Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM MEMBENTUK GENERASI EMAS Siti Maemunah
Exsplorasi Vol. 28 No. 2 (2016): Eksplorasi
Publisher : Eksplorasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikankeputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan menebar kebaikan itudalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Komponen didalamnya adalah olah hati,olah pikir, olah raga, dan olah karsa yang memberikan pendidikan pada aspek afektif, kognitifdan psikomotorik. Tujuan dari pendidikan karakter adalah adanya perubahan kualitas siswaditinjau dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Adanya peningkatan wawasan, perilaku,dan keterampilan sehingga dapat menjadi siswa yang berilmu dan berkarakter. Pendidikanformal adalah suatu wadah yang baik untuk membentuk karakter bangsa melalui pendidikankarakter. Aplikasinya adalah dengan mengitegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam seluruhkegiatan di sekolah. Nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan antara lain religius, rajin,toleran, disiplin, kerja keras, dan sebagainya.Kata kunci: pendidikan karakter, anak, tanggung jawab
Visualisasi Simbol Iklan di Media Televisi (Suatu Kajian Teori Semiotik dan Hermeneutik) Siti Maemunah
Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Rekam 7
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v0i0.378

Abstract

Observing about advertisement and the language used in advertisement in mass communication media needs deeply understanding and knowledge. Thephenomenon of advertisement in mass media sometimes used as tools in order to satisfy human’s needs, whether is primary, secondly and so on. In a higher level, there could be a multilevel advertisement which is used as a “vehicle “ to persuasively invite the audiens to concern about the matters they recite such as political, enonomical, social, and cultural as well.
Efektivitas Program Talk Show “Mama dan Aa” (Studi Kasus di Prancak Dukuh, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta) Siti Maemunah
Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Rekam 6
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v0i0.369

Abstract

This research is reasonable to be done, in order to trace about the effectivity of a talk show program “Mama dan Aa” in Indosiar television station, that has been running through more than 3 years, with national scale broadcasting. This talk show contents of Islamic speech, consist of Qur’an way of thinking, even consists of legacy regulation in Islamic perspective, marriage problem, and society problem as well.Although this research relates to a content of a program in mass media with Islamic perspective, as a teaching staff in the faculty of Recorded Media Art which based on artistic, the researcher decreases some indicators in making questions that relate to the artistic aspect. A reality talk show that used television media, think about interior with all aspects, along with color composition with its harmony.Indeed lyrict and music are the important aspects of Talk Show program. That could be analized.From this research, 90 respondents confess that the material in Talk Swowprogram “Mama dan Aa”, influence them in their daily life, and they intend to apply those materials to their lives, 85 % feel regret when they do not apply them in their real lives. 95 % are found, get their knowledges about religion through listening to the speech on television or directly accept it from the mosque, in this research locates at the mosque in Prancak dukuh which give them peasful for their souls.
Pelatihan Menulis Karya Ilmiah Berbasis Pustaka Acuan di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan Ulfah Julianti; Siti Maemunah; Rai Bagus Triadi; Natalia Endah Hapsari
Jurnal Loyalitas Sosial: Journal of Community Service in Humanities and Social Sciences Jurnal Loyalitas Sosial Vol. 3 No. 1 Maret 2021
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JLS.v3i1.p1-9

Abstract

Abstract: As an education senior High School 6 South Tangerang City is a school that has good integrity in the South Tangerang City area. This is in accordance with the vision and mission of senior High School 6 South Tangerang City that wants to be a religious, superior, creative character and environmentally friendly outcome. So to obtain superior results, need expertise or competence that is mastered by students. One of the expected competencies is to be able to write scientific papers so we provide tridarma of tertiary institutions for the community through training in writing reference-based scientific papers in senior High School 6 South Tangerang City. This kind of training is needed because now students need references to make scientific work that is a mandatory task in Indonesian language lessons. However, problems that arise related to the difficulty of getting reference sources in accordance with the specified theme. So with this training it is expected that students of senior High School 6 South Tangerang City are able to write scientific papers with various sources of reference unreadable not just copy and paste on Google
Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 Siti Maemunah
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 7, No 3 (2015): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.815 KB)

