Claim Missing Document
Check
Articles

KAITAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GETASAN KABUPATEN SEMARANG Maryanto, Sugeng; Windayanti, Hapsari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 2 No 3 (2010): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The knowledge of nutrition is very important to fulfil sufficient nutrition required which is suitable for the age. Over 6 (six) months babies, their nutritional need do not enough just from breast milk (ASI), therefore, have to be added with Supporting Food-Breast Milk (Makanan Pendamping ASI, MP-ASI), since their demand of food increase related to the increase of age. The later provide MP-ASI, the lower nutritional baby status. In contrast, the earlier of providing MP-ASI will reduce the breast milk consumption that will impacted on their digestion system. This condition will induce severe nutrition whenever the condition does not handle properly. The aims of this research was to determine the relationship between mother’s knowledge of MPASI with the severe nutritional cases. This research is conducted in Public Health of Getasan Semarang District from April – September 2008 used Correlative Descriptive Research design with cross sectional approach. Quistionaires had been used to know the knowledge of mothers on the baby nutrition. The nutritional status of baby had been assessed based on the baby weight which will compare with WHO-NCHS. There are 100 respondens which were determined based on purpossive sampling. Chi-square analysis was used to analyse of data. Most mothers (65%) in Getasan have good knowledge, their nutritional status were good (76%), their were 8% babies in Getasan have severe nutrition.. Conclusion: There was relationship between mother’s knowledge on MP-ASI with the occurement severe nutrition in Getasan. Abtrak : Pengetahuan tentang gizi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai dengan tingkatan usia. Sesudah usia 6 (enam) bulan kebutuhan gizi ini tidak cukup dari ASI saja tetapi perlu diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) karena semakin bertambahnya usia, kebutuhan gizi anak semakin meningkat. Keterlambatan waktu pemberian MP-ASI juga mempengaruhi status gizi balita dan sebaliknya jika terlalu dini dalam pemberian MP-ASI akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi mengalami gangguan pencernaan. Keadaan ini akan berlanjut jika kondisi ini tidak tertangani dengan baik, bahkan kemungkinan akan mengalami gizi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan kejadian gizi buruk. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang pada bulan April – September 2008 menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Kuisioner digunakan untuk mengukur pengetahuan ibu therhadap gizi bayi.Penilaian status gizi balita berdasarkan BB (berat badan) balita yang akan disesuaikan dengan tabel baku rujukan penilaian status gizi anak perempuan dan laki-laki usia 0 – 59 bulan menurut BB/U, rujukan WHO-NCHS. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang. Sampel ditentukan secara purpossive sampling dengan responden berjumlah 100. Uji Chi-square digunakan untuk analisis data. Sebagian besar (65%) ibu di wilayah kerja Puskesmas Getasan memiliki pengetahuan tentang MP ASI baik, status gizinya sebagian besar baik (76%), ada 8% balita menderita gizi buruk. Ada kaitan antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan kejadian gizi buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang tahun 2008.
Perbedaan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Sebelum dan Sesudah Pemberian Murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliabang Tengah Kota Bekasi Aprillia Rahmasanti; Hapsari Windayanti
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 2 (2021): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i2.102

