Kebutuhan untuk memperoleh lokasi kafe baru untuk mencapai target yang diberikan oleh perusahaan membuat para pencari lokasi bekerja dengan keras. Setelah memperoleh lokasi, surveyor memberikan laporan ke pemilik kafe untuk diproses di aplikasi. Pemilihan lokasi kafe berdasarkan kriteria yang dibuat oleh pemilik kafe. Antara lain: Alamat calon kafe, luas bangunan, lebar jalan, jumlah traffic motor, harga sewa, kelengkapan ijin bangunan, lokasi dekat dengan keramaian. Tugas ini dibuat berdasarkan persyaratan yang ada, maka metode certainty factor (CF) digunakan untuk menganalisa penentuan lokasi kafe baru dengan asumsi perhitungan CF luas bangunan = 0,2. CF lebar jalan = 0,1. CF jumlah traffic motor = 0,1. CF sewa bangunan = 0,1. CF kelengkapan ijin bangunan = 0,2. CF lokasi strategis = 0,1. Apabila salah satu CF tidak terpenuhi atau kurang dari yang dipersyaratkan maka CF akan kurang dari 1, sehingga hasil keputusan penentuan lokasi tidak layak dijadikan kafe. Begitu juga sebaliknya jika CF = 1 maka hasil keputusan penentuan lokasi layak untuk dijadikan kafe. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan beberapa ketentuan yang diatur maka akan menjadi suatu acuan untuk menentukan lokasi kafe baru. Untuk mengetahui apakah lokasi layak atau tidak maka diperlukan data yang akan diinput di sebuah aplikasi sederhana. Aplikasi ini diharapkan membantu mempercepat kinerja untuk memperoleh target perolehan lokasi kafe secara maksimal. Aplikasi ini bisa digunakan sebagai penentuan uji kualifikasi persyaratan layak bangun bagi para pelaku usaha kelas menengah ke atas seperti waralaba atau franchise, industri, dan instansi sesuai SOP.