Abstract

Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  (1) indeks tingkat kesukaran, (2) indeks daya beda, (3) efektifitas pengecoh, (4) validitas instrumen, dan reliabilitas butir soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian yaitu semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 209 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah lembar jawaban pasarta Ujian Akhir Semester Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng, yang berjumlah 131 siswa, proses perhitungan menggunakan rumus Isaac dan Michael. Teknik sampel yang digunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan Software Anates dan Microsoft Excel. Software Anates digunakan untuk menganalisis indeks tingkat kesukaran, Indeks daya beda, dan efektifitas pengecoh. Microsoft excel digunakan untuk menghitung validitas dan reliabilitas intrumen butir soal. Hasil analisis data penelitian diperoleh (1) indeks tingkat kesukaran butir soal Ujian Akhir Semester Ganjil butir soal pilihan ganda 10% tergolong soal sukar dan Butir soal uraian 0% sukar. Sedangkan indeks tingkat kesukaran butir soal Ujian Akhir Semester Genap soal pilihan ganda 7,5% tergolong soal sukar dan Butir soal uraian 0% tergolong sukar; (2) indeks daya beda butir soal Ujian Akhir Semester Ganjil butir soal pilihan ganda 27,5% tergolong soal jelek, dan 15% tergolong soal baik. Butir soal uraian 60% tergolong soal jelek, dan 0% tergolong soal soal baik. Sedangkan indeks daya beda butir soal Ujian Akhir Semester Genap soal pilihan ganda 20% ketegori jelek, dan 40% tergolong soal baik. Butir soal uraian 100% tergolong soal cukup; (3) Efektifitas pengecoh butir soal Ujian Akhir Semester Ganjil 90% berfungsi baik. Sedangkan efektifitas pengecoh butir soal Ujian Akhir Semester Genap 77,5% berfungsi baik; (4) Validitas butir soal Ujian Akhir Semester Ganjil butir soal pilihan ganda tergolong soal valid dengan presentase 80% soal valid dan butir soal uraian 40% valid, sedangkan butir soal Ujian Akhir Semester Genap soal pilihan ganda tergolong soal valid, dengan presentase 92,5% soal valid dan butir soal uraian tergolong soal valid, dengan presentase 100%. Sedangkan reliabilitas butir soal Ujian Akhir Semester Ganjil butir soal pilihan ganda dan uraian 100% tergolong soal tidak reliabel. Sedangkan butir soal Ujian Akhir Semester Genap soal pilihan ganda 100% tergolong soal reliabel dan butir soal uraian 100% tergolong soal tidak reliabel.   Kata kunci : Analisis butir soal, mata pelajaran Bahasa Jawa
Analisis Identitas Kemiskinan melalui Unsur Naratif dalam Film “Turah” Marantika Gilang Asmoro; Siti Maemunah; Raden Roro Ari Prasetyowati
Sense: Journal of Film and Television Studies Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.343 KB) | DOI: 10.24821/sense.v4i1.5853

