p-Index From 2019 - 2024
1.066
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Swara Bhumi
MUZAYANAH
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI PADA ALIRAN SUNGAI KALI SURABAYA VIONA GHAISANI AUFAR, DEMA; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKali Surabaya adalah salah satu sungai yang mengalir di Kota Surabaya yang menerima limbah, baik limbah industri, pertanian maupun domestik, yang banyak diterima dari inlet sungai. Perkembangan industri dan pemukiman di sepanjang aliran sungai Kali Surabaya telah mempengaruhi kualitas air sungai. Penurunan kualitas air ditandai dengan perubahan warna air dan bau padahal sebagian masyarakat di pinggiran sungai masih memanfaatkan air sungai Kali Surabaya untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1) Status kualitas air sungai Kali Surabaya dengan hasil uji laboratorium yang ditinjau dari parameter fisika dan kimia anorganik 2) Mengetahui tingkat potensi pencemaran yang mendominasi pada aliran sungai Kali Surabaya dengan menggunakan parameter fisika yakni temperatur, dan Total Solid Suspenden (TSS) dan parameter kimia anorganik yakni Dissolved Oxygen (DO), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), pH.Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini berlokasi di bagian inlet Kali Surabaya yang berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik hingga outlet Kali Surabaya yang berbatasan dengan Kali Mas di pintu air Jagir. Populasi penelitian ini berdasarkan pembagian wilayah administratif yang dilalui Kali Surabaya. Teknik pengumpulan data dengan cara pengukuran untuk memperoleh tujuh lokasi sampel air Kali Surabaya, observasi, dan uji laboraturium. Analisis data menggunakan analisis laboraturium di Balai Riset dan Standarisasi Industrialisasi (BARISTAND) Kota Surabaya dengan baku mutu air sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Potensi pencemaran air Kali Surabaya untuk parameter DO dan BOD di semua titik pengambilan sampel telah melebihi baku mutu yang telah ditentukan. Nilai konsentrasi BOD terendah sebesar 4 Mg/L, sedangkan nilai BOD tertinggi sebesar 8,66 Mg/L. 2) Peningkatan kandungan BOD yang tinggi diduga karena sepanjang aliran sungai yang dimulai dari inlet hingga outlet banyak menerima limbah buangan industri maupun organik. Kualitas air pada kondisi alamiah perlu dijaga dan diperlukan strategi pengendalian pencemaran air yang difokuskan kepada peningkatan peran masyarakat maupun pelaku industri dalam upaya pengendalian pencemaran air.Kata kunci : Potensi Pencemaran, Kualitas Air, Pengendalian Pencemaran, Kali Surabaya
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEMILIK INDUSTRI BATIK DALAM MENGOLAH LIMBAH PRODUKSI BATIK DI KAMPUNG BATIK JETIS KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO (STUDI KASUS DI KAMPUNG BATIK JETIS KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO) SILVIANA RACHMI, IKA; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 6 (2018): Volume 5 Nomer 6 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kampung Batik Jetis Lemah Putro merupakan industri tekstil batik yang terkenal di Jawa Timur. Wilayah tersebut terkenal dengan kain batik tulis khas Sidoarjo. Sekitar 20 industri batik yang melakukan proses pembuatan di Kampung Batik Jetis tersebut. Pemilik industri tersebut membuang limbah produksi batik ke sungai Jetis Sidoarjo tanpa melalui pengolahan limbah terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pemilik industri batik dalam pengelolaan limbah batik di Kampung Batik Jetis Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas limbah industri batik Jetis. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh industri yang berada di Kampung Batik Jetis Sidoarjo sabanyak 20 industri. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis secara kuantitatif untuk mendiskripsikan setiap variabel penelitian yang selanjutnya disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini adalah adalah para pemilik industri 100% paham akan bahaya limbah batik terhadap lingkungan. Pemilik industri membuang limbah batik langsung ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu karena kendala biaya yang cukup tinggi untuk pengelolaan limbah selain itu kurangnya lahan untuk pengelolaan limbah dan waktu yang digunakan untuk mengolah limbah pun sangat panjang. Limbah batik di Kampung Batik Jetis mengandung kadar parameter yang cukup tinggi dan melampaui standart baku mutu yang telah ditentukan oleh pemerintah. TSS tinggi yaitu sebesar 80 mg/L, fenol total tinggi yaitu sebesar 0.964 mg/L, amonium total (NH3-N) tinggi yaitu sebesar 11.69 mg/L, sulfida (S) tinggi sebesar 1.663 mg/L serta minyak dan lemak tinggi yaitu sebesar 51.82 mg/L. Pemeritah maupun pemilik industri batik hingga saat ini belum menemukan adanya solusi yang dilakukan untuk mengurangi kadar parameter pencemaran yang tinggi karena kampung Batik Jetis sehingga kadar parameter yang mencemari air di sungai Jetis tersebut dari hari ke hari semakin tinggi. Kata Kunci: limbah batik, industri tekstil batik, tingkat pengetahuan, sikap, perilaku.
