Ragil Saptaningtyas
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KARAKTERISASI MOLEKULER PROTEIN FLAGELLIN Salmonella typhi ISOLAT JAWA TENGAH DAN YOGYAKARTA Sri Darmawati; Budi Santosa; Ragil Saptaningtyas
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.746 KB)

Abstract

The purpose of this study is to molecularly characterize 7 strains of flagellin proteins of Salmonella typhi isolates taken from Central Java (5 strains from Semarang, 1 strain from Salatiga, 1 strain from Magelang) and 2 isolate strains from Yogyakarta (1 strain from Doctor Sarjito Hospital, and 1 strain from Bethesda Hospital). Flagellin gene (fliC) amplification is conducted using PCR (primer LPW 1856 and LPW 1857). Flagellin proteins resulted from Alexan method (2009) is then modified while flagellin protein profiles are obtained with SDS-PAGE method. The results show that the size of flagellin gene (fliC) of S. typhi Isolates from Salatiga and the 8 other strains is respectively 1262bp and 1500bp. Flagellin proteins which are composed of 2-6 protein sub-units consist of 1-2 major proteins and 1-4 minor proteins with the sizes of 16-116 kDa.Keywords: Salmonella typhi, flagellin, Molecular Characterizations
HAEMAGGLUTINATION ACTIVITY OF Salmonella typhi FLAGELLIN PROTEIN BASED ON ABO BLOOD GROUP Ragil Saptaningtyas; Sri Darmawati; Sri Sinto Dewi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Student Paper Presentation The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.884 KB)

Abstract

Salmonella typhi is a negative basil Gram bacterium that causes typhoid fever. Flagel of S. typhi contain proteins, as locomotor and it can help bacteria to attach on host cells. Haemagglutinin protein is protein that can agglutinate erythrocytes. The goal of this research is to analize S. typhi flagellin proteins haemagglutination activity Based on ABO blood group. Flagellin proteins isolation method of modified Alexan method (2009) and haemagglutination test method of Finkeltein and Hanne method (1982). Haemagglutination result of ABO blood type show that SLT-1 S. typhi flagellin proteins can’t agglutinate human erythrocytes A, B, and O, but it can agglutinate human erythrocytes until 8 times dilution of AB blood type from 50 μg/μl concentration in 50 μl. BA 07.4 S. typhi flagellin proteins can agglutinate human erythrocytes of A blood type until 16 times dilution, 8 times dilution of AB blood type, 4 times dilution of O blood type, and it can’t agglutinate human erythrocytes B blood type.Keywords: Salmonella typhi, Flagellin Proteins, Haemagglutination, Erythrocytes of ABO System.
Molecular Characterization And Hemagglutination Activities of Flagellin Protein of Salmonella typhi Sri Darmawati; Budi Santosa; Muhammad Evy Prastiyanto; Ragil Saptaningtyas
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: Proceeding of International Seminar on Education Technology (ISET) 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.884 KB)

