Munandar -
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK SEDIMEN DAN KELIMPAHAN BIOTA MEIOFAUNA PADA DAERAH SUPRALITORAL PANTAI TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG -, Munandar; -, Ruswahyuni; Widyorini, Niniek
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.592 KB)

Abstract

Pada ekosistem pantai kelimpahan biota meiofauna sangat penting peranannya dalam struktur rantai makanan. Biota meiofauna bersifat relatif menetap pada dasar perairan, oleh karena itu adanya perubahan lingkungan akibat eksploitasi dan pencemaran yang berlebihan dapat mengurangi kelimpahan biota meiofauna sehingga secara tidak langsung dapat mengganggu ekosistem karena biota meiofauna sangat penting peranannya dalam rantai makanan.Kehidupan organisme perairan dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya baik fisik, kimia maupun biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan biota meiofauna di pantai Tanjung Kelayang dan untuk mengetahui hubungan antara kandungan bahan organik pada sedimen dan kelimpahan biota  meiofauna di pantai Tanjung Kelayang yang terdiri dari 3 stasiun yaitu stasiun A merupakan daerha yang terkenan percikan air, B daerah yang kadang-kadang tergenang air dan C daerah yang selalu tergenang air. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012 di Pantai Tanjung Kelayang Kabupaten Belitung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif, metode deskriftif adalah suatu metode dalam meneliti status suatu obyek, suatu kondisi ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan 1 Phylum yaitu Nematoda yang terdiri dari 14 spesies, yaitu Rhabdodemania sp, Epacanthion sp, Anoplostoma sp , Halalaimus sp, Enoplolaimus sp, Oncholaimellus sp, Pareurystomina sp, Gairleanema sp, Oxystomina sp, Synonchus sp, Platicoma sp, Trissonchulus sp, Mesacanthion sp, dan Thalassironus sp. Dari hasil indeks keanekaragaman dan keseragaman dari ketiga stasiun menunjukan kondisi perairan baik karena tingkat keanekaragaman spesies tinggi, serta tidak ada spesies yang mendominasi di lokasi tersebut. Kelimpahan biota meiofauna pada ketiga stasiun yaitu, stasiun A 107000 ind./m3,   B 12100 ind./m3, dan C 163000 ind./m3. Berdasarkan analisis korelasi yang dilakukan, bahwa kandungan bahan organik mempunyai hubungan yang nyata dan memiliki keeratan.