STUDI PENURUNAN LUASAN LAHAN MANGROVE DI KECAMATAN UJUNGPANGKAH, KABUPATEN GRESIK HIDAYAH, NURUL; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 6 (2018): Volume 5 Nomer 6 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakHampir 40% kondisi hutan mangrove di Indonesia mengalami kondisi rusak. Salah satunya adalah hutan mangrove di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penurunan luasan lahan ekosistem mangrove yang terjadi di Kecamatan Ujungpangkah pada tahun 2004, 2010 dan 2017, persepsi serta upaya masyarakat dalam menambah luasan lahan mangrove. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Survei dilakukan dengan survei lapangan untuk mengetahui posisi geografis dan kondisi wilayah. Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang penurunan hutan mangrove.Hasil analisis dengan Sistem Informasi Geografis menunjukan bahwa perubahan luasan lahan mangrove di Ujungpangkah dari tahun 2004 ,2010 dan 2017 mengalami penurunan. Tahun 2000 luas lahan mangrove di desa ini sebesar 5.9 ha. Kemudian pada tahun 2000 ? 2004 terjadi penurunan sebesar 0.29 ha (7.13% ) yakni kategori rendah (?20%). Tahun 2004 - 2010 terjadi penurunan sebesar 1.26 ha (30.96%) yakni kategori sedang (20%-50%). Tahun 2010 - 2017 terjadi penurunan lahan sebesar 2.52 ha (61.91%) yakni kategori berat (?50%). Penurunan luasan lahan ekosistem mangrove disebabkan oleh pembukaan lahan tambak oleh masyarakat.Hasil penelitian menunjukan sebanyak 37% responden berprofesi sebagai petani tambak, sebanyak 49% aktivitas terhadap pemanfaatan mangrove terbanyak dilakukan dengan cara pembukaan lahan tambak. Alih fungsi lahan mangrove ini dikarenakan tingkat perekonomian masyarakat yang dibawah UMK Kabupaten Gresik yakni pendapatan masyarakat terbanyak yakni Rp.1000.000 ? Rp.3.000.000 dengan persentase 42%. Hasil penelitian dimana menunjukan bahwa 40% responden tidak mengetahui peraturan mangrove, 26% mengetahui tapi mengabaikan peraturan tersebut dan 30 % responden mengetahui tentang peraturan perlindungan mangrove. Upaya reboisasi dan rehabilitasi mangrove telah dilakukan oleh 3 pihak yakni Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Kelompok Pelestari Mangrove Banyuurip (KPMLB) dan pihak ketiga adalah instansi ? instansi terkait seperi perusahaan dan universitas. Kegiatan tersebut antara lain : reboisasi dan rehabilitasi, pembibitan mangrove dan pembinaan.Kata Kunci: Penurunan, Luasan lahan, Mangrove
ANALISIS KEBISINGAN DAN VOLUME LALU LINTAS KENDARAAN DI JALAN KETINTANG KOTA SURABAYA IMANDITA, VISTHIKA; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jalan Ketintang merupakan penghubung antara kawasan Ketintang, jalan A.Yani dan jalan Gunungsari. Sepanjang jalan Ketintang terdapat banyak fasilitas kegiatan yang membuat intensitas pergerakan lalu lintas tinggi serta volume lalu lintas menjadi padat. Salah satu dampak lingkungan akibat kemacetan adalah kebisingan. Dampak kebisingan antara lain masalah komunikasi, masalah kesehatan, dan masalah psikologis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis volume lalu lintas, lalu lintas harian rata-rata, pemetaan tingkat kebisingan, dan dampak kebisingan pada masyarakat sekitar. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi di lapangan dengan survei total counting menggunakan alat hand counter dan survei kebisingan menggunakan Decibel10th. Dalam penelitian ini kebisingan dianalisis menggunakan pemetaan kontur kebisingan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 -10 April 2018. Hasil survei total counting volume lalu lintas di jalan Ketintang menunjukkan bahwa volume kendaraan terpadat terjadi pada hari Selasa saat sore hari pukul 18.00-19.00 sebanyak 19.781 (kendaraan/jam) untuk jenis sepeda motor dan 1734 (kendaraan/jam) untuk jenis mobil pribadi. Lalu lintas harian rata-rata (LHR) tertinggi yaitu hari Selasa dengan jumlah 7032 smp/hari/2 arah selama 9 jam pengamatan. Hasil kebisingan tertinggi rata-rata 4 hari pengamatan adalah 82,62 dB dan kebisingan rata-rata terendah 78,66 dB. Mayoritas responden merasakan kebisingan saat sore hari menjelang petang sekitar pukul 17.00-19.00. Sebanyak 17% responden merasakan sakit kepala yang disebabkan oleh kebisingan. 40% responden merasa tidak terganggu dengan masalah komunikasi dan masalah psikologis akibat dari kebisingan. Kata Kunci: Volume lalu lintas, Kebisingan, Masalah komunikasi, Masalah psikologis, Masalah kesehatan
