Andarsih, Christina Novitri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemetaan Risiko Pemanfaatan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi Andarsih, Christina Novitri; Hamzah, Hamzah; Safri, Muhammad
Siddhayatra Vol 26, No 2 (2021): JURNAL ARKEOLOGI SIDDHAYATRA
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/siddhayatra.v26i2.220

Abstract

Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi dengan luas 3981 ha, menyimpan data dan informasi yang bernilai penting dalam rekonstruksi cagar budaya. Pemanfaatan kawasan saat ini dipengaruhi oleh status kepemilikan lahan serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten Muaro jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana risiko pemanfaatan KCBN Muarajambi terhadap tinggalan arkeologi dan lingkungannya. Menggunakan metode gabungan kualitatif dan kuantitatif melalui tahap identifikasi risiko dan analisis risiko. Indikator ancaman berupa Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Muaro Jambi, ketidaksesuaian penggunaan lahan terhadap zonasi, serta vandalisme dan tekanan pengunjung. Indikator kerentanan berupa kerentanan fisik cagar budaya, status kepemilikan lahan, dan kerentanan pemangku kepentingan. Indikator kapasitas adalah keterawatan cagar budaya, SDM, dan sarana prasarana. Nilai penting KCBN Muarajambi berdasarkan studi literatur berupa nilai penting sejarah, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial budaya, dan ekonomi. Nilai risiko dihitung menggunakan rumus R(Risk)=H(Hazard)xV(Vulnerabilily)/C(Capacity), diketahui bahwa KCBN Muarajambi memiliki risiko pemanfaatan rendah hingga tinggi. Area yang memiliki risiko rendah 24,88%, risiko sedang 74,16%, dan risiko tinggi 0,96% dari total luas kawasan. Pemanfaatan KCBN Muarajambi berhubungan erat dengan risiko terhadap cagar budaya dan lanskapnya. Kelas ancaman tinggi berada pada area industri yang berada pada zona inti dan zona penyangga.