Kebutuhan penggunaan internet pada zaman sekarang ini dibutuhkan untuk menunjang segala aktivitas, untuk memfasilitasi penggunaan internet pada Balai Desa Semali telah disediakan sebuah jaringan internet yang biasa digunakan oleh karyawan yang berada di Balai Desa Semali. Belum adanya sistem pemanajemenan bandwidth dan sistem keamanan yang disediakan dapat mempengaruhi kualitas jaringan internet yang tersedia, maka dari itu tujuan penelitian ini adalah menerapkan sistem pemanajemenan bandwidth dan penerapan sistem keamanan agar setiap user dapat menggunakan jaringan internet secara maksimal. Metode yang digunakan untuk pemanajemenan bandwidth menggunakan metode Hierarchical Token Bucket (HTB) dan pada sistem keamanan menggunakan sistem keamanan ping flood dan port knocking. Pada penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk pengukuran parameter jaringan berupa nilai throughput, packet loss, delay dan jitter. Berdasarkan hasil dari penelitian nilai akhir throughput dengan penerapan metode HTB mendapat nilai 25,34% dengan indeks sedang, packet loss 2,10% dengan indeks sangat baik, delay 294ms dengan indeks baik dan jitter 30,50ms dengan indeks baik sedangkan untuk nila akhir hasil pengujian tanpa menggunakan metode HTB throughput mendapat nilai akhir 11,75% dengan indeks tidak baik, packet loss 1,76% dengan indeks sangat baik, delay 296ms dengan indeks baik dan jitter 47,30% dengan indeks baik dan untuk sistem keamanan IDS menggunakan ping flood hasil dari beberapa kali pengujian dibutuhkan waktu 4 detik untuk mengeblok ping yang sedang memadati jaringan yang menuju router mikrotik sedangkan penerapan sistem port knocking yang membatasi akses login untuk IP yang melakukan login tanpa melakukan knock membutuhkan waktu sekitar delapan detik sebelum akhirnya gagal login dan dimasukan kedalam daftar address list sebagai penyusup.