Abstract

Kecemasan pada ibu hamil mencapai 373.000.000 di Indonesia dan 107.000.000 (28,7%), kecemasan pada ibu hamil terjadi saat mendekati persalinan. Dampak kecemasan dapat menyebabkan depresi setelah melahirkan, berpengaruh pada kesehatan, kesejahteraan, dan perkembangan bayi. Terapi murottal Al-Qur’an dapat menghasilkan endorphin alami, menurunkan hormon stress, dan merileksasikan sehingga dapat menurunkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecemasan ibu hamil trimester III dengan pemberian murottal Al-Qur’an Surah Ar- Rahman di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliabang Tengah Kota Bekasi. Desain penelitian Quasy Experimental pendekatan One Group Pretest-Posttest. Populasi seluruh ibu hamil trimester III yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliabang Tengah Kota Bekasi berjumlah 68 ibu hamil dan sampel berjumlah 18 ibu hamil, dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner PASS (Perinatal Anxiety Screening Scale). Analisa data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian ini yaitu ada perbedaan kecemasan ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah pemberian murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman (p<0,001). Terapi murottal Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil khususnya pada umat muslim. Hasil analisis univariat yaitu kecemasan ibu hamil trimester III sebelum pemberian murottal Al-Qur’an dengan rata-rata cemas ringan dan kecemasan ibu hamil trimester III sesudah pemberian murottal Al-Qur’an dengan rata-rata tidak cemas. Kecemasan ibu hamil trimester III sebelum pemberian murottal Al-Qur’an memiliki rata-rata kecemasan ringan sebanyak 6 responden (3,33%) dan sesudah pemberian murottal Al-Qur’an memiliki rata-rata tidak cemas sebanyak 14 responden (77,8%). Hasil analisis bivariat yaitu ada perbedaan kecemasan ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah pemberian murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman (p<0,001). Setelah diberikan terapi murottal terjadi penurunan kecemasan sebanyak 8 point. Bagi petugas kesehatan maupun ibu hamil muslim dapat menerapkan terapi murottal Al-Qur’an Surah Ar-Rahman dalam kehidupan sehari-hari untuk penanganan kecemasan pada ibu hamil. ABSTRAK Anxiety in pregnant women reaches 373.000,000 in Indonesia and 107.000,000 (28.7%), anxiety in pregnant women occurs when approaching delivery. The impact of anxiety can lead to depression after childbirth, affecting the health, well-being, and development of the baby. Murottal Al-Qur'an therapy can produce natural endorphins, reduce stress hormones, and relax so that it can reduce anxiety. The purpose of this study was to determine the difference in the anxiety of third trimester pregnant women with the provision of murottal Al-Qur'an Surah Ar-Rahman in the Work Area of ​​the Central Kaliabang Health Center, Bekasi City. Quasy Experimental research design with One Group Pretest-Posttest approach. The population of all third trimester pregnant women who are in the Work Area of ​​the Central Kaliabang Health Center Bekasi City is 68 pregnant women and a sample of 18 pregnant women, using purposive sampling technique. Data was collected by filling out the PASS (Perinatal Anxiety Screening Scale) questionnaire. Data analysis using Wilcoxon test. The results of this study were that there were differences in the anxiety of pregnant women in the third trimester before and after giving murottal Al-Qur'an Surah Ar-Rahman (p <0.001). Al-Qur'an murottal therapy can be used as an alternative to reduce anxiety in pregnant women, especially Muslims. The results of the univariate analysis are the anxiety of pregnant women in the third trimester before giving murottal Al-Qur'an with an average of mild anxiety and the anxiety of pregnant women in the third trimester after giving murottal Al-Qur'an with an average of not being anxious. The anxiety of pregnant women in the third trimester before giving murottal Al-Qur'an had an average of mild anxiety as many as 6 respondents (3.33%) and after giving murottal Al-Qur'an had an average of 14 respondents (77.8). %). The results of the bivariate analysis showed that there were differences in the anxiety of pregnant women in the third trimester before and after giving murottal Al-Qur'an Surah Ar-Rahman (p<0.001). After being given murottal therapy there was a decrease in anxiety as much as 8 points. For health workers and Muslim pregnant women can apply murottal Al-Qur'an Surah Ar-Rahman therapy in daily life for handling anxiety in pregnant women.
Peran Konselor ASI dalam Keberhasilan Pemberian Kolostrum Hapsari Windayanti; Ida Sofiyanti; Fitria Primi Astuti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk218

Abstract

Lactation counseling carried out by breastfeeding counselors can help increase the knowledge and motivation of pregnant women in preparing for colostrum and exclusive breastfeeding. This study aims to determine the role of breast milk counselors in the success of giving colostrum. This study was an action research, with 2 cycles. Each cycle consists of 4 stages, namely: planning, acting, observing, and reflecting. The results showed that there were still 13% of mothers who did not give colostrum to their babies because the mother's family was worried that if there was no immediate food, the babies became fussy because of hunger and mothers couldn't wait for colostrum to come out on days 1-4. after the baby was born. Keywords: colostrum; breast milk counselor ABSTRAK Konseling laktasi yang dilakukan oleh konselor air susu ibu dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam mempersiapkan pemberian kolostrum dan menyusui secara esklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konselor air susu ibu terhadap keberhasilan pemberian kolostrum. Studi ini merupakan action research, dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada 13% ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada bayinya dikarenakan keluarga ibu merasa khawatir jika tidak ada makanan yang segera diberikan, maka bayi menjadi bayi rewel karena kelaparan dan ibu tidak sabar menunggu kolostrum yang akan segera keluar pada hari 1–4 setelah bayinya lahir. Kata kunci: kolostrum; konselor air susu ibu
GAMBARAAN KEPATUHAN MINUM TABLET Fe DAN PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Hapsari Windayanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i2.16

