Satria Koni
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan disiplin Sholat Berjamaah Peserta Didik Nurlayla Gaib; Najamuddin Pettasolong; Satria Koni
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 7 No 2 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v7i2.1114

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan disiplin shalat berjamaah peserta didik di MA Al-Khairaat Kota Gorontalo, Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan disiplin shalat berjamaah peserta didik di MA Al-Khairaat Kota Gorontalo. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan disiplin shalat berjamaah peserta didik di MA Al-Khairaat Kota Gorontalo, Untuk mngetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatan disiplin shalat berjamaah peserta didik di MA Al-Khairaat Kota Gorontalo. Jenis penelitian ini tergolong jenis kualitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah fenomenologis. Selanjutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data dan Penarikan Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang diperoleh peran Peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan disiplin shalat berjamaah peserta didik di MA Al-Khairaat kota Gorontalo, sudah diperankan dengan baik. Hal ini dilihat dari segi peran kepala madrasah sebagai manajer seperti melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi semuanya sudah terlaksana dengan baik. Faktor pendukung dan penghambat Peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan disiplin shalat berjamaah peserta didik di MA Al-Khairaat kota Gorontalo adalah Karena MA Al-Khairaat adalah: 1) Karena MA Al Khairaat adalah madrasah yang berbasis pondok pesantren, jadi lingkungannya baik dari pihak guru maupun sarana prasarana sangat mendukung. 2) Penghambatnya yakni: pertama, Ketika sudah bel istirahat shalat peserta didik yang tinggal di luar asrama pulang ke kos atau rumah mereka, kedua, Tidak adanya dukungan dari orang tua siswa untuk menjalankan peran sebagai pemimpin di madrasah.
Pendidikan Karakter Dalam Tinjauan Islam Satria Koni
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.912 KB)

Abstract

Pendidikan karakter dalam Islam sudah lama dikenal dengan penamaan yang berbeda, yaitu pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak dalam Islam sangat ditekankan untuk dilakukan sejak dini. Sekiranya pendidikan karakter diabaikan, akan memberi dampak yang tidak baik bagi kehidupan suatu bangsa. Itulah kenapa, pendidikan karakter di Indonesia dewasa ini dikemas dalam program full day school. Lalu apa dan bagaimana sesungguhnya pendidikan karakter itu? Bagaimana relevansinya dengan pendidikan Islam? Tulisan ini akan mengulas pendidikan karakter secara konseptual dan tinjauannya dalam pendidikan Islam.
“Pengaruh Jejaring Sosial Terhadap Pendidikan Karakter Peserta Didik” (Studi Kasus di SMKN 1 Bone Raya Kab. Bone Bolango Provinsi Gorontalo) Satria Koni
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4 No 2 (2016): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.483 KB)

Abstract

Jejaring Sosial adalah struktur sosial yang berasal dari individu-individu dan organisasi yang diikat oleh kesamaan penggunanya/anggotanya. jejaring sosial dibuat untuk memenuhi syarat manusia karena manusia diciptakan untuk bersosial (makhluk sosial), karena perkembangan zaman semakin maju, yang tujuan utamanya memfasilitasi user atau pengguna media Jejaring sosial tersebut agar dapat terhubung dengan seseorang dalam satu Negara atau bahkan antar Negara dan benua,dengan praktis dan tidak membuang banyak waktu atau memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk tetap bersosialisasi. Namun pada era modern seperti sekarang, Jejaring sosial tidak berfungsi sebagaimana mestinya, ternyata jejaring sosial memberikan pengaruh-pengaruh terhadap pendidikan karakter siswa yang menggunakannya, entah itu pengaruh negatif seperti gemar pamer di jejaring sosial, dan juga pengaruh positifnya terhadap seseorang. Berbicara tentang penguatan pendidikan karakter terutama pada peserta didik dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di sekolah-sekolah. Diakui atau tidak diakui saat ini terjadi krisis yang nyata dan menghawatirkan dalam lingkungan sekolah yang melibatkan pada peserta didik.
Eksistensi Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Pendidikan Multikultural Satria Koni
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2016): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inti dari sebuah multikultural atau keberagaman budaya adalah suatu kemauan atau kehendak untuk menerima kelompok lain sebagaimana menyamakan dan mempersatukan kelompok yang lain. Multikultural pada kebudayaan, kesukuan, jenis kelamin, bahasa dan daerah yang berhubungan dengan agama menjadi sebuah pokok pikiran yang kontekstual yang menghubungkan pada masyarakat zaman sekarang. Prinsip yang paling mendasar dari kesetaraan, keadilan sosial, keterbukaan dan pengakuan terhadap perbedaan adalah sebuah prinsipnilai yang dibutuhkan manusia di tengah himpitan budaya dunia/ budaya global. Demikian pula, pendidikan yang sudah menjadi sarana yang tepat untuk mendirikan atau membangun kesadaran multikultural tersebut. itu adalah kebutuhan yang sangat mendesak untuk membentuk sebuah kurikulum dari pendidikan multikultural yang berisi beberapa bahan-bahan yang dengan itu mampu untuk memberikan beraneka ragam pandangan dari beberapa fenomena budaya.