Arsyad, Muh
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Pohuwato

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Keanekaragaman dan Dominasi Gulma pada Pertanaman Jagung di Lahan Kering Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato Erse Drawana Pertiwi; Muh. Arsyad
Agrovigor Vol 11, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.234 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v11i2.4291

Abstract

Gulma adalah salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau jasad pengganggu tanaman. Gulma dapat tumbuh disekitar tanaman, termasuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui gulma yang mendominasi pertanaman jagung di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, 2) Untuk mengetahui indeks keanekaragaman gulma yang tumbuh pada areal pertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode purposive sampling (penentuan lokasi penelitian dan sampel secara sengaja) yang berdasarkan pada tingkat adopsi petani dalam pengendalian gulma di pertanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 45 HST terdapat pada Rumput Kusa-Kusa (Echinochloa colonum) yaitu 33 %. Sedangkan Nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 55 HST terdapat pada Teki (Cyperus rotundus) yaitu 51 %. Indeks Keanekaragaman (H’) pada lahan pertanaman jagung umur 45 HST yaitu 1,631 dan lahan pertanaman jagung umur 55 HST yaitu 1,763 yang berarti H’ tergolong sedang (H’ lebih besar dari 1 kurang dari 3 ).
Karakterisasi Kimia Dan Organoleptik Selai Dengan Kombinasi Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dan Buah Sirsak (Annona muricata) Muh Arsyad; Hendrik Abay
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v8i3.1544

Abstract

Selai merupakan produk makanan dengan konsisten gel atau semi padat yang dibuat dari bubur buah dengan penambahan asam pektin dan gula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi kimia dan organoleptik selai dengan kombinasi buah naga merah dan buah sirsak segi kadar air, kadar protein, dan kadar vitamin C serta untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap selai dengan kombinasi buah naga merah dan buah sirsak. Penelitian meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah kombinasi antara buah naga dan buah sirsak pada perbandingan A1 (800 g buah naga + 200 g buah sirsak), A2 (600 g buah naga + 400 g buah sirsak), A3 (400 g buah naga + 600 g buah sirsak), A4 (200 g buah naga + 800 g buah sirsak). Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar vitamin C, kadar protein, uji organoleptik terhadap rasa dan tekstur selai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan kombinasi buah naga merah dan buah sirsak memiliki pengaruh sangat berbeda nyata terhadap kadar air dan kadar protein selai, tetapi tidak berbeda nyata terhadap kadar vitamin C selai. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A2 yaitu 34,63 %, dan terendah pada perlakuan A1 yaitu 25,39 %. Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan A4 yaitu 3,64 %, dan terendah pada perlakuan A1yaitu 3,18 %. Kadar protein yang tertinggi terdapat pada perlakuan A1 yaitu 10,30 %, dan terendah pada perlakuan A4 yaitu 3,29 % dan tingkat kesukaan panelis terbaik terhadap rasa dan tekstur, menunjukkan bahwa selai buah naga merah dan buah sirsak terbaik terdapat pada perlakuan A3 (400 g buah naga merah dan 600 g buah sirsak). Kata kunci : buah naga merah, sirsak, selai
ANALISIS FISIKOKIMIA SELAI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN KULIT BUAH NAGA MERAH Muh Arsyad; Riska Riska
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 9, No 3 (2021): PERBAL : Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.416 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v9i3.1588

Abstract

Selai merupakan produk makanan semi basah yang berbentuk setengah padat dan dibuat dari campuran gula, buah, dan pektin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kulit yang tepat pada pembuatan selai buah naga  dan tingkat penerimaan panelis terhadap selai buah naga dengan penambahan konsentrasi kulit. Percobaan meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah penambahan kulit yaitu 0 gr, 125 gr, 250 gr dan 375 gr. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, dan uji organoleptik terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna selai buah naga. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan kulit memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, dan kadar protein selai buah naga. Penambahan kulit 250 gr menghasilkan selai buah naga dengan rasa manis yang cukup. Rasa khas dari buah buah naga masih terasa dan aroma tidak hilang serta tekstur yang lembut. Dari segi warna, panelis lebih menyukai A4 dengan kosentrasi kulit 350 gr karena warna yang merah keungu-unguan sehingga menarik perhatian panelis.
Analisis Kimia Dan Organoleptik Terhadap Formulasi Sambal Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L.) Asap Muh Arsyad; Siti Hazriah B Habi
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 4 Nomor 1 April 2021
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.248 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v4i1.1463

