Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Perancangan antena mikrostrip rectangular menggunakan dielektrik artifisial akrilik untuk transceiver GSM : Design of rectangular microstrip antenna using acrylic artificial dielectric for GSM transceiver Hepi Ludiyati; Yuliana Nur Rahmawati; Tiara Septiany Persada; Dandi Taufiqurrohman
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 1 No. 1: March 2021
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1166.647 KB) | DOI: 10.35313/jitel.v1.i1.2021.33-42

Abstract

Antena memiliki peranan penting sebagai penyesuai impedansi serta perangkat yang dapat menerima maupun mengirim gelombang elektromagnetik. Saat ini antena mikrostrip adalah antena yang popular digunakan untuk komunikasi bergerak karena memiliki keunggulan yaitu berdimensi kecil dan berbobot ringan dibandingkan dengan antena dipole pada umumnya. Namun, terdapat beberapa kelemahan dari antena mikrostrip yaitu bandwidth yang sempit dan gain yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan antena mikrostrip yang memiliki frekuensi kerja 1800 Mhz, bandwidth minimal 90 Mhz, gain minimal 3dBi, serta polarisasi yang melingkar dengan memanfaatkan akrilik sebagai substrat. Penggunaan akrilik sebagai substrat bertujuan agar antena memiliki sifat kamuflase. Akrilik yang digunakan dimodifikasi menjadi material dielektrik artifisial dengan menyisipkan strip-strip konduktor diantara subtratnya untuk meningkatkan nilai permitivitas dari host material. Dari hasil simulasi menggunakan simulator CST Studio 2018 didapatkan antena yang dirancang memiliki bandwidth 132,7 MHz, return loss 27,638 dB, VSWR 1,0866, gain 8,436 dBi, dan polarisasi melingkar dengan axial ratio mendekati 1.
Simulasi peningkatan kinerja broadband antena menggunakan material dielektrik artifisial dan defected ground structure: Simulation of improving the performance of broadband antennas using artificial dielectric materials and defected ground structure Hepi Ludiyati; Marisa Putri Supriadi; Ghania Yuntafa Putri; Eka Pratiwi
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 1 No. 1: March 2021
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.482 KB) | DOI: 10.35313/jitel.v1.i1.2021.79-88

Abstract

Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang sangat penting dalam proses penerimaan dan pengiriman sinyal informasi. Operator telekomunikasi di Indonesia telah meluncurkan teknologi telekomunikasi 5G yang dapat melayani berbagai kebutuhan masyarakat. Untuk memenuhi semua kebutuhan layanan tersebut, diperlukan antena multiple input multiple output (MIMO) conformal yang memiliki bandwidth lebar dan gain  yang tinggi. Akan tetapi, sebuah antena MIMO konvensional memiliki bandwidth yang sempit dan gain  yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja broadband antena dengan menggunakan material artifisial dielektrik dan defected ground structure. Antena dirancang pada frekuensi 26 GHz dengan bandwidth di atas 500 MHz dan gain lebih tinggi dari 5 dBi. Penggunaan material dielektrik artifisial dilakukan dengan cara menyisipkan strip konduktor pada substrat antena, sedangkan penggunaan defected ground structure yaitu sebuah metoda pencacatan ground yang dapat memberikan dampak bandwidth yang lebih lebar. Berdasarkan simulasi menggunakan aplikasi CST Microwave didapatkan hasil parameter antena MIMO dengan artifisial dielektrik dan defected ground structure berupa gain sebesar 5,59 dBi, bandwidth sebesar 5,12 GHz, dan return loss pada frekuensi tengah sebesar 39,81 dB.
Antena mikrostrip berpolarisasi lingkaran pada daerah ultra high frequency dan super high frequency: Circle polarized microstrip antenna in the ultra high frequency and super high frequency region Nurjanijan Madhatillah; Hepi Ludiyati; Bagus Edy Sukoco; Yaya Sulaeman
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 1 No. 2: September 2021
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.995 KB) | DOI: 10.35313/jitel.v1.i2.2021.107-114

Abstract

Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan penggunaan teknologi komunikasi WiFi dan teknologi komunikasi 5G. Kedua teknologi tersebut akan terus melayani kebutuhan manusia secara simultan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sebuah peralatan yang mampu mengakomodasi kedua jaringan yang berada pada frekuensi kerja daerah ultra high frequency (UHF) dan super high frequency (SHF) tersebut dalam satu perangkat khususnya antena untuk meningkatkan efisiensi penggunaan perangkat. Pada makalah ini telah dilakukan perancangan dan simulasi sebuah antena yang bersifat dual-band menggunakan metode multi-patch dual-frequency antennas, serta penambahan metode truncated corner untuk menghasilkan polarisasi lingkaran. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa antena mikrostrip dual-band dengan metode truncated corner memiliki frekuensi kerja 2,378 MHz dan 3540,8 MHz, bandwidth minimal 50 MHz, pola radiasi unidirectional, gain minimal 3 dBi, dan axial ratio mendekati 1,00.
Realisasi Antena Mikrostrip Persegi Panjang Menggunakan Substrat FR4 Termodifikasi dengan Mode TM01 dan TM12 Pada Frekuensi Kerja Radar Altimeter Pesawat Triyastika Amaliya; Hepi Ludiyati
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1562.884 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1374

