Louisa Christine Hartanto
Universitas Ciputra Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Framing Media Online Dalam Mendorong Partisipasi Publik Untuk Mendukung Kebijakan Gubernur Jatim Terkait COVID-19 Louisa Christine Hartanto; Hilda Yunita Wono; Stefani Natania Setiyo Sumantri; Yavrina Syafarani
Communication Vol 12, No 2 (2021): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v12i2.1480

Abstract

Berita tentang COVID-19 saat ini tengah menjadi trending topic di dunia karena telah mempengaruhi perekonomian dunia dalam berbagai sektor. Terlebih lagi pandemi yang mulai tinggi di Indonesia sejak Maret 2020 ini menjadi headline yang ramai diperbincangkan. Penularan virus yang terjadi secara masif membuat peningkatan jumlah orang yang terinfeksi setiap harinya. Media massa dari tiap negara memiliki cara yang berbeda-beda dalam memproduksi berita tentang COVID-19. Terkhusus di Jawa Timur yang sempat menjadi Provinsi tertinggi jumlah pasien terinfeksi Covid-19, media pun turut ramai memberitakan hal tersebut. Media berita berperan aktif dalam membingkai isu-isu COVID-19 salah satunya perihal kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mendorong patisipasi publik dalam menanggulangi penyebaran virus Covid-19. Untuk melihat fenomena tersebut menggunakan metode framing berita yang disampaikan oleh Beritajatim.com dan Jawapos.com mengenai kebijakan pemerintah Jawa Timur dalam menghadapi pandemic Covid-19. Hasil dari penelitian ini ditemukan ada dua sudut pandang berbeda yang dilakukan oleh kedua media dalam melakukan pembingkaian berita. Namun, walau adanya sudut pandang yang berbeda tetap saja bersifat mendukung kebijakan yang pemerintah Provinsi Jawa Timur keluarkan.
PERANCANGAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM UNTUK MEMBERDAYAKAN LSM LINGKUNGAN HIDUP Louisa Christine Hartanto; Patrisia Amanda Pascarina; Gabriela Laras Dewi Swastika; Raslika Sharfina Nirwan; Kirana Ratu Sekar Kedaton
Share : Journal of Service Learning Vol. 8 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.271 KB) | DOI: 10.9744/share.8.1.65-72

Abstract

Pada tahun 2000 tercatat ada 13.400 LSM yang bergerak pada bidang lingkungan hidup di Indonesia. Namun banyaknya LSM ini tidak diikuti dengan prestasi di bidang lingkungan hidup, kerusakan lingkungan hidup tetap terjadi, bahkan semakin luas. Beberapa keadaan tersebut membuat LSM lingkungan hidup mulai tidak diminati dan ditinggalkan. Hal ini dibuktikan oleh salah satu LSM lingkungan hidup bernama PEPULIH yang semakin hari semakin sulit menjaring anak-anak muda untuk terlibat dalam kepengurusan mereka. Minimnya prestasi dan kekeliruan proses atau cara ber-komunikasi menyebabkan PEPULIH sulit diterima oleh generasi muda. Maka dari itu pengabdian masyarakat ini ingin menjawab permasalahan komunikasi dari PEPULIH agar lebih dapat diterima oleh anak muda, dan terutama membentuk citra yang baik. Tim pengabdian masyarakat, memberikan jawaban dengan melakukan komunikasi melalui media sosial Instagram. Melalui media yang banyak digunakan anak muda saat ini, diharapkan PEPULIH dapat membangun citranya dengan baik sehingga dapat lebih diterima oleh anak muda. PEPULIH yang saat ini lebih ingin dilihat sebagai LSM Lingkungan Hidup yang memberikan edukasi bagi generasi muda untuk hidup ramah lingkungan. Harapannya generasi muda akan tertarik untuk turut serta dalam kepengurusan PEPULIH melalui kegiatan komunikasi dan edukasi di media sosial Instagram. Oleh karenanya diperlukan rancangan yang tepat, baik dari segi tema warna hingga jenis konten. Tema warna yang disarankan untuk LSM lingkungan hidup seperti PEPULIH adalah dominan warna hijau, yang didukung dengan penggunaan warna cokelat, biru, dan kuning. Pada kondisi tertentu penggunaan tema warna merah bisa dilakukan, dan dapat didukung dengan penggunaan warna kuning atau warna utama (hijau). Selain tema warna, perancangan juga mendesain jadwal unggah dan frekuensi unggah sedemikian rupa agar dapat menyasar generasi muda dan menarik bagi mereka.
Pembinaan Peningkatan Kapasitas Usaha dalam Program Sandang Terpandang Melalui Pelatihan Komunikasi Pemasaran Ivana Clairine Sistiawan; Thalia Nikky Siswono; Nathania Angelica Santoso; Natasha Lidya; Dinda Ayu Widya Salim; Ida Ayu Indira Cempaka sari; Sam Ryan Irawan; Louisa Christine Hartanto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12902

