Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penggunaan Alat Pengasap Ikan Berbahan bakar Biomassa pada UKM Pengasapan Ikan Lele Kota Binjai Bisrul Hapis Tambunan; Janter Pangaduan Simanjuntak; Tengku Teviana
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i2.86

Abstract

Usaha pengasapan ikan lele mitra Bapak Hatono (55 tahun) terletak di Desa Limau Sundai, Kecamatan Binjai barat, Kotamadya Binjai. Mitra memulai usaha pengasapan ikan lele sejak tahun 2014. Saat ini mitra mempekerjakan 6 orang karyawan, 1 orang sebagai mandor sekaligus bagian pengasapan, 1 orang sebagai pengemasan dan transportasi, 4 orang bagian pembelahan dan pembersihan ikan, serta mengangin-anginkan (pelembaban) setalah pengasapan ikan. Kapasitas pengolahan mitra saat ini 800-1000 kg ikan lele segar per-minggu, menghasilkan ± 250-300 kg ikan lele asap per-minggu. Ikan hasil pengasapan dijual dengan harga Rp. 75.000-Rp.80.000/kg kepada pedagang, baik di daerah Kota Medan dan sekitarnya maupun ke daerah Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Mandailing Natal. Permasalahan utama adalah mahalnya harga kayu bakar yang dibeli dari pemasok sehingga keuntungan mitra menjadi kecil, bahkan ada kalanya ketersediaan kayu berkurang sehingga mitra harus menunda produksi sampai ada pasokan bahan bakar. Solusi utama yang diterapkan adalah merancang bangun alat pengasap ikan berbahan bakar limbah biomassa sekam padi dan serbuk kayu, dengan adanya alat ini mitra tidak kesulitan lagi dengan harga dan ketersediaan bahan bakar kayu. Alat ini juga dirancang dapat mengontrol suhu di dalam ruang pengasapan, sehingga kwalitas ikan asap dapat terjaga.
Rancang Bangun Mesin Pemarut Singkong untuk UKM Opak Singkong di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Janter Pangaduan Simanjuntak; Dina Sarah Syahreza; Harun Sitompul; Bisrul Hapis Tambunan
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i2.88

Abstract

Dari hasil diskusi dengan Mitra telah disepakai bahwa permasalahan utama yang sangat mendesak untuk diselesaikan sehingga menjadi prioritas utama mereka adalah tentang Proses pemarutan Singkong yang masih menggunakan Pemarut Kelapa yang sangat membahayakan pekrja (Mitra)dan juga tidak efisien, karena harus menyisakan sekitar 3 cm singkong untuk pegangan. Oleh karena itu kedua mitra sangat berharap adanya bantuan mesin Pemarut Ubi (singkong). Tujuan dari Program ini adalah untu menyelesaikan permasalahan mitra dibidang produksi yakni pemarutan singkong. Tim dan Mitra menyepakati solusi mengadakan Mesin Pemarut singkong. Hal ini diharapkan dapat mempermudah proses pemarutan dan menjaga keselamatan operator pemarut serta mencegah adanya sisa singkong yang tidak dapat diparut pada parutan kelapa. Dari hasil pelaksanaan mitra merasa sangat puas deengan mesin pemarut hasil rancangan tim dan terbukti dapat mencegah adanya sisa singkong yang tidak dapat di parut dengan parutan kelapa, menguragi waktu produksi dan mencegak kecelakaan kerja.
Rancangan Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah: Studi Kasus di Kota Medan Sumatera Utara J P Simanjuntak; Richard A M Napitupulu; Partahi Lumbangaol
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 3 No 2 (2022): Edisi Februari 2022
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.02 KB) | DOI: 10.36655/sprocket.v3i2.636

Abstract

In planning a power generation system using waste as an energy source, it is necessary to conduct an initial analysis of the potential local waste available. Not all waste can be used as the source of thermal energy by burning in an incinerator. Therefore, the selection is required to obtain the suitable waste and characterization to determine the potential thermal energy content in the waste. This article aims to obtain the electrical capacity produced from local waste to generate electricity in some regions of the city of Medan. The analysis is carried out on the availability of the waste and its potential for thermal energy generated. The selected incinerator of the fixed bed type with a two-stage air supply was explained comprehensively. Minimum pollution, high thermal conversion, and ease of operation are the critical point considered for the selected incinerator. The results revealed that 50 kWe was generated from a power plant system using waste. This amount of electricity can provide electricity for 25 households in the area where the case is located. This study is expected to provide sustainable waste management to the city of Medan in converting the waste into the household electricity supply.
Pengaruh Suhu Kondensasi Pada Produksi Asap Cair Dari Biomassa Tempurung Kelapa Dengan Proses Pirolisis Janter Simanjuntak; Hanapi Hasan; Binsar M.T Pakpahan; Agus N Putra
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 4 No 1 (2022): Edisi Agustus 2022
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.207 KB) | DOI: 10.36655/sprocket.v4i1.774

Abstract

Tujuan penelitian ini menguji secara eksperimen alat kondensasi asap hasil pirolisa dari biomassa tempurung kelapa. Proses pirolisia sejatinya adalah proses pembakaran tidak langsung atau proses pemanasan pada suhu tinggi (200 – 450 oC) yang menghasilkan uap panas atau sering disebut dengan uap pirolisis ataupun volatiles. Dengan melalukan pendinginan maka sebagaian uap panas akan berubah menjadi cairan atau sering disebut dengan asap cair, dan yang tidak dapat mencair atau disebut dengan gases yang sifatnya dapat terbakar. Panas untuk proses pirolisa yang digunakan adalah LPG menggunakan burner. Biomassa berupa potongan-potongan tempurung kelapa dengan ukuran rata-rata 5 cm x 5 cm digunakan sebagai bahan baku, dengan terlebih dahulu dikeringkan menggunakan panas matahari hingga mencapai kekeringan standar agar menghasilkan volatiles yang cukup banyak. Volatiles yang berada pada suhu tinggi dengan segera harus mengalami proses pendinginan agar berubah wujud menjadi kondensat pirolisis atau asap cair. Sistem pendinginan yang digunakan berbentuk koil/spiral dari pipa kuningan dengan diameter 10 mm, 5 gulungan (loop) dan diletakkan vertikal didalam tabung pendingin. Begitu uap panas pirolisa masuk kedalam sistem pendingin, panas laten yang dimiliki uap pirolisis dengan segera diserap oleh air pendingin dan suhunya menurun hingga mendekati suhu saturasinya sehingga proses kondensasi dapat berlangsung. Kondensor tabung-koil spiral vertikal dapat menjadi solusi untuk masalah pendinginan uap panas pirolisis bila direncanakan dengan tepat. Kondensor jenis ini sangat sederhana dan mudah dalam hal perawatan dan perbaikan. Suhu cairan pendingin dengan mudah dapat di control dan dipertahankan dengan menggunakan es-batu. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pengaruh suhu terhadap proses kondensasi sangat penting. Suhu pendinginan yang rendah dibandingkan dengan suhu pendinginan konvensional menghasilkan cairan pirolisis yang lebih baik terbukti dari warna cairan yang diperoleh berwarna kekunin-kuningan.