Abstract

ABSTRAK Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang telah banyak diangkat menjadi sebuah karya audiovisual, salah satunya adalah Film Turah. Film ini terinspirasi dari kisah nyata kehidupan warga Kampung Tirang di Tegal yang miskin dan terisolasi. Penelitian yang berjudul Analisis Identitas Kemiskinan melalui Unsur Naratif dalam Film “Turah” bertujuan untuk memaparkan identitas kemiskinan yang dimunculkan dalam naratif film Turah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis naratif yaitu dengan mendeskripsikan unsur naratif dalam film Turah berupa plot, tokoh serta latar. Pengambilan data menggunakan purposive sampling dan ditemukan 28 sample scene yang akan dianalisis serta dipaparkan mengenai identitas kemiskinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Turah menggunakan plot linear dengan penuturan sesuai urutan aksi peristiwa serta memiliki satu konflik utama pada tokoh sentral. Tokoh dalam film Turah memiliki 3 dimensi karakter yang menunjukkan identitas kemiskinan. Latar pada film Turah terdiri dari latar tempat, waktu, dan sosial-budaya. Film Turah memiliki bentuk narasi identitas kemiskinan berupa tidak memiliki faktor produksi, tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi, tingkat pendidikan rendah, tidak mempunyai fasilitas, dan berusia relatif muda serta tidak mempunyai keterampilan. Hal tersebut dinarasikan melalui problema sosial yang dialami oleh para tokoh yang menyebabkan kesenjangan dan munculnya berbagai macam konflik.Kata Kunci : Kemiskinan, Naratif, Film Turah
ANALISIS PRODUCTS PLACEMENT SEBAGAI PENDUKUNG UNSUR NARATIF FILM “TRANSPORTER 3” Hanifah Istiqomah; Siti Maemunah; Agnes Karina Pritha Atmani
Sense: Journal of Film and Television Studies Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.347 KB) | DOI: 10.24821/sense.v2i2.5081

Abstract

ABSTRAKFilm “Transporter 3” menarik untuk diteliti karena terdapat satu merek produk muncul secara menonjol dari awal sampai akhir cerita sebagai properti.  Kemunculan merek produk-produk dalam film mempunyai fungsi sebagai pendukung unsur naratif dari cerita, meskipun tidak semua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran dan peran products placement dalam film dan juga menjabarkannya sebagai pendukung unsur naratif film. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan fokus terhadap adegan yang menampilkan products placement. Pembahasan dalam penelitian ini adalah fungsi products placement sebagai pendukung unsur naratif film “Transporter 3”. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan observasi secara langsung pada karya film. Data penelitian diolah dan dianalisis menggunakan teori-teori tentang products placement oleh Cristel Antonia Russel, Rosemary Avery dan Rosellina Ferraro, serta tentang naratif film oleh Himawan Pratista dan David Broadwell. Bedasarkan hasil analisis kesimpulannya adalah products placement dalam film “Transporter3” muncul melalui 36 scene. Kemunculan products placement lebih banyak menggunakan dimensi visual dari pada dimensi auditory. Akibat adanya products placement dalam film “Transporter 3” sebagian besar dapat mendukung kehadiran unsur naratif seperti plot, tokoh, konflik dan latar. Kehadiran products placement dalam “Transporter 3” paling mendukung unsur konflik, kemudian tokoh dan plot serta paling akhir adalah latar.Kata Kunci: Naratif, Product Placement, Produk
Pembangunan Karakter Tokoh Utama Melalui Dialog Pada Film Musikal “The Greatest Showman” Alifia Nuralita Rezqiana; Siti Maemunah; Endang Mulyaningsih
Sense: Journal of Film and Television Studies Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.179 KB) | DOI: 10.24821/sense.v3i2.5124