Abstract

Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Zat besi (Fe) dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selama hamil, asupan zat besi harus ditambah mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat. Sehingga, untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam konsumsi tablet Fe diketahui dari angka perdarahan pada saat persalinan masih tinggi yang disebabkan tidak patuh dalam konsumsi tablet Fe selama kehamilan. Ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe yaitu efek samping yang ditimbulkan seperti mual, muntah, dan susah buang air. Desain penelitian yang akan digunakan adalah penelitian studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester II-III (12-38 minggu) sebanyak 54 ibu hamil. Hasil penelitian, sebagian besar ibu hamil (37,5%) patuh minum tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang. Sebagian besar ibu hamil (63%) mengalami penurunan kadar haemoglobin di wilayah kerja Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang. Keberhasilan kepatuhan minum tablet Fe salah satu peran dari keluarga khususnya suami ibu hamil. Suami mengingatkan ibu untuk minum tablet Fe secara teratur, memantau kepatuhan ibu dengan mengawasi jumlah tablet Fe yang diminum, mengingatkan untuk ibu melakukan pemeriksaan rutin dan mendapatkan tablet Fe, mendampingi ibu dalam pengambilan tablet Fe di pelayanan kesehatan atau membeli di apotik. Penurunan kadar Hb pada ibu hamil pada level tertentu merupakan hal yang normal pada ibu hamil. WHO merekomendasikan batas bawah penurunan Hb adalah 11gr/dl yang artinya bahwa dibawah batas tersebut baru digolongkan anemia pada kehamilan. Penurunan pada trimester pertama (batas aman > 11 gr/dl), kemudian akan mencapai titik terendah pada akhir trimester kedua (batas aman >10,5 gr/dl) kemudian berlahan naik selama trimester ketiga.
PERBEDAAN KECEMASAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN PRENATAL YOGA Hapsari Windayanti; Widayati Widayati; Wahyu Kristiningrum
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v5i2.105

Abstract

Yoga adalah cara untuk mempersiapkan persalinan yang menitikberatkan pada pengendalian otot, teknik pernapasan, relaksasi dan ketenangan pikiran. Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan membayangkan sesuatu yang menyenangkan dapat membuat tubuh menjadi relaks. Prenatal yoga yang dilakukan secara teratur dapat menciptakan kesehatan fisik, menghadirkan ketenangan dalam pikiran dan batin. Berlatih yoga dan meditasi secara teratur pada masa hamil akan menjalin komunikasi yang harmonis antara calon ibu dan buah hatinya. Perubahan fisik yang terjadi selama masa hamil akan memengaruhi kehamilan yang tidak nyaman, sehingga ibu merasakan kecemasan dalam menjalani kehamilannya. Berlatih yoga pada masa ini merupakan salah satu solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang akan mengurangi ketidaknyamanan/kecemasan selama hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan prenatal yoga terhadap kecemasan ibu hamil. Sampel yaitu ibu hamil trimester 3 di Studio Senam “Qita Yoga”. Metode penelitiannya termasuk eksrperimen semu (Quasi Experimental), data berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji wilcoxon. Hasil yang didapatkan yaitu nilai p value sebesar 0,000 yang berarti Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kecemasan ibu hamil sebelum dan setelah melakukan prenatal yoga. Saran untuk ibu hamil yaitu prenatal yoga bisa mengurangi kecemasan pada ibu hamil.
Acupressure to Reduce Dysmenorrhea in Adolescent Dewi Siyamti; Eka Adimayanti; Hapsari Windayanti
Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Volume 6 Number 1 Year 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkkt.v0i0.222

Abstract

Background: Dysmenorrhea is uncomfort symptom which suffered by adolescents during menstruation period. Adolescents experienced with dysmenorrhea and this commonly primary. Dysmenorrhea affects almost half of all woman, and it is need the safe and effective pain management. One of non-medical treatment techniques is acupressure. The purpose of this study to analize the effect of acupressure to reduce dysmenorrhea in adolescents. Methods: The design was quantitative experiment with intervention group and control group for each 26 respondents. The acupoints are SP6, Li4, and PC6. Intervention group got acupressure for 2 days in early period with 30times massage for each accupoint twice a day. The pain was measured using visual analog scale (VAS) before and after intervention. Data analize using SPSS software. Results: The result showed diffreneces in pain severity after acupressure to intervention group with mean 2,43 and p value 0.027(p<0,005). Conclution: Acupressure at the SP6, Li4 and PC6 can reduce pain severity of dysmenorrhea in adolescents.
The Relationship Between Age And Intelligence Of Pregnant Mothers Widayati Widayati; Wahyu Kristiningrum; Hapsari Windayanti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.5743