Abstract

Ikan asap adalah produk yang termasuk olahan tradisional hasil perikanan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia dengan cara diasapi dengan menggunakan bahan bakar alami. Ikan asap yang berkualitas baik dapat disimpan dalam waktu 1-2 minggu. Salah satu diversifikasi olahan pangan dari bahan baku ikan asap adalah sambal ikan asap. Sambal adalah saus yang berbentuk semi padat dari bahan dasar cabai dan biasanya ditambah bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, dan tomat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan ikan asap terhadap kadar air, kadar abu dan kadar protein dari produk sambal dari penambahan ikan cakalang asap. Penelitian ini meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud yaitu penambahan ikan cakalang asap 400 g, 500 g, 600 g, dan 700 g. Parameter yang diamati dalam peneltitian ini adalah kadar air, kadar abu, kadar protein dan uji organoleptik terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna sambal ikan cakalang asap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut BNJ. Hasil ini menunjukkan bahwa Pengaruh penambahan ikan asap pada pembutan sambal ikan cakalang asap sangat berpengaruh nyata pada kadar air, kadar abu dan kadar protein. Kadar abu dan kadar protein semakin meningkat dengan meningkatnya penambahan ikan cakalang asap, sedangkan kadar air semakin menurun dengan penambahan ikan ikan cakalang asap. Uji kesukaan terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna yang paling disukai panelis perlakuan penambahan ikan cakalang asap 400 gr, sedangkan dari segi warna pada perlakuan penambahan ikan cakalang asap 500 gr.
Pengaruh Lama Pengeringan terhadap Karakteristik Fisikokimia Pisang Sale: The Effect of Drying Time on Physicochemical Characteristics of Banana Sale Muh Arsyad
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.801 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v10i1.1540

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan terhadap karakteristik fisikokimia dan tingkat penerimaan panelis terhadap pisang sale yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah pengeringan 28 jam, pengeringan 35 jam, pengeringan 42 jam, pengeringan 49 jam. Parameter yang diamati meliputi kadar air, gula total, kadar abu dan uji organoleptik terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur pada pisang sale. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut BNJ pada tarif 1%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lama pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu dan gula total. Uji tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur yang paling disukai oleh panelis adalah perlakuan A1 pengeringan 28 jam. This study aims to determine the effect of drying time on the physicochemical characteristics and the level of panelists' acceptance of the banana sale produced. This research was conducted using 4 treatments and 3 replications. The treatments in question are drying 28 hours, drying 35 hours, drying 42 hours, drying 49 hours. Parameters observed included water content, total sugar, ash content and organoleptic tests on color, taste, aroma, and texture on sale bananas. This study used a completely randomized design (CRD), if there was a significant difference, the BNJ further test was used at a rate of 1%. The results of this study indicate that drying time has a very significant effect on water content, ash content and total sugar. The test of the level of preference for color, aroma, taste and texture that was most favored by the panelists was the A1 treatment of 28 hours drying.
Konsentrasi Buah Mangga dan Buah Naga Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Serbuk Instan: Concentration of Mango Fruit and Dragon Fruit on Physicochemical and Organoleptic Characteristics of Instant Powder Muh Arsyad
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 10 No. 3 (2022): PERBAL: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.94 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v10i3.2047

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan buah mangga dan buah naga serta bagaimana tingakat penerimaan panelis terhadap uji organolepti terhadap serbuk instan. Jumlah perlakuan yang digunakan pada penelitian yaitu terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali dilakukan pengulangan, dengan parameter yang diamati yaitu vitamin C, kadar gula, kadar air, dan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, aroma warna dan tekstur pada serbuk instan buah mangga dan buah naga. Pengolahan data yang digunakan yaitu menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penambahan buah mangga dan buah naga dengan konsentrasi yang berbeda menyebabkan kandungan kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A1 (5.47%) da terendah pada perlakuan A4 (2.41%), untuk kadar gula tertinggi pada perlakuan A1 (79.13%) dan terendah pada perlakuan A4 (74.37%, dan untuk kadar vitamin C yang tertinggi terdapat pada perlakuan A4(0.19%) dan terendah pada perlakuan A1 (0.06%). Tingkat penerimaan panelis yang lebih disukai pada perlakuan A3 baik terhadap rasa, aroma, warna dan tekstur pada serbuk instan buah manga dan buah naga. This study aims to determine the effect of the concentration of the addition of mango and dragon fruit and how the panelists' acceptance of the organoleptic test on instant powder. The number of treatments used in this study consisted of 4 treatments and 3 repetitions, with the parameters observed were vitamin C, sugar content, water content, and the panelists' preference for taste, aroma, color and texture in instant powder of manga fruit and dragon fruit. The data processing used is using Completely Randomized Design (CRD). This study showed that the addition of mango and dragon fruit with different concentrations caused the highest water content in treatment A1 (5.47%) and the lowest in treatment A4 (2.41%), for the highest sugar content in treatment A1 (79.13%) and the lowest was in treatment A4 (74.37%, and the highest levels of vitamin C were found in treatment A4 (0.19%) and the lowest was in treatment A1 (0.06%). The panelists' preferred level of acceptance in the A3 treatment was good for the taste, aroma, color and texture of the instant powder of manga fruit and dragon fruit.