Abstract

AbstractThe Greatest Showman is a phenomenal musical film that tells a story about an American showman named P. T. Barnum. This film managed to get lot of awards and inspired a lot of people around the world. On the other hand, this film also drew lot of critical criticisms from the film critics. This study aims to analysed the development of the main character through dialogue in musical film The Greatest Showman.The qualitative method with descriptive approach will be used in this study. The data examined in this study are the whole scenes breakdown of the film. This study will be focused on analysing the main character development through dialogue and song lyrics of the film while still considering the visual elements. Dialogues and song lyrics will be analysed by describing the dialogue’s function, structure, style, and the dialogue’s integration with other cinematic elements.The results of this study showed that dialogue has the capability to describe the physiological, sociological and psychological dimensions of the main character. The development of the main character in The Greatest Showman is shown more through the dialogue than visual elements. The result showed there are lots of character dimensions that are only appear through dialogue. Nevertheless, there are also few character dimensions that only appear through visual elements of the film. Keywords: Character Development, Main Character, Dialogue, Musical Film, The Greatest Showman AbstrakFilm The Greatest Showman merupakan film musikal fenomenal yang menceritakan tentang perjalanan karier seorang tokoh seniman pertunjukan bernama P. T. Barnum. Film ini berhasil mendapatkan berbagai penghargaan dan digemari oleh masyarakat, namun juga menuai kritik pedas dari para kritikus film. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembangunan karakter tokoh utama melalui dialog pada film musikal The Greatest Showman.Analisis dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah seluruh breakdown scene Film The Greatest Showman. Analisis pembangunan karakter akan dilihat melalui unsur audio yang terdiri dari dialog dan lirik lagu dengan tetap memperhatikan unsur visual di dalamnya. Dialog dan lirik lagu akan dianalisis dengan cara menguraikan fungsi dialog, struktur dialog, gaya dialog dan integrasi dialog dengan unsur sinematik lain.Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur dialog mampu menunjukkan dimensi fisiologis, sosiologis dan psikologis tokoh utama. Pembangunan karakter tokoh utama pada Film The Greatest Showman lebih banyak ditunjukkan melalui dialog daripada visual. Dialog mendominasi pembangunan dimensi karakter sosiologis dan psikologis. Meskipun demikian, terdapat beberapa dimensi karakter yang hanya muncul melalui unsur visual, terutama pada dimensi fisiologis. Kata kunci : Pembangunan Karakter, Tokoh Utama, Dialog, Film Musikal, The Greatest Showman.
ANALISIS KARAKTER ANTAGONIS UTAMA PADA SINETRON “CINTA DAN RAHASIA SEASON 1” DI NET.TV VERSI VLADIMIR PROPP Inmas Jakfar Abdillah; Siti Maemunah; Raden Roro Ari Prasetyowati
Sense: Journal of Film and Television Studies Vol 1, No 2 (2018): SENSE
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.853 KB) | DOI: 10.24821/sense.v1i2.3486

Abstract

Sinetron “Cinta dan Rahasia” memiliki kelogisan fungsi karakter antagonis. Tindakan yang dilakukan terhadap protagonis tidak hanya dominan bentuk tindakan negatif namun tindakan positif juga dilakukan. Peran antagonis saat menghambat protagonis tidak dilihat dari kedudukan moral atau sifatnya, namun hubungan kedua karakter menimbulkan konflik. Skripsi karya tulis berjudul Analisis Karakter Antagonis Utama Pada Sinetron “Cinta dan Rahasia Season 1” di NET. Versi Vladimir Propp ini, tujuan penelitiannya adalah menemukan fungsi karakter antagonis utama terhadap karakter protagonis versi Vladimir Propp, dan mengetahui tindakan karakter antagonis utama melakukan tindakan positif serta negatif terhadap karakter protagonis.Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan didukung dengan metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan. Menentukan karakter antagonis utama yang akan dibedah dengan mendeskripsikan fungsi karakter antagonis dengan menggunakan teori Vladimir Propp, kemudian dilakukan analisis. Untuk mengetahui tindakan karakter antagonis terhadap protagonis yang masih bersifat positif atau negatif, menggunakan metode kuantitatif untuk menguji teknik mengumpulan data yang disajikan dengan menggunakan tabel. Pengecekan validitas dari data kuantitatif dengan dilakukan memahami permasalahan, proses terahkir adalah membuat kesimpulan.Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa ditemukan 13 fungsi karakter antagonis terhadap protagonis yaitu Kekerasan (δ), Pengintaian (E), Pengiriman (Ϛ), Tipu daya (η), Keterlibatan (Θ), Kejahatan/ Kekuranagan (A), Mediasi (B), Tindakan balasan (C), Perjuangan (H), Kemenangan (I), Pengejaran (Pr), Pemaparan (Ex), Hukuman (U). Tindakan tersebut mempunyai alasan dan tujuan yang mendorong untuk berbuat. Pembuatan tokoh antagonis utama pada Gita dibuat sesuai logika dalam keadaan yang terjadi dalam cerita “Cinta dan Rahasia season 1”. Bukti kelogisan karakter antagonis utama dapat ditemukan bahwa tindakan yang dilakukan mengandung nilai negatif dan juga positif. Tindakan negatif lebih banyak dilakukan namun tindakan positif juga hampir sama banyaknya. Tindakan negatif sebesar 58% dan tindakan positif sebesar 37%. Tindakan positif sangat signifikan menunjukan bahwa karakter antagonis tidak selamanya hanya menunjukan sisi negatifnya, namun seperti halnya karakter manusia yang memiliki sisi positif juga perlu ditunjukan.
ANALISIS MAKNA TANDA PADA FILM KARTINI : RESISTENSI PEREMPUAN JAWA TERHADAP BUDAYA PATRIARKI Nurudin Sidiq Mustofa; Siti Maemunah; Lilik Kustanto
Sense: Journal of Film and Television Studies Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.205 KB) | DOI: 10.24821/sense.v2i1.5074

