Pertanian Organik merupakan salah satu upaya peningkatan zat gizi pada tanaman pertanian, utamanya tanaman pokok seperti beras dengan meningkatkan kualitas tanah dan meminimalisir penggunaan bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi beras organik nutri rice terhadap status besi, yaitu hemoglobin, hematokrit dan besi serum remaja putri yang mengalami KEK. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment dengan rancangan randomized pretest-postest with control group design. Pengambilan darah untuk menilai status besi dilakukan oleh tenaga berpengalaman dan dilakukan sebanyak dua kali, yakni sebelum dan setelah intervensi (pretest dan posttest). Penelitian ini dilaksanakan di Pesantren Putri Yatama Mandiri Kabupaten Gowa. Sampel terdiri atas 36 orang santri putri berusia 15-18 tahun dengan ukuran LiLA<23.5 atau dengan purposive sampling. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dimana kelompok intervensi diberikan nutri rice, sementara kelompok kontrol mengonsumsi beras non-organik. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada konsumsi beras organik terhadap kadar hemoglobin (p= 0.551), hematokrit (p=0.346) dan serum besi (p=0.690) sebelum dan setelah intervensi. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak ada pengaruh konsumsi beras organik nutri rice terhadap kadar hemoglobin, hematokrit dan serum besi santri putri. Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya agar penelitian difokuskan pada sampel yang menderita anemia untuk melihat sejauh mana pengaruhnya terhadap perbaikan status besi sampel.