Abstract

Latar Belakang : Kehamilan merupakan suatu kondisi alamiah yang diharapkan oleh seorang wanita. Selama kehamilan, seorang wanita akan mengalami perubahan psikologis yang mempengaruhi kondisi janin. Seorang wanita ketika menjalani kehamilan seorang wanita akan mengalami perubahan psikologis, sehingga ibu hamil dapat mengalami kecemasan. Ibu hamil di Indonesia yang mengalami kecemasan, terdapat 28,7% dari 107.000.000 ibu hamil (Siallagan & Lestari, 2018). Ibu hamil yang mengalami gangguan kecemasan dan depresi dapat berdampak pada peran ibu dalam mengasuh anaknya, bahkan dapat mengakibatkan gangguan psikologis yang mempengaruhi perawatan dirinya dan janin bahkan setelah melahirkan (Cameron dkk., 2020) . Usia, dukungan keluarga terutama dukungan suami dan pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan. Ibu hamil yang usianya lebih dari 35 tahun atau kurang dari 20 tahun digolongkan sebagai ibu hamil risiko tinggi. Hal ini dikarenakan ibu hamil dapat mengalami kelainan atau masalah pada janinnya, sehingga ibu hamil akan merasa cemas.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dengan kecemasan ibu hamil.Metode : Desain penelitian menggunakan cross sectional, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang datang ke sanggar senam “Qita Yoga” pada bulan April 2020 sampai dengan Desember 2021 sebanyak 38 ibu hamil. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. (PRAQ-R2). Data dalam penelitian meliputi data primer yang berasal dari kuesioner kecemasan dan usia ibu hamil pada saat penelitian, kemudian dianalisis menggunakan uji chi square yang diolah dengan SPSS.Hasil : Hasil yang diperoleh p value = 0,025, karena p < 0,05 berarti Ho ditolak artinya ada hubungan antara umur dengan kecemasan ibu hamil.Kesimpulan: Ada hubungan antara usia dengan kecemasan ibu hamil, sehingga usia ibu hamil mempengaruhi terjadinya kecemasan yang dialami ibu hamil.Saran Ibu hamil diharapkan dapat mengelola emosinya, sehingga saat hamil tidak mengalami kecemasan, tetapi merasa aman dan nyaman.Untuk penelitian selanjutnya akan dilakukan penelitian tentang skrining keadaan psikologis ibu hamil Kata kunci: ibu hamil, usia, kecemasan ABSTRACT Background: Pregnancy is a natural condition that is expected by a woman. During pregnancy, a woman may experience psychological changes, such as anxiety, that can affect the condition of the fetus she is carrying. Pregnant women in Indonesia who experience anxiety are 28.7% of the 107,000,000 pregnant women (Siallagan & Lestari, 2018). A pregnant woman who experiences anxiety and depression can disturb her role as a mother who should take care of herself and her baby after giving birth (Cameron et al., 2020). Age, family support, especially husband's support, and education are factors that affect the level of anxiety. Pregnant women whose age are more than 35 years of age or less than 20 years of age are classified as high risk pregnant women. This is because the pregnant women may experience abnormalities or problems with the fetus, so that the pregnant women will feel anxious.Purpose: This study aimed to determine the correlation between the age of pregnant women and anxiety in pregnant women.Methods: The research design used cross sectional categorized as a quantitative research. The research samples were pregnant women who came to the gymnastic studio "Qita Yoga" from April 2020 to December 2021 as many as 38 pregnant women. The instrument of data collection used a questionnaire. (PRAQ-R2). The data in the study included primary data derived from the anxiety questionnaire and the age of pregnant women at the time of the study, then were analyzed by using the chi square test processed with SPSS.Results: The results obtained p value = 0.025, because p <0.05, it meant that Ho was rejected, therefore there was a correlation between age and anxiety of pregnant woman.Conclusion: There is a correlation between age and anxiety in pregnant women, so that the age of pregnant women can affect the occurrence of anxiety experienced by pregnant women.Suggestion Pregnant women are expected to be able to manage their emotions, so that when pregnant they do not experience anxiety, but feel safe and comfortable.For further research, research will be conducted on screening the psychological state of pregnant women. Keywords: pregnant women, age, anxiety 
Health Education To Improve The Motivation Of Young Women To Do Breast Self-Examination (Breaking) Masruroh Masruroh; Hapsari Windayanti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.5742

