SAMSUL HADI
Yogyakarta State University

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tingkat Kesiapan Kampus MBKM dalam Bertransformasi Menuju Industri 4.0: Studi Kasus Self Assessment Pusat Pengembangan KKN UNNES Kurniawan, Muhammad; Pardjono, Pardjono; Hadi, Samsul
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 38, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v38i1.34212

Abstract

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mendorong mahasiswa agar bisa menguasai berbagai keilmuan yang berguna dalam memasuki dunia kerja. Dalam mendukung kebijakan MBKM tersebut perlu mengukur kesiapan kampus terutama dalam bertransformasi terhadap perubahan industri yang menuju pada industri 4.0. Tujuan Penelitian ini untuk mengukur kesiapan Pusbang KKN (Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata) UNNES yang merupakan pelaksana program dari salah satu Program kebijakan MBKM. Kesiapan diukur dengan kuesioner indeks kesiapan industri 4.0 Indonesia (INDI 4.0) yang merupakan indeks pengukuran tingkat kesiapan dalam bertransformasi menuju Industri 4.0 yang memiliki 5 pilar 17 bidang. Masing-masing pilar dilakukan penilaian pada sesuai level kesiapan dan dilakukan pembobotan nilai, selanjutnya secara kesuluruhan nilai pilar dijumlah, nilai akhir disesuaikan dengan range nilai kesiapan INDI 4.0. Hasil penelitian ini diperoleh data pada pilar pertama manajemen dan organisasi berada pada level 3 dengan nilai 52,5. Pilar orang dan budaya ada di level 4 dengan nilai 120. Pilar Produk dan layanan dan Pilar teknologi masing-masing berada pada level 4 dengan nilai 70. Pada kriteria operasional berada di level 3 dengan nilai 52,5. Sehingga nilai keseluruhan menjadi 365 yang selanjutnya dibagi 100% dan hasil akhirnya sebesar 3,65. Melihat dari range tingkat kesiapan INDI 4.0 nilai tersebut berada pada level 4 yaitu tingkat kesiapan sudah menerapkan Industri 4.0. Sehingga dapat disimpulkan Pusbang KKN UNNES yang diukur secara self assessment menggunakan INDI 4.0 berada pada tingkat sudah menerapkan industri 4.0.
Evaluasi implementasi kurikulum berbasis kompetensi pada lembaga kursus dan pelatihan (LKP) program otomotif DIY Samsul Hadi
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 2, No 2 (2012): Juni
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.651 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v2i2.1036