Abstract

ABSTRAK Sandang Terpandang merupakan bentuk usaha fesyen yang berfokus pada pengolahan limbah tekstil berupa kain perca menjadi pakaian hewan yang terletak di Desa Bungurasih, Kabupaten Sidoarjo. Banyak dari masyarakat desa yang belum memiliki pekerjaan tetap, selain itu pengetahuan masyarakat desa terhadap teknologi dan wirausaha sangat minim sehingga kurangnya penerapan bisnis dari sisi teknologi. Dengan kemampuan warga desa dalam menjahit menjadikan landasan bagi wirausaha desa. Sebagai solusinya, masyarakat diajarkan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan ataupun tren pasar guna menunjang pengembangan keterampilan. Diciptakan Sandang Terpandang menjawab ciri khas desa Bungurasih yang masih belum tergambarkan secara jelas, sehingga punya potensi besar untuk memilih suatu bidang yang akan dispesifikasikan dan dikembangkan sebagai karya unggulan desa kedepannya.  Dalam metode bentuk peningkatan kapasitas usaha memberikan pelatihan komunikasi pemasaran dengan skema Observasi dan perencanaan, Pelatihan berlandaskan teori pemasaran langsung (Digital Marketing), Pelatihan berlandaskan teori hubungan masyarakat dan publisitas, Pelatihan Alur produksi dan penjualan. Hasil dari peningkatan kapasitas usaha ini menghasilkan 100 produk baju dan aksesoris hewan, penggunaan aplikasi penjualan online dan penjualan bazaar. Dengan hasil produksi dan penjualan produk melalui brand Bungurasih Handmade, harapannya masyarakat desa mendapatkan penghasilan dan menjadi pekerjaan tetap dengan munculnya kelompok usaha baru. Kata Kunci: Kain perca, Wirausaha, Marketing.  ABSTRACT Sandang Terpandang is a form of fashion enterprise that focuses on the processing of textile wastes of perca fabrics into animal clothing located in Bungurasih Village, Sidoarjo district. Many of the people of the village have not had a fixed job, besides the knowledge of the villagers about technology and entrepreneurship is so minimal that the lack of business application from the technology side. With the ability of the villagers in sewing make the groundwork for the village entrepreneurs. As a solution, the society is taught and developed according to the needs or trends of the market to support the development of skills. Created the Sandang of the View responds to the characteristic characteristics of the village of Bungurasih which has not yet been clearly described, so it has great potential to choose a field that will be specified and developed as the best work of the next village.  In the method of capacity-enhancing enterprise forms provide marketing communication training with scheme Observation and planning, Training based on the theory of direct marketing (Digital Marketing), Training based the theories of public relations and publicity, Training Production and sales flows. The result of the increased capacity of this enterprise is 100 products of animal clothing and accessories, the use of online sales applications and the sale of bazaars. With the output of production and sale of products through the brand Bungurasih Handmade, the hope of the village people to get income and become a fixed job with the emergence of new enterprise groups.  Keywords: Fabrics, Entrepreneurship, Marketing.