Abstract

Latar Belakang : Kanker payudara merupakan gangguan yang paling ditakuti perempuan. Banyak penderita kanker payudara datang ke tenaga kesehatan dalam kondisi yang sudah parah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Salah satu upaya dalam melakukan pendeteksian secara dini terhadap kelainan-kelainan pada payudara. Pencegahan ini menjadi intervensi dalam melakukan deteksi dini yang paling memungkinkan dan memiliki banyak keuntungan yaitu mudah dan praktis. Jika SADARI ini bisa dilakukan secara rutin dan berkala, maka kanker payudara dapat terdeteksi secara dini sehingga mendapat penanganan lebih lanjut secara cepat dan tepat. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada siswa SMK Harapan Mulya Brangsong didapatkan bahwa para siswa belum pernah mendengar tentang pemeriksaan payudara sendiri tapi mereka ada yang sudah tahu tentang kanker payudara. Hasil wawancara dengan guru belum pernah ada penyuluhan kesehatan dari puskesmas sekitar tentang SADARI sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pendidikan Kesehatan Untuk Meningkatkan Motivasi Remaja Putri Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).Tujuan : Untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan remaja putri terhadap peningkatan motivasi remaja untuk melakukan SADARI.Metode : Jenis peneltian adalah eksperimen. Desain penelitian adalah Pra Experiment Design dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XI yang berjumlah 32 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner terstruktur. Motivasi responden sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan, dianalisis dengan metode tendensi central. Analisis bivariate menggunakan uji Wilcoxon testHasil : Didapatkan hasil nilai p sebesar 0,000 dengan signifikasi p < 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan motivasi remaja untuk melakukan SADARI.Kesimpulan : terjadi peningkatan motivasi remaja dalam melaksanakan pemeriksaan payudara sendiri sehingga ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan dalam meningkatkan motivasi remaja dalam melaksanakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).Saran : Bagi pihak sekolah melakukan kerjasama dengan pihak puskesmas untuk mendapatkan  informasi tentang  kesehatan khususnya kesehatan  reproduksi  remaja secara teratur   dan terjadwal. Kata kunci : Motivasi, Remaja putri, SADARI ABSTRACT Background: Breast cancer is the most feared disorder for women. Many breast cancer patients come to the health workers in an already severe condition. This is due to the lack of awareness to carry out early detection of breast cancer. One of the efforts in conducting early detection of abnormalities in the breast. Prevention is the most feasible intervention in early detection and has many advantages, namely being easy and practical. If BSE can be done regularly and periodically, then breast cancer can be detected early so that it gets further treatment quickly and appropriately. A preliminary study conducted by researchers on students of SMK Harapan Mulya Bransong found that the students had never heard of breast self-examination but some of them already knew about breast cancer. The results of interviews with teachers that there has never been any health counseling from the local health centers about BSE so researchers are interested in researching Health Education to Increase Young Women's Motivation to Doing Breast Self-Examination (BSE).Purpose: To find out the effectiveness of adolescent girls' health education on increasing adolescent motivation to do BSE.Methods: The design was experimental using Pre Experiment Design with One Group Pretest Posttest design. The sample in this study were all students of class XI, totaling 32 people. The data collection technique employed a structured questionnaire instrument. The motivation of the answers before and after the treatment was analyzed using the central tendency method. To test the effect, the Wilcoxon Test was used because the data were not normally distributed.Results: The p-value of 0.000 with a significance of p < 0.05 means Ho is rejected, meaning that there is an effect of health education on increasing adolescent motivation to do AWARE.Conclusion: there is an increase in adolescent motivation in carrying out breast self-examination so there is a significant effect of health education in increasing adolescent motivation in carrying out Breast Self-Examination (BSE).Suggestion: It is suggested that schools collaborate with the Public Health Center to get health information, especially adolescent reproductive health on a regular and scheduled basis. Keywords: Motivation, Young women, BSE  
Characteristics Of Pregnant Women Related To Pregnant Women's Knowledge About Antenatal Care (Anc) Hapsari Windayanti; Masruroh Masruroh
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 4 (2022): Volume 8 No.4 October 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i4.7888

