Ismiyatun -
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN METODE BASIS DAN SHIFT-SHARE DALAM MENGATASI TINGKAT DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Umar Chadhiq; Ismiyatun -; Nanang Yusroni
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Sain, Teknologi, Kimia Sosial dan Humaniora, Kimia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.684 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisa, dan mengidentifikasikan : a) tingkat ketimpangan pendapatan yang terjadi antar wilayah di Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-2006, b) laju pertumbuhan ekonomi tiap-tiap  wilayah kabupaten/kota  c) sektor-sektor potensial yang dimiliki oleh masing-masing  daerah. Untuk melihat tingkat pemerataan pendapatan antar wilayah Kabupaten/Kotamadya di Provinsi Jawa Tengah secara keseluruhan digunakan Indeks Williamson, untuk mengidentifikasi sektor-sektor basis yang dikembangkan suatu daerah digunakan Metode Koefesien Lokasi (Location Quotient) dan untuk melihat perkembangan PDRB dan komponen sektor-sektornya baik oleh faktor intern maupun ekstern digunakan Analisis Shift Share. Berdasarkan angka Index Williamson sebagai ukuran ketimpangan antar daerah, dengan analisis melalui klasifikasi H.T Oshima bahwa keadaan distribusi pendapatan di wilayah pembangunan  Jawa Tengah berada pada ketimpangan taraf tinggi karena nilainya rata-rata dalam kurun waktu tahun 2002-2006 yaitu sebesar 0,114. Dengan melihat hasil perhitungan dapat diketahui bahwa semua kabupaten/kota di Wilayah Pembangunan  mempunyai kontribusi positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto, sebagian besar wilayah di Wilayah Pembangunan I memiliki nilai proportional share yang positif kecuali Kabupaten Kudus, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Kota Semarang.  Seluruh wilayah  di Wilayah Pembangunan I tidak memiliki keuntungan lokasional yang disebabkan oleh tidak memiliki sumber daya yang melimpah/efisien. Kontribusi yang positif terhadap PDRB juga dimiliki oleh kabupaten/kota di Wilayah Pembangunan II.