Abstract

Abstract. The purposes of this research are for molecular characterization and hemagglutination activity test of flagellinprotein of Salmonella typhi. The research samples consist of 7 strains of S. typhi isolates from Central Java (5 strains from Semarang city, 1 strain from Salatiga and 1 strain from Magelang) and 2 strains of S. typhi from Yogyakarta (Doctor Sardjito Hospital and Bethesda Hospital). The undertaking procedures are: 1) PCR and sequencing of fliC genes using primer LPW 1856 and LPW 1857.2) Isolation and separation of flagellin protein using SDS-PAGE. 3) Hemagglutination Activity Test upon human erythrocytes of blood group A, B, AB and O.The results show that 8 strains of S. typhi have a fliC gene size of 1452 to 1488 bp including serovar H1-d, and 1 strain with the size of 1267 bp including serovar H1-J. Flagella protein resulted from SDS-PAGE protein consists of 1-2 major proteins and 1-3 minor proteins with a molecular weight of 16-116 kDa. The results of hemagglutination activity test of flagellin protein show that there are 3 strains of S. typhi (MG-1, SA02.2 and BET) which are able to agglutinate human erythrocytes of bloodgroup A, B, AB and O (2-64HA), 6 other strains show various hemagglutination activities varied
SAMPLING MIKROBIOLOGI LIMBAH BIOMEDIS RUMAH SAKIT DI KOTA SEMARANG JAWA TENGAH Stalis Norma Ethica; Sakti Imam Muchlissin; Ragil Saptaningtyas; Agus Sabdono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The present study aimed to propose a technical strategy of sampling for obtaining microbiological samples from liquid biomedical wastes generated by hospitals in Semarang City, Central Java Province, Indonesia.  The samples will be used to evaluate bioremediation ability of the hydrolytic bacteria isolated from the waste. It was hoped that the proposed strategy could help to guide researchers about appropriate sampling practices on hospital biomedical wastes from IPAL of Indonesian hospitals. As mandated by the Indonesian law, the handling of hospital liquid waste in Indonesia should follow Permenkes No.1204/2004, while the liquid waste standard should meet the Kepmen LH No.58/1995, reaffirmed by Perda Provinsi Jawa Tengah No.10/2004 about liquid waste standard issued by the Governor of Central Java. Based on formal regulations and safety aspects, it is proposed that the strategy for a proper microbiological sampling practice in terms of hospital liquid biomedical waste should include: (1) Permit letter from hospital where sampling location is; (2) Relevant sampling method based on research purpose (3) Standard, anti-leaked, properly labelled sampling containers(4) Proper sampling equipment based on sampling purpose (5) Adequate sampling transport equipment; (6) The use of standard personal protection equipment (PPE); and (7) Vaccine for the sampling workers (hepatitis B vaccination ismandatory).  Keywords: microbiological sampling, hospital biomedical waste, microbial bioremediation, sampling strategy,Indonesian sampling regulation
Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Pengemudi Ojek Online Di Stasiun Semarang Poncol Anisa Dian Cahyani; Ragil Saptaningtyas
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gas CO merupakan salah satu pencemaran udara yang tidak terlihat, tidak berasa, tidak berbau. Gas CO memiliki potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat denganpigmen darah yaitu haemoglobin. Kecenderungan penurunan hemoglobin dapat terjadi akibat paparan zat-zattoksik, salah satunya adalah paparan timbal yang disebarkan bersama dengan asap kendaraan bermotor. Udara yang tercemar oleh asap kendaraan bermotor akan terhirup masuk ke paru-paru mengalir ke alveolibersama sama dengan O2 kemudian masuk ke aliran darah. Gas CO masuk ke aliran darah akanmeningkatkan kadar gas CO dalam tubuh setelah larut dalam darah, CO berikatan dengan Hb membentukkarbokshihemoglobin (COHb) yang dapat menyebabkan darah kurang mampu mengangkut oksigen. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui kadar hemoglobin dan mendeskripsikan berdasarkan usia lama bekerja danmerokok. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan objek pengemudi ojek online di Stasiun SemarangPoncol. Dari total 32 sampel darah pengemudi ojek online didapatkan hasil. Berdasarkan hasil penelitiansebagian besar besar kadar hemoglobin responden dalam kategori normal yaitu sebanyak 22 responden (68,8%)dan sebagian kecil dari responden kadar hemoglobin dalam kategori tidak normal sebanyak 10 responden(31,2%). Kesimpulan dari penelitian ini berati kadar hemoglobin di pengaruhi oleh usia, lama bekerja,merokok dan penggunaan masker.Kata kunci : Pengemudi ojek online, hemoglobin, gas CO
PERBANDINGAN LARUTAN TURK DENGAN PERASAN JERUK LEMON (Citrus Limon.L) SEBAGAI PENGGANTI ASAM ASETAT PADA LARUTAN TURK DALAM HITUNG JUMLAH LEUKOSIT Yuwanda Bagaskara; Ragil Saptaningtyas; Andri Sukeksi