EKSISTENSI TRANSPORTASI DOKAR DI KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN DISKA WIJAYANTI, PRADITYA; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 6 (2018): Volume 5 Nomer 6 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masa sekarang ini dokar sudah menjadi alat transportasi tradisional. Dokar sudah mulai hilang dan beralih alat transportasi modern yang lebih cepat. Meskipun dokar kurang diminati, masih terdapat beberapa kusir dokar yang menjaga eksistensinya sebagai kusir di Kecamatan Babat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan transportasi dokar tetap eksis dan cara kusir dokar mempertahankan transportasi dokar yang dikaitkan dengan kajian geografi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kusir dokar. Objek dari penelitian ini adalah eksistensi transportasi dokar, latar belakang sosial ekonomi para kusir dan aktivitas sehari-hari kusir dokar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab transportasi dokar tetap eksis yakni keinginan kusir dokar itu sendiri dalam mempertahankan dokar sebagai transportasi tradisional. Cara kusir dokar mempertahankan hidupnya adalah memiliki pekerjaan selain menjadi kusir dokar. Para kusir dokar juga membentuk paguyuban kusir dokar, menginovasikan dokar agar lebih menarik lagi sehingga masyarakat tertarik memakai jasa dokar, dan mengikuti event atau acara-acara tertentu seperti pawai budaya. Kata Kunci : Eksistensi, Transportasi, Kusir Dokar
ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI SIMPANG EMPAT LEGUNDI KABUPATEN GRESIK AGVIO I, ZAJULI; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakGresik merupakan salah satu kabupaten yang dilalui jalur transportasi provinsi. Gresik mengalami masalah kemacetan lalu lintas, terutama di jalur penghubung antar kabupaten dan jalur kawasan industri. Salah satu wilayah yang macet adalah di simpang empat Legundi, Kecamatan Driyorejo, karena pertemuan empat jalur, yakni Gresik, Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui jumlah satuan mobil penumpang (SMP) di ruas Jalan Raya Legundi, 2) mengetahui besarnya kapasitas jalan di ruas Jalan Raya Legundi, satuan mobil penumpang, dan 3) melakukan analisis geografis kemacetan di simpang empat Legundi.Penelitian ini adalah penelitian survei dengan rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kendaraan yang lewat Simpang empat Legundi. Penentuan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Peneliti dalam hal ini akan mengambil sampel sebanyak 100 responden. Penelitian dilakukan selama 5 hari (senin, selasa, jum?at, sabtu, dan minggu) di lokasi pada pukul 06.00-09.00 dan 13.00-17.00 dengan asumsi masyarakat melakukan rutinitas/aktivitas lebih intensBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis kemacetan lalu lintas di simpang empat Legundi kabupaten Gresik, kapasitas jaringan jalan raya Legundi sebesar 1.900,95 smp/jam. Satuan mobil penumpang tertinggi pada hari sabtu pukul 14.00-15.00 sebesar 4.732,5 smp/jam. Lokasi simpang empat Legundi berdekatan dengan sungai mas dan pintu tol Krian. Banyaknya pengguna jalan yang menuju Gresik dan para pengguna jalan melakukan mobilitas sebagian besar dengan tujuan untuk bekerja (64%). Pola kemacetan di simpang empat Legundi yaitu menyebar. Jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan di jalan raya legundi menjadi penyebab utama kemacetan.Kata Kunci: Kemacetan, Lalulintas, Transportasi