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan ibu hamil di Indonesia merupakan masalah yang serius yang sedang dihadapi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, diantaranya masih rendah kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya pada sarana kesehatan. Hasil wawancara kepada 5 ibu hamil di Puskesmas Banyubiru tentang ANC didapatkan hasil 60% ibu hamil menjawab benar mengenai pengertian pemeriksaan ANC, 80% ibu hamil menjawab benar mengenai tujuan dan manfaat dari pemeriksaan ANC, 40% ibu hamil menjawab benar mengenai standar pelayanan ANC dan semua ibu hamil mengetahui waktu kunjungan ANC. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik tentang ANC, kemungkinan besar ibu hamil dapat berpikir untuk menentukan sikap, berperilaku untuk mencegah, menghindari, atau mengatasi masalah resiko kehamilan sehingga ibu memiliki kesadaran untuk rutin memeriksakan kehamilannya.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (paritas, umur, dan pekerjaan ibu) dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru Kabupaten Semarang.Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif, yang dilakukan untuk menggambarkan hubungan karakteristik ibu (paritas, umur, dan pekerjaan ibu) dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Banyubiru Kabupaten Semarang pada Bulan Februari 2022 sejumlah 231 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 35 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner pengetahuan tentang ANC yang sudah dilakukan uji validitas dan realiabilitas, terdiri dari 20 pertanyaan. Analisis  dilakukan  dengan uji  chi square  untuk  menentukan  hubungan  antar  variabel.Hasil: Hasil uji chi-square didapatkan nilai p-value sebesar 0,035 (p<0,05), yang artinya ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru, didapatkan p-value sebesar 0,371 (p<0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru, didapatkan p-value sebesar 0,093 (p<0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru.Simpulan: ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru dan tidak ada hubungan antara umur dan pekerjaan ibu dengan  pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru.Saran: Bagi pihak Puskesmas diharapkan dijadikan sebagai masukan untuk menyusun program kerja dalam meningkatkan pengetahuan ANC pada masa new normal dengan pemberian informasi tidak hanya melalui kelas ibu hamil tapi bisa juga dengan media sosial.Kata Kunci :Paritas,Pekerjaan, Pengetahuan tentang ANC, umur  ABSTRACT Background : The low awareness of pregnant women to check their pregnancy at health facilities is a serious problem that is being faced by the Health Ministry of the Republic Indonesia. The results of interviews with 5 pregnant women at the Banyubiru Health Center about ANC showed that 60% of pregnant women answered correctly about the meaning of ANC examination, 80% of pregnant women answered correctly about the purpose and benefits of ANC examination, 40% of pregnant women answered correctly about ANC service standards and all pregnant women know the time of the ANC visit. Pregnant women who have good knowledge about ANC, most likely pregnant women can think to determine attitudes, behave to prevent, avoid, or overcome pregnancy risk problems so that mothers have awareness to routinely check their pregnancy.Purpose: To determine the relationship between maternal characteristics (parity, age, and maternal occupation) with knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency.Methods: This was quantitative descriptive research which was conducted to describe the relationship between maternal characteristics (parity, age, and maternal occupation) with knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency. The population was a total of 231 pregnant women in February 2022, at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency. The sample was 15% of the total population as many as 35 respondents. The sampling technique used Simple Random Sampling. The instrument used a knowledge questionnaire about ANC which had been tested for validity and reliability, consisting of 20 questions. The analysis was using the chi square test.Results : The results of the chi-square test obtained a p- value of 0.035 (p<0.05), which means that there is a relationship between parity and knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center, a p- value of 0.371 (p<0.05) is obtained.) which means that there is no relationship between maternal age and knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center, obtained a p- value of 0.093 (p <0.05) which means that there is no relationship between maternal occupation and knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center.Conclusion: There is a relationship between parity and knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center and there is no relationship between age and maternal occupation with knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center.Suggestion: The health center is expected to develop and increase ANC knowledge program during the new normal period by providing information with pregnant women classes and social media. Keywords: Age, Knowledge of ANC,Maternal occupation, Parity
Efektivitas Metode Kantong Plastik dalam Pencegahan Hipotermi pada BBLR di Kabupaten Semarang Heni Hirawati Pranoto; Hapsari Windayanti
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 1: March 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.798 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i1.41

