Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Parameter Proses 3D Printing terhadap Kualitas Prototype Ruas Jari Telunjuk Palsu Menggunakan Metode Anova Manikari, Ricky Soleman; Lubis, M. Sobron Y.; Rosehan, Rosehan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.784 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i5.7193

Abstract

Tingkat kekasaran permukaan (Surface Roughness) merupakan salah satu hal penting dalam menentukan kualitas sebuah objek dalam dunia manufaktur tidak terkecuali teknologi Additive Manufacturing. Teknologi Rapid Prototyping kini berkembang dengan pesat di dunia. Teknologi 3D printing menjadi salah satu teknik yang kerap dipakai pada banyak sektor saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas prototype ruas jari telunjuk dari variasi parameter proses dengan menggunakan menggunakan metode anova dan mengetahui parameter yang terbaik untuk tingkat kekasaran permukaan. Parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu layer heigh, print speed dan print temperature. Layer height merupakan tingkat ketebalan lapisan dalam proses pencetakan 3D printing. Print Speed merupakan tingkat kecepatan motor printer bergerak ,kecepatan cetak menentukan seberapa cepat motor printer bergerak. Print Temperature merupakan tingkat suhu guna untuk melelehkan filament atau bahan material yang di cetak. Variasi parameter layer height yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0.18 mm , 0.20 mm dan 0.22 mm. Variasi print speed yang digunakan yaitu 60 mm/s , 70 mm/s dan 80 mm/s . Variasi print temperature yang digunakan yaitu 235, 240 dan 245 . Pengukuran kekasaran permukaan dilakukan menggunakan Surface Roughness Tester. Dengan batasan-batasan parameter yang ada di dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil pengukuran tingkat kekasaran permukaan cenderung meningkat (semakin kasar) jika print speed semakin ditingkatkan. Dan print speed menjadi parameter yang paling berpengaruh terhadap tingkat kekasaran permukaan.
UNJUK KERJA TURBIN CROSS-FLOW DENGAN SIMULASI CFD PADA NOSEL DAN MANUFAKTUR PADA RUNNER Darmawan, Steven; Riza, Abrar; Lubis, M. Sobron Y.; Winardi, Stevanus Aditya; Christianto, Reuben
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.11904

Abstract

Covid-19 pandemic has lead disruption in energy sector, new-and-renewable energy demand is increasing, which show that renewable energy is promisable to be developed.  As one of the hydraulic turbine, the cross-flow turbine is prospective primve mover in line with the 7th goal of the SDG’s Goals. Cross-flow turbine is radial atmospheric turbine which generates power by converting hydraulic energy from water to mechanical energy on the shaft by using nozzle and runner. The advantages make this device is became famous, including simple construction and geometry, low maintenance & cost and can be used at wide range operation scheme. However, the cross-flow turbine system is also known to have low efficiency. Based on this condition, this research is aims to improve the efficiency with design the nozzle and to manufacture the runner with two material. The operating condition is set to 1 phase water as working fluid with 1,4 L/s of flow. Nozzle design conducted with CFD 3D simulation from 3 different model. Runner manufacturing is conducted numerically with CAM simulation and experimentally by using CNC machining with Stainless Stell 304 and Aluminium 6061. CFD simulation on the nozzle shows that nozzle model 3 with total length of 400 mm, width 124 mm and throat radius 75 mm.resulting the maximum outlet velocity to the runner 0,135 m/s. Manufacturing of the runner and experiment on the system with nozzle model 3 show that the runner with SS 304 is able to generates larger power to 8,38 Watt,100% larger than the Aluminium 6061.Keywords: Renewable Energy, Cross-flow turbine, CFD, CAMAbstrakPandemi Covid-19 mengakibatkan disrupsi pada sektor energi, dimana konsumsi energi baru dan terbarukan mengalami kenaikan. Fenomena ini menunjukkan bahwa energi terbarukan menjanjikan untuk terus dikembangkan. Sesuai dengan goal ke-7 dari SDG’s oleh PBB, turbin cross-flow merupakan turbin radial yang menghasilkan daya melalui konversi energi hidrolik dari air sebagai sumber energi terbarukan, menjadi energi mekanis pada poros melalui penggunaan nosel dan runner, banyak digunakan karena beberapa kelebihannya, antara lain konstruksi yang sederhana dan simetris hanya memerlukan biaya perawatan yang rendah dan sederhana serta dapat digunakan pada rentang beban yang cukup besar. Namun demikian, turbin cross-flow secara umum memiliki nilai efisiensi yang lebih rendah. Efisiensi sistem dapat ditingkatkan dengan penggunaan material runner yang seusai. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan terhadap nosel dan proses manufaktur runner cross-flow sehingga dapat diperoleh geometri nosel serta jenis material dan proses manufaktur runner yang sesuai untuk rentang operasi, yaitu aliran air 1 fasa dengan debit 1,4 L/s. Pengembangan nosel dilakukan dengan menggunakan metode CFD pada 3 model geometri. Pengembangan terhadap runner meliputi simulasi CAM dan manufaktur pada 2 jenis material, yaitu SS 304 dan Aluminium 6061. Hasil simulasi CFD 3D menunjukkan bahwa nosel model 3 dengan dimensi panjang total 400mm, lebar 124 mm, dan radius pada throat 75mm menghasilkan kecepatan pada sisi outlet sebesar 0,135 m/s. Hasil simulasi CAM dan Manufaktur terhadap runner serta eksperimen terhadap sistem dengan nosel model 3 menunjukkan bahwa bahwa runner dengan material SS 304 menghasilkan daya, yaitu 8.38 Watt, 100% lebih besar dibandingkan dengan runner dengan material Aluminium 6061.
Optimasi Pengaruh Parameter Pemotongan terhadap Umur Pahat pada Pembubutan Material AISI 4140 Hidayat, Andre; Lubis, M. Sobron Y.; Rosehan, Rosehan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.864 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.8223

