PADA USAHA PINANG (Areca catchu) DI DISTRIK MANOKWARI BARAT KABUPATEN MANOKWARI Semuel Mabel; Ihwan Tjolli; Supri Hadi
Sosio Agri Papua Vol 4 No 1 (2015): Juni
Publisher : Department of Social Economic Agriculture, Faculty of Agriculture, University of Papua, Manokwari, West Papua, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/sap.v4i1.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnaya permintaan pinang buah besar dan pinang besar kering dan melihat saluran dan margin tataniaga pengusaha pinang, pedagang besar pinang buah,dan pedagang pengecer pinang kering, pedagang pinang buah, dan pedagang pondok pinang. Indentifikasi asal pinang kering dan mengetahii persentase jumlah pinang yang ada lokasi Manokwari Penelitian ini dilakukan di Distrik Manokwari barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu dengang menggambarkan situasi atau keadaan berdasarkan fakta dan data.Kasus dilakukan secara purvosive. Tabulasi dalam penelitian ini adalah penusaha pinang (pengusaha besar pinag buah dan pedagang besar pinang kering dan pondok pinang buah dan pedagang pondok pinang) di Distrik Manokwari Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bawah Saluran tataniaga, biaya tataniaga, dan margin tataniaga usaha pinang buah dan pinang kering masing-masing terdiri dari saluran dua tingkat dan saluran tiga tingkat, untuk pinang buah saluran dua tingkat. Selanjutnya untuk pinang kering pada saluran dua tingkat di Kota Manokwari dan saluran tiga tingkat. Jumlah pinang buah yang beredar di Distrik Manokwari Barat rata-rata dari pedagang besar 313 kg/minggu.