Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE TAJWID PADA LEMBAGA BIMBINGAN MASUK GONTOR DENGAN METODE DEMONSTRASI: PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE TAJWID PADA LEMBAGA BIMBINGAN MASUK GONTOR DENGAN METODE DEMONSTRASI Hisnu Al Mujahidin, Hisnu Al Mujahidin
Jurnal Abdimas Adpi Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Abdimas ADPI Sosial dan Humaniora
Publisher : Asosiasi Dosen PkM Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/jsoshum.v1i2.151

Abstract

Lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor mendirikan lembaga bimbingan belajar untuk calon pelajar yang ingin masuk Gontor. Lembaga tersebut dinamakan Lembaga Bimbingan Masuk Gontor (BIMAGO). Calon pelajar yang ingin masuk Gontor tidak semuanya lulus ujian lisan, salah satu faktornya kesulitan pada pelajaran tajwid. Pada BIMAGO, pembelajaran tajwid saat ini menggunakan buku cetak yang jumlahnya terbatas sehingga menyulitkan pihak yang ingin mempelajarinya. Untuk itu dibutuhkan media pembelajaran yang dapat menyelesaikan masalah tersebut yaitu media mobile smartphone. Tujuan penelitian untuk mempermudah calon pelajar yang ingin mempelajari Tajwid versi Gontor. Pengerjaan aplikasi menggunakan pendekatan waterfall dan menerapkan metode demonstrasi. Pengujian aplikasi Tajwid dilakukan dengan 6 cara. Dengan metode blackbox menunjukkan aplikasi sudah berjalan lancar. Penggunaan perangkat keras dengan enam smartphone berbagai merk dan ukuran layar menunjukkan aplikasi berjalan baik. Ahli media pembelajaran memberikan penilaian rata-rata 94%. Guru tajwid tentang materi pembelajaran dengan penyebaran kuesioner kepada 6 responden yang memberikan nilai 87%. Calon pelajar tentang materi pembelajaran dengan penyebaran kuesioner kepada 15 responden yang memberikan nilai 88.5%. Pengguna umum Google Playstore menghasilkan nilai 4.9 dari 5 berjumlah 112 reviews. Hasil kuesioner menunjukkan aplikasi sangat membantu akan tetapi aplikasi hanya bersifat membantu, tidak bisa menggantikan peran guru dan interaksi antar guru dengan murid yang sesungguhnya.