Abstract

Optimasi parameter pemotongan diperuntukan pada proses pemotongan untuk mengetahui kemampuan mata pahat dalam melakukan pemotongan dalam penelitian ini, dicari nilai optimasi umur pahat terhadap parameter pemotongan yang divariasikan. Pada percobaan ini digunakan CNC bubut dengan material aisi 4140. Pembubutan dilakukan dengan variasi cutting speed 190m/min, 200m/min, 210 m/min. depth of cut 0.5mm,0.6mm, 0.7mm dan feed rate 0.1 mm/rev, 0,2 mm/rev, 0.3 mm/rev. Dengan pemeriksaan setiap lima menit untuk mengukur keausan pahat. Data hasil pengukuran tersebut diolah mengunakan metode taguchi dengan matriks orthogonal yang digunakan adalah L9(33). Hasil yang diperoleh dari perhitungan data ANOVA pada setiap parameter pemotongan dan pada setiap variasi level nya diketahui bahwa feed rate memiliki variabel yang paling berpengaruh terhadap umur pahat cutting speed memiliki variabel yang paling berpengaruh dengan kombinasi optimal cutting speed 200 m/min , depth of cut 0.5mm, dan feed rate 0.1 mm/rev.
Pengaruh Parameter Permesinan Milling terhadap Kekasaran Permukaan Material Stainless Steel 304 pada Bracket Caliper Sepeda Motor Menggunakan Metode Taguchi Setiawan, Michael; Lubis, M. Sobron Y.; Rosehan, Rosehan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.943 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.8020

Abstract

Dalam proses penggilingan, parameter cutting tool dan machining seperti spindle speed, feed rate, depth of cut dan cutting speed akan mempengaruhi kualitas kekasaran permukaan. Parameter yang tepat dan optimal akan memberikan kualitas permukaan yang merupakan kekasaran permukaan sesuai rencana. Oleh karena itu untuk meningkatkan efektivitas pemesinan, diperlukan metode untuk menghasilkan kualitas permukaan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecepatan spindel yang optimal, laju umpan, kedalaman cut and cutting speed pada Stainless Steel 304 dengan proses CNC untuk mendapatkan kekasaran permukaan terendah yang diukur dengan surface roughness tester. Metode optimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode taguchi dibantu dengan software Minitab 19 untuk mendapatkan parameter pemesinan yang optimal. Kecepatan spindel, laju umpan, kedalaman pemotongan, kecepatan potong dan kekasaran permukaan merupakan data yang sangat penting dalam penelitian ini. Eksperimen dilakukan dengan parameter yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mengamati perubahan nilai kekasaran permukaan pada tiga variasi 550 rpm, 500 rpm dan 450 rpm pada kecepatan Spindle, 180 mm/menit, 160 mm/menit dan 140 mm/menit pada laju umpan, 0,5, 0,4 dan 0,3 pada kedalaman pemotongan dan 150 m/menit, 140 m/menit, 130 m/menit pada kecepatan potong. Hasil penelitian menemukan bahwa pada kecepatan spindel 550 rpm, kecepatan kecepatan 160 mm/menit, dan kedalaman pemotongan 0,4 menghasilkan nilai Ra terbaik pada 0.978 μm.
Pengaruh Arus Pengelasan TIG Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Material Stainless Steel AISI 316 Raditya, Dionisius Himando; Rosehan, Rosehan; Lubis, M. Sobron Y.
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1855.255 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.7421

Abstract

Teknik sambungan las dalam pengelasan harus memiliki kekuatan yang kuat. Las TIG (Tungsten Inert Gas) memiliki paramater pengelasan yang berbeda beda tergantung dari material pengelasan, salah satu paramater pengelasan adalah arus dalam pengelasan karena akan mempengaruhi nilai heat input yang akan keluar. Heat input akan mempengaruhi karakteristik mekanis daerah lasan, penelitian ini bertujuan untuk melihat nilai kekuatan tarik dari perbedaan arus pada material stainless steel AISI 316 dibentuk sesuai dengan specimen pengujian tarik ASTM E8, dan filler dari bahan pengelasan adalah AISI 316, dan gas pelindung berupa gas argon. Variasi arus yang akan digunakan adalah 3 variasi yaitu 110 A, 130 A, dan 150 A. Pengujian tarik menggunakan universal material testing machine untuk mencari nilai beban maksimal yang dapat ditahan oleh daerah lasan dengan pembebanan statis. Kekuatan sambungan las tertinggi diperoleh oleh arus pengelasan sebesar 130 A dengan nilai tegangan tarik sebesar 476,4978 MPa.