Abstract

Radar Altimeter atau Radio Altimeter merupakan perangkat ketinggian yang mengukur jarak vertical pesawat ke permukaan tanah atau laut yang menggunakan gelombang elektromagnetik pada pesawat. Untuk memancarkan dan menerima gelombang elektromagnetik yang dipantulkan digunakan perangkat antena dari suatu objek pada frekuensi yang sama pada satu rentang frekuensi yaitu rentang frekuensi kerja radar altimeter 4200MHz-4400Mhz. Fokus pada penelitian ini terdapat pada material dielektrik FR4 murni yang akan dijadikan substrate pada antena dan dimodifikasi dengan memasang sejumlah kawat konduktor tegak lurus pada host material pada posisi medan listrik maksimum dari mode gelombang Transverse Magnetic yang dipilih. Modifikasi material dielektrik dengan menggunakan mode gelombang Transverse Magnetic bertujuan untuk memperkecil dimensi antena mikrostrip pada frekuensi yang diinginkan. Mode gelombang yang digunakan pada antena ini adalah mode TM01 dan TM12 pada host material FR4 persegi panjang. Modifikasi pada material dieletrik FR4 murni menghasilkan material dielektrik artifisial yang dapat digunakan untuk antena dan dapat bekerja pada frekuensi kerja radar altimeter dengan toleransi masing-masing spesifikasi antena dibawah 5%. Antena dengan material dielektrik termodifikasi dapat bekerja pada frekuensi tengah 4302 MHz untuk TM12 dan 4310 MHz untuk TM01
Rancangan Teknik Kuantifikasi Electrical Conductivity untuk Aplikasi pada Larutan Nutrisi Hidroponik Menggunakan Elektroda Berbahan Material SNI 04-3892.1-2001 Rida Hudaya; Dodi Budiman Margana; R Wahyu Tri Hartono; Hepi Ludiyati; Rahmawati Hasanah; Feni Isdaryani
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2084.812 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1380

Abstract

Penelitian ini bertujuan mempelajari karakteristik elektroda berbahan material SNI 04-3892.1-2001 yang digunakan sebagai probe sensor electrical conductivity pada aplikasi larutan nutrisi hidroponik. Metode ini merupakan cara yang cepat dan murah dalam menentukan kekuatan ion suatu larutan dan sangat luas digunakan untuk tujuan kontrol kualitas suatu larutan.Penggunaan teknik kuantifikasi pada nilai pembacaan tegangan elektroda digunakan untuk perbandingan dengan nilai acuan alat ukur electrical conductivity komersial. Jangkauan pengukuran electrical conductivity dirancang pada rentang 0,54 mS.cm-1 sampai dengan 3,30 mS.cm-1 pada temperatur kerja antara 16 oC sampai dengan 34 oC dengan titik tengah kerja temperatur 25 oC. Parameter lain dari hasil rancangan yaitu konstanta sel K elektroda berbahan material SNI 04-3892.1-2001 sebesar 2,56 cm-1, koefisien temperatur α larutan nutrisi 1,19%, resistor kerja Rbeban 2,4 Kohm dan galat ukur 21,19%. Rentang pengukuran electrical conductivity melingkupi kebutuhan nutrisi untuk berbagai jenis tanaman buah, sayuran daun, sayuran buah, sayuran umbi, bunga dan herbal.Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di lingkungan kebun komunitas eFarming Corpora, ecoFarm Kampung Tani Gandok Lembang, Kabupaten Bandung Barat untuk tujuan kegiatan peningkatan produksi lahan pertanian masyarakat.
Rekayasa Antena Mikrostrip Persegi Panjang pada Radar Altimeter Menggunakan Metode Rekayasa Elektromagnetik Berbahan Dasar Floral Foam Nurfiana Nurfiana; Hepi Ludiyati
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.258 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1414