Abstract

Bayi berat lahir rendah sangat rentan mengalami berbagai masalah seperti gangguan metabolik meliputi hipotermia, hipoglikemia dan hiperglikemia. Hipotermia menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah, yang mengakibatkan terjadinya metabolik anerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut dengan kematian. Salah satu metode yang dapat dikembangkan adalah penggunaan kantong plastik polyethylene oklusif yang digunakan segera setelah lahir.Penelitian ini pendekatan quasy eksperiment dengan pre-post test  with control group design. Populasi adalah seluruh BBLR di Kabupaten Semarang, subyek adalah BBLR di RSUD Ambarawa dan RSUD Ungaran pada Bulan Juli sampai Desember 2017. Jumlah sampel yang diteliti adalah 28 BBLR, 11 BBLR dilakukan metode kantong plastik  dan 17 BBLR sebagai kelompok kontrol Hasil uji wilcoxon (α = 0,05) diperoleh p value sebesar 0,003, berarti ada perbedaan yang signifikan antara suhu BBLR sebelum dan setelah dilakukan metode kantong plastik. Hasil uji paired t test (α=0,05), diperoleh p value 0,106, berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara suhu BBLR segera setelah lahir dibandingkan suhu setelah dilakukan rujukan tanpa kantong plastik. Hasil uji Mann Whitney ( α=0,05) diperoleh hasil p value : 0,001, berarti ada perbedaan yang signifikan peningkatan suhu pada BBLR yang diberikan metode kantong plastik dengan yang tidak diberikan kantong plastik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan peningkatan suhu pada BBLR yang diberikan metode kantong plastik dengan yang tidak diberikan kantong plastik. Pemberian kantong plastik pada BBLR terbukti  mengurangi kehilangan panas karena penguapan dan kemungkinan radiasi tidak dapat melewati penghalang plastik sehingga dapat meningkatkan suhu bayi.
Co-Authors Ainun Mardiah ainun Akhid Suraiya Alif’fah Setiyana Putri Alif’fah Setiyana Putri Alya Fernanda Khairani amanda putri Ameliana Friskia Rahmadini Ana Sulisnani Ana Zully Astuti Anggi Anisa Indarti aprilia qurratul ain Aprillia Rahmasanti Ari Widayaningsih Ari Widyaningsih Arina Manasika Pridanti Rimbawati Asraria Arsfandi Avisha Ladyana Fitri Ayu Ananda Azelia Dewianti Cahyaningrum Cahyaningrum Cahyaningrum Christania R.L Hawa Dania Aprilia Denil Shintiya Dewi Siyamti Diana Rosanti Dita Sintama Eka Adimayanti Feni Dwiyanti Feni Noviyani Fitri Nuraeni KD Fitria Primi Astuti Frisca Anggraeni Manik Hanifah Khoeriah Hartini Heni Rusmayani Heni Setyowati Herlina Sri Komala Dewi Ikka Bella Seftiyani Indriani Kasih Sabwan Intan Permata Sari Isfaizah Kinanti Lailatul Farihah Lidia Arjulia Sari Lisa Komalasari Lu’luul Fitrotul Izzah Lu’luul Fitrotul Izzah Martinha Pinto Masruroh . Masruroh Masruroh Maya Kurnia Dewi Maya Kurnia Dewi Meisya Tiara Herlina Melna Mila Elvi Ekayanti Moneca Diah Listiyaningsih mufatikha nur risqiyati Mulyani Mulyani Nafa Nofitasari Ni Kadek Cahyaningsih Nia Aprilia nugraheni latifah Nur Hidayanti Pirawati Putri Ayuni Sari Putri Lestari Aulia Putri Rahmawati Rinawati Rinawati Rini Septianasari Rosita Sekar Tanjung Siti Aisyah Siti Suwarsih Sofiyanti, Ida Suci Rohandayani Sugeng Maryanto Titik Nor Hidayah titis dwicahya prabaningrum Uci Nurmala Uli Che Agutine Vanisa Veftisia, Vistra Wahyu Indah Lestari Wahyu Kristiningrum Wahyu Retno Andaeni Widayati Windy Fitriyani yance kristiani lodo Yuli Nur Asiyah Yulia Nur Khayati