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan yaitu pemeriksaan darah, salah satunya hitung jumlah leukosit. Jumlah leukosit dihitung per satuan volume darah dengan membuat pengenceran dari darah menggunakan Larutan Turk. Salah satu komposisi larutan turk yaitu asam asetat glasialyang bersifat korosif, sehingga dilakukan penelitian untuk mencari alternatif pengganti komposisi asam asetat glasial dalam Larutan Turk. Jeruk lemon (Citrus limon.L) memiliki kandungan asam sitrat yang juga merupakan asam lemah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas variasi konsentrasi air perasan jeruk lemon (Citrus limon.L) terhadap jumlah leukosit. Jenis penelitian termasukpenelitian eksperimental. Populasi dan sampel menggunakan sampel darahMahasiswa prodi D IV Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah leukosit menggunakan Larutan Turk Kontrol 4823,81 sel/mm³, rata-rata jumlah leukosit menggunakan perasan jeruk lemon konsentrasi 2% dan 3% adalah 4821,43 sel/mm³dan 4742,86 sel/mm³. Hasil uji statistik One Way Anova menunjukkan nilai Sig 0,906 (p>0.05). Kesimpulan penelitian adalah tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan hitung jumlah leukosit  menggunakan Larutan Turk Kontrol dan dengan Larutan Turk air perasan jeruk lemon konsentrasi 2% dan 3%.Kata kunci : Jumlah leukosit, Larutan Turk, perasan jeruk lemon konsentrasi 2% dan 3%
Perbedaan Jumlah Trombosit Pada Pengambilan Darah Vena Dengan Pembendungan Kurang Dari 1 Menit dan 4 Menit Cinta Ayu Bunga Shafira; Ragil Saptaningtyas
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan jumlah trombosit adalah pemeriksaan hematologi dasar yang diperlukan sebagai hasilpemeriksaan laboratorium untuk membuat keputusan kilinis. Pemeriksaan jumlah trombosit dipengaruhi olehpra analitik. Hemokonsentrasi terjadi karena lamanya pembendungan yang dilakukan saat pengambilan darahvena, hal ini dapat mengakibatkan hasil pemeriksaan trombosit yang lebih tinggi dari nilai sesungguhnya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan jumlah trombosit terhadap pengambilan darah vena denganpembendungan kurang dari 1 menit dan 4 menit. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental. Sampeldiambil secara random sebanyak 16 mahasiswa Analis kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang,kemudian sampel diperiksa menggunakan alat Hematologi Analyzer. Hasil pemeriksaan menunjukan rata-ratahasil pemeriksaan jumlah trombosit dengan pembendungan kurang dari 1 menit 254.467/mm, sedangkanrata-rata hasil pemeriksaan jumlah trombosit dengan pembendungan 4 menit 265.400/mm3. Hal inimenunujukan bahwa jumlah trombosit pada pembendungan 4 menit mengalami peningkatan. Uji statistikPaired t-test diperoleh nilai p 0,000 <0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapatdisimpulkan bahwa ada perbedaan antara lama pembendungan vena kurang dari 1 menit dan 4 menit terhadaphasil pemeriksaan jumlah trombosit. 3Kata Kunci : Pembendungan, Trombosit, Hemokonsentrasi
Gambaran Jumlah Leukosit Pada Pasien Anak Demam Tifoid di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang Fitri Nurul Aeni; Ragil Saptaningtyas
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi maupunSalmonella paratyphi. Bakteri Salmonella typhi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minumanyang terkontaminasi, baik pada waktu memasak ataupun melalui tangan atau alat masak yang kurang bersih.Bakteri Salmonella typhi diserap oleh usus halus yang masuk bersama makanan, kemudian menyebar kesemua organ tubuh, terutama hati dan limpa yang berakibat terjadinya pembengkakan dan rasa nyeri. Tandadan gejala yang sering dialami pada umumnya yaitu demam dan diare. Pemeriksaan penunjang untukmendiagnosis demam tifoid salah satunya dengan melihat jumlah leukosit, apabila jumlah leukosit menurunmaka arah demam tifoid terlihat jelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran jumlah leukositpada pasien anak demam tifoid di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. Jenis penelitian yangdigunakan adalah penelitian observasional deskriptif, melalui pendekatan cross-sectional menggunakandata sekunder. Hasil Penelitian pada pasien anak demam tifoid rata- rata mengalami leukopenia sebanyak23 anak (38.3%), berdasarkan jenis kelamin sebagian besar menyerang laki-laki sebanyak 33 anak (55%),dan berdasarkan tingkat demam terbanyak pada kondisi subfebris sebanyak 55 anak (91.7%). Kata Kunci : Jumlah Leukosit, Pasien anak, Demam Tifoid
Perbedaan Kadar Ureum Dalam Spesimen Serum, Plasma Heparin, dan Plasma EDTA Nur Azizah; Ragil Saptaningtyas
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit gagal ginjal merupakan masalah yang sering dijumpai di seluruh dunia dengan prevalensi mencapai 13,4% di dunia. Parameter untuk mengukur kemampuan fungsi ginjal salah satunya adalah ureum. Ureum dapat diperiksa menggunakan serum atau plasma. Tujuan dari penelitianyang dilakukan adalah mengetahui perbedaan kadar ureum menggunakan serum, plasma heparin, dan plasma EDTA. Kadar ureum diukur menggunakan alat Cobass C111 Automatic Analyzer dengan metode kinetik. Serum tidak mengganggu aktivitas protein dalam darah untuk pemeriksaan ureum karena tidak terdapat zat-zat tambahan untuk mendapatkan serum. Plasma heparin akan mengikat plasma protein pada darah sehingga berpengaruh pada kadar ureum, karena ureum merupakanhasil dari proses katabolisme protein. Plasma EDTA juga menghambat semua aktivitas protein agar tidak terjadi pembekuan sehingga dapat mengganggu kadar ureum karena ureum merupakan hasil dari katabolisme protein. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar ureum serum 14,21 mg/dl, rerata kadar ureum plasma heparin 13,86 mg/dl, dan rerata kadar ureum plasma EDTA 13,80 mg/dl. Analisis data menggunakan Anova menunjukkan 0,939 lebih besar dari p-value 0,05 sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan kadar ureum menggunakan serum, plasma heparin, dan plasma EDTA.Kata Kunci : Ureum, Serum, Plasma Heparin, Plasma EDTA