Abstract

Penggunaan substrat dengan permitivitas tinggi dibutuhkan dalam miniaturisasi dimensi antena mikrostrip terutama bagi antena mikrostrip yang bekerja pada daerah frekuensi SHF. FR-4 Epoxy merupakan salah satu substrat alami yang memiliki permitivitas tinggi, yaitu berkisar dari 4,4 - 4,6. Substrat ini sangat mudah didapatkan di pasaran, namun sayang memiliki rugi-rugi yang cukup besar. Penelitian ini mengusulkan penggunaan floral foam yang memiliki rugi-rugi rendah untuk menggantikan penggunaan FR-4 Epoxy sebagai substrat pada antena mikrostrip persegi panjang. Antena mikrostrip dirancang bekerja pada rentang frekuensi 4200- 4500 MHz. Untuk meningkatkan nilai permitivitas, floral foam dimodifikasi dengan memasangkan sejumlah kawat-kawat konduktor tipis menembus permukaan floral foam menggunakan metode rekayasa elektromagnetik. Pada kasus ini, floral foam disebut sebagai host material. Distribusi amplitudo maksimum dari mode Transverse Magnetic21 atau biasa disebut TM21 dijadikan referensi untuk penempatan kawat-kawat konduktor di atas permukaan host material. Sebagai pembanding, direalisasikan pula antena mikrostrip persegi panjang konvensional berbahan substrat floral foam tanpa modifikasi. Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa kawat-kawat konduktor dengan diameter 1 mm dan berjumlah 12 buah pada konfigurasi mode TM21, telah berhasil memperkecil ukuran panjang antena mikrostrip persegi panjang konvensional sebesar 19,5 % pada frekuensi tengah 4360 MHz serta mengalami kenaikan nilai permitivitas dielektrik dari 1,25 menjadi 2,21.
Perancangan dan Realisasi Antena Mikrostrip 4x4 MIMO Berbahan Material Dielektrik Artifisial dengan Menggunakan Mode Gelombang TM11 (Pola Crepes) untuk Meningkatkan Gain Antena Repeater pada Aplikasi LTE Cucun Noviyanti; Hepi Ludiyati
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.333 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1417

Abstract

Abstrak - Antena merupakan salah satu elemen yang penting pada sistem komunikasi tanpa kabel, dimana tidak ada sistem komunikasi wireless yang tidak menggunakan antena. Dengan adanya teknologi LTE, kebutuhan tidak hanya terbatas pada komunikasi suara saja, akan tetapi juga dilakukan untuk komunikasi wireless. Penulis mengusulkan sebuah antena mikrostrip berbahan material elektromagnetik artifisial untuk aplikasi LTE. Antena ini nantinya dirancang dengan menggunakan substrat jenis FR4 epoxy. Flame Retardant-4 epoxy ini penyerapan airnya mendekati nol, bahan ini dikenal mempertahankan nilai mekanis yang tinggi dan kualitas isolasi listrik baik dalam kondisi kering maupun lembab. Pada material dielektrik artifisial ini memiliki struktur dasar persegi. Mode gelombang yang digunakan adalah transverse magnetic TM, keuntungan dengan meggunakan mode gelombang ini yaitu dapat meminiaturisasi ukuran perangkat pada mode gelombang TM yang diinginkan.Teknik yang akan dilakukan adalah memasang sejumlah kawat konduktor tegak lurus pada host material. Kawat yang telah ditembuskan berada di posisi medan listrik maksimum dari mode TM yang akan diaktifkan pada perangkat telekomunikasi. Pada perealisasian nantinya pengusul akan menggunakan material elektromagnetik inovatif ini pada antena mikrostrip persegi berbahan host material FR4 epoxy serta mode gelombang yang akan digunakan pada antena ini adalah mode TM11 pola crepes. Perealisasian antena ini tidak akan mengeluarkan biaya yang mahal karena tidak melalui proses pabrikasi melainkan hand made. Diharapkan pada perealisasian ini penulis dapat menciptakan antena mikrostrip berupa purwarupa material elektromagnetik inovatif dengan bahan dasar FR4 epoxy untuk meningkatkan gain antena pada aplikasi LTE.
Analisa Karakteristik Resonator Rongga Circular Menggunakan Material Dielektrik Artifisial Floral Foam Frieta Rizki Andhita; Regina Aprilia Maharani Yusuf; Muhammad Hilman Maulana; Hepi Ludiyati
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.697 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1418