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kurikulum berbasis kompetensi pada LKP program otomotif di DIY dalam hal: (1) dukungan lembaga kursus, (2) relevansi tujuan program kursus dengan kebutuhan peserta didik, (3) kesiapan tenaga pendidik, (4) kesiapan peserta didik, (5) kesiapan sarana prasarana, (6) kesiapan dokumen kurikulum, (7) perencanaan materi pembelajaran, (8) pemanfaatan media pembelajaran, (9) penggunaan metode pembelajaran, (10) penilaian pembelajaran, dan (11) pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL). Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah evaluasi model CIPP (context, input, process, product) dari Stufflebeam. Populasi penelitian terdiri dari pimpinan lembaga kursus, tenaga pendidik, dan peserta didik pada LKP program otomotif di DIY yang sudah terdaftar dan mempunyai Nomor Induk Lembaga Kursus (NILEK). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif dengan bantuan komputer program SPSS 17, dan analisis kualitatif, yaitu dengan mendiskripsikan dan memaknai data tiap-tiap komponen variabel. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) dukungan pimpinan lembaga kursus dalam kategori tinggi, (2) relevansi tujuan program dengan kebutuhan peserta didik dalam kategori sangat tinggi, (3) kesiapan tenaga pendidik dalam kategori tinggi, (4) kesiapan peserta didik dalam kategori tinggi, (5) kesiapan sarana prasarana pembelajaran dalam kategori tinggi, (6) kesiapan dokumen kurikulum dalam kategori tinggi, (7) perencanaan materi pembelajaran dalam kategori tinggi, (8) pemanfaatan media pembelajaran dalam kategori sedang, (9) penggunaan metode pembelajaran dalam kategori tinggi, (10) penilaian pembelajaran dalam kategori tinggi, dan (11) pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL) dalam kategori sedang. THE EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF COMPETENCY-BASED CURRICULUM IN COURSE AND TRAINING INSTITUTES FOR AUTOMOTIVE PROGRAMSAbstractThe Evaluation of the Implementation of Competency-Based Curriculum in Course and Training Institutes for Automotive Programs. This study aimed to evaluate the implementation of competency-based curriculum in Course and training institutes for automotive programs in YST in terms of (1) the institutes’ support, (2) the relevance of the cours programe objectives to the participants’ needs, (3) the instructors’ readiness, (4) the participants’ readiness, (5) the readiness of the infrastructure and facilities, (6) readiness of the curriculum documents, (7) the learning material planning, (8) the use of learning media, (9) the use of learning methods, (10) the learning assessment, and (11) the achievement of the graduate competence standards. This study was an evaluation study using quantitative and qualitative approaches. The evaluation model was the CIPP (context, input, process, product) by Stufflebeam. The study population consisted of institutes managers, instructures and students at the course and training institute for automotive programs in YST registered and having Nomor Induk Lembaga Kursus (NILEK). The data were analyzed using the descriptive statistic analysis techniques with the SPSS 17 program and the qualitative analysis to describe and interpret the data from each variable component. The results of the study show that (1) the institutes’ support is in a high category, (2) the relevance of the courses programe objectives to the participants’ needs is in a very high category, (3) the instructors’ readiness is in a high category; (4) the participants’ readiness is in a high category, (5) the readiness of the infrastructure and facilities, (6) readiness of the curriculum documents is in a high category; (7) the learning material planning is in a high category, (8) the use of learning media is in a medium category, (9) the use of learning methods is in a high category, (10) the learning assessment is in a high category, and (11) the achievement of the graduate competence standards is in a middle category.
PENGEMBANGAN SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI ADMINISTRASI AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MELALUI INTERNET Samsul Hadi
Jurnal Kependidikan Vol 30, No 1: Edisi Dies 2000
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2915.979 KB) | DOI: 10.21831/jk.v30i1.19476

Abstract

The purpose of this research was to developed a web-based transaction processing system of higher education academic administration that considered dota security. The system consisted of*ee parts ofsofiware, one for  network administrator, one  other  for  student. The  function  for  academic administrator staff, and the of each part should consider the user authorization. This research used Windows 97 operating system. Microsofi Access 97, l|/ebBase 4. 10 build 57, and a computer supported the software that was ready to be connected to computer network. Thirteen tables were built to store data. The system soJtware was written in I{TML, WebBase macro, and SQL to modify data in the tables. The sofiware was saved in htf files  that could be accessed with browser. The research  expecte d system could /unction  we ll.
KONSTRUK KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Samsul Hadi
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 11, No 1 (2008)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v11i1.1416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model konstruk dan struktural kinerja kepala sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan terhadap pengukuran kinerja kepala sekolah di masa yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian expost facto dengan populasi guru dan kepala sekolah dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel sebanyak 1239 guru dan 208 kepala sekolah dasar dipilih secara acak. Data guru dan kepala sekolah dianalisis dengan Second-Order Confirmatory Factor Analysis (Second-Order CFA) secara terpisah dan divalidasi silang dengan multi-sample CFA. Pengujian kecocokan model dilakukan menggunakan χ2 Satorra-Bentler dengan taraf signifikansi 5%, Comparative Goodness of Fit Index (CFI), dan Root Mean Square Error Approximation (RMSAE). Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut. 1) Kinerja kepala sekolah mempunyai dimensi kepemimpinan, manajemen, dan kepribadian. 2) Berdasarkan data kepala sekolah, koefisien jalur dari dimensi dan muatan faktor dari indikator yang ada dalam model cukup tinggi, bernilai positif, dan signifikan. 3) Hasil validasi silang model konstruk kinerja kepala sekolah menggunakan data guru dan data kepala sekolah menunjukkan tidak ada perbedaan model. Kata kunci: model konstruk, persamaan pengukuran, persamaan struktural, kinerja kepala sekolah