PENGARUH TUTUPAN LAHAN TERHADAP KONSENTRASI DEBU (PM10) DI KECAMATAN KREMBANGAN KOTA SURABAYA SIGRA DEWI MAGITA, NASTITI; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKota Surabaya memiliki konsentrasi debu khususnya PM10 (Particullate Matter 10) melebihi baku mutu WHO yakni 80 ?m/m³. Debu PM10 yang tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada manusia. PM10 merupakan debu yang berukuran 10 mikron. Salah satu lokasi yang memiliki konsentrasi debu PM10 melebihi baku mutu adalah Kecamatan Krembangan, Surabaya utara. Konsentrasi debu PM10 tergantung dari tutupan lahan setiap unit analisis.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan berdasarkan pembagian wilayah administratif di Kecamatan Krembangan. Unit analisis yang dipakai sampel adalah box model dengan ukuran 441x441 m sebanyak 30 box. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran dan digitasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda.Hasil analisis data menunjukkan konsentrasi PM10 rata-rata pada waktu pagi tertinggi pada unit analisis 4 yaitu PT. Terminal Peti Kemas sebesar 106,14 ?m/m³ dan terendah sebesar 71,3 ?m/m³ di jalan Tanjung Balai yang didominasi tutupan lahan berupa pemukiman. Konsentrasi PM10 rata-rata tertinggi pada siang hari pada unit analisis 6 yaitu jalan Morokrembangan sebesar 194,71 ?m/m³ dan terendah sebesar 95,43 ?m/m³ pada unit analisis 1 yaitu Depo Temas karena tutupan lahan didominasi tanaman dan badan air yang mampu menyerap PM10 di udara. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi PM10 adalah bangunan, jalan, badan air, lahan kosong, lapangan dan tanaman. Besarnya pengaruh tutupan lahan terhadap konsentrasi PM10 di Kecamatan Krembangan sebesar 92,7%, sedangkan 7,3% disebabkan faktor lain.Kata Kunci: kualitas udara, konsentrasi PM10, tutupan lahan
ANALISIS KEBISINGAN DI KAWASAN INDUSTRI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK KABUPATEN TUBAN WAHYUDI, BAMBANG; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki oleh mansia. Penyumbang utama darikebisingan pada penelitian ini adalah kebisingan dari industri semen. Kebisingan berdampak secara fisikmaupun non fisik seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan patologis organ maupungangguan komunikasi. Data pra survei bahwa tingkat nilai kebisingan rata-rata 85 dB dan masyarakatmaupun peladang merasa tidak nyaman (pusing, nyeri kepala, gangguan pendengaran) dengan kebisinganindustri PT. Semen indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat nilai kebisingan, mengetahui persebarankebisingan, dan bagaimana tindakan masyarakat dalam mengantisipasi gangguan kebisingan tersebut. Jenispenelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di area PT. Semen Indonesia(Persero) Tbk Kabupaten Tuban. Sampel penelitian adalah 137 responden yang terdiri dari masyarakat danpeladang di area PT. Semen Indonesia Tbk. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran dilapangan, wawancara dan dokumentasi. Pengukuran kebisingan dilakukan pada 8 titik pengamatan denganmenggunakan alat Sound Level Meter (SLM). Teknik pengolahan data menggunakan rumus Ls sesuaidengan KEP-48/MENLH/11/1996. Analisis data menggunakan analisis deskriptif berupa grafik.Hasil penelitian menunjukkan tingkat nilai kebisingan di 8 titik pengukuran di sekitar PT. SemenIndonesia telah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) KEP-48/MENLH/11/1996 yaitu sebesar 80 - 85 dBAtiap hari. Nilai ambang yang ditetapkan 70 dB untuk industri, sedangkan untuk nilai ambang perumahan 55dB dan nilai ambang ruang terbuka 50 dB. Sebanyak 33% responden mengetahui adanya kebisingan dandampak kebisingan terhadap kesehatan namun responden mengabaikannya. Sebanyak 57% respondenmengetahui kebisingan namun tidak tahu dampaknya terhadap kesehatan. Sebanyak 10% responden telahmelakukan upaya mereduksi kebisingan dengan cara menggunakan headgear (penutup kepala).Kata kunci: Tingkat kebisingan, Antisipasi Masyarakat.