Abstract

ABSTRACTThe term patriarchy is used to refer to "male power" specifically the power in which male domination of women occurs which is realized in various ways. Men are considered to have more power than women so that people view women as weak and helpless. However, with the participation of women who echoed the spirit of movement in countering the injustice of patriarchal culture, this social change was taken by the media to be socialized through propagation media that focused visual auditivity, for example in films. The paper thesis was intended to look for signs of resistance (resistance) to patriarchal culture in the components of the filmThis research is a qualitative research with qualitative descriptive method, namely by conducting research on signs of resistance against patriarchal culture on the components of Kartini's film. The analysis unit to be used is the scene. The results of the research data are processed by qualitative analysis which is encoded by the three-level theory of social code proposed by John Fiske so that conclusions can be drawn.Based on the results of  the study it can be concluded that some film components show signs of resistance to culture such as wardrobe, movement, sound, music, editing, arrangement, and cinematography. These signs after coding are done using the Three levels of the Social Code showing women's representation of the culture of the Patriarchy.Keywords: Resistance, Women, Patriarchal Culture, Signs, Film Components  ABSTRAKIstilah patriarki digunakan untuk menyebut “kekuasan laki-laki” khususnya kekuasan yang didalamnya berlangsung dominasi laki-laki atas perempuan yang direalisasikan melalui berbagai cara. Laki-laki dianggap memiliki kekuatan lebih dibanding perempuan sehingga masyarakat memandang perempuan sebagai seorang yang lemah dan tidak berdaya. Namun seiring dengan banyaknya perempuan yang mendengungkan semangat pergerakan dalam melawan ketidakadilan budaya patriarki, gejala sosial ini ditangkap oleh media untuk disosialisasikan kedalam proyeksi media yang bersifat auditif visual, contohnya pada film. Skripsi karya tulis berjudul “Resistensi Perempuan Jawa Terhadap Patriarki (Analisis Makna Tanda Pada Film Kartini)” ini bertujuan untuk mencari tanda-tanda resistensi (perlawanan) terhadap budaya patriarki didalam komponen-komponen film.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan pencarian tanda-tanda resistensi (perlawanan) terhadap budaya patriarki pada komponen-komponen film Kartini. Unit analisis yang akan digunakan adalah scene. Data hasil penelitian diolah dengan analisis kualitiatif yang dikodekan dengan teori three level of social codes yang dikemukakan oleh John Fiske sehingga bisa ditarik beberapa kesimpulan.Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa beberapa komponen- komponen film menunjukan tanda-tanda resistensi (perlawanan) terhadap budaya patriarki seperti wardrobe, pergerakan, sound, musik, editing, setting, dan sinematografi. Tanda-tanda tersebut setelah dilakukan pengkodean menggunakan Three level of Social Codes menunjukan representasi perlawanan perempuan Jawa terhadap budaya Patriarki.Kata Kunci : Resistensi, Perempuan, Budaya Patriarki, Tanda, Komponen Film