Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

VALIDITAS DAN KEPRAKTISAN LKPD BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS XII IPA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Windi Dwi Arianti; Yuliani Yuliani; Sari Kusuma Dewi
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guided inquiry merupakan pembelajaran yang menekankan guru menyediakan bimbingan kepada siswa dalam menemukan konsep materi fotosintesis dan melatihkan keterampilan berpikir siswa meliputi interpretasi, inferensi, analisis, eksplanasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD berbasis Guided Inquiry pada materi fotosintesis untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas XII SMA yang valid dan praktis. Penelitian ini merupakan pengembangan LKPD dengan menggunakan model 4D yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Penelitian ini hanya sampai tahap develop. Uji coba LKPD dilakukan di SMAN 1 Gedangan dengan 20 siswa kelas XII SMA. Validitas LKPD berdasarkan hasil validasi dan kepraktisan LKPD berdasarkan keterlaksanaan siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas LKPD memperoleh rata-rata skor pada LKPD 1 sebesar 97,94% dan LKPD 2 sebesar 98,83% skor keseluruhan validitas LKPD sebesar 98,13%, maka LKPD dinyatakan valid. Keterlaksanaan LKPD yang dikembangkan berdasarkan aktivitas siswa memperoleh persentase skor pada LKPD 1 sebesar 93,21% dan LKPD 2 sebesar 95,35% dengan rata-rata 93,92, maka LKPD dinyatakan sangat praktis. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan validitas dan kepraktisan.   Kata Kunci: LKPD, Guided Inquiry, fotosintesis, berpikir kritis.
Profil Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Sintesis Protein Menggunakan Three-Tier Test Sulangsih Indri Permata; Muslimin Ibrahim; Sari Kusuma Dewi
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profil Miskonsepsi merupakan persentase distribusi siswa paham konsep, tidak paham konsep dan miskonsepsi. Salah satu materi biologi dimana siswa sering mengalami miskonsepsi yaitu pada materi tentang sintesis protein. Materi sintesis protein merupakan materi yang mempelajari mengenai konsep mekanisme tubuh yang abstrak dan rumit sehingga menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan profil miskonsepsi yang mencakup persentase siswa yang paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep serta penyebab miskonsepsi pada materi sintesis protein dengan menggunakan three-tier test. Penelitian ini meliputi pembuatan instrumen tes berupa soal three-tier, validasi instrumen oleh para ahli, instrumen pengujian, wawancara siswa, analisis data dengan menggunakan tabel kriteria three tier test dan pembuatan kesimpulan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018 dengan menggunakan 38 siswa XII MIA 8 MAN 1 Sidoarjo, guru dan bahan ajar sebagai sasaran penelitian. Analisis data menunjukkan adanya persentase siswa yang paham konsep sebesar 28%, siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 62%, dan siswa yang tidak paham konsep sebesar 11,77%. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, faktor penyebab miskonsepsi yaitu siswa, buku ajar, guru, dan metode pembelajaran. Kata Kunci: miskonsepsi, three-tier  test, sintesis protein  
Keefektifan LKPD Bioteknologi Konvensional Berbasis Ecopreneurship Untuk Melatihkan Berpikir Kreatif dan Inovatif Siswa Kelas XII Melalui Metode Pembelajaran PJBL Nur Azizah Tohiroh; Isnawati Isnawati; Sari Kusuma Dewi
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum 2013 menuntu peserta didik untuk produktif, kreatif, inovatif dan memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat. Cara yang dapat dilakukan agar kurikulum 2013 tercapai yaitu dengan membuat peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran yang melatihkan berpikir kreatif dan inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas LKPD bioteknologi berbasis ecopreneurship yang telah divalidasi oleh ketiga ahli. Metode yang digunakan yaitu tes dan respon peserta didik. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar pretest, lembar posttest, dan lembar angket respon. Teknik analisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sasaran uji coba terbatas adalah 20 orang peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Boyolangu, Tulungagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan LKPD berdasarkan hasil belajar kognitif memperoleh persentase 100% dengan kategori sangat efektif sedangkan berdasarkan respon memperoleh persentase 99% dengan kategori sangat efektif. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis ecopreneurship dinyatakan afektif. Penelitian ini memberikan gambaran yang cukup baik bagimana pembelajaran menggunakan LKPD yang dikembangkan mempu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatif dalam waktu yang relatif singkat dan mampu memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami suatu materi pembelajaran.
PROFIL KECEPATAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI: MASIH MENJADI SEBUAH TANTANGAN Eva Kristinawati Putri; Reni Ambarwati; Nur Qomariyah; Sari Kusuma Dewi
Jurnal Inovasi Pembelajaran Biologi Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jipb.v2n1.p1-8

Abstract

Membaca dengan cepat disertai dengan pemahaman penuh merupakan hal yang sangat diharapkan oleh pembaca. Penelitian deskriptif kualitatif ini mendekripsikan profil membaca cepat 87 mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi melalui teknik analisis deskriptif kualitatif terhadap skor memorizing speed. Instrumen yang digunakan meliputi angket untuk penjaringan data sosio-demografi, empat bacaan biologi berbahasa Inggris yang terdiri dari 500 kata beserta pertanyaan untuk tiap bacaan. Penelitian ini mengaitkan skor yang diperoleh dengan beberapa data sosio-demografi responden, misalnya kemampuan Bahasa Inggris, asal daerah, dan intensitas membaca. Lebih dari separuh responden mencapai kategori sedang (56%), sedangkan kategori tinggi hanya dapat dicapai oleh empat mahasiswa. Kelas Unggulan mencapai rerata skor 140 wpm (word per minute) dan unggul dari kelas reguler 109 wpm. Proporsi kategori rendah paling banyak secara berturut-turut dimiliki oleh responden yang berasal dari desa (56,7%), kota kecil (32,5%), dan kota besar (18,75%). Tidak semua mahasiswa yang pernah mengikuti kursus Bahasa Inggris mencapai skor yang lebih baik. Namun, semakin rendah kategori kemampuan membaca, semakin banyak dijumpai mahasiswa yang tidak pernah mengikuti kursus. Intensitas membaca dalam satu bulan nampaknya tidak berpengaruh secara langsung terhadap skor mahasiswa. Empat mahasiswa yang memiliki kategori tinggi justru membaca kurang dari satu buku selama satu bulan. Profil membaca cepat mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi menyisakan tantangan, baik untuk dosen pengampu maupun mahasiswa agar dapat meningkatkan skor yang lebih tinggi.