KAJIAN DAMPAK EKSPLOITASI LAHAN MINYAK BARU PT. EXXON MOBILE TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA LERAN KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO BASKORO, LEONY; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Bojonegoro memiliki kekayaan sumber daya alam minyak terbesar di Indonesia. Salah satunya berada di Desa Leran Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro yang dikelola oleh PT. Exxon Mobile yang berdiri sejak tahun 2013. Penambangan minyak ini mengakibatkan adanya perubahan sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi penambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Leran Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro setelah adanya pengeboran minyak PT. Exxon Mobile.Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel pertimbangan atau sengaja (purposive sampling). Peneliti mengambil masing-masing 20 responden pada setiap dusun yang ada di Desa Leran, jadi total responden adalah 100. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah scoringHasil penelitian ini adalah kondisi sosial masyarakat Desa Leran dengan adanya pengembangan PT. Exxon Mobile berpengaruh terhadap perubahan mata pencaharian yang signifikan terbukti dengan hasil skoring yang berada dalam kriteria sangat berpengaruh. Persepsi masyarakat Desa Leran menurut hasil skoring dengan jumlah 2937 yang berada dalam kategori sangat berpengaruh. Hal ini menunjukkan adanya dukungan penuh terhadap proses pengembangan PT. Exxon Mobile dari masyarakat Desa Leran. Kondisi ekonomi masyarakat Desa Leran mengalami perubahan yang meningkat pada segi pendapatan dan juga pada bidang ketenagakerjaan masyarakat sekitar. PT. Exxon Mobile membantu dalam pengadaan lowongan pekerjaan serta kemajuan masyarakat Desa Leran dengan hasil skoring 1201 yang berada dalam rentang 1002 ? 1302 di kategori berpengaruh. Berdasarkan perhitungan tingkat harga lahan, setelah adanya pengembangan PT. Exxon Mobile harga lahan pada Desa Leran juga mengalami kenaikan dengan hasil skoring 326 yang berada dalam kategori berpengaruh.Kata Kunci : kondisi sosial, kondisi ekonomi, PT. Exxon Mobile
KAJIAN PENUMPANG BEMO PADA TRAYEK Y DI KOTA SURABAYA OLIVER CALVINDORO, DEWANGGA; , MUZAYANAH
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKota Surabaya merupakan Kota Metropolitan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiaptahunnya, dimana transportasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakatnya.Peningkatan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya moda transportasi umummenyebabkan masyarakat mulai meninggalkan angkutan umum dan beralih ke kendaraan pribadi. Kendaraanpribadi dipilih karena dirasa lebih cepat, mudah dan efisien. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan KotaSurabaya Tahun 2017 moda transportasi bemo mengalami penurunan jumlah armada yang paling drastisterutama pada bemo trayek Y yaitu hanya 11 atau sebesar 30% armada yang aktif (yang diperpanjang) daritahun sebelumnya (2015) sebanyak 37 armada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorpenyebab tidak diminatinya angkutan umum bemo trayek Y di Kota Surabaya.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Populasi dalam penelitian iniadalah orang yang bepergian/ber-aktifitas dari terminal Joyoboyo sampai Demak dengan menggunakanBemo Trayek Y dan Orang yang pernah menggunakan bemo trayek Y. Sampel penelitian ini sebesar 96responden yang ditentukan dengan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi,kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah menggunakan teknik skoring skala likert.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan memperoleh bemo trayek Y dikategorikan kurangbaik, aksesibilitas dikategorikan kurang baik, pelayanan sopir dikategorikan baik, kondisi fisik dikategorikanburuk, kenyamanan dan keamanan dikategorikan kurang baik. Faktor utama menyebabkan tidak diminatinyaangkutan umum bemo trayek Y adalah kondisi fisik yang buruk.Kata kunci : Bemo trayek Y Surabaya