Abstract

Keberadaan material elektromagnetik di dalam resonator rongga dapat memengaruhi nilai frekuensi resonansi. Material elektromagnetik yang dapat digunakan di antaranya material dielektrik alami floral foam. Floral foam dapat menurunkan frekuensi resonansi apabila memiliki nilai permitivitas yang tinggi. Untuk meningkatkan nilai permitivitas maka sifat elektromagnetis floral foam akan diganggu dengan cara menambahkan kawat-kawat konduktor sesuai dengan informasi sebaran magnitudo medan listrik maksimum dari suatu mode gelombang elektromagnetik Transverse Magnetic atau disingkat TM. Selain dapat meningkatkan nilai permitivitas, penambahan kawat-kawat konduktor ke dalam dielektrik alami dapat memperkecil diameter resonator rongga. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dua buah resonator yang berbeda dimensi namun memiliki frekuensi kerja yang sama. Metode Transverse Magnetic yang digunakan adalah mode gelombang TM01. Hasil implementasi menunjukkan bahwa resonator rongga dengan perbedaan jari-jari sebesar 31,4% dapat memiliki frekuensi kerja yang sama. Resonator rongga yang disisipi material dielektrik alami memiliki jari-jari sebesar 26mm sedangkan resonator rongga yang disisipi material dielektrik artifisial memiliki jari-jari sepanjang 17,8mm. Kedua resonator ini bekerja pada frekuensi 5,2 GHz
Realisasi Antena BTS Mini 1800 MHz Menggunakan Antena Mikrostrip Lingkaran Artifisial dengan Pencatuan Proximity Coupling dan Mode Gelombang TM01 Dania Farahiyah; Hepi Ludiyati
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.385 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1420

Abstract

Letak geologis Indonesia yang berada diantara pertemuan tiga lempeng utama dunia menjadi salah satu faktor seringnya terjadi bencana alam. Ketika bencana alam terjadi, banyak bangunan-bangunan yang hancur termasuk tower-tower Base Transceiver Station (BTS). Hal tersebut menyebabkan jaringan komunikasi menjadi terhambat. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan penyediaan BTS Mini yang memiliki ukuran yang relatif kecil sehingga portable dan dapat digunakan dalam kondisi darurat. Salah satu komponen penting dalam sebuah BTS adalah antena. Pada makalah ini, telah dirancang dan direalisasikan antena mikrostrip lingkaran pada frekuensi 1800MHz dengan pencatuan proximity coupling. Antena diimplementasikan menggunakan substrat material dielektrik artifisial, yaitu akrilik yang telah dimodifikasi sifat-sifat permitivitasnya melalui proses elektromagnetisasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai permitivitasnya sehingga ketika digunakan sebagai substrat pada antena mikrostrip yang dibuat akan menghasilkan dimensi yang lebih kecil. Proses elektromagnetisasi dilakukan dengan menanamkan kawat-kawat tipis pada konfigurasi mode gelombang TM01 di arah propagasi gelombang pancaran antena. Selanjutnya antena ini dinamakan antena mikrostrip artifisial. Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa antena mikrostrip artifisial dengan pencatuan proximity coupling memiliki frekuensi kerja 1800.4MHz, bandwidth 168.6MHz, return loss 38.27dB, pola radiasi direksional, dan gain ⪰ 5dBi. Antena ini memiliki dimensi lebih kecil 11.11% dibandingkan dengan antena mikrostrip konvensional yang digunakan untuk BTS pada umumnya. 
Optimisasi Bentuk Feed Line untuk Meningkatkan Performansi Antena Mikrostrip Segitiga Dual Band Bambang Sumajudin; Gifari Muhammad; Hepi Ludiyati
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.122 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.2037

Abstract

Pada penelitian ini, dilakukan optimisasi terhadap antena mikrostrip patch segitiga dengan difokuskan pada feed line atau lebih tepatnya microstrip feed line. Optimisasi dilakukan dengan perubahan bentuk feed line, yaitu bentuk normal, mengecil dan membesar dan jenis substrat pada feed line, yaitu FR4, Taconic TLC32, dan Duroid RT5880. Tujuannya ialah mendapatkan bentuk feed line dan nilai konstanta dielektrik substrat yang optimal terhadap parameter kinerja antena yaitu gain, bandwidth dan nilai return loss pada dua daerah frekuensi kerja dengan frekuensi inisial awal pada 2,4 GHz. Perubahan kinerja antena yang difokuskan pada optimasi ini adalah nilai fungsi frekuensi, gain dan bandwidth yang bekerja pada frekuensi dual band. Dari hasil optimisasi, diperoleh bahwa bentuk dan substrat feed line yang optimal ialah bentuk feed line mengecil pada substrat FR-4 Epoxy dan Taconic, dengan nilai return loss tertinggi 19,86 dB, nilai gain tertinggi 1,092 dBi, dan nilai bandwidth tertinggi 60,3 MHz pada band 1 (2,4 GHz), serta nilai return loss tertinggi 13,90 dB, nilai gain tertinggi 3,890 dBi, dan nilai bandwidth tertinggi 109,7 MHz pada band 2 (6,4 GHz).